Tasauf

PASSWORD

Kata sandi (Inggris: password atau passphrase) adalah kumpulan karakter atau string yang digunakan oleh pengguna jaringan atau sebuah sistem operasi yang mendukung banyak pengguna (multiuser) untuk memverifikasi identitas dirinya kepada sistem keamanan yang dimiliki oleh jaringan atau sistem tersebut.

Dalam kehidupan modern, Password merupakan hal yang sangat lazim digunakan. Ketika ingin menarik uang di ATM, kita memerlukan sejumlah angka atau huruf yang dikenal sebagai kata sandi agar bisa menarik uang. Akun media sosial juga memerlukan kata sandi agar kita bisa masuk dan orang lain tidak bisa masuk ke akun kita.

Meski kini kerapkali digunakan, password bukanlah hal yang baru. Password bahkan telah ada sejak berabad-abad lalu. Sebelum Hotmail, Skype dan Netflix mendorong Anda membuat kode yang aman, militer Romawi dilaporkan telah menggunakan password sebagai cara yang untuk membedakan teman dan musuhnya.

Pada intinya, ini merupakan cara sederhana untuk melindungi informasi yang mereka miliki. Beberapa ribu tahun yang lalu, Fernando Corbató dianggap sebagai godfather dari password komputer modern dimana ia mengenalkan ide tersebut ke ilmu komputer saat bekerja di Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada tahun 1960.

Universitas tersebut telah mengembangkan Compatible Time-Sharing System (CTSS) yang dapat diakses oleh semua peneliti. Namun mereka berbagi mainframe umum serta file disk tunggal.

Untuk membantu menjaga file pribadi tetap privasi, konsep password dikembangkan sehingga pengguna hanya bisa mengakses file spesifik mereka sendiri selama empat jam dalam seminggu. Diketahui, di tahun 60-an, penggunaan komputer amat dibatasi.

Kata Sandi sudah ada setua peradaban manusia, walaupun mungkin zaman dulu bersifat sangat sederhana.

Pernahkah kita berfikir bahwa Agama Islam juga memiliki Password agar bisa masuk kedalamnya? Ya Kalimah Tauhid “Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah” adalah password agar seseorang bisa masuk ke dalam Islam, tentu secara zahir. Ucapan sederhana itu yang kemudian membendakan seorang Islam atau tidak, selanjutnya setelah di dalam Islam baru melaksanakan rukun Islam yang lain serta kewajiban-kewajiban yang melekat sebagai seorang muslim.

Untuk masuk Islam secara zahir, hanya mengucapkan Kalimah Tauhid akan membuat seseorang menjadi Islam, tapi pernahkah kita berfikir bagaimana seseorang bisa masuk ke dalam Islam secara zahir bathin? Lalu password apa yang diperlukan agar manusia bisa masuk ke dalam surga, bahkan bisa mencapai surga tanpa hisap secepat kilat?

Kalau di zaman modern ini, pasword bukan hanya berupa kata, angka atau kalimat, tapi juga sidik jari dan pemindai wajah, pernahkah kita berfikir bahwa Allah SWT tentu Maha Canggih, bisa jadi akan menggunakan pasword lebih canggih pula untuk mem-password surga-Nya agar tidak dimasuki oleh yang tidak berhak?

Bisa jadi password surga-Nya tersebut adalah pemindai wajah, dimana wajah yang tidak beriman akan tertolak sedangkan wajah beriman akan bisa mengakses langsung fasilitas surga. Kalau Allah SWT membuat password surga dengan pemindai wajah, tentu Dia tidak mungkin mengambil sembarang wajah, diantara puluhan miliran manusia. Tentu ada satu wajah yang abadi dan tidak akan hancur walau dunia ini kiamat, wajah itu tidak lain adalah wajah-Nya sendiri.

Siapapun yang tersambung kepada wajah-Nya akan langsung bisa meng-akses surga-Nya dengan otomatis, tanpa harus melewati tahap-tahap yang membosankan. Bukankah kenikmatan tertinggi penduduk surga adalah memandang wajah-Nya? Tentu saja password yang bisa diterima di surga itu juga wajah-Nya, tidak yang lain.

Maka sebelum ajal menjemput, tugas kita di dunia ini adalah menemukan wajah-Nya, sebagai password dalam segala alam, baik dunia, alam barzah maupun alam akhirat, karena hanya wajah-Nya yang kekal abadi dan bisa laku, diterima dimanapun.

Allah SWT telah memberikan password Maha Hebat ini dalam surat al Baqarah 115, “Kemanapun engkau memandang, disitu WAJAH ALLAH”. Pasword itu pula yang membuat seorang bisa malaksanakan shalat dengan khusyuk, bisa membuat haji mabrur, mampu mempuat sedekah menjadi ikhlas dan dengan mudah melaksanakan puasa, karena telah memiliki password tadi.

Kalimah Tauhid hanya menjadi kalimah saja sebagai syarat awal seorang menjadi Muslim, tapi untuk tahap selanjutnya, dia harus mampu merealisasikan Kalimah Tauhid dalam wujud. Tiada Tuhan selain Allah benar-benar sampai ketahap memandang wajah-Nya, sehingga bukan lagi merupakan sebuah ucapan, tapi telah menjadi password asli yang bisa mengkases segala alam. Itulah sebabnya Allah berfirman bahwa Kalimah Tauhid itu lebih berharga dari dunia dan isinya, tentu bukan sekedar ucapan, apalagi di ucapkan oleh manusia awam, tapi didalam Kalimah Tauhid itu telah hadir pula nama yang disebut yaitu Allah SWT. Kehadiran Allah SWT di dalam ucapan itulah yang memberikan kalimat itu bermakna. Ibarat kabel biasa, akan menjadi bermakna dan bermanfaat setelah di aliri oleh listrik, begitu juga dengan Kalimah Tauhid akan bisa menghancurkan bukit, bisa menghidupkan orang mati, bisa menghadirkan kekeramatan ketika didalamnya telah hadir Nur Allah SWT.

Maka temukanlah password surga itu, agar anda bisa mengaksesnya sejak anda di dunia dan tentu akan berlaku sampai ke alam alam berikutnya…

Demikian

6 Comments

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca