Info/Berita

Selamat Dan Sukses

Azyumardi“Tasawuf/Sufisme merupakan bagian integral ajaran normatif dan praksis Islam. Meski sepanjang sejarahnya, Sufisme sering digugat kaum literalis/puritanis, Sufisme tetap bertahan ; bahkan terus menemukan momentum dalam zaman Globalisasi sekarang, khususnya di Indonesia. Kehadiran majalah Sufimuda sangat tepat waktu dan dapat memberi kontribusi bagi pemahaman lebih benar dan akurat tentang Sufisme” (Prof. DR. Azyumardi Azra, CBE, Guru Besar, Direktur Pasca Sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Anggota Council of Religions dan World Economic Forum Davos)

FRanz magnisSaya menyambut gembira terbitnya majalah SUFIMUDA. Ajaran tasawuf mengantarkan manusia ke lapisan dalam jiwa di mana ia bersentuhan dengan Tuhan, dasar eksistensi segala-galanya. Karena dasar yang sama itu, meskipun pandangan keagamaan barangkali berbeda, manusia bisa bersatu. Dan karena itu mereka berdamai dan saling menghormati dalam perbedaan. Semoga majalah SUFIMUDA mengantar banyak pembaca ke keluasaan hati yang mau berdamai dengan semua orang apa pun kekhususan keagamaannya. (Franz Magnis Suseno SJ, Rohaniawan Katholik Guru Besar STF Driyarkara Jakarta)

abuya“Majalah ini ditulis dengan bahasa yang sangat mendalam dan indah sekali. Bahasa seperti ini hanya bisa ditulis oleh orang yang sangat paham tasawuf dan mempraktekkan tasawuf secara mendalam. Begitu tahu majalah ini terbit, saya langsung berlangganan selama satu tahun . Buku Perjalanan Sufimuda juga telah saya baca sampai habis, isinya sangat sesuai dengan ajaran taswuf sebenarnya (Abuya Syekh Amran Waly Al-Khalidy, Guru Mursyid, Pimpinan Tasawuf Tauhid Aceh).

nur ichwan

Selamat atas terbitnya majalah sufimuda. kalau distribusinya nasional, ini sangat luar biasa dan akan jadi majalah pertama aceh yang skop-nya nasional, smoga sukses”.

(Dr. Moch. Nur Ichwan, M.A) Ketua Program Studi Agama dan Filsafat Pasca Sarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

 

“Kehadiran Majalah Sufi Muda ini patut disambut dengan suka cita. Sufisme mempunyai akar yang sangat kuat di kalangan Muslim Indonesia. Sayangnya Mohammad iqbaldiskursus keagamaan belakangan lebih banyak menampilkan dimensi legal-formal dan politik yang tidak jarang berkelindan dengan perebutan kekuasaan antar kelompok masyarakat. Majalah ini bisa berperan penting dalam mengangkat kembali nilai-nilai kebijaksanaan  dalam tradisi tasawuf yang sangat dibutuhkan dalam menumbuhkan semangat persaudaraan, perdamaian dan sekaligus menjadi fondasi nilai bagi pengelolaan keragaman agama”.

Dr. Mohammad Iqbal Ahnaf, Sekretaris Program Studi Agama dan Lintars Budaya Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada- Yogyakarta

aan anshoriSebagai jembatan mendialogkan filsafat dan dunia realitas , majalah ini layak diapresiasi.  Kehadirannya akan merangsang tumbuhnya sikap menghargai keragaman yang mulai tergerus oleh gerakan intoleransi diIndonesia. Selamat untuk majalah Sufimuda .

(Aan Anshori  Koordinator Presidium Jaringan Islam Antidiskriminasi (JIaD) Jawa Timur dan Koordinator Jaringan Gusdurian Jawa Timur)

pendeta Domi

Siapakah aku tanpa kamu ?. Siapakah kamu tanpa aku ?. Aku bukan siapa-siapa tanpa kehadiranmu. Pun sebaliknya. Aku dan kamu disatukan oleh cinta. Hidupku, agamaku, adalah Cinta. Majalah Sufimuda hadir untuk menjelaskan cinta pada hakikat Cinta sebenarnya, ini bahasa pemersatu manusia. Selamat untuk Majalah Sufimuda (Pendeta Domi Ratupenu, Gereja Patmos Indonesia Barat, Banda Aceh)

Pendeta NicoSelamat atas terbitnya majalah Sufimuda. Kehadiran majalah ini yang menyajikan bahasa damai dalam kerangka Sufisme, Filsafat dan titik temu agama-agama sangat diperlukan bagi Bangsa Indonesia dan dunia saat ini. Semoga kehadiran majalah ini dapat menyatukan manusia sebagai umat berbagai agama dalam persaudaraan abadi cinta dan kasih sayang “

(Pendeta Nico Tarigan, Gereja Bethel Indonesia Banda Aceh)

Zarni“Salam damai dari Kupang,…

Saya terharu membaca isi majalah ini, Sebagai seorang Kristen, saya merasakan Islam rahmatan lil’alamin benar-benar ada pada nilai yang ingin dibagikan oleh majalah ini. Saat konteks dan realitas kehidupan yang menunjukkan kita tidak sendiri, apapun identitas dan seberapapun besar dan kecil identitas itu, saat ini jawaban-jawabannya ada pada majalah Sufimuda. Majalah ini sungguh baik untuk membantu memaknai dan mengarahkan kita berperilaku damai kepada siapapun tanpa batas, saya mengucapkan selamat kepada majalah Sufimuda, teruslah memberikan pencerahan, wartakan damai,…”

(Zarniel Woleka,  Wakil Ketua Badan Pengurus Pemuda GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor) Nusa Tenggara Timur)

9 Comments

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: