-
Setelah Shalat Subuh (7)
Saya telah menulis begitu banyak tulisan yang berhubungan tentang makrifat, sahabat sekalian bisa membaca di sini baik dengan judul memakai kata “makrifat” atau tulisan yang tidak memakai kata tersebut. Penting untuk kita pahami bersama bahwa makrifat adalah hal terpenting dalam beragama, merupakan pondasi untuk meletakkan bangunan amalan lain, tanpa makrifat maka seluruh amalan akan menjadi sia-sia. Makrifat tentu saja bukanlah sebuah ilmu yang bisa dipelajari, tapi merupakan karunia Allah yang diberikan kepada hamba yang istiqamah dalam bermujahadah. Begitu pentingnya makrifat atau makrifatullah sehingga Nabi bersabda, “Awal/pokok beragama adalah makrifat kepada Allah”. Rukun Islam yang 5 perkara dan menjadi hal terpenting bagi seorang muslim harus dilaksanakan atas dasar makrifat kepada Allah…
-
Setelah Shalat Shubuh (6)
“Abu Bakar mengungguli kalian bukan karena banyaknya salat dan banyaknya puasa, tapi karena sesuatu yang bersemayam di hatinya.” (HR at-Tirmidzi). Dalam hadist di atas Nabi sedang menjelaskan kepada ummat tentang lebih penting kualitas di banding kuantitas, lebih penting nilai dari pada jumlah. Ketika ibadah dilakukan tanpa di iringi dengan kahadiran hati di dalamnya maka ibadah hanyalah gerak jasmani semata atau mengulang gerakan untuk memenuhi kewajiban.
-
Setelah Shalat Shubuh (5)
Seorang Profesor menjadi ahli dalam bidangnya dikarenakan ilmu yang dipelajari dan tersimpan dalam akal pikirannya, tanpa ilmu maka professor hanya menjadi anak dari seorang bapak, akan menjadi manusia awam. Seorang jenderal menjadi dihormati dan disegani oleh banyak orang terutama anak buahnya dikarenakan ilmu dan pengorbanannya kepada Negara, dengan ilmu kemiliteran yang dimiliki tersebut menjadikan dia seorang jenderal, tanpa itu maka dia hanya menjadi rakyat biasa. Begitu juga seorang Nabi, Muhammad bin Abdullah menjadi seorang Nabi/Rasul disebabkan karena wahyu yang beliau terima, tanpa itu maka beliau hanya menjadi seorang manusia biasa, anak Abdullah yang tinggal di mekkah, tanpa memberikan warna apa-apa kepada dunia.
-
Setelah Shalat Subuh (4)
Manusia pada hakikatnya diciptakan dalam keadaan suci, ruh yang “ditiupkan” oleh Allah ke dalam jasad manusia dalam keadaan suci, sebagai amanah tertinggi yang harus di jaga manusia. Karena ruh itu titipan Allah, maka setelah tiba waktunya nanti ruh itu akan di panggil kembali kehadirat-Nya. Ruh yang diterima oleh Allah SWT tentunya adalah ruh yang suci pula, seperti sejak awal dititipkan.
-
Setelah Shalat Subuh (2)
Pagi ini badan saya terasa sudah membaik dan segar kembali setelah selama seminggu lebih kondisinya kurang stabil. Saya merasakan kondisi yang benar-benar segar, setelah selesai shalat shubuh tadi saya teringat untuk mencoba menulis karena sudah sekian lama saya tidak menulis. Tentang shalat subuh saya teringat nasehat Guru, “Tidak ada hakikat untuk orang yang meninggalkan shalat maghrib dan subuh” dan saya belum pernah melihat Guru meninggalkan shalat dalam kondisi sakit sekalipun terutama shalat subuh dan magrib. Tentang menulis, bagi saya menuangkan apa yang saya ketahui dalam bentuk tulisan sudah menjadi kebutuhan dan memberikan perasaan bahagia tersendiri bagi saya. Tanggal 20 Juni lalu saya memaksakan diri dalam kondisi sakit untuk berziarah ke…