Tasauf

Murid Yang Shiddiq

ka'bahAda yang mengumpamakan Mursyid seperti ka’bah yang selalu dikeliling oleh murid-muridnya untuk mendapatkan berkah. Ka’bah secara fisik adalah Baitullah (rumah Allah), sementara Qalbu orang mukmin termasuk qalbu Guru Mursyid juga sebagai Baitullah atau rumah Allah, itulah persamaannya.

Hanya beberapa orang, mungkin 10 atau 20 orang yang mendapat kesempatan untuk bisa masuk ke dalam ka’bah, hanya Raja atau Presiden Negara Islam dan orang-orang tertentu yang di izinkan masuk langsung ke dalam ka’bah sementara jutaan orang hanya mendapat kesempatan untuk berkeliling ka’bah dan milyaran orang hanya sekedar mampu menghadapkan wajah kesana.

Begitu juga dengan Guru Mursyid, dari sekian banyak orang yang mengaku sebagai murid, hanya hitungan jari yang bisa masuk ke dalam diri Mursyid, menjadi murid pilihan, memahami, mencintai dan mengasihi Guru Mursyidnya melebihi dirinya sendiri. Murid yang telah mencapai tahap ini disebut dengan murid Siddiq.

Murid Siddiq bisa diartikan sebagai murid yang benar-benar menjalankan segala perintah dan meninggalkan segala larangan Gurunya, memberikan pengabdian terbaik sehingga menjadi orang pilihan, dekat dengan Guru secara zahir dan bathin. Dekat secara zahir, setiap saat selalu melayani Guru ketika menjadi murid langsung, dan mengatur waktu berziarah secara berkala ketika secara zahir jauh dari Gurunya. Secara bathin, senantiasa menjaga zikir agar kontak rohani dengan Guru senantiasa terjalin, sehingga hubungan tetap terjalin.

Seorang Guru Mursyid sendiri merupakan Murid yang siddiq dari Gurunya, telah melewati ujian dan cobaan sehingga mampu mencapai tahap rohani tinggi untuk membimbing orang lain menuju kehadirat Allah SWT sebagaimana yang di lakukan oleh Gurunya.

Murid Siddiq tidak lagi memperdulikan kebutuhan pribadinya, segala fikiran dan tenaga diberikan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan Guru, sebagaimana akhlak para sahabat terhadap Nabi SAW.

Kebalikan dari murid siddiq adalah murid asal-asalan, murid jadi-jadian atau dalam istilah Guru saya disebut dengan murid2-an, sering Beliau ucapkan sebagai “Murit-muritan”. Murit-muritan ini hanya hubungan telah mengambil amalan dzikir saja dari Guru, selebihnya berbuat sesuka hatinya. Menekuni tarekat bukan niat karena Allah tapi karena tujuan duniawi, bisa karena ingin kaya, ingin terkenal, keramat dan lain sebagainya.

Murid jenis ini (murid2an), biasanya tidak akan bertahan lama, ketika masalah menimpa hidup sebagai bagian ujian yang harus dilewati oleh seorang murid, maka murid jenis ini akan hilang, seperti debu dibawa angin. Berguru hanya ingin mendapat keuntungan duniawi semata.

Murid jenis ini juga tergolong sebagai pucuk tebu yang kemana angin bertiup maka kesitu dia melangkah, tanpa pendirian kuat, ini yang disebut oleh guru sebagai rahasia Ilmu Tebu.

Ribuan bahkan jutaan orang mengaku sebagai murid seorang Wali Allah, murid dari Guru Mursyid, namun dari sekian banyak tersebut, hanya berada pada lingkaran luar, mengelilingi untuk mengambil berkah, atau hanya menghadapkan wajah kesana, hanya sedikit yang benar-benar larut dalam samudera Maha Luas, masuk ke dalam ilmu tanpa batas dari Guru Mursyid, menyatu tanpa bercerai, selalu bergayut di Jubahnya, membungkuk di bendul pintunya dan setia selamanya dari hayat hingga akhir kalam.

Semoga kita termasuk salah seorang dari murid Siqqiq dari Guru Mursyid kita, amin ya Rabbal ‘Alamin!.

26 Comments

  • mohammad taufiqur Rohman

    bagaimana cara agar bisa jadi murid sissiq dan bukan murit2an bang…apalagia aq tak pernah bersua dengan mursyiqku secara dhohir…membayangkan wajah beliau saja kadang susah….Apa terlalu kotor hati ini …mohon masukannya bang

    • SufiMuda

      Seorang murid wajib berjumpa dengan Gurunya, walau Guru tinggal di kutub utara sekalipun harus di datangi. Zahir berjumpa zahir agar rohani menyatu dgn rohani. Jadi cara menjadi murid yang baik adalah memenuhi kewajiban seorang murid, yaitu berziarah kepada Gurunya.

    • sayyid

      Assalamualaikum wr.wb,
      mas muhammad taufiqur rohman,

      saya punya temen, beliau tahun ini telah melaksanakan haji, boleh dikatakan bahwa beliau adalah seorang haji telah melaksanakan rukun yg ke lima dalam islam, tetapi kenyataannya tidak ada perubahan pada kejelekan tingkah laku beliau.apababila kita sadar bahwa hati kita ini kotor maka bersihkanlah.
      rugi sekali apabila seseorang telah melaksanakan semua rukun islam tetapi tidak mengerti tujuan mengapa mereka dijadikan dan untuk apa mereka dijadikan.
      Ilmu Allah luas mas,seluas-luasanya lautan lebih lagi,ambil lah walaupun percikkanya.
      wassalamualaikum wr.wb,
      sayyid.

  • Cha2n

    Assalamualaikum Wr.Wb.
    Alhamdulilah trimakasih bang sufi atas postingannya.
    Saya adalah orang yang ingin bertobat dan menjadi murid yang baik. Namun di satu sisi saya merasa malu untuk berziarah kepada Guru saya lagi. Karena beliau benar-mengetahui keburukan apapun yang saya kerjakan sebelum saya mengenal beliau. Walaupun saya baru sekali bertemu beliau beliau bisa menebak smuanya. Memang beliau tidak pernah mengungkit lagi masa lalu saya yang kelam. Namun rasa malu dan berbagai pikiran bercampur aduk dalam hati saya.
    Apa yang harus saya lakukan bang sufi? mohon masukannya bang.

    trima kasih sebelumnya.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

  • sugeng p

    abangda SM tolong bantu doakan hamba….terima kasih banyak bgda………………
    ya Rab…tuntunlah zahir yg hina dan kotor ini agar dapat berjumpa dengan GURU hamba……bagi hamba untuk mendapat RIDHO ALLAH mungkin masih jauh….yg hamba inginkan sekiranya GURU hamba benar2 mau mengakui hamba sebagai MURIDNYA …..itu merupakan “KURNIA TERINDAH” dalam hidup hamba….
    YA Rab….perkenankanlah doa hamba…..
    Amin……….

  • Joko Sungkono

    assalamualaikum wr. wb. Terimakasih Kiai untuk postingan artikelnya yang sudah dikirimkan ke email saya. insya allah bermanfaat bagi saya dan para pembaca yang lain. dan mohon ijinnya untuk mencopy, untuk saya jadikan arsip pribadi saya. semoga sufi muda selalu dalam lindungan ALLAH SWT, semoga dapat terus berkarya dan bermanfaat bagi hamba hamba ALLAH yang mencari pencerahan.

  • Syafrudin tan

    Ass wr wbr….kemuliaan dan kesehatan selalu tercurah dilimpahkan ALLAH Swt kepada Abangnda SM, perkenankan Hamba diberikan petunjuk jalan yg lurus. Hamba yg bodoh dan hina ini datang mmohon. Tuntunlah hamba ke jalan orang orang yg telah diberikan Rahmat dan Anugerah, dan terimalah hamba untuk berguru kepada Abangnda SM. Wass.. wr..wbr….

  • Wong Bego

    MAAF GUS SUFI MUDA ,KALAU BOLEH TANYA : BISAKAH BELAJAR TAREQAT INI TANPA GURU MURSYD ? CONTOH NYA BELAJAR MELALUI INTERNET ? WALAUPAN DI INTERNET SAYA YANG BEGO INI BELUM MENJUMPAI AJARAN TAREQAT YANG TERPERINCI ? YANG BANYAK AJARAN2 ILMU HIKMAH ? ILMU KESAKTIAN ( HITAM DAN PUTIH ) ! KALAU BELAJAR TAREQAT BISA TANPA GURU MURSYD , TOLONG LAH BEBERKAN SECARA TERPERINCI DAN JELAS , AGAR KITA2 INI BISA MAKRIFAT SEBELUM AJAL …. TERIMA KASIH GUS SUFI MUDA ! ! ! !

  • hambaallah.hm@gmail.com

    aslmualaikum sya brtnya lgi ne bang’ klo untk syriat-tarekat-hakikat- dn marifat’ apkh ada zikir khusus’ agr bsa lbh dkt dngn allh’kan hdist man’ arafa nafsahu’ pakod arafa rabbahu’
    siapa tdk mngnal dri nya mka dia juga tdk mngnal allah.

  • Munawir

    Assalamu alaikum Wr. Wb. Maaf Gus Sufi Muda, Boleh saya beranya Gimana Kalau Guru Mursyid Jauh Dari Kita Apa yang harus kita lakukan supaya menjadi murid yang sidiq ? Mohon Penjelasan.! Wassalam.

  • dodi syahputra tanjung

    amiin ya rob dengan safaat mursid hamba semoga saya termasuk murid yg dapat bergabung dengan wali mu ya rab

Tinggalkan Balasan ke abihamidcahyo@gmail.comBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca