Tasauf

Setelah Shalat Subuh (7)

asholat-subuhSaya telah menulis begitu banyak tulisan yang berhubungan tentang makrifat, sahabat sekalian bisa membaca di sini baik dengan judul memakai kata “makrifat” atau tulisan yang tidak memakai kata tersebut. Penting untuk kita pahami bersama bahwa makrifat adalah hal terpenting dalam beragama, merupakan pondasi untuk meletakkan bangunan amalan lain, tanpa makrifat maka seluruh amalan akan menjadi sia-sia. Makrifat tentu saja bukanlah sebuah ilmu yang bisa dipelajari, tapi merupakan karunia Allah yang diberikan kepada hamba yang istiqamah dalam bermujahadah. Begitu pentingnya makrifat atau makrifatullah sehingga Nabi bersabda, “Awal/pokok beragama adalah makrifat kepada Allah”.

Rukun Islam yang 5 perkara dan menjadi hal terpenting bagi seorang muslim harus dilaksanakan atas dasar makrifat kepada Allah agar ibadah tersebut memiliki makna dan diterima oleh Allah SWT. Syahadat, hal terpenting menempati urutan pertama, sebuah kalimat pendek yang akan membedakan apakah seseorang tersebut termasuk muslim atau kafir. Kualitas syahadat antara satu dengan lain tentu saja berbeda, tergantung kedalaman ilmu yang dimilikinya. Syahadat awam akan sangat berbeda dengan syahadat orang yang sudah mencapai tahap makrifat. Syahadat awam yang berupa kalimat pendek bisa diucapkan oleh siapapun tanpa kecuali orang diluar Islam, karena itu merupakan kalimat sangat sederhana.

Tapi apakah orang yang mengucapkan syahadat tersebut lansung maqam nya sampai kepada maqam syahadat? Tentu saja belum tentu. Saya meng-qiyas-kan hal ini, membuat sebuah analogi untuk lebih mudah kita pahami, ada sebuah kalimat sederhana tertulis “Tiada mobil yang lebih indah selain Mercy”. Kalimat ini bisa diucapkan oleh semua orang tapi apakah semua orang paham? Dari semua orang yang sudah paham setiap kata yang tertulis apakah mereka sampai kepada maqam kalimat tersebut, apakah mereka langsung bisa memegang mercy yang disebut mobil terindah? Jawabannya tentu saja TIDAK. Anda bisa bayangkan yang mengucapkan kalimat tersebut seorang yang berasal dari desa di balik desa di kaki gunung, mobil pun tidak pernah dilihat, apakah dia paham yang diucapkan? Tentu saja TIDAK. Untuk mengucapkan itu sangat mudah, tapi untuk bisa sampai ke pemahaman sebenarnya anda harus pernah ke showroom mobil, harus ada seorang ahli yang memperkenalkan kepada anda apa beda mobil mercy dengan mobil lain. Tanpa itu maka ucapan anda “Tiada mobil yang lebih indah selain mercy” hanyalah ucapan kosong, bahkan burung beo pun bisa mengucapkannya.

Syahadat yang di ucapkan dengan syahadat dimana seorang hamba benar-benar “menyaksikan” Dzat Allah Ta’ala tentu saja sangat berbeda. Kalimat bisa diucapkan oleh siapapun, tapi untuk bisa sampai kesana harus ada yang membimbing agar bisa dengan selamat berada disana. Syahadat juga merupakan wasilah antara hamba dengan Allah SWT, antara ummat dengan Rasulullah SAW. Mulut mengucapkan, akal menerima dan membenarkan, dan mata hati ikut menyaksikan, itulah hakikat dari syahadat. Itulah sebabnya kenapa dalam ketika mengucapkan syahadat, jari telunjuk digerakkan, sebagai lidah hati untuk menggetarkan qalbu, sehingga rohani manusia langsung terbang ke alam Rabbani sampai kehadirat Allah SWT maka menjadi benarlah shalat seorang hamba dimana shalat adalah sarana untuk Mikraj kehadirat Allah SWT.

sMoga tulisan singkat yang saya tulis selesai shalat subuh ini bermanfaat untuk kita semua.

20 Comments

  • Saiful anam

    Dear, Sufimuda
    Mungkin apayang sampaikan berupa pertanyaan yang menyangkut ”DIRI” yang sebenarnya, yang terkadang timbul keraguan dengan apa yang menjadi pemahamanku selama ini.
    Pertanyaanku kepada Sufimuda adalah menurut pandangan Sufimuda ”DIRI”yang sebenarnya seperti apa ?
    Terima kasih

    • SufiMuda

      DIRI yang sebenarnya adalah cahaya Allah yang bersemayam dalam diri hamba-Nya, maka ketika si hamba meninggal dunia berlaku baginya ucapan “dari Allah kembali kepada Allah”, yang kembali adalah ruh yg telah suci dgn Nur Allah.

      • Saiful anam

        Assalamu’alaikum, SufiMuda !
        Senang kita berjumpa kembali.
        Terkait balasan dari SufiMuda, ada kalimat yg ckp menarik yaitu”dari Allah kembali kepada Allah”, yang kembali adalah ruh yg telah suci dgn Nur Allah.
        Pertanyaannya adalah: bagaimana dengan ruh yang tidak suci dengan Nur Allah ataukah itu yang disebut roh gentayangan ?
        Mohon pencerahan SufiMuda ! terima kasih
        Wassalam
        Saiful anam

      • bellenggu

        kesimpulan yg sederhana namun sangat dalam maknanyah, ini sejalan dengan kesimpulan (poko dasar awal melangkah untuk melihat yg Haq dilihat), dari guru ngaji saya ,, dlm artian penyederhana,an penjelasan yg saya kagumi dari hal ini, dan mampuh bertanggung jawab (menjawab pertanya,an sebisa dan yg pantas di jawab dalm hal ini) atas penjelasan sodara semoga setiap tulisan sodara menjadi kebaikan buat semuanyah, husus nyah saya amin,,, ya robb,,, 🙂

  • Sularno Ndeso

    Menurut pengalaman bang sufimuda, sebenarnya apa yg menutupi, sehingga saya & kebanyakan umat islam tidak bisa mencapa hakikat dari syahadat …

    Terus mesti bagaimana supaya kami2 bisa/dibisakan menginsyafi syahadat seperti yg Bang Sufimuda tuliskan ini.

    wassalamu ‘alaikum

  • jayamollah

    Assalamu’alaikum… apa kabar? semoga baik2 saja.. mohon bantuan dan bimbngannya.. saat ini saya butuh referensi kaitannya dengan penyelesaian penelitian thesis yang bertema tasawwuf/tarekat.. yaitu melihat pengaruh dan peran tarekat dalam membentuk karakter dan perilaku masyarakat lombok.. mugkin tmen2 di sufimuda punya Jurnal/artikel atau sejenisnya yang bsa dijadikan referensi, kaitannya dengan tema tersebut mohon di share ke saya…

    nama : Heri Kusuma Jaya email : hkj.mollah1719@gmail.com pinBBM : 7B72B9C3

  • Syam Arif

    luar biasa ban Sufi Muda. terima kasih.
    Saya jadi lebih tersadar dan lebih menyadari tentang posisi saya dan kwalitas saya yang sekarang ini. mengacu pada analogi sampeyan … saya masih merupakan :
    “seorang yang berasal dari desa di balik desa di kaki gunung, mobil pun tidak pernah dilihat, apakah dia paham yang diucapkan? Tentu saja TIDAK.”

  • Nur Syafe'i

    Assalamu alaikum bank SM
    terkait maqam syahadah di atas apakah tuk sampai ke maqam tersebut, sang hamba harus memiliki Ruh al Quds.. mohon pencerahan agar ” gambaran sebuah Mercy minimal “melihat” meski dari kejauhan. Afwan.. Wassalam

  • fatkhudyenbae@rocketmail.com

    assamu;alaikum untuk Kita Smua segala puji bagi ALLAH Swt.langsung saja saya sangat senang sekali bisa mengenal dan mengetahui hal ini.Selama ini Saya tidak memahami sama sekali masalah atau pun ilmu Tentang tasaup tarekat makrifat .saya sangat berterimakasih banyak saya berasal dari PROPINSI JAMBI Kab TEBO Mungkin teman teman Di sufi muda ini Bisa membantu saya artikel/jurnal atau apalah nama nya yang bisa d jadkan referensi tolong dan saya mohon,yang berkaitan dgn Tema atau apalah mohon d share ke Saya TErimakasih atas bantuan nya.saya sudahi dgn asssalamualaikum…

    email

    auralajang@yahooo.com

  • tora007

    assalamualaikum sm.
    sy mau tanya :
    1. apa perbedaan roh , rasa , nyawa .
    2. roh yg ada di tubuh manusia ada brp macam.
    3. roh yg dari alam tuhan ada brp macam dan apa tugasnya.
    4. apa sufi muda sdh pny kunci bismillah utk membuka hijaa allah ?
    _kuncinya surga adlah bismillah
    _bentengnya surga lailahaillallah.
    5. rasa yg ada di tubuh manusia ada brp macam. sebutkan dan jelaskan tugas2nya.
    6. nnt setelah mati apanya yg di siksa.
    ….. apa benar anda sdh bermakrefat ?

  • HAKIKI

    Ass.
    Syahadat adalah kesaksian nabi bersama tuhan semesta alam nya.
    Menurut sufi muda, yang manakah syahadat sufi muda ?

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca