Tasauf

Tobat (6)

Di dalam salah satu atsar disebutkan, “Tidak ada suara yang lebih dicintai Allah Ta’ala daripada suara hamba yang bertobat dari dosanya seraya berucap, ‘Ya Rabb.’ Lalu Allah berfirman, ‘Labbaika. Wahai hambaku, mintalah apa yang engkau kehendaki. Di hadapan-Ku engkau seperti sebagaian malaikat-Ku. Aku berada di sebelah kananmu, di sebelah kirimu dan di atasmu. Aku dekat di lubuh hatimu. Wahai para malaikat-Ku,saksikanlah bahwa sesungguhnya aku telah memberikan ampunan untuknya.”

Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Apabila seorang hamba bertobat, Allah menerima tobatnya dan membuat lupa malaikat hafadzah (pencatat amal) yang menuliskan amal buruknya. Allah membuat lalai anggota badannya yang melakukan kesalahan. Allah membuat lalai tempatnya di bumi dan maqamnya di langit, agar kelak di hari kiamat dia datang tanpa satu pun makhluk memberikan kesaksian yang memberatkannya,” (HR. Al-Ashbahani)

Ibnu ‘Abbas juga meriwayatkan, “Beberapa orang ahli syirik yang telah melakukan banyak pembunuhan dan perzinaan mendatangi Nabi saw., lalu berkata, ‘Sesungguhnya agama yang engkau ajarkan itu baik seaindainya engkau mengabari kami akan adanya kifarat yang bisa menjadi penebus dosa-dosa yang telah kami lakukan.’ Lalu turun ayat, Katakanlah: ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu perputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Az_Zumar [39]: 53). Hadis ini diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhari, Muslim dan yang lainya.

Di dalam satu riwayat dari Makhul disebutkan, “Ketika Nabi Ibrahim a.s. mendapat penyingkapan hijab akan kerajaan langit dan bumi, dia melihat seorang hamba yang berzina, lalu Ibrahim memohonkan kebinasakan bagi si penzina itu, hingga orang itu dibinasakan oleh Allah. Kemudian dia melihat hamba yang mencuri, dia memohonkan kebinasakan bagi si pencuri itu hingga Allah membinasakannya. Kemudian dia melihat hamba yang melakukan maksiat lainnya, namun saat Ibrahim hendak memohonkan kebinasaan baginya, Allah Ta’ala berfirman, “Wahai Ibrahim, lepaskanlah [urusan] hamba-Ku itu darimu, sebab hamba-Ku berada di antara tiga hal: dia bertobat dan aku menerima tobatnya, atau aku keluarkan darinya keturunan yang kemudian beribadah kepadaku, atau dia dikuasai kesengsaraan dan di belakangnya jahannam telah menanti.”

Syarat tobat adalah menyesali perbuatan dosa yang telah berlalu, bertekad untuk tidak mengulanginya kembali, mengembalikan mazhalim kepada pemiliknya atau ahli warisnya dan bersedekah atas nama orang yang telah dizhalimi, pelepasan permusuhan dan berbuat baik kepada mereka yang sempat dimusuhi jika memungkinkan. Selain itu, wajib meng-qadha ibadah fardhu yang telah ditinggalkan.

Setelah bertobat, si pelaku tobat harus mendidik diri dalam ketaatan sebagaimana dia telah mendidik diri dalam kemaksiatan, dan merasakan pahit ketaatan sebagaimana dia merasakan manis maksiat. Si pelakutobat juga mesti meninggalkan teman yang buruk, menjaga kehalalan makanan dan minuman serta pakaian yang dikonsumsinya. Jangan sampai meninggalkan tobat hanya karena takut terjatuh kembali dalam dosa. Karena bila hamba bertobat, Allah akan menerima tobatnya. Tidak perlu berputus asa dari rahmat Allah Ta’ala. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.(QS. Yusuf[12]: 87). Sebaliknya, dia mesti bertobat kepada Allah Ta’aladi setiap waktu dan tidak melakukan dosa. Sebab, orang yang tidak lagi melakukan dosa, meskipun dia telah tujuh puluh kali berbuat dosadalam sehari itu. Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Bakr ash-Shidiq bahwa Nabi Muhammad saw. bersabda, “Orang yang memohon ampun kepada Allah tidak dianggap pendosa, sekalipun dia mengulang dosa sampai 70 kali dalam sehari.”(HR. Abu Dawud dan at-Tirmidzi).

Bersambung…

5 Comments

  • kheza

    ASSALAMUALIAKUM….YA RABB SESUNGGUHNYA AKU BERTOBAT DARI SEGALA KEANGKUHANKU TERHADAP DIRIMU, YA RABB… SESUNGGUNYA ENGKAULAH YANG MELIHAT, MENCIUM, MERASA, YA. RAB…. SESUNGGUHNYA ENGKAULAH YANG BERBUAT, YA RAB… SESUNGGUHNYA ENGKAULAH YANG BERFIKIR, YA RABB SESUNGGUHNYA ENGKAULAH YANG MENDENGAR, YA RABB… SESUNGGUHNYA ENGKAULAH MELANGKAH, MAAFKANLAH AKU DARI KEANGKUHANKU (DEMIKIANLAH KITA BERWUDHU SECARA HAKEKAT TIDAK PERNAH BATAL SEPANJANG MASA) ALLAH HU AKBAR.
    AKU TIDAK ADA APA-APA TAK ADA DAYA UPAYA, SEGALA SESUATU DATANG DARI ALLAH KEMBALI KEPADA ALLAH
    KITA INI IBARAT DALANG DENGAN WAYANG, YANG MEMBUAT CERITA, YANG MENGGERAKAN ADALAH DALANG APA DAYA WAYANG KALAU TIDAK ADA DALANG.
    DEMIKIANLAH ALLAH DGN HAMBA, HAMBA DGN ALLAH
    WAAILAIKUMSALAM…..

  • debbyf33

    Assalamualaikum Wr Wb..

    Sufi Muda, Saya yang bodoh dan hina ini ingin mencari jalan kembali kepada Allah SWT

    Saya mengharapkan ibadah yang sempurna dan ingin sekali mendapat nilai dimata Allah SWT, namun saya tidak tahu bagaimana harus belajar.. Mungkin untuk ilmu ini saya masih di TK dan butuh untuk terus belajar. Sudilah kiranya Sufi Muda memberikan jalan keluar untuk saya.

    Saat ini saya berada di Kota Medan, apakah ada yang bisa saya hubungi untuk bersilaturahmi.

    Alhamdulillah

    Debby

    • Ruslianto

      Wa-a’laikumssalam w w

      Kenapa ? cuma Nabi Muhammad yg dikirim salawat ?
      Yaa karena diperintah oleh Allah SWT :
      Al Qur’an suraah Al Ahzab ayat 56
      Yaa ayuhal ladziina amaanuu shaluu ‘alaihi wassallimuu tasslimaa

      Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian kepada Nabi, dan ucapkanlah penghormatan kepadanya.

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca