Tasauf

Dunia Sufi itu Memang Unik ya…

duniasufiSuatu saat saya ikut hadir dalam sebuah seminar 2 hari yang pesertanya para pengamal tasawuf, di hari terakhir salah seorang teman saya berkata, bahwa apa yang dilihatnya hari ini, materi, pembicara, letak panggung bahkan hal-hal detail seperti sudah pernah dialami sebelumnya, dia mengatakan semua telah terlihat dalam mimpi yang sangat mirip dengan nyata. Kawan saya menjelaskan bahwa dia tidak bermimpi, tapi memang sudah pernah berada dalam kondisi ini, sama persis walaupun acara seminar itu baru pertama kali diadakan. Kejadian seperti itu mungkin anda pernah mengalami, ketika berada disuatu tempat seolah-olah anda sudah pernah kesana dalam waktu yang berbeda, peristiwa ini disebut dengan De Javu.

Seseorang merasa telah melalui hal yang sama baru saja terjadi di masa lalu atau telah melihat hal itu dalam mimpinya. Istilah Deja vu ini pertama kali diperkenalkan oleh Emile Boirac yang merupakan seorang peneliti di bidang psikologi berkebangsaan Perancis. Kebanyakan mereka yang mengalami Deja vu mengklaim telah melihat sesatu dalam mimpi mereka atau sangat yakin telah melihat itu beberapa waktu yang lalu.

Dalam dunia tarekat, peristiwa-peristiwa unik seperti De Javu ini adalah hal yang biasa bahkan dalam tingkatan lebih tinggi. Biasanya kejadian uni baik melihat masa depan atau kembali ke masa lalu dialami ketika dalam suluk, dimana seseorang sangat intensif berzikir dalam jumlah hari tertentu.

Dalam dunia sufi khususnya, terbuka nya pandangan terhadap peristiwa akan datang dalam bentuk visual yang sangat jelas merupakan hal yang biasa terjadi. Bukan hanya itu, berpindahnya badan ke tempat lain dalam hitungan detik pun menjadi cerita yang biasa juga dan kejadian seperti itu bagi pengamal tarekat bukan sesuatu yang membanggakan karena tujuan mereka belajar bukan mendapatkan hal-hal ajaib akan tetapi untk mendapat ridha Allah SWT.

Ucapan dari Guru Sufi terhadap sesuatu peristiwa yang akan terjadi, kemudian kejadiannya persis sama dengan apa yang telah Beliau sampaikan sebelumnya, itu juga merupakan hal yang sering dan lazim dalam kehidupan tarekat.

Bagaimana Guru Sufi bisa mengetahui kejadian belum terjadi? Apakah ruhani Beliau terbang ke masa depan melihat peristiwa tersebut kemudian menceritakan kepada murid-muridnya? Dimana beda dengan seorang tukang sihir yang juga mempunyai kemampuan untuk memprediksi kejadian-kejadian masa depan dan juga bisa membaca apa yang tersirat dalam hati.

Selama saya berguru, biasanya Guru menceritakan sesuatu dalam bentuk kias, dalam bentuk permisalan, bukan dalam penjelasan rinci, ucapan-ucapan bersifat umum tersebut ketika dijermahkan akan memberikan gambaran yang jelas tentang kejadian-kejadian masa depan. Saya belum pernah melihat Guru menjawab pertanyaan yang berhubungan dengan masalah gaib. Misalnya orang bertanya, kira-kira bencana apa saja yang terjadi tahun depan, Guru selalu tersenyum dengan guyon menjawab, “Kalian fikir saya ini dukun?”.

Ketika hubungan dengan Guru sudah dekat, atas kasih sayang Beliau kepada kita, biasaya tiba-tiba tanpa bertanya Beliau terkadang memberikan kita gambaran tentang hal-hal yang belum kita alami. Semua ucapan Guru untuk saya 100 % terjadi. Saya sangat berkesan dengan ucapan Guru seperti ini, “Suatu saat nanti, kau akan mengalami ini, ini dan ini…” dan untu saya pribadi seluruhnya terjadi 100%, apakah karena saya sangat yakin dengan Guru atau memang karena kebeningan ruhani yang dimiliki Beliau mampu membaca tentang nasib saya di masa depan.

Para murid Guru juga memiliki kemampuan seperti itu. Ada seorang murid (saya tidak menyebut namanya), mempunyai kemampuan untuk memindahkan rizki dari masa depan ke masa tertentu. Ini kejadian nyata, suatu hari ada seorang murid Guru mengeluh kepada senior nya, “Bang, sudah 6 bulan ini koq rizki saya sangat sulit, semua sepertinya menjauh, apa yang saya rencanakan gagal semua”. Orang yang ditanya usianya masih muda tapi sudah senior, dia kemudian memandang ke atas, setelah itu baru berkata, “Rizki nya sangat banyak di 5 tahun lagi”. Setengah iseng kemudian ditanya lagi, “Bisa enggak rizki 5 tahun lagi itu dibawa sekarang, hidup saya benar-benar terjepit”. Orang tersebut berkata, “Bisa, saya doakan, syaratnya abang harus sedekah dan membayar nazar”. Aneh nya dalam waktu seminggu setelah itu, kehidupan murid Guru yang susah tadi berubah total, sangat maju kehidupan dunianya. Saya sudah 10 tahun tidak berjumpa dengan orang yang mengalami peristiwa ini, jadi saya juga tidak tahu apakah rizki dia setelah 5 tahun jadi hilang karena telah dibawa ke masa sebelumnya atau dia bertambah baik kehidupannya.

Peristiwa-peristiwa tidak lazim diluar kemampuan manusia tersebut biasanya hanya diceritakan dikalangan sendiri, tidak untuk konsumsi orang luar karena dikhawatirkan nanti akan salah persepsi, menyamakan sufi dengan perdukunan.

Bagi para pemula, anda jangan berniat atau berkeinginan untuk mendapatkan hal-hal luar biasa tersebut, karena biasanya orang yang berkehendak tidak akan mendapatkan. Kejadian luar biasa kadang dialami sekali, bisa juga sering, untuk menguatkan keyakinan dan untuk meyakinkan orang lain juga. Kejadian luar biasa adalah anugerah Tuhan agar anda yakin dengan apa yang ada jalani bukan untuk disombongkan. Ibarat berjalan di padang rumput, ketika anda sadar maka rumput jarum tidak akan lengket di celana anda, tapi ketika anda lupa dan asyik berjalan maka rumput jarum akan ikut bersama anda. Kejadian supra natural itu ibarat rumput jarum, ketika tidak kita ingat maka dia akan datang, ketika berkeinginan dia akan menghilang.

Mudah-mudahan tulisan ini bisa saya lanjutkan di lain hari…

 

Salam Damai.

21 Comments

  • Zikra Aulia

    Alhamdulillah semua yg anda ceritakan benar adanya. Namun kita tetap harus hati2 menanggapi semua hal yg demikian. Ada kalanya seseorang dapat terpleset hanya karna hal sepele. Kadang kegembiraan yg di alami akibat dr pd hal keduniaan bisa membawa seseorang melupakan Allah SWT. Bukankah tujuan kita hanya tertuju kpd sang empunya kenikamatan bkn kenikmatan itu sendiri? Trima kasih atas tulisan yg baik ini

  • Amir bin Abdul Hamid

    Alhamdulillah banyak juga tulisan tuan yang telah saya baca dan amati. Sesungguhnya banyak juga point-point yang tuan sampaikan memang berkebetulan dengan apa yang selalu saya fikirkan dan harapkan sebagai jawaban . Nah inilah yang selalu benar saya menunggunya. Untuk makluman tuan saya ini dari Kuala Lumpur dan ingin benar berkenalan lebih rapat dengan tuan. Selain dari itu bolehkah saya bertanyakan Tarikat apa yang tuan ikuti dan di mana boleh saya berguru. Wasallam

      • Amir bin Abdul Hamid

        Terima kasih saya ucapkan di ats kesudian tuan membalas komen saya. Bercakap tentang Deja Vu sebagaimana yang tuan coretkan itu sebenarnya saya sendiri pernah beberapa kali mengalaminya. Untuk pengetahuan tuan saya ini tidak pernah mengamalkan apa-apa tarikat cuma ibadah biasa aja. Emm baiklah nanti kita berhubungan melalui email ya . Wasallam

      • Karmila

        Aslm.saya dg ibu karmila sy sngt tertarik skl ttg dunia sufi krn ad sdkt pengalama. Yg sy alami tp sy tdk tahu hrs bertanya dg siapa bnyk skl pertanyaan yg ingin sy sampaikan tp sy msh blm menemukan org yg cocok utk mengerti ttg pengalaman sy sulit utk diceritakan tp sy merasakan.smg aj sy bs bertemu dg org yg tepat klo emang alloh mengijinkan.trmksh bnyk.wasalam

  • odie

    Sesama pengamal tarekat, izinkan saya untuk berbagi bahwa hal-hal seperti deja vu sudah selazimnya dialami oleh insan jamaah maupun hambanya yang berusaha selalu mendekatkan dirinya kepada sang pencipta, Allah SWT bukan kepada selainNYA

    Kedekatan tersebut akan membuka tirai-tirai hijab antara diri kita denganNya. Rahasia demi rahasia akan terungkap tersirat maupun tersurat terhantar dengan kemahalembutan zatNya kedalam Nur muhamad dalam jiwa seorang hamba melalui qalbunya. Mari tengok sabda Rasullulah SAW, “Takutilah firasat orang mukmin karena sesungguhnya dia melihat dengan cahaya Allah”.

    Zikir dulu lalu pikir (bukan sebaliknya) adalah fondasi awal untuk membentuk kepribadian setiap insan manusia yang (seharusnya bahkan wajib) mengenal jati dirinya dan jati diriNYA (NUR) agar kita selalu diberi petunjuk yang akan menyelamatkan kita dunia akhirat.

    Perhatikanlah Al Imron 191, “Yaitu mereka yang MENGINGAT (zikir) Allah dalam keadaan berdiri, duduk, atau berbaring dan BERPIKIR tentang kejadian(benda-benda) dilangit dan bumi, kemudian berucap: Ya Maha Pengatur Kami, tidaklah engkau ciptakan semua ini dengan sia-sia, maka peliharalah kami dari azab neraka.

    Lalu, Simak Al Maidah 15, “Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah dan kitab yang menerangkan”.

    Maka, korelativitas itulah yang membedakan ahli sihir dan ahli zikir, yang satu pakai bisikan syeitan, satu lagi dengan petunjuk (cahaya) Allah SWT.

    Mudah-mudahan sharing ini dapat bermanfaat sebagai penebal iman dan taqwa kita kepada Allah SWT. Amien

    Bravo Sufi muda!

    • Amir bin Abdul Hamid

      Aslamualikum, Sebenarnya saya ini masih kurang puas dengan apa yang telah dikuliahkan di setiap masa di setiap surau atau masjid di Negara saya. Rata-rata kuliah yang disampaikan adalah kulit agama itu sendiri. Masa di Majlis Ilmu kita akan jadi ngantuk lalu tertidur seolah-olah tidak punyai keberkatan. Setahu saya Ilmu yang seawalnya dan sepatutnya dikuliahkan adalah Makrifatullah persis bicara hikmah “Awalluddin Makrifatullah” seawall-awal agama itu adalah mengenal Allah. Nah dimanakah yang perlu didahulukan. Jika kita mengikuti jalan Rasulullah semasa di Makah Ilmu Tauhid yang diajar agar para sahabat benar-benar mengenal Allah. Bagaimana pendapat tuan di dalam hal ini ? Saya terpanggil untuk mengaitkan dengan tulisan tuan di mana ibadah solat dan haji kita menjadi kosong tanpa kenal dengan DIA. terima kasih

  • Ruslianto

    Adakanlah! (jadikanlah) dirimu (Rohanimu) beserta Allah, jika Engkau belum bisa menjadikan dirimu (Rohanimu) beserta Allah, maka adakanlah (jadikanlah) dirimu (Rohanimu) beserta dengan orang yang beserta Allah, maka sesungguhnya orang itulah yang menghubungkan engkau kepada Allah (yaitu Rohaninya)
    Hadist Riwayat Abu Daud.

  • hasirama

    waduh, kalau cerita yang aneh2 di dunia sufi/thariqat mah kita juga buanyak, tapi buat apa dicritakan (mereka ga akan percaya), yang lebih seru dan dahsyat dari itu juga buanyak.

    tapi kalau buat iklan boleh lah he he ….

    Yang penting MARILAH BERTHARIQAT!!! dan ga usah cari yang aneh2!!!

    kita cari RIDHO-NYA saja karena

    “Iblis menjawab, “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang ikhlas di antara mereka.”
    (QS. Shad: 82-83).

  • Nik

    Asalam..kita ini kalau belajar sufi atsu mistik atau mrncri ksedah doa berkat atsu ksssf..selepas hmasik jalan hakikat menuju marifat.maka ilminya ilmu ketuhanan dan ilmu usul muftahul ghaib.ia peringkst pengginaan sir diri..fanabillah adalsh pintu gerbang mistok kasaf.kasaf akan mengumpul beberspamarifst..guru ia melatih murid ikut disiplin sufi dan wali bukan latih seperti sekolah.guru tsk cskap janglaan kejDian hadapan itu kslsu ia mendapatny..zdia sudah tshu tentsng muridnus fi.masa depan..bila dotanya depan orang rsmao.doa akan kataereks.bukan dukum nujum,.kalau ada berita is bak kongsi dengsn murid dis akan bicarsksnsendiro kepada seorang dua muridnya.kita nak murid bertsmbsh yakin.kita buksn belsjar olmu agama awam.sebab semuasudah mengaji.ilmu sir dan rohaniah bukan untuk awam.biksnnkoriklum

Tinggalkan Balasan ke Amir bin Abdul HamidBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca