Hari ini tanggal 29 Juli 2008 bertepatan dengan tanggal 27 Ra’jab tahun 1429H, 14 abad yang silam telah terjadi suatu peristiwa yang luar biasa, menjadi tonggak sejarah baru ummat Islam, dimana Nabi Besar Muhammad SAW melaksanakan Isra’ dari Mesjidil Haram di Makkah ke Mesjidil Aqsa di Pelestina, kemudian melakukan Mi’raj dari Mesjidil Aqsa naik ke Sidratul Muntaha, menjumpai Allah SWT, pada saat itulah Beliau menerima perintah shalat sebagai salah satu rukun Islam.
Saya tidak mengajak pembaca sufimuda untuk menelusuri sejarah terjadinya Isra’ Mi’raj, karena kisah itu sudah sering kali diceritakan oleh para mubaligh kita, terkadang jadi membosankan, dari kecil kita sudah mendengar kisah itu. Juga saya tidak menanyakan kepada anda sekalian apakah anda percaya Isra’ Mi’raj tersebut, karena pertanyaan itu sudah dilontarkan selama 14 abad, cuma Abu Lahab, Abu Jahal dan kawan-kawannya yang tidak percaya.
Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin mengajak kita semua untuk merengungi dan berfikir secara kritis, Bagaimana ilmiahnya sehingga Nabi SAW bisa melakukan Isra’ dan Mi’raj hanya dalam waktu semalam?
Kalau Beliau menuju Tuhan memakai Buroq sebagai kenderaan yang mempunyai kecepatan tak terhingga, apakah Saidina Abu Bakar dan sahabat-sahabat lain juga memakai Buroq?
Apakah seluruh ummat Islam untuk mencapai kehadirat Tuhan perlu melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Nabi?
Read more…