Rasulullah

Kasih Sayang Nabi kepada Kedua Cucu Mungilnya

1372958770Pernah suatu kali jamaah shalat Jum’at dikagetkan dengan tindakan Nabi Muhammad SAW di sela-sela khotbahnya. Rasulullah mendadak turun dari mimbar lantaran kedua cucunya yang masih kecil, Hasan dan Husain, menangis.

Nabi segera menghampiri Hasan dan Husain yang saat itu sedang ikut di masjid dan berusaha menenangkan keduanya. Melalui bahasa isyarat dan kelembutan hatinya, tangisan mereka mereda, dan beliau pun melanjutkan khotbahnya hingga selesai. Tak pernah Nabi membaca khotbah lebih panjang dari shalatnya.

Peristiwa lain tentang ”tingkah usil” kedua cucu mungilnya ini juga terjadi saat Rasulullah sedang mengerjakan shalat sunnah dua rakaat. Ketika sujud berlangsung, tiba-tiba Hasan memanjat punggung Nabi. Hasan kecil memukuli tubuh kakeknya itu selayak menunggang kuda yang mesti berpacu cepat.

Sebetulnya Nabi sudah cukup lama menempelkan dahinya di atas lantai. Tapi tingkah Hasan membuat manusia mulia ini memperpanjang sujudnya lebih lama lagi. Hasan puas bermain kuda-kudaan.

Hasan akhirnya turun. Nabi mulai berniat mengangkat tubuhnya. Sekali lagi punggungnya tertahan. Husain tiba-tiba melompat ke atas punggung dan menirukan aksi kakaknya, Hasan. Artinya, Nabi mesti menambah waktu lagi untuk menunda duduk tasyahud. Baru ketika kedua cucunya turun, Rasulullah melanjutkan gerakan sembahyangnya.

Rasulullah mencontohkan betapa kasih sayang terhadap keluarga dan anak kecil adalah sikap yang harus diutamakan. Sikap Nabi ini juga mencerminkan kepekaannya tentang menghargai keterbatasan seseorang, baik dalam hal kondisi fisik, daya tangkap, ataupun tingkat pengetahuan. Keluhuran akhlak Nabi terpancar justru saat segenap keputusannya tersebut menjadi prioritas, melebihi ritus keberagamaan. (Mahbib Khoiron)

Sumber : nu.or.id

9 Comments

  • fadli

    SubhanAllah, ini tulisan sufimuda kok seperti jawaban yg ketika saya sedang berfikir terus dikasih pencerahan. pengalaman saya pribadi beberapa hari ini ketika sedang sholat anak saya yg baru seumur 1 tahun lebih sering mendatangi saya, ketika saya hendak rukuk dan sujud anak saya beberapa kali duduk dihadapan saya dan saya bingung juga mau gimana? akhirnya saya dapat sauritauladan rasulullah dalam keadaan spt itu melalui tulisan sufimuda ini. terimakasih sangat bermanfaat.
    oh…iya ada 1 lagi pertanyaan saya, manakah waktu yg benar mengenai akhir waktu sahur, apakah waktu imsyak(15 m sebelum shubuh) atau waktu masuk shubuh (adzan shubuh)?

  • Ruslianto

    Ass. Menropong antara Sdr.Fadli dengan Bangda Sufi Muda :

    (1),Mungkin Sdr.Fadli frekwensi mulai “nyambung” dgn Bang Sufi Muda ? (he he he) atawa dzikirnya Bang Sufi Muda sedang membias kerelung hati “lokasi anda” saat ini (Waallahu a’lam bissawab) ;
    Karena saya yakin dgn Bang Sufi Muda yg “selalu” mem back-up blog (ini) dari ‘bala” dan otomatis mengundang “rahmahtan lil ‘alamin” untuk pembacanya.

    (2), Sholat yg diganggu anak kecil (seperti itu) pernah juga dirasakan Rasulullah s.a.w bersama cucunya – atawa itulah sebuah “gambaran” atawa i’tibar bahwa “gerakan sholat” adalah ritual syariat yang wajib dipatuhi ? sedangkan “kehadiran Allah dan berpandang-pandangan dengan wajah Allah” dalam sholat lebih utama ?

    (3), Lihat Al Qur’an Suraah Al Baqarah ayat 187 ;
    Wa kuluu wasyrabu hatta yatabayyana lakumul khaitul abyadu minal khaitil aswadi minal fajr(i). Summa atimmus siyamma alal lail (i).

    dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (menjelang) malam.

    Wass: Dalam tawadu’ dan istiqomah.

  • fadli

    Assalamualikum, mas/abang ruslianto, hehe……emank bener kok saya banyak belajar memahami dari blog sufimuda ini dan sangat berguna bagi saya. duh …saya belum bisa masuk frekwensinya krn sampai saat ini saya belum juga masuk tarekhat krn sepersekiandetik nawaitunya berubah-rubah terus. saat ini msh sambil belajar memperbaiki syareatnya ya sholat dan dzikir-dzikir sendiri dulu sambil berharap tau-tau keseret dengan frekwensi yg bener …….wakkkk.

Tinggalkan Balasan ke SufiMudaBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca