Makkah, Craine Jatuh dan Keruntuhan Wahabi
Udara kota Makkah terasa sejuk ketika saya menginjakkan kaki disana awal Januari lalu, setelah seminggu berada di Madinah. Di Madinah saya memang menunggu momen 12 Rabiul Awal hari kelahiran Nabi yang kebetulan jatuh pada awal Januari. Di Madinah tidak ada perayaan Maulid Nabi seperti di Indonesia, memberikan makanan atau minuman kepada jamaah di mesjid Nabawi pada malam 12 Rabiul Awal bisa ditangkap polisi, dengan tuduhan merayakan Maulid secara terselubung. Begitu bahayanya perayaan Maulid di mata pemerintah Saudi sehingga harus diawasi secara ketat.
Air mata saya tidak bisa tertahan ketika malam itu sekitar jam 11 malam berziarah ke makam Nabi, diantara desak-desakan orang, saya mendengar suara “Assalamu’alaika ya Rasulullah!” kemudian di iringi dengan shawalat oleh orang-orang yang perawakannya mirip India, dilakukan secara bersama-sama dan shalawat Nabi pun bergema malam itu. Polisi yang berusaha menghalangi tidak mampu membendung gelora rindu ummat kepada Rasulnya. Malam itu saya merasakan Rasul benar-benar hadir di hati orang-orang yang sangat mencintai Beliau.
Perjalanan dengan bus dari madinah ke makkah, tidak ada yang istimewa, hanya hamparan padang pasir dan gunung batu. Malam itu jam 11 malam saya sampai di makkah dan langsung ke masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah Umrah. Kekusyukan ibadah jadi terganggu dengan suara denduman alat berat yang bekerja 24 jam untuk merenovasi Mesjidil Haram, hanya waktu shalat fardhu saja mesin-mesin itu berhenti bekerja. Saat itu dalam hati saya berkata, mudah-mudahan nanti ketika musim haji semua alat-alat berat itu bisa dipindahkan, berhenti total selama minimal 1 bulan untuk menghormati tamu-tamu Allah yang datang melaksakana Haji.
Ketika dapat kabar tentang musibah jatuhnya crane di masjidil haram beberapa hari lalu, saya langsung teringat keinginan saya ketika berada disana 9 bulan lalu, crane dan alat-alat itu dipindahkan sebentar untuk menghormati orang-orang yang beribadah, kerja berhenti total. Pemerintah Saudi dalam hal ini lebih mementingkan aspek zahir dari bathin, lebih mementingkan bangunan megah dari pada nilai-nilai ibadah.
Makkah, tidak seperti yang tergambar dalam pikiran saya, kota suci penuh berkah dengan segala kemulyaannya. Dalam pikiran saya, makkah seperti yang digambarkan oleh Hamka tahun 1938 dalam “Dibawah Lindungan Ka’bah”, tapi sekarang ka’bah berada dibawah bangunan-bangunan besar.
Menarik untuk disimak catatat Gunawan Muhammad berikut tentang kondisi kota Mekkah terkini..
Saya tak bisa membayangkan, bagaimana dari posisi itu akan ada orang yang bisa menulis seperti Hamka di tahun 1938. Apa kini artinya “di bawah lindungan Kaabah”? Justru kubus sederhana tapi penuh aura itu yang sekarang seakan-akan dilindungi gedung-gedung jangkung, terutama Abraj al Bait yang begitu megah dan gemerlap — dengan 21.000 lampunya yang memancar sampai sejauh 30 km dan membuat rembulan di langit pun mungkin tersisih.
Betapa berubahnya Mekah. Atau jangan-jangan malah berakhir. “It is the end of Mekkah“, kata Irfan al-Alawi, direktur pelaksana Islamic Heritage Research Foundation di London kepada The Guardian. Nada suaranya murung seperti juga suara Sami Angawy.
Hampir 40 tahun yang lalu arsitek ini mendirikan Pusat Penelitian Ibadah Haji di Jeddah. Dengan masygul ia menyaksikan transformasi Mekah berlangsung di bawah kuasa para pengusaha properti dan pengembang. “Mereka ubah tempat ziarah suci ini jadi mesin, sebuah kota tanpa identitas, tanpa peninggalan sejarah, tanpa kebudayaan dan tanpa lingkungan alam. Bahkan mereka renggut gunung dan bukit.”
Tapi bisakah transformasi Mekah dicegah? Kapitalisme membuat sebuah kota seperti seonggok besi yang meleleh, untuk kemudian dituangkan dalam cetakan yang itu-itu juga. Dengan catatan: dalam hal Mekah, bukan hanya karena “komersialisasi Baitullah” kota suci itu hilang sifat uniknya. Angawy menyebut satu faktor tambahan yang khas Arab Saudi: paham Wahabi.
Wahabisme, kata Angawy, adalah kekuatan di belakang dihancurkannya sisa-sisa masa lalu. Dalam catatannya, selama 50 tahun terakhir, sekitar 300 bangunan sejarah telah diruntuhkan. Paham yang berkuasa di Arab Saudi ini hendak mencegah orang jadi “syrik” bila berziarah ke petilasan Nabi, bila menganggap suci segala bekas yang ditinggalkan Rasulullah — dan sebab itu harus disembah.
Sejarah Arab Saudi mencatat dihapusnya peninggalan sejarah itu secara konsisten. April 1925, di Madinah, kubah di makam Al-Baqi’ diruntuhkan. Beberapa bagian qasidah karya al-Busiri (1211–1294) yang diukir di makam Nabi sebagai himne pujaan ditutupi cat oleh penguasa agar tak bisa dibaca. Di Mekah, makam Khadijjah, isteri Nabi, dihancurkan. Kemudian tempat di mana rumahnya dulu berdiri dijadikan kakus umum. (Goenawanmohammad.com)
Harus diakui bahwa besar jasa penganut paham wahabi dalam menghapus jejak-jejak sejarah Islam, hal yang tidak bernilai harganya. Inilah yang menyebabkan orang semakin yakin bahwa wahabi sebenarnya adalah penyusupan yahudi langsung ke jantung Islam, merusak Islam dari jantungnya yaitu Mekkah dan Madinah.
Beberapa hari sebelum jatuh crane di makkah, di daerah Serambi Mekkah yaitu Aceh diadakan parade Aswaja menolak paham wahabi dan menyerukan kepada pemerintah Aceh untuk mengusir wahabi dari seluruh Aceh. Reaksi kemudian jadi lucu ketika di media sosial orang wahabi pura-pura tidak tahu apa wahabi bahkan balik pertanya apa itu wahabi? Ini memang pola dari zaman dulu, ketika berkuasa menindas ketika diserang menghilangkan jejak. Lebih lucu lagi orang membela wahabi seolah-olah membela Islam, menyerang wahabi seolah-olah menyerang Islam, kemudian dibentuk opini seolah-olah yang menyerang wahabi adalah musuh-musuh Islam, melihat ini saya koq jadi ingat iklan minuman di TV, “Jeruk koq minum Jeruk”.
Kalau kita sepakat wahabi itu resmi menguasai mekkah tahun 1924, maka saya sangat yakin aliran yang telah banyak menelan korban manusia itu akan berakhir setelah 100 tahun kemudian, atau kurang dari itu.
Ketika mengunjungi Mekkah, ada kerinduan saya kepada Jabal Qubais, pusat Tasawuf dan pusat kegiatan Suluk selama 1000 tahun lebih yang kemudian dihancurkan oleh orang Wahabi. Orang mengunjungi Mekkah bukan sekedar melaksanakan ibadah zahir tapi juga melaksanakan ibadah bathin, maka sempurnalah orang melaksanakan Haji, hal yang sudah tidak kita dapati lagi saat ini.
Saya sangat yakin setelah 100 tahun dari munculnya wahabi, Mekkah kembali lagi kepada tradisi sebelum wahabi muncul yang telah terpelihara sejak lama sebagai sumber api Islam yang sangat di takuti oleh orang-orang yang membenci Islam. Kita tidak mungkin mengembalikan bangunan-bangunan bersejarah yang sudah terlanjur di hancurkan dan di atasnya di dirikan hotel, tapi kita bisa mengembalikan spirit Islam dalam bentuk ibadah yang sudah ada sejak zaman Nabi.
Ketika berada di Mekkah, Pandangan saya seperti melihat Guru Sufi terakhir yang memimpin suluk disana yang dengan berat hati meninggalkan kota tercinta, dan kemudian dia berkata kepada murid-muridnya, “Ibarat Sirih Pulang Ke Tampuknya”. Pesan ini yang kemudian terus hidup di hati murid-muridnya, makna sirih pulang ke tampuknya, Tasawuf yang sekarang tersebar diseluruh dunia akan kembali ke asalnya, yaitu kota Mekkah tercinta…
35 Comments
Budisufi
Burung ababil…..skr badai pasir
imamsubagio
Kehebatan Crane di jaman sekarang hampir mirip dengan kehebatan Mr. Google, .. sayang kaum wahabi tidak mau tahu kalau di dua kota yg disucikan itu ada pusaran energi super cerdas…. mungkin hanya orang2 cerdas sekelas Mursyd yg tahu akan hal itu…. matur suwun bang SM atas pencerahannya.
yayat hendrayana
https://ibnuhussain.wordpress.com/umum/pengertian-wali/
bagaimana menurut bang sufi link ini sekaligus tulisan nya…apakah ada kejanggalan? mhn pencerahan
SufiMuda
Bagus tulisannya
Ruslianto
Ah,.. tak terasa,..menetes air mata membaca ini. trimakasih Abangda,.. Salam takzim kepada YMM Neneknda Guru Muhammad Hasyim Al Kholidi QS,.. apa yg tertulis dalam artikel (ini) terlintas jua pada thn.2012 pada saat melaksanakan ibadah haji. (benarlah itu) ibarat sirih pulang ketampuknya.
Teguh Pribadi P
MasSufimuda, terimakasih yang terus menerus saat baca postingan terbaru panjenengan. Apa yang panjenengan tulis tentang Makkah, Craine Jatuh dan Keruntuhan Wahabi, tidak jauh beda dengan apa yang terlintas di hati kami saat pertama kali di Madinnah dan Mekkah awal 2013 dan tanggal 9 Mei 2015 yang lalu. Semoga.
SufiMuda
Amin Ya Rabbal ‘Alamin
marah mahadi hassan
salam puitis,salam persahabatan bagi penikmat dan pencandu mana-mana aliran tarikat yg berada dibumi serba fana ini,disebabkan hidup ini indah, aku menangis sepuas puasnya tulis penyair besar sapardi djoko damono dlm antologi puisi sihir hujan, aku berkesempatan menemui beliau sewaktu membuat coverage forum puisi penyair muda indonesia 1988 di taman ismail marzuki,aku satu-satunya peserta dr malaysia diberi penghormatan utk membaca puisi pada malam itu,tapi tolak justru aku selesa dgn status wartawan, berbalik kpd isu wahabi, crain jatuh,wajar memang, periode kejatuhan wahabi–saat umat islam luka,derita,pilu, sedih, kelaparan di bangladesh, india,sudan—mana logikanya pemikiran dunggu,tolol sheikh arab, pemimpin arab membina tandas,private toilet dengan jongkong dan ketul ketul emas,apakah tindakan “sheikh sheikh” yg kaya aduhai,tidak bercanggah dgn ajaran
islam ? bukankah “toilet” is the devil house”?
Islam
Sing Indo
semoga kejadian tersebut tidak terulang lagi… aamiin…
http://singindo.com/2015/09/14/formula-1-singapore-2015-dibawah-ancaman-kabut-asap/
marah mahadi hassan
sore tadi buat coverage,tim menteri di jab p;erdana menteri,datuk dr asyraf wajidi beri cek rm20,000 kpd anak mangsa nahas kren di mekah,lokasi bukit praksi,pasir puteh,kelantan,berita itu tersiar dlm tv alhijrah,tempat aku bekerja, tv 3, tv astro dan tv rtm pada malam ini jam 8. —itulah gambaran sebenar pemerintah malaysia, prihatin terhadap umat islam di negara ini–
Ifan
Semoga anda bisa mem pertanggungjawabkan opini anda di hadapan Allah..aminn.
SufiMuda
Saya tidak menulis satu kata pun kecuali memohon izin, bimbingan dan petunjuk dari Allah SWT
Syahrul
Tidak dipungkiri bahwa masih banyak kekurangan dalam pengelolaan haji yang ditangani pemerintah saudi. Namun, apakah Anda yakin bisa lebih baik jika pengelolaan itu diserahkan kepada ANda?
Soal situs2 sejarah yang dihancurkan, bukankah perluasan masjid itu perlu?
Memperluas masjid jika dibutuhkan ada perintahnya, dalam Alquran maupun hadits. Sementara memelihara situs2 sejarah yang tidak berkaitan langsung dengan pelaksanaan ibadah, apakah ada dalil yang memerintahkan? Atau dalil yang melarang penghancurannya untuk tujuan membangun masjid?
Bukankah daftar antrian jamaah haji di tanah air sudah demikian panjang?
Bahkan untuk sulawesi selatan, anda mendaftar haji tahun ini, berangkat 23 tahun nanti. Subhanallah.
Seharusnya kita berterima kasih kepada pemerintah saudi yang tiada henti berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji.
Tapi sepertinya inti masalahnya bukan pada pelayanan jamaah haji, tapi karena mereka berpaham Wahabi.
Kalau itu, lain lagi ceritanya.
Anda berharap Mekkah kembali ke tradisi2 dulu, saat para sufi mendominasi di sana.
Mengapa tidak membayangkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan para sahabat dan ahlul baitnya sedang berhaji di sana?
Apakah ada yg menyimpang dari ajaran nabi pelaksanaan haji yg dikelola para Wahabi saat ini?
Heri Pane
Apabila suatu negara/kerajaan sudah melampaui batas maka AKU akan menurunkan azabKU/bala. Lihat bro negara-negara Islam di Jazirah Arab satu persatu runtuh karena telah melampaui batas.
Rezim Wahabi pun akan runtuh karena sudah melampaui batas, antara lain : selalu menghalang-halangi orang yang ingin berdoa di maqam Rasullah.
arkana
@Syahrul;
“….Soal situs2 sejarah yang dihancurkan, bukankah perluasan masjid itu perlu…”
memperluas masjid sekaligus memperluas mall dan supermarket… 🙂
“…..memelihara situs2 sejarah yang tidak berkaitan langsung dengan pelaksanaan ibadah, apakah ada dalil yang memerintahkan….”
apakah ada dalil yang memerintahkan pembangunan mall dan supermarket di tanah haram??
Ruslianto
Ass. Bang Arkana
“ibarat sirih pulang ketampuknya” kata Neneknda Guru,.. dan Kekeramatan itu pun tiada ditemui lagi …?
Wass.
arkana
Bang Rusli….
sMoga kita bisa menyaksikan peristiwa itu terjadi…. bukan ingin melihat keruntuhan saudi dan hegemoni nya….. tapi ingin melihat tasawuf kembali ke tempat asal nya…. dan merasakan islam yang sejuk dan damai….
zulbasri nainggolan kolom
Tiada yang bisa memungkiri alasan dari jatuhnya crane raksasa akibat perubahan suhu exktrim yang melanda kota mekkah, perubahan suhu yang exktrim menimbulkan badai yang kuat. Tiada yang salah dalam merenovasi dan memperluas areal tempat ibadah karena itu suatu kebutuhan melihat bertambah banyaknya umat yang datang untuk mengerjakan ibadah.
Hanya saja yang menjadi pertanyaan di lubuk hati yang paling dalam, Tuhan Allah bisa saja dengan Kuasa-Nya untuk menghalau atau memindahkan badai yang akan melanda, bukankah Mekkah dikatakan-Nya sebagai rumah Tuhan.
Petunjuk ini sudah jelas ada hikmah dibalik semua kejadian ini.
Bila dirumah-Nya saja Tuhan berhak menegur siapa saja, baik itu para penguasa khususnya dan para jamaah seluruhnya, bahwa ibadah haji adalah suatu ibadah yang didalamnya terkandung suatu pelajaran yang agung yaitu bentuk pengorbanan (keikhlasan berkorban) yang pernah dilakukan oleh hamba-Nya yang Hanif (Lurus) Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS.
Makna pengorbananlah yang ingin disampaikan-Nya.
Karena banyak dari para jamaah haji yang pulang kerumahnya setelah selesai masih jauh dari makna pengorbanan (Ikhlas) yang dipersembahkan untuk Tuhan Allah SWT.
belajar sufi
innalillaahi …dunia islam bersedih n berduka …dg jatuhnya crain …mungkin scr hitungan matematika manusia…tdk ada masalah …banyaknya crain di atas lsntai atas sana…krn keegoisan n bisnis …tdk memikirkan nilai kesucian masjidi haram yg menjadi kiblat umat islam sedunia…yg memiliki energy fositif…padahal di sudut manspunn kita duduk …berdiri…berjalan…sambil tdk bosannya memandangi ka’bah…yg ada bahagia dirasakan…perbaikan n pelebaran masjidil haram tentu untuk kenyamanan jamaah…tp tak terprediksi adanya badai yg bgt dahsyat…inilah salah satu kebesaran Allaah swt…labbaik allaahumma labbaik..
Syahrir Asdi
Segala skenario Allah adalah materi pelajaran dan materi ujian
Abdullah
Apa yg anda tuduh wahabi, adalah sebenar2nya pembela Islam. Semoga Alloh memberi hidayah kpd anda. Musuh2 Islam dari kalangan kafirin dan bahkan dari dalam umat Islam sendiri selalu menyerang kerajaan Arab Saudi yg dengan berkah dan rahmat Alloh selalu menyertainya.
Anda harus adil bung dalam mencari informasi. Aklolah boleh saya berandai2, andai SUFI yg menjada dua tanah haram, maka kesyirikan dan kebid’ahan akan meraja lela.
arkana
“…..kerajaan Arab Saudi yg dengan berkah dan rahmat Alloh selalu menyertainya…..”
@Abdullah:
coba anda baca dan cermati sejarah bagaimana cara clan saudi itu bangkit dan berhasil menguasai jazirah arab…. bagaimana penghianatan yg mereka kakukan dan betapa banyak darah yg tumpah diakibatkan ulah mereka…. apakah mungkin Allah memberkahi yg demikian??
assamata
Assalamualaikum mas..
Ma’af anda dapat sumber berita dari mana yang @abdullah..
Bukankah setahu saya kerajaan saudi yang sekarang ini terbentuk tidak begitu baik mereka di bangun di atas tumpahan darah saudara muslim sendiri.
Secara bodohnya dari pada debat masalah sejarah, coba anda lihat sikap pemerintah arab yang amat sangat pro dengan barat.. Dan sikap mereka terhadap saudara kita di palestina
Silahkan gunakan kolbu anda @ abdullah
Hati anda.. Ini web tentang sufi setidaknya mengajarkan tentang tasawuf/ ilmu tentang batin/ spiritual
Jika anda bisa menggunakan kolbu/ hati anda, anda pasti tau mana yang haq dan yang batil
Walaikum salam
muchlisin
Menurut saya yg awam…situs sejarah yg dibumi hanguskan itu menandakan kedengkian dari wahabi yg merupakan kamuflase dari yahudi yg memang tidak mau adanya bekas histori yg tertinggal.dengan dalih pemurnian tauhid dan perluasan ka’bah…yg pasti ini merupakan kehancuran besar”ran buat umat islam…karena tidak ada peninggalan sejarah yg menjadi bukti yg kongkrit dalam penyebaran islam di kota mekah dan memang itu yg diharapkan buat orang yg dengki supaya islam hanya dongeng. Krn tidak mempunyai bukti sejarah yg bisa dipertanggung jawabkan
Inas Nabilah
Saya turut berduka cita atas tragedi jatuhnya crane di masjidil haram tersebut.
Saya juga mempunyai link berita terkini yang mungkin bermanfaat.
Silahkan kunjungi Berita Terkini Universitas Gunadarma
Muhfat
Bang saya bisa minta kontak nya ga. Saya pengen ngobrol masalah mursyid terimakasih
Desy Amora
Izin share http://goo.gl/PTC0rc
Julang anak jalanan
Punten SM
–
Celakanyah orang baca cerita
Mengikuti ocehan cerita
Tetapi gengsi belajar kerja
Untuk esah soheh taqwa
–
Dongeng cerita hanya membawa
Pada akidah musrik belaka
Walau mekah madinah juga
Cuma jadi bahan pemuja
–
Namanyah muja bukanlah taqwa
Walau serupa di amal taqwa
Haji zakat solat puasa
Tapi sahadat semalah buta
–
Enam sahadat di buruk sangka
Karna menyinggung setiep kerja
Juga menyindir alim ulama
Juga umaro penjabat negara
–
Sahadat tauhid rosul juga
Sahadat taklid yang ketiga
Sahadat banyu tunggal juga
Sahadat bumi di pulau jawa
–
Jawa sendiri semalah buta
Malah mekah di puja-puja
Madinahpun begitu juga
Membuwat musrik sepulau jawa
–
Beruntunglah jawa berjawa
Menjadikan indonesia
Di kagumi seluruh negara
Zaman karno harto juga
–
Kurun ketiga muncul ulama
Ulama picek lalu buta
Ego congkak mempin negara
Bebas nian mengadu domba
–
Setelah umat teradu domba
Semuwah umat merasa mulya
Utama islam serakah dun’ya
Paling bebas merusak dun’ya
–
Alesannyah benerin taqwa
Tapi ngatanyah bukti pakta
Islam malah paling bencana
Sesama islam silih mencela
–
Selain islam montong di kata
Memang total ahli naroka
Walau dun’ya menjadi raja
Raja nyiksa pada sesama
–
Politik dahsyat masuk agama
Di kala umat teradu domba
Kompak curiga buruk sangka
Tiada paham di pancasila
–
Para umaro juga ulama
Malah repot mencari nama
Ditengah umat teradu domba
Menjadi lalab bersaing masa
–
Aji baca uji dan tanya
Demi sadar rasa merasa
Rumasa hidup tidak berdaya
Lalu dewasa berpancasila
–
Sijulang mah keruan gila
Montong make di tanya-tanya
Bagi beeee gadis jelita
Kalau bisa beeng sejuta
–
Hadrial Aat
Amin…
Julang anak jalanan
Punten SM
Peringatan di peringati
Bulan Asuro hijrah Nabi
Di musollah kita mengaji
Itulah hijrah sekarang ini
–
Artinyah hijrah yaituh pergi
Dari rumah ketempat ngaji
Mengisi hijrah dengan mengaji
Bisa membuwat berkahnyah diri
–
Artinyah berkah yaituh diri
Tambah tuwa dewasa diri
Rasa merasa rumasa diri
Hanyalah Alloh tempat kembali
–
Bisa menjaga nafsu emosi
Juga hayalan dari ambisi
Kepada Alloh berpasrah diri
Semenjak hidup sampai kembali
–
Pasrah bukan berdiam diri
Tetapi sambil di usahai
Masalah hasil terserah ilahi
Jangan kecewa bila tak diridoi
–
Kepada Alloh memohon rizki
Supaya hidup tenang hati
Alloh kuasa memberi rizki
Kami berdoa memohon rizki
Belajar Islam
Kata “wahabi” berasal dari nama syeikh Muhammad bin Abdul Wahhab. mengapa para pembenci beliau menisbatkan pengikut beliau dengan “wahabi” bukan muhammadi, padahal nama beliau Muhammad, abdul wahhab adalah nama ayah beliau. ternyata nisbat wahabi hanya bertujuan untuk menjelekan pengikut beliau yang tanpa disadari wahabi adalah salah satu dari Asmaul husna “Al Wahhab” (yang maha pemberi karunia). lho… ko ga muhammadi? parat haters takut klo dinisbatkan pada muhammadi artinya mereka mengakui bahwa Muhammad bin Abdul Wahhab adalah pengikut ajaran muhammad SAW. Subhanallah,… semoga kita menjadi orang yang selalu diberi petunjuk, aamiiinn…
ipmawan Rdt
@Belajar islam
PENISBATAN NAMA ‘WAHABI’
Menurut kaum salafy-wahabi, penggunaan istilah Wahhabi dengan menisbatkan kepada Muhammad ibn Abdul Wahhab adalah tidak tepat. Mereka justru berdalih bahwasanya yang dimaksud dengan kaum wahhabi adalah kaum yang mengikuti Abdul Wahhab ibn Abdurrahman Rustum.
Pernyataan ini dapat ditemui di link ini http://muslim.or.id/manhaj/wahabisme-versus-terorisme.html
Perhatikan kalimat-kalimat ini:
“Sebenarnya, Wahabi merupakan firqah sempalan Ibadhiyah khawarij yang timbul pada abad kedua hijriyah (jauh sebelum masa Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab -ed), yaitu sebutan Wahabi nisbat kepada tokoh sentralnya Abdul Wahab bin Abdurrahman bin Rustum yang wafat tahun 211 H. Wahabi merupakan kelompok yang sangat ekstrim kepada ahli sunnah, sangat membenci syiah dan sangat jauh dari Islam.”
Baiklah, jika menurut mereka istilah “wahabi” itu diperuntukkan pengikut Abdul Wahhab ibn Abdurrahman ibn Rustum, maka hal ini akan sangat bertentangan dengan FAKTA DI LAPANGAN.
MARI KITA BUKTIKAN !
Masih ingat kasus Pemalsuan atas Kitab Klasik Ahlussunnah Wal Jama’ah, khususnya kitab Hasyiyah ash-Shawi ‘alaa Tafsir Jalalain yang dilakukan oleh kaum Salafy-Wahhabi tahun 1420 H?
Berikut ini adalah nukilan dari Kitab Hasyiyah ash-Shawi ‘alaa Tafsir al-Jalalain (cetakan Dar Ihya’ at-Turats al-Arabi, Beirut, Libanon, dicetak Tahun 1419 H) halaman 78, Tafsir ayat 7 dan 8 Surat Al-Fathir, karya al-Imaam Ahmad ibn Muhammad ash-Shawi al-Maliki, seorang ulama’ Ahlussunnah wal jama’ah mu’tabaar menyebutkan:
وقيل هذه الاية فى الخوارج الذين يحرفون تأويل الكتاب و السنة ويستحلون بذالك دماء المسلمين وأموالهم, لما هو مشاهد الان فى نظائرهم وهم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية يحسبون انهم على شيء ألا إنهم هم الكاذبون, استحوذ عليهم الشيطان, فأنساهم ذكر الله, اولئك حزب الشيطان, ألا إن حزب الشيطان هم الخاسرون, نسأل الله الكريم أن يقطع دابرهم.
“Dikatakan, ayat ini turun terkait kaum khawarij yang telah mengubah ta’wilan Al Quran dan Sunnah, dan dengan itu mereka menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Sebagaimana hal serupa juga kita saksikan saat ini, khususnya pada suatu kelompok yang ada di tanah Hijjaz, yang mana mereka dikenal dengan sebutan Wahhabi. Mereka mengira bahwa mereka berpijak di atas dalil yang kokoh. Ketahuilah, sesungguhnya mereka adalah para pendusta. Syaithon telah mengalahkan mereka, sehingga membuat mereka lupa dari mengingat Allah. Mereka itulah kelompok syaithon. Ketahuilah, sesungguhnya kelompok syaithon adalah orang-orang yang benar-benar merugi. Kita memohon kepada Allah Yang Maha Mulia untuk membinasakan mereka.”
LIHAT FAKTA INI !
Kemudian, setelah setahun Kitab ini terbit, pada tahun 1420 H melalui penerbit Dar al-Kutub al-ilmiyyah, Beirut, Libanon, kaum salafy-wahabi melakukan tahrif atas kitab ini dengan tujuan untuk menyembunyikan jati diri wahabi sebenarnya.
Berikut ini adalah nukilan dari teks yang dipalsukan:
Hasyiyyah ash-Shawi ‘alaa Tafsir al-Jalalain (cetakan Dar al-Kutub al-ilmiyyah, Beirut, Libanon. Tahqiiq: Muhammad Abdul Salam Syahin)
هذه الأية نزلت فى الخوارج الذين يحرفون تأويل الكتاب والسنة, ويستحلون بذلك دماء المسلمين وأموالهم, استحوذ عليهم الشيطان, فأنساهم ذكر الله, اولئك حزب الشيطان, ألا إن حزب الشيطان هم الخاسرون, نسأل الله الكريم أن يقطع دابرهم.
“Ayat ini turun terkait kaum khawarij yang telah mengubah ta’wilan Al-Quran dan Sunnah, dengan itu mereka menghalalkan darah dan harta kaum muslimin. Syaithon telah mengalahkan mereka, sehingga membuat mereka lupa dari mengingat Allah. Mereka itulah kelompok syaithon. Ketahuilah, sesungguhnya kelompok syaithon adalah orang-orang yangmerugi. Kitamemohon kepada Allah Yang Maha Mulia untuk membinasakan mereka.”
Perhatikanlah, bahwasanya kaum Salafy-Wahabi memotong/menghilangkan kalimat:
لما هو مشاهد الان فى نظائرهم وهم فرقة بأرض الحجاز يقال لهم الوهابية يحسبون انهم على شيء ألا إنهم هم الكاذبون
Yang artinya: “Sebagaimana hal serupa juga kita saksikan saat ini, khususnya pada suatu kelompok yang ada di tanah Hijjaz, yang mana mereka dikenal dengan sebutan Wahhabi. Mereka mengira bahwa mereka berpijak di atas dalil yang kokoh. Ketahuilah, sesungguhnya mereka adalah para pendusta.”
———————————————————-
Natijah / Kesimpulan:
Jika Istilah “Wahabi” itu diperuntukkan bagi para pengikut Abdul Wahhab ibn Abdurrahman ibn Rustum, kenapa kaum Salafy-Wahabi melakukan pemalsuan perkataan Ulama’ Ahlussunnah wal Jama’ah yang menjelaskan dengan gamblang tentang jati diri kaum Wahabi sebenarnya?
Bukankah upaya pemalsuan atas perkataan al-Imaam Ahmad ibn Muhammad ash-Shawi al-Maliki ini justru menguatkan bahwa memang sebenarnya istilah Wahabi ini diperuntukkan bagi pengikut Muhammad ibn Abdul Wahhab.
Sumber : Jundu Muhammad ibn al-Qusyairi
Ilyas Dipantara
Jangan meramalkan sesuatu yang belum terjadi, mas. Kecuali yang sudah disabdakan oleh Allah dan Rasulnya.
soeyanto
Mekah semakin kehilangan makna sbg kota suci karna paham2 yg tdk jelas.
Aburachmy
Apakah kalau tidak ada tempat2 bersejarah tsb kita tdk bisa khusuk menghamba kepada Allah swt dan mencintai Rasulullah saw berikut para sahabatnya sebagai salafus saleh.