Nasehat

Saya Lapar…

nasi-campurDi kalangan sufi, lapar adalah hal yang biasa karena itu merupakan bagian dari mujahadah, perang tanpa henti terhadap hawa nafsu. Lapar bukan hanya dirasakan ketika puasa wajib selama sebulan penuh di bulan suci Ramadhan tapi juga di bulan-bulan lain. Puasa sehari, mulai terbit fajar sampai terbenam matahari adalah puasa tahap awal, sebagai latihan bagi pemula untuk menapaki puasa-puasa selanjutnya yang lebih khusus dan memerlukan kesabaran dan ketabahan yang lebih.

Puasa Ramadhan bertujuan untuk menjadikan orang yang bertaqwa, orang yang terbiasa dengan ibadah. Ketika taqwa telah dicapai maka baru orang tersebut bisa melaksanakan puasa-puasa khusus yang jumlah harinya lebih dari 1 hari 1 malam.

Bagi kalangan tertentu bahkan lapar dalam satu hari itu bukanlah lapar yang sebenarnya. Salah seorang guru sufi pernah mendengar seseorang dari kaum sufi berkata, “Saya lapar”.

Maka Guru Sufi berkata, “Anda bohong”.

Mengapa demikian?” Tanya orang tersebut.

Sebab rasa lapar adalah salah satu rahasia dari rahasia-rahasia Allah yang tersimpan rapat di ‘Gudang-gudang’ simpanan Allah dan tidak akan diberikan kepada orang yang membocorkan rahasianya,” tutur Sang Guru.

Syekh Abu Nashr as-Sarraj bercerita: Ada seorang dari kaum sufi datang kepada seorang guru Sufi. Kemudian sang guru menyuguhkan makanan kepadanya. Lalu ia makan.

Sejak berapa hari Anda tidak makan?” Tanya sang guru pada orang itu.

Sejak lima hari,” jawabnya.

Lapar yang Anda rasakan bukanlah lapar kefakiran. Akan tetapi lapar Anda adalah lapar karena bakhil. Bagaimana Anda bisa merasakan lapar sementara Anda masih berpakaian?” tutur sang guru.

Sahl pernah berkata, “Apabila kalian kenyang, maka mintalah lapar kepada Dzat Yang mengujimu dengan kekenyangan. Dan apabila kalian lapar, maka mintalah kenyang kepada Dzat Yang menguji dengan kelaparan. Apabila tidak demikian, maka kalian terus-menerus melampaui batas”.

Tidak ada orang yang diberi izin oleh Allah untuk meninggalkan puasa Ramadhan kecuali oleh sebab-sebab tertentu yang membuat dia tidak bisa berpuasa. Oleh karenanya Puasa Ramadhan yang merupakan latihan lapar bagi kita semua bisa menjadi latihan untuk menapaki puasa-puasa lebih lanjut. Guru Sufi memberi nasehat kepada murid-muridnya, “Kalau puasa sehari saja kalian tidak mampu laksanakan, bagaimana mungkin kalian bisa melanjutkan ke tingkat berikutnya?

Demikian.

5 Comments

  • arkana

    bang SM;
    berarti lapar itu sendiri bagian yang penting dari puasa yaa…
    ada yang salah dengan puasa saya selama ini… karena begitu magrib, makan nya terlalu banyak hingga lapar nya hilang…

    lucunya selama puasa kita diminta untuk menahan nafsu, tapi begitu tiba buka, nafsu makan sampe lapar hilang, bahkan masih ditambah makan lagi ketika sahur…

    cuma celakanya sering sekali saya mendapat undangan buka bersama… karena urusan di kantor menyebabkan itu terjadi.
    dan memang ramai sekali aktifvitas pasca magrib selama ramadhan… bukan cuma tarawih, tp juga makan.

    terima kasih atas enlightenment nya, Bang…

    • Aldhy

      Assalamu Alaikum,,
      sodara2 ku..indahnya Nikmat Islam…
      Trima kasih Bang SM….Anda Telah Memberi Warna yg amat sangat membekas dan menorehkan catatan pelajaran direlung Hati Kami smoga Allah Ridha,.,dalam stiap Ikhtiar Kita dalam mengajak dan membimbing sodara2 yg belum faham Betul Makna Dibalik Agama(Ber Puasa) yg Mulia ini..dan masih banyak sodara2 kita yg hanya memindahkan jadwal makannya saja,.,tanpa memaknai apa itu puasa,.,selesai Ramadhan yah gak ada Makna,.,yg ada hanya Seremonial yg semu semata…
      Wallahu A’lam Bisshawaaf.

  • rudiyanto

    Assalamu Alaikum,
    tulisannya kata demi kata enak dibaca …karena yg menulis tidak batal wudhunya & selalu beserta Guru Mursyidnya sampai rasa lapar…tidak terasa… & yg baca selalu lapar & haus akan kasih sayangNYA … trimakasih Bg SM kutunggu tulisan berikutnya…..

  • G Tab

    Assallamu alaikum wr wb bang sufi muda selamat merayakan aidul adha 1434 H, mhn ijin bg sekiranya ada tulisan/karya abg tolong kirim ke email saya, saya org yg baru belajar memperbaiki pemahaman beragama terimakasih banyak atas kemurahan hati abg

Tinggalkan Balasan ke rudiyantoBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca