SURAT ANDA

 

Assalamu’alaikum. Wr.Wb.

 

Bang Sufimuda, pertama saya mohon maaf menulis email ini secara pribadi ke email Anda, membuat Anda repot membuka, membaca dan insya Allah membalas email saya ini. Saya bermaksud mohon bimbingan dari Anda agar saya sedikit demi sedikit bisa memasuki dunia tasawuf karena saya yakin melalui jalur inilah saya dapat benar-benar bertobat atas semua dosa-dosa saya yang Bang Sufimuda pasti akan ngeri apabila saya ceritakan satu per satu. Kalau boleh saya ibaratkan saya ini sudah seperti binatang. Tidak ada satu dosapun yang belum saya lakukan. Astagfirullah… Astagfirullah. Sayapun tidak tahu apakah istigfar saya diterima Allah atau tidak. Saya merasakan tidak satupun doa-doa saya yang dikabulkan Allah. Sepertinya Allah sudah benar-benar berpaling dari saya. Saya takut… takut sekali. Usia saya sudah memasuki usia senja (49 th). Saya harus segera menemukan jalan yang benar. Tobat yang benar. Sujud yg benar. Bimbinglah saya untuk menuju kesana Bang. Apa yg harus saya lakukan. Mulai dari mana. Siapa yg harus saya tuju. Mohon bimbinglah saya.

Semoga bimbingan Bang Sufimuda dibalas oleh Allah SWT. Amin

 

Wass,

Sufi Bayi

————————————

 

Assalamualaikum.

 

 

Salam kenal dari saya. Langsung saja, saya tertarik artikel anda di web anda tentang tarekat, terutama tentang naqsyabandiyah, saya juga (insya Allah) seorang pelaku tarekat, dari tarekat qadiriyah, artikel anda sangat bagus, menggugah semangat jiwa tasawuf, begitu jelas, langsung, dan mudah di pahami. Saya rasa tak ada perbedaan antara kita yg terlalu jauh, karena tujuan kita sama. Hanya saja, maaf, boleh saya ajukan pertanyaan, kalau kita lihat seringkali tayangan di berita di televisi tentang tarekat naqsyabandiyah, menonjolkan unsur perbedaan yg sangat jauh. Misalnya kita ambil contoh pada hari raya idul adha kemarin, secara perhitungan rukyat ataupun hilal , hari raya tsb jatuh pada hari senin, tapi kenapa jamaah marsnaqsyabandiyah merayakan idul adha pada hari sabtu, atau 2 hari sebelumnya. Apakah ini hanya suatu perbedaan ciri saja atau suatu hal yg memang harus berbeda secara mendasar. Sifat berbeda dari tarekat naqsyabandiyah membuat saya khawatir atas tanggapan masyarakat umum, yg menganggap tarekat itu aneh, nyeleneh, atau kadang menganggap tarekat sebagai sebuah aliran sesat. Sayapun memahami kalau terjadi hal demikian. Mungkin menurut saya ini adalah pr buat para pelaku tarekat, agar tasawuf kembali diminati masyarakat umum, dan kembalinya kejayaan islam. Demikian dari saya . Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih. Assalamualaikum.
Dede Iskandar ditaruma@gmail.com

 

——————————————–

assalamu alaikum wr.. wb

semoga kita semua dalam keadaan sehat dan trus

diberikan kesempatan utk menyebut nyebut namaNYA dan

selalu dalam bimbingaNYA untuk terus lurus berguru.

AMIN..

saya punya masukkan bagaimana kalau tulisan yang ada

diblog sufimuda dinaikkan disurat kabar. seperti

dibatam yaitu harianbatampos.

http://www.batampos.co.id

epaper.batampos.co.id

email: redaksi@batampos.co.id

telp 0778 – 460-000 ext 237

Demikian masukkan dan ide dari saya, karena saya yakin

batampos mau menaikkan tulisan yang ada diblog

sufimuda.

 

Assalamualaikum

 

Manobatam manobatam@yahoo.com

——————————————

 

 

Surat dari miyono_epambudi@yahoo.com ke <sufimuda@gmail.com>

 

Kepada Yth :

SUFI MUDA

Di –

            Tempat.

Assalaamu’alaikum Wr. Wb.

Pertama-tama aku memohon kepada Allah swt. agar senantiasa membimbingku dijalan yang diridloiNya, dan memenuhi hatiku dengan cahaya ilmuNya agar hatiku senantiasa bisa menjadi kendaraan akal dan fikiranku didalam berjalan diatas muka bumiNya. Amin. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada jujungan kita nabi besar Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya.

Kedua, aku tertarik dengan dunia sufi ketika aku membaca Kumpulan Puisi Sufi, kemudian aku membaca buku Faridudin Attar : Musyawarah Burung, dan Al-Hikam Athailah as Sakandary. Inti dari buku itu , kalau saya tidak salah dalam menyimpulkan, bahwa manusia terikat oleh kehendak Allah , dan oleh karenanya manusia harus senantiasa mencurahkan seluruh hidupnya untuk selalu beribadah kepada Allah . dan dalam beribadah itu manusia harus membersihkan hatinya dari segala berhala : baik itu harta benda, wanita, dan tahta. Barulah manusia itu bisa sampai menyatukan dirinya dengan Tuhan ( Allah swt. ) , bukan bertemu dengan Allah sebagaimana yang Saudara tadi sebut dalam berchating dengan saya : “Soefi Moeda: Ya, kita harus berbaiat kepada Guru Mursyid jika kita ingin benar2 merasakan perjumpaan dengan Tuhan…Dulu Almarhum bapak saya pernah bilang seperti itu. Kira-kira begini : kalau kamu sudah cukup berpuasa, dan hatimu bersih, engkau akan merasakan kehadiran Allah swt. dalam hatimu. Kamu bisa bertemu dengan seseorang yang mirip dengan kamu. Saat itulah kamu bisa merasakan kedamaian dan ketenangan yang luar biasa. “ kira – kira begitu kurang lebihnya. Tapi itu terjadi dalam mimpi. Alasan Almarhum bapak, karena hal yang ghaib tidak mungkin hadir dalam diri seseorang dalam keadaan terjaga. Karena bentuk lahiriah manusia itu kotor, dan Yang Ghaib itu suci . Oleh karena itu dibutuhkan hati yang suci dan bersih dari segala nafsu.

Sayangnya, waktu itu aku tidak terlalu yakin dengan penjelasan alm. Bapak saya, karena aku anggap hal itu mustahil. Awal tahun 2006, Bapak saya meninggal. Aku pulang kampung. Aku bertanya pada saudara saya , bagaimana bapak meninggal. Saudara saya bilang, semua anaknya pagi itu dipanggil kerumah, kecuali saya yang berada di Jakarta. Beliau minta pada kakak pertama saya pengin makan bubur. Lalu dimasakkan bubur. Selesai makan, jam orang mau berangkat sholat jum’at, bapak minta supaya dibiarkan tidur. Semua saudara saya keluar dari kamarnya. Tak beberapa lama, adik saya masuk untuk melihat Bapak . Dari situlah ketahuan bapak meninggal. Dulu Bapak memang pernah bilang : kalau orang itu sudah cukup puasanya dan hatinya benar-benar bersih, dia bisa kembali kepada Yang Maha Kuasa sebagaimana yang diinginkan, asal syarat yang dipakai untuk kembali menghadap Allah swt. tidak bertentangan dengan keadaan yang sedang menghimpit hidupnya. Itu sama dengan bunuh diri, katanya. Harus dalam keadaan ihklas dan tidak dalam tekanan persoalan hidup.

Pada waktu itu ada kejadian aneh yang kualami. Aku pulang bersama anak dan istriku. Istriku lagi hamil sembilan bulan, dan anakku sakit panas. Sudah tigakali berobat ke dokter dan bidan. Tapi panasnya belum turun juga. Pas malam ketujuh bapak meninggal, besok sorenya kami mau balik ke Jakarta, sakit panas anakku belum turun juga. Sehabis tahlilan tujuh hari aku pulang ke mertua. Tengah malam sekitar jam satu, aku terbangun. Kuraba dahi anakku. Panas sekali. Aku kompres pakai air hangat. Tiba-tiba suasana takut menyelimuti diriku. Pikiran dan perasaanku kehal-hal yang tak masuk akal. Karena aku tak percaya dengan hantu tetek-bengek, aku paksakan diri keluar rumah berkeliling rumah, untuk memastikan benarkah kalau tujuh hari orang yang sudah meninggal mengunjungi anak-anaknya ? ternyata tak ada apa-apa. Aku masuk kembalike dalam rumah. Kuraba dahi anakku anakku, masih panas. Tak ada sepuluh menit. Antara tidur dan melek, aku mimpi ketemu bapak . aku seperti mengeluh kepada bapak: ” malah Anggit badannya panas sekali, besok tahu bisa balik ke jakarta atau tdk, kataku. Bapak menjawab : Kamu orangnya tak percaya sama hal ghaib. Aku percaya, Pak. Kataku. Sudahlah nanti juga sembuh. Hati-hati, kata bapak.”  Aku terbangun. Kuraba dahi anakku. Alhamdulillah. Anakku sudah sembuh. Ini sungguh diluar nalar dan akal manusia. Aku bangunkan istri saya dan kuceritakan memipiku itu. Diraba dahi anaknya. Benar sudah tidak panas lagi.

Peristiwa itulah yang membuatku kembali membuka-buka kembali buku – buku tasawuf. Dari situ aku mencoba belajar untuk bisa memahami dan mengamalkan sesuatu yang baik untuk kehidupan. Kenapa bapak saya bilang aku tidak percaya hal-hal ghaib ? karena selama ini aku lebih sering mengedepankan logika dalam menghadapi kehidupan. Dari situlah saya sering berselisih faham dengan bapak.

Almarhum bapak saya orang Islam , tapi tak pernah mengerjakan sholat. Persis apa yang diucapkan Syeh Siti Jenar : Shalat , puasa , tak ada gunanya, sampai kelimis jidatmu, kau tak akan mendapatkan apa-apa. ( Syeh siti Jenar, dalam buku Wali Songo ) . Inilah yang aku tak sependapat dengan almarhum bapak. Tapi yang diajarkan bapak, nabi dan malaikat sebagaimana yang diyakininya adalah nabi dan malaikat dalam islam. Setiapkali membaca do’a selalu berawal dengan Basmalah, dan kadang Syahadat. Inilah yang membuatku tak habis mengerti.

Itulah sekelumit kisah mengenai kehidupan yang membentuk pribadiku. Setelah sekian tahun aku mendengar pengajian Al-Hikam Drs. Imron Djamil, diantaranya berkata : untuk bertemu dengan Allah swt, kenapa harus menunggu sampai nanti. Kapan saja diinginkan bisa bertemu dengan Allah. Dari sinilah aku teringat dengan ucapan Bapak. Benarkah ? bagaimana rasanya ? bagaimana wujudnya Allah ? Benarkah manusia bisa bertemu dengan Allah selagi masih hidup ?

Menurut cerita bapak, gurunya dulu seorang kyai yang banyak mempelajari kitab-kitab agama. Namun sang guru tak menemukan apa yang dicari . kemudian Sang guru berpuasa mutih, sebanyak ia dikandung oleh ibunya : sembilan bulan sepuluh hari. Dari situlah gurunya mendapat petunjuk dari Yang Maha Kuasa, dan memperoleh kehidupan bathin. Namun gurunya terus tidak melaksanakan sholat lima waktu sebagaimana seorang muslim melakukan kewajiban sholatnya.

Apakah Guru ini termasuk seorang sufi ?

Dan dari cerita, memang sang Guru dan beberapa muridnya memiliki kelebihan. Tapi bukan itu yang menjadi tujuan pengajaran sang Guru. Gurunya mengajarkan tentang kebaikan sebagaimana Islam mengajarkan kebaikan. Kelebihan itu relatif, tergantung Yang Maha Kuasa. Bukan mengajarkan tentang kekebalan, karena menurut sang guru, tak ada manusia yang kebal senjata, jika orang itu mengerti akan hakekat penciptaan manusia yang terdiri dari tulang dan daging dan karena kuasa Allah orang itu bisa hidup. Inilah yang membuatku jadi bingung. Dalam beberapa riwayat Rasulullah SAW, terluka dalam pertempuran. Begitulah Sang Guru mengajarkan.

Pertanyaan saya :

  1. Apakah Sang guru dari guru bapak saya itu belajar tasawuf dan kesufian ?
  2. Lantas apa bedanya ilmu kebathinan orang jawa yang sering disebut Manunggaling Kawula dan Gusti Allah itu sama denga ajaran Sufi dari Ibnu Arabi dalam Fuushul al-Hikamnya tentang wahdat al-wujûd ?
  3. Kenapa orang belajar sufi harus memiliki Guru / Mursyd ?
  4. Seandainya dia tak memiliki guru/ mursyd , dan menjadikan ajaran Rasulullah SAW, para Ulama dan Guru-guru Sufi yang tertulis dalam kitab-kitab yang pernah ditulisnya menjadi bagian dari gurunya dan menjadikan Allah swt sebagai penuntun jalan untuk menuju kepadaNya, apakah itu salah ?

Sebelumnya, kami mengucapkan terima kasih untuk jawabannya. Semoga Allah swt selalu memberikan ridlo dan hidayahNya, agar kita dijauhkan dari prasangka-prasangka buruk, dan dari perbuatan fitnah yang keji.Amin. Sekiranya ada perbedaan mohon kita bisa menjadikan perbedaan itu sebagai satu Karunia dari Allah yang mengandung hikmah dan pelajaran untuk kebaikan kita semua.

Wasalaamu’alaikum Wr.Wb

Jakarta , 30 Oktober 2008.

 

miyono_epambudi@yahoo.com

===================================================================

 

 

 

 

 

Assalamu’alaikum Wr, Wb.

Alhamdulillah….., Wabillah….., Waminallah…..Wala hawla wala Quwwata illa billah…..
Asholatuwassalamu ‘alaika Ya Sayyidii Ya Rosulullah, KHuzbiyadii Qolat Hillati Adriknii…….
Salam dan berkah buat Saudaraku Sufi Muda……….
 
 
 
 

 

Untuk yang pertama kalinya Saya menanyakan kepada Saudara, Bagaimana kabar Anda Saudaraku…?

Do’a Saya semoga Anda tetap di dalam Naungan Kesehatan dan Keselamatan, serta yang terlebih penting lagi…. Ditetapkan Pendirian, Istiqomah dalam Iman dan Yakin, dibukakan segala rahasia Ilmu hingga sampai kepada “Mukassyafaturrobbanii……..”
Wahai Saudaraku……..
 
 
 
 

 

Perkenankan Saya menulis Email ini untuk Anda, sebab jika Saya tulis di Blog Sufi Muda, itu adalah suatu perbuatan yang tidak beradab. Lain Halnya jika sebatas menyapa, menambahkan, ikut berbagi saya rasa memang sangat tepat ditulis di blog sufi muda.

Wahai Saudaraku………

Benarlah apa yang sudah ditetapkan bahwa untuk menuju kepada Maqom Ma’rifatullah itu kita harus melewati Mursyid yang membimbing mulai dari Syari’at lalu naik kepada Thoriqot kemudian menuju kepada Hakikat. Kemudian pada Hakikat itulah berkah dari pada Nurun Ala Nurin menyinari Qolbu menembus kepada Sir Otak pada Akal lalu terbukalah Sir Ma’rifat pada Diri.
Di Maqom Ma’rifat itu Qolbunya lebih Dominan daripada Akalnya, Akal berperan mengikuti Suasana Qolbunya.
 
 
 
 

 

Katakanlah apa yang saya tulis ini hanya sebagai Sharing untuk sama-sama berbagi pengetahuan yang pada Hakikatnya Pengetahuan Ilmu itu hanyalah milik Allah Swt. Dan tidaklah di Dunia yang Fana ini kita adalah Saudara se Iman dan se Keyakinan yang walaupun mungkin ada beda pendapat tetapi tujuannya tetap SATU dan kembali kepada yang SATU. Dan juga saya harap Saudaraku Sufi Muda juga tidak segan-segan untuk memberikan masukkannya kepada Saya, itulah hikmahnya sebagai Saudara saling isi mengisi. Karena pada Zahirnya manusia itu ada kekurangan dan kelebihannya.
Wahai Saudaraku…………
 
 
 
 

 

Engkau telah mengatakan bahwa Posisi Mursyid itu sangatlah penting bagi sang Salik untuk mendapatkan Pencerahan Nur Muhammad Saw, sehingga wajib bagi kita untuk ta’at, hormat, tunduk, cinta, memuliakan dll kepada Mursyid. Karena dengan keta’atan kepada Mursyid sama halnya ta’at kepada Rosulullah Saw dan Ta’at kepada Rosulullah Saw sama halnya kita Ta’at kepada Allah Swt.
Jika kita kembali kepada Sejarah bahwa sebagian Sufi ada yang mendapatkan Pencerahan itu melalui Mursyid yang mempunyai silsilah Ilmu (mata rantai) seperti yang Anda kupas di Blog Sufi Muda. Tetapi kita tidak bisa membantah bahwa ada juga sebagian para Sufi yang mendapatkan Pencerahan itu tidak melalui Mursyid yang mempunyai Silsilah Ilmu (Mata Rantai),  akan tetapi dengan Kepasrahan diri serta keikhlasan diri maka mereka juga mendapatkan Pencerahan di Dirinya.
 
 
 
 

 

Bagi Saya itu menunjukkan Maha Adil dan Maha Bijaksanya Allah Swt. Kebenaran itu di dapat tidak hanya melalui Mursyid yang mempunyai Silsilah Ilmu melainkan juga melalui Mursyid yang mempunyai silsilah Spiritual/Rasa. Walaupun sekilas sama antara Silsilah ilmu dengan silsilah Spiritula/Rasa akan tetapi ada perbedaan yang sangat tipis diantara keduanya.
Kemudian Naiknya Maqom seseorang menuju Alam Robbani/Alam Lahut tentu ia melalui pendidikan/sekolah dengan Mursyid yang berbeda secara Zahir tetapi pada Hakikatnya Satu.
 
 
 
 

 

  1. Awalnya kita memandang kepada Mursyid Zahir, sebagaimana yang dikatakan Imam Al-Ghozali bahwa jika Engkau tidak bisa mengingat Allah Swt maka ingatlah engkau kepada Guru yang sangat berpengaruh di jiwamu maka hakikat gurumu itu akan menyampaikan ke hadirat Allah. Lalu apakah kita hanya stop sampai disitu saja? Tentu tidak! jika kita hanya sebatas Poin ke-1, dari sisi “kacamata” Spiritual itu masih Sekolah Dasar (SD) walaupun dari sisi “kacamata” orang Awam itu sudah luar biasa tingkatannya. Pada Maqom ini menurut Silsilah Spiritual adalah “MAQOM THORIQOTULLAH”.
  2. Pada Posisi ini Ia tidak menuntut Ilmu kepada Mursyid Zahir lagi tetapi kepada Sir yang pada Mursyid (Rosulullah). Pandangan Zahirnya ia tetap menghormati Mursyid Zahirnya layaknya seorang Anak kepada Orang Tuanya tetapi Pendiriannya sudah tidak kepada Mursyid itu lagi tetapi kepada Rosulullah. Syekh Abdul Qodir Al-Jailani dalam Kitab Fathul Ghoibi mengatakan : “Bahwa pada diri Nabi dan Rosul itu ada suatu Rahasia yang tidak diketahui oleh siapapun begitu juga pada diri seorang Murid terkadang menyimpan suatu Rahasia yang tidak diketahui oleh Gurunya, sebaliknya Sang Guru pun menyimpan suatu rahasia yang tidak diketahui oleh Muridnya walaupun Maqom Sang Murid telah hampir sampai kepada Maqom Sang Guru. Tatkala Maqom si Murid sampai kepada Maqom Sang Guru maka tahulah ia akan Rahasia Gurunya. Lalu Tuhan mengatakan pada dirinya ; Aku putuskan dirimu dengan segala Makhluk, dengan segala isi dunia ini, dan juga Aku putuskan dirimu dengan Gurumu, Cukuplah Engkau berdialog dengan Tuhanmu Saja”. Pada Maqom ini Guru/Mursyid Zahir tak ubahnya hanya sebagai  Inang Pengasuh saja yang jika telah sampai umur 2 tahun maka ia tidak menyusu lagi kepadanya. Dan dipandangnya Sir pada Mursyid zahirnya tadi ada pada dirinya, yang Hidup di diri Mursyid itu adalah yang Hidup di Dirinya Juga. Karena itu Fokus pandangannya tidak kepada yang diluar dirinya lagi melainkan pandangannya tertuju kepada yang Hidup yang ada pada Dirinya. Itulah Hakikat Muhammad pada Diri. Itulah Maqom menurut Silsilah Spiritual adalah “MAQOM HAKIKATULLAH”.
  3. Jika ia sudah tidak memandang dan tidak memfokuskan Qolbunya kepada Mursyid Zahir lagi dan hanya tertuju kepada Hakikat Muhammad yang ada pada Diri terus dan terus dan tetap di dalam Musyahadahnya (tapi bukan berarti ia cuek kepada mursyid zahirnya, Tidak! Ia tetap cinta dan hormat kepadanya tetapi hanya sebatas Zahir layaknya anak kepada orangtuanya) maka Allah Swt akan membukakan Tirai/Hijab yang sangat halus sekali sehingga akan diketahuinya dan dikenalnya serta dirasakannya Tuhan sebenarnya Tuhan atau Allah “Baqobillah”. Pada Maqom ini menurut Silsilah Spiritual adalah “MAQOM MA’RIFATULLAH”.

Itulah perjalan Spiritual yang sebenarnya dan seharusnya di ikuti bagi mereka-mereka yang menuju kepada Allah Swt.

Ma’afkan saya jika Saya terlalu lancang menguraikan ini kepada Saudaraku Sufi Muda……….. tidaklah apa yang saya sampaikan ini melainkan saya berposisi sebagai saudara Anda untuk saling isi mengisi, dan saya rasa Anda sudah lebih cukup paham tentang ke Ilmuan ini dari pada Saya, karena itu Saya mohon Ma’af jika terlalu Otoriter dari apa yang saya sampaikan. Sesungguhnya Saya ini tidak berilmu dan Bagi Allah Swt saya ini adalah Fakir di Mata Nya.


Terimakasih sebelumnya dan semoga Allah Swt selalu memberkati dalam keberkatan Rosulullah Saw.

Aamiin
Wassalamu’alaikum Wr, Wb.
 
 
 
 

 

NB:
      Saya tunggu ya….. masukan dari Saudaraku Sufi Muda.
 
 
 
 

 


Salam Hangat,

Achmad Yusuf (yusuf6463@yahoo.com)
 
 
 
 

 

========================================================================== 

Wa’alaikum salam,
Terimakasih sekali atas masukannya, dan saya sangat senang telah menerima email ini sebagai bagian dari silaturahmi yang merupakan sunnah nabi kita…
Saat membaca email ini kabar saya baik-baik saja, dan kebetulan juga saya membalas email ini dalam berpuasa, semoga Allah akan menuntun saya kejalan-Nya. Saya membuat 7 point menanggapi apa yang saudaraku sampaikan

  1. Banyak sekali para penempuh spiritual tersesat ditengah rimba belantara hakikat dikarenakan dia tidak mempunyai seorang pembimbing rohani yang disebut Mursyid, saya senang sekali saudaraku punya prinsip yang sama yaitu kita harus berguru kepada seorang Mursyid yang akan membimbing kita ke jalan-Nya.
  2. Perbedaan antara Mursyid zahir dengan mursyid rohani (nur Muhammad atau nur ala nuri) itu terletak pada pemahaman seseorang. Dalam bahasa ilmu Kiblat kita itu ada 4 yaitu : ka’bah (syariat), Qalbu (Thariqat), Mursyid (hakikat) dan Allah (makrifat).
  3. Rohani dari Mursyid yang saudara sebutkan sebagai Mursyid zahir itulah yang disebut dengan NUr Muhammad karena nur itu akan menempati seperti wadah nya. Ketika NUr Muhamammad itu berada dalam diri Muhammad bin Abdullah maka NUr itu pun menyerupai wajah Muhammad Bin Abdullah, ketika Nur itu pindah ke Avu Bakar menyerupai wajah Abu baker dan ketika NUr itu pindah kepada Mursyid kita maka akan menyerupai wajah Mursyid kita.
  4. Guru itu makan, tidur, punya istri dan punya anak seperti manusia biasa, tapi Mursyid itu kan tidak seperti itu, Rohani Mursyid itu terbit dari zat dan sifat Allah SWT. Sama juga dengan Rasulullah itu (NUr Muhammad) tidak makan dan tidak tidur, akan tetapi Muhammad bin Adulllah tidak berbeda dengan kita. Yang membuat berbeda karena dalam diri Beliau ada Nur Muhammad.
  5. Memisahkan antara Rasulullah (Nur Muhammad) dengan Muhammad bin Abdullah suatu hal yang tidak mungkin. Ketika kita menghormati Muhammad bin Abdullah maka otomatis kita menghormati Rasulullah, dan ketika kita menyakiti/memusuhi Muhammad bin Abdullah maka secara otomatis Nur Muhammad tersakiti. Harus di ingat, yang disakiti oleh Abu Lahab dan musuh2 Islam itu adalah Muhammad bin Abdullah, tapi karena dalam diri Beliau ada Nur Muhammad maka secara otomatis ikut tersakiti dan Allah melaknat mereka.
  6. Menurut saya, Guru Mursyid itu secara manusianya tidak ada beda seperti kita, Cuma saya tidak bisa memisahkan antara zahir dan bathin Beliau. Wal awalu wal akhiru wa zahiru wa bathinu… itulah hakikat Mursyid. Yang kita ingat dan kita jadikan rabitah adalah Nur Muhammad, bagaimana bentuknya? Yang menyerupai wajah Mursyid. Karena itu wajah Mursyid itu tidak bisa ditiru oleh syetan.
  7. Dalam beberapa sejarah sufi yang saya baca, seorang murid itu tidak pernah durhaka kepada gurunya, walaupun guru nya itu hanyalah sebagai zahir pembawa Nur Muhammad. Kita sebenarnya tidak memerlukan kawat, yang kita perlukan adalah listrik, tapi bagaimana kita bisa memisahkan antara kawat dengan listrik?

Akhirnya, saya berkesimpulan, saya setuju seperti yang saudaraku katakan, bahwa Guru Mursyid itu seperti inang pengasuh yang akan membawa kita kepada ke ALAM RABBANI, setelah kita sampai kealam sana maka yang menjadi guru itu adalah ALLAH SWT, inilah tauhid yang benar.

Seperti yang saya kemukakan pada point 2 (dua) bahwa kiblat makrifat itu adalah ALLAH SWT, apabila kita telah bermakrifat, guru kita telah mengantar kita kehadirat-Nya maka pandangan kita tidak berpaling sedikitpun selain kepada DIa, hanya Allah semata yang wajib kita sembah dan guru tetap kita hormati sebagai orang yang telah berjasa membimbing kita.

Kalau saudaraku telah sampai kepada-Nya, jangan palingkan sedikitpun harapan selain kepada-NYa

 

Demikian tanggapan dari saya, semoga saudaraku berkenan.

 

 

Wasalam

 

Sufimuda

================================================================== 

Assalamu alaikum. .

 

Sufimuda. . maaf nita baru sempat balas emailnya. .

Sebenarnya banyak hal yang ingin diceritakan, tapi susah untuk dibicarakan. .

Nita belum terlalu Paham tentang “Ahli Silsilah” apa bisa dijelaskan lagi biar nita bisa mengerti?

Sufimuda pernah bilang tentang Pembimbing Spiritual apakah yang Sufimuda maksud itu adalah “Ahli Silsilah”?

Apa nita bisa jadi salah satu orang yang mendapat bimbinganNya?

Sufi. . .terimakasih sebelumnya

 

Wasalam

Yoanita Putri

 <yoanitasuroyo@yahoo.com>

 ==========================================================================

Jawaban 

Wa’alaikum salam….

Pembimbing rohani di dalam thariqat disebut Mursyid, sebenarnya Mursyid itu bukanlah zahirnya guru tapi adalah rohani nya yang terdiri dari Zat dan Sifat Allah SWT, Rohani Rasulullah berupa Nur Muhammad itulah yang diturunkan kepada Guru Thareqat yang Haq.

Nah Ahli Silsilah adalah kumpulan (mata rantai) para Guru pilihan yang merupakan wali utama di zamannya (setiap zaman ada 1 orang wali utama/wali qutb)

Antara satu guru dengan guru yang lain itu saling berhubungan, pernah berjumpa dan hubungan antara murid dengan Guru, sehingga apa yang disampaikan oleh guru terakhir tidak lain adalah amanah dari guru pertama.

Setiap orang yang telah berjumpa dengan seorang guru Mursyid yang Kamil Mukamil sudah pasti dia telah mendapat petunjuk.

 

Silahkan baca keterangan lengkap  tentang ahli silsilah dan mursyid di artikel dengan judul AHLI SILSILAH THARIQAT NAQSYABANDIYAH dan URGENSI KEMURSYIDAN.

Makasih atas pertanyaannya

 

Salam

 

 BAGAIMANA SHALAT MENJADI KHUSUK?

Pada 6 Mei 2008 21:34, alim madahin kawanku_nemo@yahoo.com.my

assalammualaikum tuan ustaz,saya dari sabah malaysia,

1.   saya ingin bertanya bagaimana kita mengenal diri,orang kata kalau kita tidak mengenal diri kita solat dan amalan kita tidak betul atau tidak diterima Allah.

 

2. Bagaimana saya belajar ilmu-ilmu atau amalan dalam solat supaya saya dapat merasakan kusyhuknya solat saya dan manisnya iman itu.

 

saya berharap ustaz dapat memberi nasihat atau doa buat diri saya yang sangat dhoif lagi jahil ini.

 

wassalam

dariku yang jahil

alim bin madahin 

sabah.

============================================================

Jawaban

Wa’alaikumussalam Wr. Wb

Salam kenal untuk saudaraku Alim bin Madahin di Sabah Malaysia, semoga rahmat Allah senantiasa menyertai disetiap derap langkah dan disetiap denyut jantung, ternyata jarak tidaklah menghambat kita untuk saling kenal, di dunia ini tidak ada yang kebetulan, semua telah diatur olehNya. 

Terimakasih atas penghargaannya telah memanggil kami dengan panggilan ustad, kami hanya seorang hamba Allah dalam setiap keluh kesah dan kegembiraan hati berusaha untuk selalu dalam dekapan-Nya, kami hanyalah bayi dipangkuan-Nya, hanyalah sebutir pasir di hamparan sahara-Nya, setetes air di samuderanya nan tak berhingga.

izinkan kami memberikan jawaban mudah-mudahan Allah SWT akan memberikan tuntunannya disetiap kata yang kami tulis dalam jawaban ini.

  1. Dalam sebuah hadist disebutkan bahwa, “Barangsiapa mengenal dirinya maka dia akan mengenal Tuhannya“. Kebanyakan orang mengartikan diri sebagai badan yang nampak, tapi menurut ilmu tasauf diri itu adalah sesuatu yang berasal dari Tuhan, sesuatu dititipan dari-Nya yang kemudian akan kembali lagi kepadaNya, “innalillahi wa inna ilaihiraji’un“. Maha Guru ke-36 berfatwa, “Kenalilah dirimu rata-rata maka engkau akan mengenal TUHANmu yang amat NYATA

Dalam ilmu Thareqat mengenal diri mempunyai proses panjang, melalui tahapan-tahapan, melewati pos-pos rohani (Maqam) tentu harus mempraktekkannya di Laboratorium Kerohanian yang kita sebut dengan iktikaf/suluk sehingga akan melewati 3 alam, yaitu:

  • Alam JABARRUT,

  • Alam MALAKUT dan

  • Alam RABBANI. 

Di alam Rabbani lah kita bisa berjumpa dengan-Nya. Bagaimana cara kita bisa masuk ke alam Rabbani? bukankah alam Rabbani itu Maha Gaib? sementara kita ini tidak gaib?

Jawabannya, tentu kita harus gaib dulu baru berjumpa dengan yang Maha Gaib, maka dalam sebuah hadist desebutkan: “Matikanlah dirimu sebelum engkau mati“. Menurut Syariat pengertian mati itu nafas berhenti, tapi menurut tasauf mati itu adalah mematikan otak kita, mematikan fikiran kita akan fokus dalam bermunajat kepada-Nya, karena sesungguhnya otak itu sifatnya BAHARU, sedangkan Allah adalah QADIM, menurut ilmu Tauhid tidak akan mungkin yang BAHARU bisa berjumpa dengan QADIM

Allah SWT Maha Gaib, Maha Rahasia, karena Dia adalah Maha Rahasia maka tidak semua orang bisa ke alam-Nya kecuali mengikuti metodologi (At-Thariqat) yang telah diberikan kepada Para Nabi/Rasul diteruskan oleh para khalifah Rasul, diteruskan oleh Ulama warisatul Anbiya sampai saat ini.

Saudaraku, singkatnya semua pertanyaan itu hanya bisa terjawab setelah kita masuk Thareqat dibawah bimbingan seorang guru MURSYID yang kamil Mukamil.

Di awal masuk Thariqat sudah di ajarkan cara mematikan diri, diberitahukan dimata letak QALBU sebagai media penangkap sinyal Allah SWT, dari sanalah terbuka pinta alam gaib, terbuka hijab kita sehingga seluruh yang Maha Gaib akan menjadi nyata, dalam ilmu matematika berlaku rumus :

+ x – = – artinya NYATA X GAIB = GAIB, tidak akan ketemu dengan gaib.

untuk bisa ketemu gaib harus memakai rumus: – x – = +, artinya GAIB x GAIB = NYATA, gaibkan diri kita maka seluruh persoalan GAIB menjadi NYATA, menjadi KONKRIT.

Satu hal yang amat keliru dipahami oleh sebagian besar ummat Islam bahwa ilmu Thariqat itu adalah ilmu hapalan seperti ilmu fiqih, TIDAK, ilmu Thariqat merupakan TEKNIK BERMUNAJAT, merupakan ilmu METAFISIKA EKSAKTA, merupakan TEKNOLOGI AL QUR’AN yang maha dasyat, dengan Ilmu Metafisika Eksakta inilah mampu dijelaskan dengan gamblang bagaimana ilmiahnya proses nabi Musa membelah laut, nabi Isa menghidupkan orang mati, berbagai mukjizat nabi dan kekeramatan wali. Sungguh keliru kita menempatkan ilmu Thariqat sebagai ilmu hapalan sehingga berpuluh tahun mengikuti thariqat tidak mendapatkan apa-apa, karena kita tidak pernah masuk ke Laboratorium (Suluk) yang benar dibawah bimbingan seorang Ahli (Mursyid) yang Kamil Mukamil. Para Nabi/Wali bukan hanya ahli hukum, mereka merupakan para TEKNOLOG yang mampu mengaplikasikan ilmu-ilmu Al-Qur’an dengan nyata yang oleh sebagian kita hanya mampu menghapal, mengalun-alunkan dengan indah tanpa mampu mengaplikasikannya.

Semua orang pasti ingin shalatnya Khusuk, kenapa? karena kalau shalat tidak khusuk di ancam oleh Allah dengan NERAKA WAIL, sungguh sia-sia orang yang puluhan tahun shalat ternyata hasilnya masuk neraka. Menurut orang awam tidak lalai dalam shalat itu adalah shalat tepat waktu, misalnya dhuhur jam 12.45 harus tepat pada jam itu, kalau menurut tasauf sedetik hati lupa kepada-Nya itu sudah tergolong lalai. Kenapa shalat kita tidak khusuk? karena dalam diri kita masih bersemayam was-was, gangguan, syetan. Gelombang iblis selalu mengkacaukan konsentrasi kita kepada-Nya.

Guru kami pernah mengatakan, “jangan engkau tanyakan bagaimana shalat bisa khusuk, tapi carilah apa penyebab shalat itu tidak khsusuk” .Pengalaman kami sejak sekolah dasar (umur 6 tahun) tidak pernah meninggalkan Shalat, tapi sampai umur 20 tahun tidak pernah merasakan yang namanya khusuk dalam shalat, artinya 16 tahun ibadah yang kami lakukan tidak lain hanya menyembah tikar sembayang dan menyembah dinding semata, Na’uzubillah min zalik sampai kami berjumpa dengan seorang guru Mursyid AHLI SILSILAH THARIQAT NAQSYABANDI ke-36, yaitu SAIDI SYEKH DERMOGA BARITA RAJA MUHAMMAD SYUKUR, berkat bimbingan Beliau lah kami menemukan keajaiban-keajaiban, barulah kami merasakan betapa MAHA HEBATNYA ALLAH, betapa indahnya beribadah.

Alamat Beliau ada di Indonesia di kota Batam,

Yayasan Kiblatul Amin Dua Komplek Perumahan Cendana Batam Centre

Di Malaysia banyak sekali murid-murid Beliau, Beliau pernah menyelenggarakan SEMINAR INTERNASIONAL di Malaysia, yang dihadiri oleh berbagai kalangan baik pengamal tasauf maupun bukan.

Bila saudaraku tertarik, di malaysia ada beberapa orang Khalifah Beliau yang telah di izinkan untuk menurunkan amalan Thariqat :

Ustad ARIF AHMAD FAUZI No hp +60132525974 

Demikian saudaraku, jawaban yang kami berikan hanyalah terori belaka, walau kami menjelaskan beribu lembar halaman tentang manisnya buah mangga tidak akan bisa saudaraku merasakan manisnya, ambillah buah mangga itu kepada Maha Guru ke-36, setelah merasakannya, nanti kita Cuma bisa saling tersenyum, tidak ada kata, tidak ada puisi yang bisa mewakili keindahan-Nya.

Di lubuk hati nan paling dalam, kami ikut mendo’akan agar saudaraku dibukakan hijab, batas antara Dia dengan kita, Amin ya Rabbal ‘Alamin

 

Wasalamu’alaikum wr. wb

 

 

Sufimuda

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

462 Comments

  • Chandra Gunawan

    Allah Swt, maaf kan Chandra ya? kalau selama ini sudah meninggalkan Mu kurang lebih 25 Tahun, kalau boleh berikanlah chandra kesempatan 1 x lagi untuk memperbaiki hidup chandra, tapi kalau ngak bisa… Cabut ajalah nyawa chandra cepat lebih baik… karena sepertinya sudah tak ada lagi mau terima chandra, di dunia ini utk bs bertobat, menjadi yg lbh baik… lagi
    Allah, chandra selalu berdoa utk org yg chandra cintai, sayangi, kangeni utk selalu bahagia (Fitri Yulinda) tolong jaga dia selalu dan lindungi dia disetiap detik, menit, jam, hari, bulan dan tahun…
    Trimakasih ya Allah Swt atas semuannya yg telah kaqu izinkan terjadi di dlm hidup ku ini, Amin

    • siti sabah

      saya mengucapkan banyak terimakasih kepada MBAH WITJAKSONO yang telah menolong saya dalam kesulitan,ini tidak pernah terfikirkan dari benak saya kalau nomor yang saya pasang bisa tembus dan ALHAMDULILLAH kini saya sekeluarga sudah bisa melunasi semua hutang2 kami,sebenarnya saya bukan penggemar togel tapi apa boleh buat kondisi yang tidak memunkinkan dan akhirnya saya minta tolong sama MBAH WITJAKSONO dengan senang hati MBAH WITJAKSONO mau membantu saya..,ALHAMDULILLAH nomor yang dikasih semuanya bener2 terbukti tembus dan baru kali ini saya menemukan dukun yang jujur,jangan anda takut untuk menhubungi jika anda ingin mendapatkan nomor yang betul2 tembus seperti saya,silahkan hubungi MBAH WITJAKSONO DI 0852_2223_1459. ingat kesempat tidak akan datang untuk yang kedua kalinga

  • siti

    Assalamualaikum, wr,wb,

    ” Mohon Ampun Ayah”

    Kuingin kirimkan Salam buat Abang2 Senior dan Petoto dan Kakak2 DTK-ku di seluruh dunia. Saya benar2 sangat merindukan Rumah YM. AYAHANDA GURU. 3 tahun sudah meninggalkan tanah air. Semoga rindu saya di seberang samudra sana bisa membawa ke Rumah Ayah….untuk merasakan kenikmatan Suluk seperti dulu lagi.

    Dunia ini seperti Hutan belantara, Saya takut diterkam sang buas. kerinduan ini hanya kepadaMU ya kekasih Allah…..

    Semoga kita semua disini selalu teriringi oleh Syafa’at YMMAG.

    Salam Cinta,
    Adik yang dalam perantauan

  • Rinaldi

    Assalamualaikum wr wb.
    Abang Sufi Muda, sy mau nanya bisa kah kalau ditambahkan kolom ut sesi tanya jawab tentunya yg berkaitan dengan tasauf dan tareqat karena saya yakin pasti banyak yg ingin brtanya termasuk saya. Dan tentu bukan kolom untuk saling berdebat.
    Terima kasih, wassalam
    Rinaldi-Timika.

    • SufiMuda

      Wa’alaikum salam wr. Wb.
      Usulan bagus dan terimakasih.

      Sifat dasar manusia adalah merasa benar sehingga senang berdebat untuk menunjukkan bahwa dia yang paling benar kerena sifat itulah manusia sulit menemukan kebenaran yang sebenarnya krn Kebenaran tidak di dapat lewat berdebat.
      Kalaupun disediakan kolom tanya jawab pasti akan terjadi perdebatan apalagi yang ditanyakan tentang Mursyid.

      Karena itu, siapa yang memang ingin serius bertanya bisa langsung ke email saya (sufimuda@gmail.com).

      Saya juga maaf kepada sahabat2 semua yg emailnya belum sempat sy balas.

      Demikian

  • alistya

    Ass wr wb abang sufi muda..Alhamdulillah Allah sdh menuntun hati sy utk mmbuka blog abang ,shg bs jd bahan tambahan ilmu buat sy,sblumnya salam kenal sy adalah seorang ibu rmh tg biasa yg sdg mencoba brsh mmbersihkan hati dg mencoba sll “sadar” akan aib2 diri yg msh ada kerak2 kotoran yg perlu dibersihkan,yg ingin sy tanyakan adalah tt “intuisi” bang…sy percaya dg firasatnya org beriman,memang bila hati seorang yg beriman sll diisi dg dzikir kpd Allah dan jg sll “sadar” utk sll menjernihkan hatinya dr sgala sesuatu yg mengotori hati laksana kita melihat taman bunga dibalik kaca transparan yg jernih..begitu melihat bunga2 yg di depan mata,bunga putih akan trlihat jelas putih,bunga merah jg trlihat jelas…dan berbeda sekali bila hati yg brdebu kotor otomatis akan tdk nampak jelas atau intuisi kita tdk jalan,alhamdulillah sy sdh mmbuktikan sndiri dlm kehidupan sehari2 bang..yg mungkin tdk bs sy share ,tapi bang bagaimana dg keadaan temen saya yg memang dikaruniai “indra keenam” itu,krn blm bijak dlm menyampaikan yg dulunya kami teman dekat skrg ini sy merasa trganggu dg penyampaiannya yg “berenergi ego” itu bang…shg kok sy malah nggk nyaman ya dekat dg dia,akhirnya dg ijin Allah kami saling menjauh…krn apa yg sy lewati adalah kehendak Allah yg bs sy petik hikmahnya “luar biasa”,tapi kalo dekat dg dia sll dipengaruhi “ati2 sm org itu lho sifatnya begini begitulah..,jgn begini,jgn begitu” wlpun sy sndiri jg ada feeling tsb tp tdk sy katakan,tp sy mjd tdk nyaman krn dia sll embicarakan. Kburukan org2 yg trkait dlm khidupan sy,urusan sy..dsb..dsb..mohon petunjuk bang sufi muda…sdh tepatkah bila sy menjauh dari teman yg begini wlpn sy (tp brsilaturahim sperlunya saja..mohon pencerahan ya bang…trima ksh sblmnya

    Wassalam
    Alistya

    • damai

      gpp bang eko ikuti aja krn itu juga bagus, apalagi klu abang eko juga berthariqat, wah lebih bagus lagi tuh. masak senang di TK terus (sekolah sambil bermain), jgn sampai rambut sudah beruban msh senang bermain sama anak TK 😀 kapan ke SD/SMP/SMA/Universitasnya? 😀

      Piiiisss

  • akmal

    assalamu’alaikum ww abang SM, salam kenal
    alhamdulillah setelah mendengarkan fatwa YMM Ayahanda Guru di alamat ini :

    http://www.youtube.com/watch?v=YKJ7RLVBPXw&list=PLFE7A4FB494649A55

    http://www.youtube.com/watch?v=w6NyH4CORZ0&list=PLFE7A4FB494649A55

    tanpa terasa air mata mengalir, trimakasih buat abangda yang tlah meng upload, walau kami belum pernah “berjumpa” fisik dengan YMM Ayahanda Guru namun dalam suluk kerinduan bisa terobati, mungkin sesama pengamal tarekat maupun syariat akan lebih menambah wawasan bila ikut menyimak youtube diatas, smoga bermanfaat, aamiin

  • Ruslianto

    Ass. Bang SM, maaf agar koment saya mengomentari ahmad bogel tidak di moderasi pada artikel Sekilas tentang Makrifat-karena saya anggap tidak pantas. maaf buat ahmad bogel dan terimakasih.
    Wass.

  • Gamal

    Assalamualaikum Abang Sufi Muda
    Demi Allah saya sangat berterima kasih dengan adanya blog ini.
    smoga Allah Azza Wajallah membalas kebaikan Abang sufi Muda dengan balasan yang lebih baik.
    Amin.

  • zaky

    assalamu’alaikum mas,,, saya muzaki umur 22,,
    saya tinggal dijogja..
    saya kepengin belajar ngaji lagi..
    dimana sekiranya saya dapat bertemu dengan guru mursyid?

    matur suwun..

    • SufiMuda

      Wa’alaikum salam mas Sidik
      Sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Qur’an dan Hadist bahwa malaikat adalah hamba Allah yang taat dan diciptakan dari Nur.
      Manusia yang taat kepada Allah kedudukannya akan lebih tinggi dari malaikat dan apabila berbuat maksiat kedudukannya lebih rendah dari binatang. Menarik untuk dicermati “kedudukan di atas malaikat”, berarti ada juga kedudukan sejajar dengan malaikat.
      Menurut saya hakikat malaikat adalah ruhani yang telah disucikan dan telah disinari oleh nur Allah, ruhani siapun apabila telah ada nur Allah maka ruhaninya menjadi malaikat, taat kepada Allah.
      Malaikat pun berbagai jenis, Jibril bertugas menyampaikan wahyu adalah sebuah pangkat, sebuah kedudukan, sebuah tugas dari Allah yang krena tugasnya tersebut maka dia menjadi Jibril.
      Karena Nabi adalah manusia dan zahir maka komunikasi Beliau dengan malaikat juga harus sempurna, Beliau menjadi ruhani atau ruhani malaikat menjadi zahir sehingga bisa berkomunikasi.
      Kalau dilihat dari pandangan hakikat, sebenarnya malaikat dan setan itu tidak berada jauh disana, keduanya ada dalam diri manusia 🙂
      demikian

      • sidik

        assalamu’alaikum
        Terima kasih saudaraku SUFIMUDA atas penjelasannya
        ilmu sufi itu luas,saya butuh guru mursyid,tetapi sulit dicari jadi saya mohon sekiranya Sufi muda mau Menjabarkan Hakekatnya malaikat dalam diri manusia?
        dan ketika jaman rosulullah masih hidup,malaikat jibril tugasnya menurunkan wahyu kepada rosulullah,kemudian sesudah tidak ada rosulullah ,(zaman sekarang) tugas malaikat jibril bagaimana?

        sebelumnya saya sangat berterima kasih untuk ilmunya

        wasalam

        Sidik

        • SufiMuda

          Wa’alaikum Salam
          Memiliki Guru Mursyid itu WAJIB bagi orang yang ingin menekuni tasawuf agar mendapat bimbingan zahir bathin. Saya berdoa semoga anda dipertemukan dengan Guru Mursyid Yang Kamil Mukamil, Khalis Mukhlisin sebagai pewaris Rasulullah SAW. Hanya orang yang sungguh2 mencari bisa menemukan…
          Tulisan seberapa pun lengkapnya tidak akan mewakili hakikat sebenarnya dan tidak akan bisa mengobati dahaga bagi yang haus. Tulisan hanya bisa memudahkan orang dalam mencari…
          Mudah2an saya nanti bisa membuat tulisan yang membahas tentang hakikat malaikat dalam diri manusia..

          Ketika kita memahami Jibril sebagai sosok, maka kita menganggap Jibril sebagai sosok yang satu dan tugasnya hanya terbatas menyampaikan wahyu kepada Nabi, tapi kalau kita memandang Jibril sebagai pangkat maka Jibril akan ada sepanjang zaman…

          Jibril membimbing Nabi Muhammad kepada Allah swt, tugas Jibril selanjutnya setelah Nabi Muhammad wafat hanya Allah yang mengetahui…

          Demikian, salam dari saya…

  • Ruslianto

    Ass, Yth.Abangda Sufi Muda Yang diRahmati Allah.
    Mengingat ada beberapa permintaan kelaman saya,.. perkenankanlah saya merilis (copy) tulisan /artikel yang ada disini ,.. tentu dgn mengharap ridho Allah dan ridho Rasul serta ridho Mursyid ~ tulus semata untuk menyebar rahmat , berdalih tausiah.. apa kah bangda memberi izin..? dan maaf juga jika (ini) sebuah pelanggaran adab.
    Wass.

  • Ruslianto

    Ass. Yth.Bangda Sufi Muda diperaduan
    Pada saat saya dihujat (begini) rasanya hendak mengundurkan diri saja,..dari sini ~ Bagaimana pendapat aBang ? atau mungkin “warna” yg saya torehkan disini sudah agak buram kali yaa ?
    Saya tetap mengharap Bangda membri semangat kepada saya sbg sitawar sdingin. sMoga Allah TETAP bersama kita.
    Wass.

    • SufiMuda

      Wa’alaikum salam
      Abangda Ruslianto.
      Ada orang hanya mengerti baca, ada orang mengerti Rasa dan ada pula orang yang mengerti keduanya.
      Saya melihat Abangda mengerti keduanya krn bukan hanya membaca ilmu tasawuf tapi telah tenggelam di dalam prakteknya.
      Saya sangat berterima kasih atas tanggapan2nya di sini yg sangat tepat dan membantu saya.
      Jawaban2 Abangda hampir semuanya mewakili dari jawaban yg akan saya berikan.
      Ketika Kebenaran sudah tertanam dalam Qalbu, penilaian orang terhadap kita apakah positif atau negatif tdk mempengaruhi terhadap kebenaran itu sendiri krn kebenaran bersifat absolut yg tdk tersentuh apapun lagi.
      Jadi, mari kita lanjutkan tugas2 kita menyampaikan Kebenaran walau manis walau pahit.
      Saya jadi ingat sebuah lirik lagu yg sering di nyanyikan di surau saat hari Guru, Rindu Rasul.,,

      “Jika pergi bawalah kami, kami ingin turut berbhakti 2x
      Menelusuri pelosok negeri, menyebar luaskan kalam Ilahi, Amin Ya Allah, Amin Ya Rasulullah”.
      Setiap mendengar lagu ini, saya selalu
      Menangis.
      Saya selalu berharap Guru tetap “membawa” saya ikut menyebarkan Kebesaran nama-Nya keseluruh dunia.
      sMoga Rasulullah dan seluruh Ahli Silsilah selalu mensyafaati kita, amin ya Rabbal ‘Alamin!,

  • muara

    Yth . Bang Sufi Muda
    Saya adalah pengamal tarekat, tetapi saya masuk ke tarekat dengan alasan yang lain yaitu ingin mengetahui apa benar tarekat yg diikuti almarhum ayah saya karena saya menganggap itu sirik karena tarekat tersebut menurut saya mempersekutukan sesuatu dengan Allah dengan membayangkan guru terlebih dahulu sebelum berdzikir, tetapi karena rasa penasaran maka saya ikuti terus tarekat tersebut sampai saya melaksanakan suluk pertama, pada pengalaman suluk pertama tersebut saya semakin bingung apa benar seorang guru bisa mengetahui isi hati dan apa yg dikerjakan seorang murid pada saat suluk, yg membuat saya bingung kok bisa seorang guru menaikan tingkat atau lulus tidak lususnya suluk seorang murid tanpa beliau ada di sana,…..pengalaman pada suluk pertama saya banyak melanggar pantangan, disaat yang lain berdzikir saya malah tidur pada suatu malam saya bermimpi seakan akan dibawa terbang oleh sesuatu cahaya sampai diatas diruangan hampa banyak sekali pasukan yang melempar panah atau batu berapi banyak orang atau apalah yang dibelakang saya terlempar atau terkena panah dan batu tersebut sehingga terjatuh lagi tapi cahaya tersebut sepertinya tahu jalan sehingga tidak terkena panah dan batu tersebut singkat cerita sampailah saya diatas bersama cahaya tersebut lalu saya dimandikan kedalam sumur oleh yng menyerupai cahaya tersebut setelah mandi saya melihat pintu gerbang dan ingin melangkah kesana tapi cahaya tersebut melarangnya katanya bukan waktunya dan saya pun terbangun,…………..tetapi pengalaman itu tidak membuat saya langsung percaya atau membenarkan tarekat tersebut hati saya masih membantah dan masih menganggap tarekat tersebut sirik karena membuat perantara antara allah dan mursid,…… setelah sekian lama perasaan hati saya berkecamuk kurang lebih satu tahun saya tidak lagi mengikuti dzikir bersama gundah dan gelisah pada waktu itu hati saya menantang mursid utk minta ditunjuki kebenaran kalau beliau memanh benar pada saat itu tiba -tba mursid saya datang dan langsung bilang wudhu kamu lalu Dzikir lah,…. lalu saya wudhu dan dzikir nafi isbat nah di saat dzikir itulah seakan akan mursid saya hilang lalu kemudian saya pun menghilang dalam suasana yang tenang tiada apa-apa enak sekali saat-saat itu dan entah berapa lama keaadaan itu lalu keadaan berubah seperti semula dan mursid saya bilang setelah ini kamu cari dzikir diri karena itu adalah dzikir paling tinggi,…..yang saya mau tanyakan apa dzikir diri tersebut,….demikian cerita singkat saya dan saya ucapkan terima kasih atas perhatian dan mohon pencerahannya,………

    untuk diketahui mursid saya sdh meninggal pada bulan mei 2001
    sedangkan kejadian terakhir diatas terjadi kira kira tahun 2003, itu bukan mimpi karena pada saat itu saya sadar dan menuruti perintah beliau untuk wudhu dan berdzikir

  • Julang Anak Jalanan

    Jelang Pemilu Marilah kita
    Belajar sabar tabah bertaqwa
    Kalah bersaing montong kecewa
    Kalah dan menang soal biasa

    Pabila menang janganlah bangga
    Tapi bersyukur anugrah tahta
    Amal amanat Alloh pencipta
    Marilah kita sama bekerja

    Tertinggal pantang berputus asa
    Pengorbanannyah besar berpahla
    Niatnyah harta di daya guna
    Beri pitulung amat berguna

    Hidup merdeka cukuplah lama
    Sudah saatnyah arip dewasa
    Amal agama rukun saudara
    Bersatu amal di pancasila

    Tiada ada kata pencela
    Tetapi lemah wajib di bela
    Ituh amanat Alloh pencipta
    Demi ibadah hidup di dunya

    Temapt ibadah masjid musholla
    Tiada beda kelenteng gereja
    Bentuk dan nama memang berbeda
    Tapi pengguna sama manusia

    Adapun amal ahlas bertaqwa
    Sesuwai bidang lepel ke bisa
    Islam pun juga berbeda-beda
    Mengapah harus perang agama

    Perang agama perang saudara
    Perang penyebab hidup sengsara
    Amat berdosa ngancurin taqwa
    Cobalah insan arip dewasa

    Penjahat dunya hobi mencela
    Ulah curiga dan buruk sangka
    Se akan mahluk tida berjasa
    Tida bersyukur penyebab siksa

    Pantang menyerah dan putus asa
    Selama masih di alam dunya
    Ibarat jalan menuju roma
    Berpariasi di romantika

    Pengorbanannyah besar berpahla
    Korban tenaga ataupun harta
    Itulah jihad menuju sorga
    Pabila insan arip dewasa

    Saat pemilu saatnyah kita
    Milih belajar mengenal jiwa
    Jiwa pemimpin arip dewasa
    Berahlak rosul panutan kita

    Amal dunya program negara
    Duwa bertokoh umaro ulama
    Cobalah rakyat belajar nanya
    Jangan menjadi eso menduga

    Program negara struktur bekerja
    Bawah menengah atas ketiga
    Silih lengkapi bekerja sama
    Jangan menjadi pengadu domba

    Aduhay insan adam dan hawa
    Lihatlah anak turunan kita
    Harapan kita nusa dan bangsa
    Soleh solehat berwibawa

    Pastinyah kita ibu dan bapa
    Mulai arip juga dewasa
    Utama para tokoh kepala
    Buwanglah ahlak mengadu domba

    Rutin mingguan di balai desa
    Atau negara majlis istana
    Masjid musholla kelenteng gereja
    Tempat belajar arip dewasa

    Amal agama bukan bicara
    Tetapi kompak giat bekerja
    Begituh pula berpancasila
    Bekerja dengan arip dewasa

    Resiko julang inih bicara
    Isu gosipan setres dan gila
    Banyak penilai buwang agama
    Bertanda ilmu apalah guna

    Aji Baca Tanya Uji Dirimu Sendiri

  • abdul haris

    Kepada Sufi Muda
    Yg saya Hormati,

    Assalamu alaikum Wr.Wb

    Dapatkah saya diberikan petunjuk alamat seorang Guru atau teman maupun murid Bang sufi Muda yang bertempat tinggal di kalimantan utara ( tarakan or Bulungan ), karena saya ingin belajar cara mengenali diri karena dengan mengenali diri kita akan mengenal Tuhan.
    Meskipun sebenarnyya saya ingin belajar secara langsung kepada Bang Sufi Muda tapi saya khawatir dapat mengganggu kesibukan Bang Sufi Muda, untuk itu mohon saya dibantu seblumnya saya ucapakan terimah kasih semoga segala amal kebaikan mendapatkan barokah dari sang MAHA PEMBERI
    081346388456

  • alwi

    salam tiada sempura raga tanpa sukma juga tiada lengkap sukma tanpa raga …mursyid yg baik sempurna lahir dan batin sukma dan raga berjalan seiring ,,…………

  • rosyid hs

    Assalamu”alaikum Wr Wb.
    Mohon infonya guru mursyid yang di jatinegara Jakarta.
    Wslm…trims banyak

  • dian

    As.wr.wb
    Maaf saya cuman org awam yg mau numpang tanya.
    Sebenarnya ma’rifat itu yg saya tau artinya mengetahui.
    Lalu yg sya baca d artikel ini mngenai hal trsebut(ma’rifat)
    Apakah kita jk ingin mmpelajarinya hrs sudah melaksanakan hukum syare’atnya?jk iya?
    Saya mau tanya cuman mslh sholatnya org ma’rifat,sbenarnya wkt takbir apa yg d prsembahkan kpd Allah S.W.T,waktu sujud apa yg dprsembahkan,waktu ruku apa yg d dhkan sampai tiap tahapan gerakan sholat kelar apa yg d persembahkan kepada Dzat yg maha mulia
    Lalu dalam kalimat”subhanallah walhamdulillah wallaillah hailallah hu Allah hu akbar”dalam sholat kalimat lailalah nya ada d mana?
    Apakah tanpa tahapan sholat yg benar qt bisa mati sak jeroning orep dan mengetahui akan dr kita sndri?
    Makasih n wassalam

    • arya

      asalamualaikum wr.wb Dian dan para pembaca yang budiman, saya menyukai lontaran dian tentang ‘Apakah tanpa tahapan Sholat yang benar, kita bisa mati’. Sungguh Tarekat yang benar di atas syariat yang benar tanpa kekurangan satu zarahpun. jadi untuk menjalankan marifat, salah satu cara yang saya ketahui adalah dengan bertarekat. apakah awalnya tarekat? awalnya adalah Syariat. Maka dari itu tahapan2 syariat dan tarekat akan membawa kita kepada Marifat.

      apabila menanyakan bagaimana sholat orang marifat, yang aku ketahui adalah sholatnya sama saja, hanya kita meningat Allah yang telah dikenalkan oleh Guru Mursyid kita kepada kita, tanpa mengingat saya rasa percuma kita bermarifat, karena, mungkin hanya dengan mengingat Allah, makna Marifat akan lebih Bersinar 🙂

      allahualam, semoga jawaban dari saya dapat sedikit mengikis rasa penasaran dan sedikit memuaskan Dian

  • arya

    asalamualaikum wr.wb, salam sejahtera sufimuda.net, sufi muda, dan para pembaca yang budiman. ijinkan saya berbagi karena telah membaca sebuah kitab dan beberapa hadis dari nabi Musa.
    Hanya Refrensi, boleh untuk Landasan:

    Dan sewaktu zaman Firaun dan Nabi Musa ber-rebut orang2 Yahudi yg berada di Mesir, Firaun ingin mereka terus bekerja di Mesir sebagai budak dan Nabi Musa ingin mereka dibebaskan, sebagai free men and free women.

    Peperangan antara Iblis dan Allah, terus berjalan sampai titik peperanagn terakhirnya di Laut Merah, di mana Nabi Musa tidak dapat menyebrangi lautan sampai akhirnya Allah meminta Nabi Musa untuk mebelah lautan dengan tongkatnya, kurang lebihnya begitu.
    Memang kita berpikiran bahwa Firaun yang sangat sakti itu tidak mungkin tidak ‘sedia payung sebelum hujan’. menurut sebuah kitab kuno dikatakan bahwa Firaun merupakan Tuhannya Negri dan Bangsa Mesir, dialah Tuhan Amun (raja segala Tuhan versi Mesir Kuno) yang turun ke Dunia dalam bentuk Firaun dan Tuhan Amun ditekankan sebagai Tuhan Angin.

    Maka menyebranglah Firaun beserta para Pendeta Tinggi dan pasukannya. Musa atau dalam Kitab tersebut disebut sebagai Mose dan orang2 Israel sebagai I.si.ri.ar dikejar oleh Firaun beserta pasukannya tapi pertarungan tidak berhenti disitu karena Nabi Musa, Harun dan pengikutnya telah sampai kepada ujung daratan Laut Merah sedang Firaun masih dalam perjalan mengejar Nabi Musa.
    Allah memang berjanji akan menenggelamkan Firaun beserta pasukannya tapi Firaun hanya tenggelam karena Janji Allah sebab “payungnya” Firaun terlalu besar untuk “hujan” yang dibuat oleh Nabi Musa. Sewaktu Laut Merah kembali menutup Firaun sadar akan hal itu lalu secara otomatis Pendeta2 Amun yang berada di kereta kuda menahan Laut Merah yang akan menutup dengan tongkatnya pula. ibarat Wajah Kebaikan dan Keburukan melewati lautan tersebut, tapi sayangnya karena kereta Kuda yang membawa Pendeta2 itu tidak stabil, maka pendeta2nya pun terpelanting bersama tongkat mereka dan mereka tidak bisa menahan lagi dinding2 Laut Merah yang akan menutup kembali.

    Memang terdapat fakta bahwa mungkin batu koral yang membuat kereta Kuda tidak stabil sehingga terbalik karena roda kereta yang berumur 3000 tahun sebelum Masehi ditemukan di dasar Laut Merah berada dalam keadaan terjepit batu Koral.
    Sehingga batu koral ini menjadi Zarah dalam wajah Peperangan Besar di Zaman Mesir Kuno ini.

    nb: ada pula Kitab Hadis Musa dan Harun menceritakan bahwa Kuda Hitamnya kereta Pendeta2 Firaun tersengat Lebah dan kawanan lebah, dikatakan bahwa Lebah tersebut menerima Nikmat dan Wahyu dari Allah SWT sehingga Lebah itu diperintahkan untuk menyengat Kuda Hitam tsb. Karena dulu Mesir Kuno masih hijau dan Subur maka banyak madu dan lebah disekitarannya.

    dan sampai sekarang Kuda Hitam menjadi istilah populer di Bangsa Yahudi dan Dunia Barat, sampai2 dibuat lagunya oleh Katy Perry berjudul Dark Horse dengan lyrics yang multi arti link lagunya : https://www.youtube.com/watch?v=0KSOMA3QBU0

    allah mengetahui apa yang kita tidak ketahui, wallahualam, terimakasih aslamualaikum wr.wb, salam sejahtera. 🙂

    terberkatilah silsilah 35, allahuakbar

  • arya

    Asalamualaikum wr.wb, salam sejahtera,

    Pasti kita semua pernah mendengar kisah berikut, marilah kita ulang.

    -Kisah Nabi Isa menurunkan Perasaan Allah ke Bumi-

    hanya untuk landasan, karena cerita sesungguhnya hanya Allah yang mengetahui:

    Pada suatu hari dikisahkan pada zaman Nabi Isa, bahwa ada seorang lelaki paruh baya yang hidupnya selalu di atas bukit untuk selalu Dzikir akan Allah, sudah lama tidak pernah turun dari bukit itu untuk hidup seperti orang2 biasanya.

    Mendengar cerita tentang orang yg selalu Dzikir di atas bukit ini dari murid-muridnya, Nabi Isa lalu menghampirinya seorang diri, dengan niatan memberitahu orang itu untuk berbaur dengan kehidupan dan tidak selalu berdzikir dengan meninggalkan Habluminanas terlalu lama.

    Sesampainya Nabi Isa di atas Bukit, terjadi percakapan:
    *nabi isa (N)
    *orang bukit (B)

    N: asalamualaikum wr. wb, ada apa gerangan yang tidak pernah mau turun dari sini dan membaur dengan yang namanya kehidupan di bawah sana?
    B: walaikum salam wr.wb, sungguh engkaulah Nabi yang dapat mengabulkan permintaanku, pilihanku adalah tetap berada di atas bukit ini sampai aku menemukan yang namanya Perasaan Allah / PerasaanNya
    N: sungguh tiada seorang pun yang mampu hidup dengan perasaan Allah walaupun setitik terkecil dari perasaanNya, sebab sewaktu mengenal perasaan Allah, tidak mungkin orang mau keluar dariNya
    B: memang berat rasanya menahan keinginan ini dari dulu, akan tetapi hamba tetap akan memintanya dari beliau, mohon Nabi Isa.
    N: permintaanmu akan kukabulkan dan aku akan mengunjungimu beberapa bulan kedepan untuk melihat keadaanmu.

    Lalu Nabi Isa menurunkan Perasaan Allah yang besarnya adalah titik terkecil dari PerasaanNya kepada orang bukit itu, setelah Nabi Isa pergi dari bukit itu, orang bukit ini merasakan yang namanya Perasaan Allah. dia tenggelam didalamnya tanpa memperdulikan apapun yang berada di dunia ini termasuk dirinya. allahualam rasanya seperti apa??___

    dan beberapa bulan kemudian Nabi Isa berkunjung tapi orang yang berada di bukit tidak mengenallinya, dengan rasa kasihan Nabi Isa dengan baik hati memberikan kebaikannya yang penuh dengan penanggungan, Nabi Isa mencabut perasaan Allah tapi apa yang terjadi?

    B: sungguh aku sedang bercakap-cakap dengan perasaan Allah, akan tetapi, apa yang dikehendaki Allah bukanlah percakapan itu ternyata.
    N: bukan itu, saya kasihan melihat anda berada di bukit ini, tambah kurus, tidak terurus dan nyaris lupa diri, tanpa syafaat aku, pastilah engkau menjadi Gila dan tidak mengenali aku.
    B: Subhanallah engkau nabi Isa, akan tetapi bolehkah aku kembali kepada perasaanNya?
    N: jika itu maumu, perasaan Allah sedang menunggumu dan aku akan mengabulkan permintaan kamu untuk kedua kalinya, kun faya kun.

    Dan tenggelamlah orang itu dalam perasaan Allah, kisahnya sampai mati dia dalam perasaan Allah. allahuakbar

    itulah kurang lebih kisahnya orang di bukit atau di dunia Vatican di kenal dengan kisah “Fool on the Hill” seperti lagunya The Beatles, fool on the Hill.

    hanya Allah yang Maha Mengetahui, wallahualam

  • ade chandra

    Sebelumnya mohonmaaf kalo tulisansaya panjang . karena saya membutuhka pencerahan atas aqidah . mohon kiranya sodara ku berkenan membaca dengan seksama. Dan mohon jawaban dengansejujur dan seikhlasnya. Moga kita semua berbuat karena Alloh untuk Alloh.
    Dalam satu kajian sang pembimbing selalu berseru untuk bertauhid hanya kepada Alloh, berpasrah diri hanya kepada Allah, takut hanya pada Alloh. Bertawasul hanya kepada yang masih hidup, ajarannya ttg beberapa konsep tauhid secara sederhana memang tidak ada yang berbeda dengan yang dipelajari pada umumnya di luar sana. Hanya saja dalam ber-ritual mendekatkan diri dengan Allah ada cara tersendiri, yaitu dengan khusu’ yakni dengan bersila menghadap kiblat lalu sambil membaca takbir kedua telapak tangan disatukan di depan dada lyaknya posisi menyembah namun bedanya disini tidak membaca mantra tetapi membaca takbir-ta’awud-basmallah-syahadatain-sholawat-bersumpah demi Alloh rosululloh Alloh-lah yang Maha Besar-lillahita’ala-lahawla….dst-lalu menyebut Ya Alloh terus menerus sambil konsentrasi dan bermuhasabah mohon ampun dan ditutup dengan takbir , namun sebelum melaksanakan khusu-an tadi di sarankan mandi dan berwudhu terlebih dulu. Adapun pelaksanaan mandi adalah sebagai berikut, air tidak disiramkan menggunakan alat namun air tersebut dimancurkan melalui satu titik tepat di atas kepala, dan mengambil posisi sama dengan khusyu’an tersebut di atas dan melakukan hal yang sama dengan khusu’an sampai rasa nyaman dirasakan baru mandi disudahi dengan ucapan Allohuakbar.
    Untuk masuk kedalam jamaah pengajiaan tersebut calon jamaah diwajibkan bersyahadat ulang, karena syahadat nya dianggap batal ketika sebelum masuk di jamaah ini mungkin banyak melakukan hal-hal syirik seperti menggunakan jimat, haikal, pusaka, keris, dukun dll… bahkan sebagian dianggap sudah berkolaborasi atau bersinergy dengan kaum jin melalui bebberapa hal . seperti menggunakan benda syirik untuk tujuan tertentu, atau mengamalkan wirid yg berakibat mendatangkan jin dan sebagainya, sehingga calon jamaah terdeteksi banyak sekali jin yg bersemayam dalam tubuh dan hati clon jamaah,hal tersebut juga berdasar cuplikan ayat al quran yg artinya “……sudahkah kalian masuk islam dengan bersahadat yang disaksikan dua orang berilmu?……………..” {mohon maaf nama surat dan ayat saya lupa tulis} dan beberapa senior yg sudah menduduki makom atau jabatan tertentu mengambil dan membuang jin-jin yg berada dalam tubuh sang calon jamaah dengan cara diambil dengan tangan seperti menangkap burung atau kupu-kupu lalu digenggam dan ditiupkan syahadatain lalu dilepaskan lagi. Adapun prosesi persyahadatan adalah sebagaimana berikut , sebelum bersyahadat pada malam yg telah ditentukan calon jamaah diwajibkan mandi dengan cara yang telah saya sebutkan di atas selama minimal tiga hari berturut-turut. Dengan tujuan pen genalan alam robbaniyah dan melemaskan para jinyg telah bersemayam di dalam tubuh agar nanti pada waktu proses ber-syahadat calon jamaah tdak mengalami kesulitan atau mengalami kejadian yang luar biasa diluar dugaan karena sulitnya proses pengeluarkan jin dari dalam tubuh. Seteelah sampai pada malam yang telah ditentukan jamaah dihadapkan di dalam ruangan kepada penyahadat (orang yang mesyahadatkan) yaitu jamaah yagng sudah mencapai maqom tetinggi di bawah pembimbing, beserta dua orang saksi yg sudah mencapai maqom tertentu juga yang notabene nya dianggap dua orang berilmu seperti cuplikan ayaat al quran tersebut di atas. Dengan posisi bersimpuh dan kedua telapak tangan disatukan di depan penyahadat, lalu calon jamaah ditanya “bersediakah anda menerima hukum Alloh bila nanti dikemudian hari anda melanggar hukum Alloh???????” sambil kedua jempol calon jamaah dipungut ditarik keatas. dan kemudian dibimbing untuk membaca tuntunan khusu’ seperti yng tertulis diatas lalu berkonsentrasi sambil membaca kalimat ya Alloh… terus menerus. Nah disini baru dimulai beberapa kejadian luar biasa dan bisa dikatakan fenomenal, seperti tersungkur , menangis luar biasa karena ingat dosa-dosanya, terjatuh berguling-guling bahkan ada yang smpai mimisan mungkin keadaanya mirip seperti orang di ru’yah. Ada juga yg hanya terdiam seperti patung dan yang demikian dianggap kurang berhasil karena dianggap kepasrahannya kurang. Ada juga yang mengalami seperti mimpi melihat hal-hal aneh yang menakutkan. Seperti masuk alam yang gelap gulita, ada juga yang melihat alam yag indah seperti gunung atau mendung di langit membelah dan sebagainya , mungkin keadaan tersebut sesuai dengan amalan yang bersangkutan sebelumnya. Kemudian pada hari-hari berikutnya jamaah diwajibkan untuk melakukan ritual mandi tepat jam 12.00 malam kemudian khusyu.
    Yang menarik dari ajaran tauhid di jamaah pengajian ini adalah fenomena-fenomena yang dialami jamaah saat melakukan perjalanan setelah bersyahadat, melalui mandi dan khusyu’ tiap harinya. Mereka mendapatkan petunjuk melalui fenomena yang dilihat dalam ritual khusyu’ dan ada yang mendapat gerakan-gerakan tangan dan tubuh yang disebut dengan “kalam gerak” atau petunjuk Alloh melalui gerakan tangan, dan pembimbing yang akan mengartikan kalam gerak tersebut. Petunjuk apa yang diberikan Alloh secara lansung kepada pelaku khusyu’. Perjalanan jamaah dilanjutkan dengan beberapa tarbiyah seperti makan umbi-umbian dan air putih saja (mendem)dan berdikir istighfar terus menerus selama tiga hari, lalu mutih yaitu makan sesuatu yang berwarna putih dan berdikir alhamdulillah terus menerus, lalu ngayep yaitu minum air putih saja dan bedikir hasbunalloh wa nikmal wakil dst… semua dalam tiga hari, lalu wal malaikatihi yaitu puasa biasa namun makannya hanya pada waktu buka dan sahur saja dan tidak boleh kumpul suami istri dan berdikir menyebut nama-nama beberapa malaikat dan bacaan yang lain saya tidak hafal selama sembilan hari. Dan biasanya dalam melakukan tarbiyah-tarbiyah jamaah ada yang mengalami kejadian-kejadian nyata, yang dialaminya yang dianggap petunjuk lansung dari TUHAN. contohnya adalah lampu dirumahnya mati dan harus mencari sumber konsleting yang menyebabkan listrik dirumah yang bersangkutan padam, dan tersebut mengandung pesan makna petunjuk apa sang pembimbing yang akan menjelaskan. Apa dan bagaimana kejadian tersebut makna dan pesannya untuk jamaah yang menjalankan tarbiyah,.
    Ada juga ritual memotong kambing yang disebut dengan “DAM” dan “QUROBAH”, yang masing-masing ada perintah atau petunjuk sendiri. Bila DAM(kurban pengampunan) maka petunjuk dan perintahnya adalah diumpamakan seorang yang melakukan perjalanan ibadah haji, yaitu bila melakukan kesalahan besar atau mungkin yang signifikan maka bila yang bersangkutan ingin perjalanan hidup dan perjalanan ke arah Tuhan lancar dan nyaman maka hendaknya pelaku diharuskan membayar DAM dengan menyembelih kambing. Adapun QUROBAH adalah perintah menyembelih kambing yang diperoleh oleh pelaku “perjalanan” saat memperoleh tingkatan kedekatan kepada Alloh atau ilmunya sehingga dia memperoleh gelar tertentu dalam jamaah itu. Perintah tersebut diperoleh dengan cara yang beragam, ada yang dari kalam gerak yaitu pelaku perjalanan pada waktu khusyu’ tangannya bergerak dan kedua tangan menyilang seperti huruf X atau mnggunting kearah leher, hal demikian dimaksud adalah petunjuk dari Alloh untuk melakukan QUROBAH. Ada juga petunjuk yang dititpkan kepada sang pembimbing lalu disampaikan kepada yang bersankutan untuk melakukan QUROBAH. Ada pula yang melalui kejadian nyata yang dijumpai pelaku perjalanan, kadang berupa sering didekati kambing dan lain-lain. Yang menarik dalam proses menjalani perintah menyembelih baik DAM atau QUROBAH adalah ketika mulai dari proses mencari kambing, bentuk fisik dan tingkah laku kambing yang diperoleh untuk disembelih. Dilanjutkan dalam proses penyembelihan ada beberapa hal beda yang dijumpai, ada yang kambing tersebut bertingkah bandel ada juga yang bertingkah menurut. Ada yang ketika diolah dagingnya menjadi banyak melimpah ada juga yg menjadi secukupnya. Kental penilaian fisik dan jeroan kambing itu terhadap pelaku perjalanan yang menyembelih kambing itu, terutama pada jerohannya, bisa jadi yang bersangkutan ada penyakit dalam maka akan tampak di jeroan kambing itu, bahkan yang menjadi perhatian utama adalah keadaan hati, akan teramati bentuk dan kondisi, itu menunjukan gambaran yang menyembelih , demikian kelakar para jamaah lain yang mengamati fisik kambing sembelihan.
    Ada banyak kejadian-kejadian luar biasa yang dialami para jamaah setelah melakukan syahadat, bahkan disebut sebagai kemajuan dan jiwanya sudah memasuki alam robaniyah. Beberapa jamaah baru ada yang tajam pengelihatan batinnya, seperti tahu kondisi orang yang dihadapi seperti apa akan tampak seperti hewan atau keadaan tertentu, ada juga yang bisa mengobati penyakit, ada pula yang tajam ucapannya, ada yang mampu mengeluarkan jin dalam dirinya sendiri atau orang lain. Bahkan semua jamaah baru sangat tergetar ketika mendengar suara adzan dan ingin segera sholat berjamaah. Subhanalloh….. namun ada juga yang bisa-biasa saja seperti tidak ada kejadian menarik. Suara-suara hati jadi sering terdengar seperti bacaan-bacaan ayat al quran, petuah atau pelajaran, peringatan ketika melakukan kesalahan. Yang tidak mengenakkan ada juga yang mengalami seret rizky , kemunduran pendapatan, bahkan ada yg terputus total dengan kerjaan/usaha/urusan keuangan. Ada beberapa pengakuan adanya kemudahan urusan, mungkin semua biasa terjadi di masa sebelum syahadat namun ketika sdh di jamaah ini sering ditanyai ada kemudahan apa atau yang lain-lain sehingga pikiran jamaah akan terfokus kearah sana dan mericord secara deteil kejadian yang dialami. Wallohu ‘alam…..
    Terakhir saya dengar merakapun tidak tau akan jadi seperti apa dan terahkan kemana pengajian mereka, namun pada akhirnya sang pembimbing mengakui mendapat sighnal dari Tuhan kalo mereka suatu saat akan menjadi pelurus ajaran orang-orang yang laku yang kurang benar sehingga mereka diliputi kaum jin lewat nafsunya, melalui wirid atau laku yang dianggap tidak syar’ie. Karena sering terdengar kalo orang-orang di luar pengajian ini adalah ilmu dan lakunya adalah jin . terutama para pelaku tariqoh mereka adalah terselimuti jin pada akidah dan keyakinannya, termasuk para mursyidnya dianggap meraka dibawah pengaruh jin yang berumar tua dan berkemampuan tinggi dari bagdad. Mereka yang dianggap punya kelebihan seperti memahami alam gaib adalah salah karena rosululloh tidak begitu, dan mereka dianggap sinergy dengan para jin. Para ulama dan auliya yg punya kelebihan (jadab) dianggap produk jin. Pembimbing pun sering terdengar menyalahkan orang lain dengan ajaran nya. Kadang juga terdengar lebih kuat dan meremehkan orang lain diluar sana. Ya Alloh ampuni hamba bila hamba salah menerangkan. Tapi ini adalah sesuai dengan apa yang saya dengar. Masih banyak yang lain yg mungkin saya lupa menuangkannya di sini.
    Pertanyaan saya :
    1. Bagaimana menurut Pak Kiai tentang ajaran dan cara mereka mendekatkan diri pada sang Pencipta?
    2. Siapakah yang menggerak-gerakan tangan sehingga diartikan sebagai kalam gerak atau petunjuk?
    3. Kenapakah kadang jamaah baru mengalami sial rejeki seret?
    4. Adakah hhubungan rizky dan manusia dikuasai jin?
    5. Sebenarnya siapakah yang dikuasai jin secara tidak sadar , orang-orang tariqoh atau mereka sendiri?
    6. Seberapa hebat ritual mereka sehingga jamaah baru banyak yang mengalami fenomena yang mereka belum pernah dialami sebelumnya seperti contoh yang saya tulis diatas??
    7. sebagai catatan bagi jamaah yang mendapatkalam gerak itu dianggap berhasil karena tidak semua jamaah seperti itu (mendapat gerakan)

  • wahyu.triianingrum@gmail.com

    dear,, bang sufi muda

    sudah sekira 1th sy mengikuti tulisan jenengan.. atas ijin berkat dan ridho alloh saya ditakdirkan untuk mampir ke blog jenengan yg awalnya iseng2 googling.. stlh itu sy aktif baca posting2an jenengan.. tulisan jenengan mengobati rasa rindu sy terhadap nasehat guru..

    saya baru belajar.. belajar menjadi pelaku dan hamba yg tahu, mengenal., mengabdi, menzikirkan diriNya.. saya baru lahir.. ibarat bayi baru merangkak, tulisan jenengan atas ridho Alloh disela2 keduniawian sy sprti oase, penyemangat dan penyejuk disaat sudah tll galau dng hiruk pikuk dunia.. dan ada pengalaman2 yg sy alami ketika membaca postingan jenengan, pengalaman yg sy alami sendiri ^^ yg jenengan tau.. itu susah untuk dijelaskan 🙂

    syukur alhamdulillah atas apa yg jenengan tulis, dan smga jenengan sll di rodhoi oleh berkah dan rahmat Alloh utk terus menulis dan menginspirasi.. lewat tangan jenengan, hasil rasa , pemikiran, pengalaman jenengan yg dpt tuntunan izin serta cahaya dr Alloh bs menyusup kedlm relung2 rasa sodara2 lainya..

    jujur.. walau tarekat kita berbeda tp sy yakin kita menggaris bawahi hal yg sama.. Tentang Alloh, dan sesama manusia.. hablumminaalloh dan hablumminnannas.. selalu sehat ya abang sufi muda

    trmksh 🙂

    • SufiMuda

      Salam kenal dari saya, semoga suatu saat Allah SWT berkenan mempertemukan kita dalam kasih dan sayang-Nya, amin.
      Sudah menjadi hal yang lumrah dalam dunia tasawuf atau tarekat, memiliki sifat “merasa tidak tahu”, sehingga terus menerus belajar untuk mencapai tahap kesempurnaan. Dan berguru itu pun sampai akhir hayat, tidak ada istilah tamat. Saya juga dalam tahap belajar, mudah2an Allah selalu memberikan bimbingan-Nya.
      Sufimuda harapannya akan menjadi wadah silaturahmi untuk para pengamal tasawuf lintas tarekat dan Mursyid, berbeda Mursyid tapi tetap bersatu.
      Komunikasi dunia maya ini mudah2an suatu saat akan berwujud kepada dunia nyata, membina silaturahmi untuk memperkokoh ukwah islamiyah sebagai bentuk pengadian kita kepada Allah dan Rasul-Nya.
      Salam

  • Anwar

    Assalamualaikum wr. wb,
    Alhamdulillah.., Salam kenal untukmu saudaraku,, semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, dan tak luput kami panjatkan salawat dan salam kepada junjungan baginda Rasulullah Muhammad SAW serta kepada para pewarisnya..
    Aamiin..

    Sebelumnya sy pun mohon maaf sekaligus mohon ijin, bahwasanya kehadiran sy disini, tidak lain bahwasanya sy hanya sekedar ingin turut menambahkan keterangan akan pentingnya berguru dalam menuntut ilmu,, seprti tertuang dalam ayat ayat Al-qur’an…
    ~Illahi anta maksudi waridla kamatlubi~

    “Ulaaika ladziina hadallaahu fabihudaa humuq tadih”
    Artinya : “Mereka itulah orang yang telah di beri Allah petunjuk, maka ikutlah dia dengan petunjuk itu”
    (Surat An-Am ayat 90 juz 7).

    “Ittabi’uu malla yasalukum ajran wahum muhtaduun”
    Artinya : “Ikutlah orang yang tiada meminta upah kepadamu itu. karna mereka mendapat Pimpinan yang benar”
    (Surat Yasin – ayat 21 juz 23).

    “Wamay yatawallallaaha warasuulahu waladzina aamanuu fainna hizballaahi humul ghaalibuun”
    Artinya : “Barang siapa mengangkat Allah dan Rasul Nya dan orang yang beriman menjadi Pemipinnya, maka adalah ia masuk Partai Allah, itulah yang mendapat kemenangan”
    (Al Maidah – ayat 56 juz 7).

    Semoga beberapa ayat & Hadist ini dapat memberikan keterangan akan kebenaran dalam berguru..

    Mohon maaf, apabila dalam penulisanya ada yg kurang…
    dan terima kasih atas di ijinkanya kami..

    wassalam…

    Anwar

  • Ruslianto

    Ass. Abangda Sufi Muda,..
    Setelah Ab. melakukan perjalanan (jasmani dan rohani) yg jauh, mana oleh-oleh nya?, yaa tentu berupa kesan (rohani) dalam perjalanan (umroh) karena disana tentu abangda “saat” berjalan bergandengan dan berrabhitah dengan YM Guru Abang. Maka saya yakin bahwa “perjalanan ditanah suci” itu menarik untuk didengar.
    Maaf,.. Bg, sakit Abangda (itu) bukan teguran ataupun peringatan,.. tapi “memory” perjalanan (itu),…. sungguh memuat ion-ion cahaya, makanya itu jika di-ibaratkan kita duduk (sedang) bertawajuh berjamaah,… kitapun mentawajuh/ mentransfer “sangjunior” yg ada dlm lingkaran agar terjadi “tarik menarik” intraksi (itu) sekaligus “menye-imbangkan” ion-ion cahaya yg kita terima. Ah Maafkan “kelancangan” saya.
    Maka ceritakan cerita “itu” sperti kita sedang mentawajuhkan orang (pula) diblog ini.
    Memang orang pengamal tarekat (itu) yg bertasawwuf (instuisi yg diterima) itu unik, memang.
    Wass.

    • SufiMuda

      Wa’alaikum salam Abangda..
      Benar sekali uraiannya. Guru Sufi berkata, “Dimensi yang tinggi akan mengontrol dimensi yang lebih rendah”, arus listrik yang lebih besar akan mengalir menjadi seimbang ke tempat yang lebih kecil arusnya, itulah sejati makna rahmatan lil ‘alamin, wah jadi ada ide untuk nulis tentang transfer energi dalam tawajuh ni 🙂

  • GINANJAR

    Bpk.DR.SULARDI. MM beliau selaku DEPUTI BIDANG BINA PENGADAAN, KEPANGKATAN DAN PENSIUN BKN PUSAT,dan dialah membantu kelulusan saya selama ini,alhamdulillah SK saya tahun ini bisa keluar.Teman teman yg ingin seperti saya silahkan anda hubungi bpk DR.SULARDI.MM Tlp; 0813-4662-6222. Siapa tau beliau mau bantu

  • Gus Prie

    Assalamu’alaikum….

    Gus, saya mau pesan bukunya masih ada? caranya bagaimana?

    Salam,

    Gus Prie
    Sidoarjo
    0822-5704-2552 / 085655849558

  • ban

    assalamualaikum, saudara sufi,

    saudara, saya hendak bertanya dan berkehendak mengenai ilmu makrifattullah.

    1.Bagaimana hendak menagkis ilmu makrifat yang dikenakan kepada saya, isteri dan anak-anak?

    a. Segala rezeki saya disekat sehingga apa yang diusaha tidak membuah hasil dan saya tidak mahu lagi berkerja mencari rezeki.

    b. segala ilmu yang dianugerah kepada saya dan isteri serta anak-anak semua disekat sehingga kami hendak meneroka dan mencari jalan dalam ilmu Allah ini tidak dapat lagi. Dari segi penglihatan, pendengaran, rasa dan lain lain.

    c. Kebahagian rumah tangga dari segi hubungan suami isteri dan anak anak semua goyah. sehingga ibu bapa dan adik beradik kedua dua belah tidak mahu melihat kami.

    d. hampir semua sudut kami di uji dan dikianati oleh hamba Allah yang memiliki ilmu makrifat ini serta rahsia dan kuncinya.

    2. Bolehkah saudara memberitahu apakah kunci bagi membuka dan menyelesaikan segala permasalahan kami sekeluarga. kami sekeluarga sekarang benar benar buntu dan tidak tahu apa yang hendak dilakukan lagi (seperti telur di hujung tanduk).

Tinggalkan Balasan ke banBatalkan balasan