Sejarah,  Syariat (Fiqih),  Tasauf

Kurun 15 Sangat Berat

Hari ini kita telah memasuki awal tahun baru, 1440 H dan tentu saja kita berada pula dalam kurun (abad) ke 15, sebuah kurun yang penuh ketidakpastian dan tidak pernah diberitakan oleh Nabi kita. Beliau hanya mengatakan bahwa kurun ke 14 sangat berat, dan kurun 14 sangat berat itu telah 40 tahun kita lewati. Para peramal terdahulu juga hanya bisa memprediksi kejadian di abad ke 14, setelah itu tidak bisa diprediksi sama sekali.

Kurun ke 14 dimulai dari sekitar tahun 1880 dan berakhir tahun 1980, lebih dan kuranhg seperti itu. Kalau kita perhatikan dengan seksama, dalam rentang 100 tahun itu telah banyak sekali terjadi huru hara dan bencana menimpa seluruh dunia. Kejatuhan Kesultanan Turki Usmani dalam perang dunia pertama, maka berakhirlah kekhalifahan Islam, simbol persatuan ummat yang telah terbina selama 1300 tahun secara sambung menyambung. Kemudian berdiri kerajaan Saudi Arabia dengan paham wahabinya, maka dimulailah masa paling kelam dalam sejarah umat Islam.

Tasawuf runtuh dan hancur di pusat Islam yaitu Mekkah dan Madinah dengan ditutupnya pusat Tarekat Naqsyabandi di Jabal Qubis dan dilarang segala jenis tarekat. Bukan hanya itu, kuburan Baqi sebagai jejak sejarah perjuangan Islam juga diratakan dengan tanah, rumah para sahabat Nabi dijadikan hotel, seluruh tempat bersejarah yang berhubungan dengan Baginda Nabi dilenyapkan, maka lenyaplah kenangan-kenangan fisik Nabi di dunia ini.

Di kurun 14 itu juga sunnah di sebut bid’ah dan bid’ah dijadikan sunnah, wajib dijadikan haram dan yang haram kemudian diwajibkan. Ulama-ulama yang berpegang teguh kepada sunnah dikucilkan, dijauhkan bahkan banyak yang dibunuh agar ajaran baru kaum bodoh itu bisa diterima oleh masyarakat.

Dalam rentang waktu 100 tahun itu juga terjadi 2 perang besar yaitu perang dunia pertama dan perang dunia kedua. Munculnya komunis dengan korban ratusan juta jiwa diseluruh dunia. Indonesia turut merasakan betapa luar biasa efek yang ditimbulkan oleh pemberontakan komunis yang berakhir di tahun 1966.

Dari perang fisik yang menghancurkan jiwa dan harta itu, kerugian terbesar ummat Islam tentu saja dibunuhnya paham tasawuf oleh musuh-musuh Islam lewat agen-agen didikan mereka yang disusupkan kedalam Islam, merusak Islam dari dalam. Ketika tasawuf lewat praktek Tarekat dimasukkan dalam kategori Bid’ah, Sesat bahkan Kafir, maka disaat itulah Islam menjadi lemah, lunglai tidak berdaya menghadapi tantangan zaman.

Kapan munculnya Negara Israel? Ketika Jabal Qubis di tutup dan ajaran Tasawuf menjadi haram diseluruh dunia, terkhusus di negeri Arab. Maka dimulailah pembantaian demi pembantaian ummat Islam tanpa mampu kita melawannya. Ummat Islam seluruh dunia lumpuh total. Seluruh orang berdoa agar Israel hancur, tapi Israel semakin kuat, dimana letak kesilapannya? Kenapa doa tidak lagi makbul?

Kita yang telah berada di kurun 15 yang sangat berat ini tidak ada jalan keluar kecuali kita harus berada di dalam kapsul menang agar kita terbentengi. Kapsul menang itu tidak lain adalah Kalimah Allah yang berkekalan di dalam hati. Bagi yang telah memiliki Guru Mursyid, laksanakan zikir seperti yang diajarkan, senantiasa di dalam Rabithah agar terus tersambung kepada Rasulullah SAW, dengan cara ini pula senantiasa tersambung kepada Allah SWT.

Dalam masa yang penuh dengan angkara murka ini juga telah diprediksi Islam akan bangkit membawa rahmat bagi seluruh alam. Islam bangkit tidak mungkin hanya fisiknya (syariat), tapi yang paling wajib adalah bangkit ruhnya (tasawuf). Ketika ruh itu bangkit secara otomatis fisik akan bangkit pula. Tapi kalau fisik dibangunkan tanpa ada ruh, maka akan menjadi mayat yang berjalan, tidak memiliki kekuatan apa-apa.

Maka di zaman yang Islam kembali menjadi asing ini, hendaknya kita semua terus perpegang kepada Tali Allah agar kita semua selamat. Islam manjadi asing yang disebut Nabi tentu saja bukan gerakan fisik yang kita kenal. Ibadah ummat Islam sampai saat ini tidak terlihat asing, bahkan gerakan Islam secara zahir telah bangkit dan semua menerima. Pakaian Islam, hukum mengarah kepada Islam, shalat berjamaah digalakkan terus, lalu dimana letak asing nya??

Asing dimaksud oleh Nabi adalah Islam yang diamalkan hanya bersifat fisik semata. Nabi di zamannya melaksanakan shalat berserta dengan ruh ikut shalat, ikut bermikraj, sedangkan di akhir zaman hanya gerak fisik semata. Ajaran pokok dari Islam dilaksanakan lewat metodologinya (tarekat) menjadi asing dan langka.

Ajaran Islam yang murni tetap terpelihara, dibawa oleh para ulama pewaris Nabi yang bukan saja mewarisi ajarannya tapi juga cahaya-Nya. Ajaran Islam itu tersimpan rapi dalam Qalbu Para Guru Mursyid yang kemudian dilimpahkan kepada Qalbu orang-orang beriman sejak dari zaman dulu sampai akhir zaman nanti.

Mungkin saat ini Tasawuf menjadi haram di Mekkah oleh karena hasutan para Orientalis musuh-musuh Islam sejak 100 tahun lalu, tapi yakinlah akan tiba masa dimana Mekkah kembali menjadi pusat Tasawuf dunia, tempat orang bersuluk, ber’iktikaf dan berkhalwat sebagaimana yang dilakukan Nabi. Ibarat sirih yang akan pulang ke tampuknya, begitulah hakikat Islam yang telah berkelana ke negari-negeri jauh, berkembang terus dan akan kembali nanti ke pangkalnya yaitu Negeri Mekkah.

Semoga kita semua diberi kesehatan dan umur panjang untuk menyaksikan masa paling bahagia itu, Amin Ya Rabbal ‘Alamin.

6 Comments

  • Ruslianto

    Ass.
    Situasi kala itu (Tahun 1990-an) selesai sholat Jum’at disurau QA di Medan, YMM Ayahanda Guru memberikan fatwaNYA,…Kami yang hadir banyak mendapat anugerah melalui fatwa-fatwa Beliau Yang Maha Mulia, diataranya (kegalauan) tersebut bahwa diantara murid-murid Ayahanda Guru akan merasakan huru hara dan kekacauan yang mereka sebut “Memasuki waktu kurun abad 15 ),… Dalam fatwaNYA Beliau meng-analogi(kan) Kesedihan yang mendalam (kisah) Nabi Ya’cub a.s sehingga mengalami kebutaan , betapa menanggung sedihnya atas kehilangan anak (kesayangan) nya yg bernama Yusuf a.s yang menurut cerita abang-abangnya telah mati diterkam seekor singa, (padahal bukan, Nabi Yusuf a.s hanya dibuang didalam sumur oleh abang-abangnya/ cerita dalam Al Qur’an),…..Nabi Ya’cub a.s begitu sangat sedih sehingga bermunajat kepada Allah SWT – agar bisa berdialog dengan semua singa digurun pasir dan dengan izin Allah,…terjadilah dialog Nabi Ya’cub a.s dan para singa,…..Dan si singa memprotes dakwaan tersebut, bahwa tidak ada seekor singa (pun) yang membunuh Nabi Yusuf a.s – Kala itu raja singa meng-gransi suatu sumpah,..”sanggup dihidupkan kembali dikurun 15” (yang sarat dengan huru hara) jika benar bahwa singa(lah) yang membunuh Nabi Yusuf a.s. tsb.
    YMM Ayahanda Guru, melanjutkan fatwanya; Seekor singa saja berani meng-gransi dihidupkan kembali dikurun abad 15 , jika memang singa yg membunuh Nabi Yusuf a.s. ada apa kurun abad ke 15 ? sampai dialam binatang(pun) huru haranya begitu men-cemaskan,…..”istiqomah dengan dzikir yang Ayahanda ajarkan pada kalian – Ayahanda bersama kalian”.
    Demikian,..Bang SM cerita lama, ini ……saya coba menayangkan ulang sMOGA bermanfaat,.. diantara makna tersirat,…bahwa Sang Wali Akbar walaupun telah berlindung namun fatwa-fatwaNYA dijamin membawa rahmat dan maghfirah bagi seluruh alam.
    Wass.

    • SufiMuda

      Terimakasih banyak Bang Ruslianto atas info nya.
      Saya sangat terkesan tentang cerita Nabi Yaqub dan singa itu.

      Kita hidup sudah 40 tahun di kurun 15, mudah2an syafaatNya senantiasa bersama kita.

      Amin YRA

Tinggalkan Balasan ke RIDWANBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca