Tasauf

Tasawuf Tanpa Tarekat (Selesai)

Tentang Ziarah Ke Makam Wali/Ulama

 

Tasawuf adalah dunia rasa dan tidak akan pernah mengetahui tanpa merasakan dan tasawuf juga adalah dunia yang sangat halus, laksana rambut dibelah tujuh, tanpa kehati-hatian bukan Makrifat sebagai puncak tauhid yang didapat akan tetapi malah terjebak dalam kemusyrikan. Para Wali dan Sufi sudah menjadi tradisi mengunjungi makam Wali untuk mengambil berkah dan untuk mendapat petunjuk, petunjuk dan berkah hanya akan didapat kalau memenuhi rukun syaratnya. Kenapa wali atau sufi mengunjungi makam wali karena keduanya mempunyai ikatan atau ada hubungan, apakah hubungan berguru langsung atau makam tersebut salah seorang yang tercantum dalam jalur keguruannya. Sedangkan orang awam, ikut-ikutan mendatangi makam wali tanpa mempunyai ikatan apa-apa bahkan ada yang tanpa mengetahui itu makam wali atau tidak membuat sesajian atau persembahan yang mengarah kepada Musyrik. Praktek-praktek perdukunan karena berhubungan dengan gaib dihubungkan dengan tasawuf yang merupakan mistik Islam yang berhubungan juga dengan gaib. Banyak orang mencampur adukkan yang HAQ dengan yang BATHIL sehingga bukan berkah yang di dapat tapi bala!

Saya misalnya, kalau ke Surabaya tidak pernah singgah ke makam Sunan Ampel, kenapa? Karena saya tidak kenal dengan sunan ampel dan jalur keguruan yang saya tekuni tidak tersambung kepada sunan Ampel. Guru saya bukan salah seorang murid dari Sunan Ampel begitu juga guru dari Guru saya. Kalau saya berada di kota Banda Aceh, saya tidak akan mengunjungi makam Syekh Abdurrauf As-Singkily yang dikenal dengan Syiah Kuala, kenapa? Karena saya tidak mengenal Beliau. Berbeda dengan orang-orang dari Sumatera Barat murid dari Syekh Burhanuddin Ulakan atau para pengamal tarekat Syattariyah yang diajarkan oleh Syekh Burhanuddin, mereka sering berziarah kepada kuburan Syiah Kuala karena Guru mereka Syekh Burhanuddin adalah murid langsung dari Syiah Kuala sehingga keduanya punya hubungan langsung.

Kalau nanti saya berziarah ke makam Syiah Kuala, kemudian ada yang berjubah putih datang mengaku sebagai syiah kuala dan memberikan petunjuk kepada saya, dari mana saya tahu kalau yang datang itu benar-benar Syiah Kuala atau hanya setan yang mengaku sebagai Syiah Kuala?

Inilah yang menjadi cikal bakal kesatan dalam Tasawuf yang sering di kritik oleh orang-orang syariat yang anti tasawuf. Kalau saya suatu saat ke Kazastan di daerah makam Syekh Bahauddin Naqsyabandi, mungkin saya akan berziarah ke makam Beliau karena memang masih ada hubungan tali silsilah, dan itupun harus dengan izin dari Guru saya, izin secara zahir maupun lewat kontak rohani sehingga dengan berkat doa Guru saya akan tersambung secara rohani kepada Syekh Bahauddin dengan demikian saya benar-benar akan mendapatkan berkah dari ziarah tersebut.

Lalu bagaimana dengan masyarakat umum yang datang ke kuburan wali untuk mendapat berkah? Menurut saya itu tidak salah, jangankan kuburan wali, kuburan orang tua kita yang bukan wali saja harus kita ziarahi. Banyak pelajaran yang bisa didapat dengan berziarah ke kuburan ulama, disamping mengingat akan mati juga untuk mengenang kembali perjuangan ulama dalam menegakkan agama ini dan juga menjadi contoh teladan yang baik akan akhlak ulama mudah-mudahan akan memberikan semangat kepada kita untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, mengunjungi kuburan wali tidak berarti anda menjadi seorang Sufi tapi itu tradisi yang dilakukan oleh para wali atau sufi terhadap Makam Guru mereka atau Makam Para Guru yang tersambung dalam jalur silsilah mereka.

 

Kesimpulan

Kesimpulan saya, siapapun ingin serius merasakan indahnya dunia tasawuf, merasakan kelezatan berjumpa dengan Allah, ketenangan bathin dan pencerahan jiwa jangan sekedar ikut-ikutan tradisi yang berlaku di tengah masyarakat walaupun itu benar tetapi harus menekuni Tarekat, harus menempuh jalan kesana dibawah bimbingan Guru Mursyid agar tidak tersesat di tengah jalan. Disamping untuk memperbaiki akhlak, yang lebih penting adalah bagaimana kita berkomunikasi dengan benar dengan Allah, mengenalnya dengan sebenar kenal sehingga kita tidak salah menyembah. Ketika kita telah mengenal Allah dengan benar, barulah kita bisa mencintai-Nya dengan benar pula. Cara paling aman dan paling mudah untuk bisa berjumpa dengan Allah adalah dengan bimbingan orang yang telah pernah dan sering berjumpa Allah, mereka itu tidak lain adalah Wali Allah (Kekasih Allah).

Demikian!

62 Comments

  • laksa satriya

    Ass Wr Wb mohon maaf saudara, tentang ziarah wali khususnya wali songo boleh saja saudara berkata demikian akan tetapi bagi umat Islam yang ada di Jawa khususnya wali songo, beliau2 adalah perintis akan keIslaman di Jawa dan seharusnya kita berterima kasih kepada beliau2 dan bagi wali Alloh menziarahi ke makam wali Alloh lainnya yg sudah mendahului meninggal, sebenarnya tidak ada kaitan untuk menerima petunjuk ini dan itu, karena seorang wali Alloh petunjuknya langsung dari Alloh Swt, dan hanya berterima kasih atas jasa2 beliau pada masa hidupnya didunia untuk meneruskan risalah yang dibawa oleh Rasuullah Muhammad Saw sebagai nabi dan Rasul terakhir sebagai juru selamat bagi umat Islam, karena beliau2 (Wali Alloh) adalah Orang Islam yang pasti beriman, kalau orang beriman belum tentu Islam, apalagi masih muslim, belum tentu beriman dan Islam, tapi bagi umat muslim jangan berkecil hati carilah juru selamat (Sufi / Wali Alloh) untuk ikut dengannya (Rombongannya) kalau sudah bertemu ambilah barokahnya 2 petunjuk ini dan itu yang tentunya sesuai alquran dan hadist maka akan diberi nasehat2 , bukankah iblis tidak akan bisa menyesatkannya, dan bukankah pernah sesumbar dihadapan Alloh bahwa akan menyesatkan anak cucu adam kecuali yang diselamatkan ( diridhoi) oleh alloh Swt seperti rasulullah Muhammad Saw dan Sahabatnya serta penerus2nya sampai akhir zaman. mudah2an bermanfaat

  • iyan

    Anda benar tapi gak 100% sahabatku masih ingat Uwais al qarany beliau Wali agung bahkan Sahabat umar R.A dan Ali K.W Di suruh baginda Rosul untuk meminta doa nya Setau saya beliau tdk punya guru bang hanya Ahlak nya Mulia beliau juga tidak tersesat dan di puji baginda Rosul nah itu bagaimana bang saya juga gak punya guru Insya Alloh saya tau mana bisikan Iblis sama bisikan Sang Maha Tinggi

    • Saifuddin

      Ini komentar untuk Saudara Iyan:
      Abu Yazid Bustami berkata: man laisa syaikhun fa mursiduhu syaithon: Barangsiapa yg tidak mempunyai guru maka gurunya adalah syetan. artinya, setiap orang di dalam beragama Islam ini kalau mau kenal Allah, maka dia harus memiliki guru, karena mustahil Allah dapat dikenal tanpa guru, kalo Allah dapat dikenal tanpa guru, maka untuk apa Allah repot2 mengutus para malaikat dan rasulnya, kalo Allah dapat dikenal secara langsung maka batal wasilah (malaikat, para nabi dan guru). jadi kalo ada orang yang mengaku kenal Allah tanpa guru maka gurunya adalah setan. mengapa demikian, karena Allah tidak mungkin dapat dikenal tanpa guru, maka orang yg tidak memiliki guru sudah pasti dia tdk dapat mengingat Allah, klo dia tdk dapat ingat Allah maka ibadahnya tidak akan diterima dan nerakalah tempatnya. kalo ada yg ngaku2 bisa ingat Allah tanpa belajar kepada guru, saya mau tanya, “di simpang mana kamu jumpa sama Allah, kok bisa ingat, jadi mustahil orang yg tidak busa guru bisa ingat Allah.
      Soal Uwais al-Qarni, kamu dari mana tau kalo dia tidak punya guru, dalam riwayat para sufi disebutkan: semua sufi memiliki guru, apalagi orang seperti Uwais al-Qarni, Nabi menyuruh sahabatnya untuk menjumpai Uwais al-Qarni dengan tujuan untuk memperlihatkan bahwa prilaku hidup sufi telah lama ada sebelum Nabi Muhammad diutus, karena esensi ajaran tasawuf/tarekat itu adalah tentang praktek bertauhid.

      • iyan

        Alhamdulillah ada juga orang yg fanatik pada tarekat saya kira fanatik itu wahabi aja hahahahaha tapi saya sayang kok sama semuanya karena Alloh maha penyayang,soal di simpang mana saya ketemu Alloh duh rahasia entar itu persimpnagan macet lagi hahahaha makasih bro

      • iyan

        ini buat saefudin saya jadi gerah juga nih ini maksudnya kan guru zhohir kalo roh suci jangan tanya apa mau saya sebutin siapa aja perlukah,maka saya berani ngomong sama anda saya gak minder walao saa gak punya guru hebat kayak anda tapi yg tutun saya soal ruhany luar biasa….

  • iyan

    lagian saya juga gak mimpi jadi Wali kok wah ketinggian bang saya jadi orang yang benar ajalah sal zikir Insya Alloh setiap helaan nafas kita. maaf ya bang kita saling ingatkan aja

    • haikal

      Alhamdullilah, Agama islam, dinul islam, rizki untuk kita semua sebagai ciptaan ALLAH SWT, Nabi Muhammad SAW adalah utusan ALLAH SWT, menurut saya pribadi ziarah ke makam siapapun juga hal yang baik, sebagai bentuk penghormatan, pembelajaran, mengingatkan, apalagi kalo makam tersebut adalah makam WALIYULLAH. kita semua saling mengingatkan bahwa hanya kepada ALLAH kita berharap (Surah Alam Nasyrah).

  • Dewasastra

    Ziarah itu baik,, bahkan mungkin dianjurkan selama tidak mengarah ke hal-hal yang berbau musyrik…
    Impian untuk berjumpa dengan Allah mungkin ‘berlebihan’ bagi saya pribadi,, Tapi untuk melaksanakan perintah-Nya Insya Allah bisa… 🙂

    • Indra Bezon

      kalau disumatera barat ziarah kekuburan guru,karena dari beliau ilmu pengajiab diajarkan,kalau nggak ada guru ndak tarang jalan,kalau ndak dek nabi muhammad saw tidak lahir islam kedunia.
      Dikuburan bukan minta macam macam,hanya mengirim alfatehah dan berzikir.karena itu termasuk kedalam adab berguru tarikat.wAJIB mengunjungi guru yg sudah wafat setiap ada perayaan hari besar islam.Pengajian berdasarkan quran dan sunnah,tetapi yang mengajarkan pengajian mengenai islam lengkap kan guru.Beda dengan guru agama disekolah tidak mendalam seperti guru tarekat

  • laksa satriya

    Alhamdulillah saudara2 yang penting dzikir, makan yg enak tidur yang nyenyak dan dzikir yang banyak…..tapi dzikir yang ada gurunya (Mursyid kamil Mukamilnya) lho…kalau tidak nanti salah jalan……oh dalam sebuah kitab Iblis laknatullah pernah sesumbar dihadapan Sultan Auliyya Syaihk Abdul Qodir Aljaelani QS, akan dan telah menyesatkan tujuh puluh pemimpin tarekat (maksudnya masih tingkatan Beriman ) kecuali Sultan Auliya yang terhindar atau lolos dari Tipu daya..karena Hanya Wali Alloh / Sufi yang mengetahui mana Iblis dan yang bukan, kadang kala Iblis menyerupai seperti orang yang alim , bukankah Iblis Laknatullah dulunya pernah jadi Gurunya Malaikat dan tidak mau tunduk / menghormati nabi Alloh Adam AS, dan diturunkan dari surga ke Dunia, kalau kita Iblis tidak turun sendiri hanya Setan yang mengganggu, akan tetapi Tokoh2 Ulama terutama yang sudah mencapai maqom keimanan yang sempurna (Insan kamil) baru si iblis yang turun sendiri….bahkan si busuk ini bisa bermaujud manusia, berdalih seperti orang alim, akan tetapi……….mencari teman ke tempat kekalnya….yang apinya berkobar2, yang asapnya hitamnya sampai ke jembatan shirot yang jaraknya sejauh mata memandang…mudah2an kita Umat Rasulullah Muhammad SAW mendapat Ridho Alloh SWT bisa melewatinya, Amin

    • iyan

      Alhamdulillah boz betul itu,Apapun maqomnya betapapun tinggi ilmunya tdk ada dispensasi buat Syariat,halal tetap halal.haram tetap haram

  • Ruslianto

    Coba anda perhatikan secara seksama apa-apa yang terjadi disekeliling kita; (sebagai contoh) seorang dokter melakukan pembiusan pada seorang pasien, maka pada saat itu sang pasien tidak sadarkan diri hilang segala akal/pikirannya dan pada proses kejiwaannya akan hilang sementara waktu, selama pasien tersebut tidak sadar namun ia masih hidup “pasti” Roh nya tetap berada di “dalam tubuhnya”. Nah itu berarti Roh TERPISAH dari akal/pikiran kita bahkan (Roh itu) bertempat yang lebih tinggi dari akal//pikiran, maupun mental dan jasmani manusia, tetapi merupakan “sesuatu” unsur tersendiri yang lebih tinggi kedudukannya dari jasmani dan Roh adalah alat yang “sebenarnya” untuk bermunajat ke hadirat Allah SWT,…sedangkan jasmani bersama akal dan pikiran “bukanlah” alat untuk dipakai untuk bermunajat kehadirat Allah SWT,..karena kasarnya. (Sesungguhnya Allah itu Maha Halus)
    Roh merupakan “Zat” yang berasal dari karunia Tuhan dan Roh tidak berasal dari tanah,air maupun gas dan tidak pula berasal dari bumi. Roh itu dapat mengambil bentuk seperti rupa manusia, karena Roh itu meliputi seluruh tubuh manusia itu sendiri, dan mengambil bentuk tempat yang dilaluinya, Roh kita berasal dari alam gaib/ metafisik , sehingga tidak dapat dilihat dengan mata kepala, walaupun ia tidak bercerai berai dengan jasmani kita selama hayat di kandung badan…
    Apakah Roh (itu) sebagai penanggungjawab tertinggi dari segala aparaturnya termasuk akal/pikiran dan lain-lain. (sekali lagi apakah) telah mengabdikan segala-galanya kepada Allah SWT ? ATAU sempat pula Sang Roh tertipu oleh Al Iblis laknatullah, adalah merupakah Roh yang sakti serta musuh bebuyutan dari Roh semua Bani Adam !
    Disinilah letak kunci dari segala-galanya di alam jagad raya ini bagi hidup dan kehidupan kita di Dunia hingga ke Akhirat, karena manusia-manusia yang Roh-nya dikendalikan oleh Iblis, pasti akan merusak jagad raya ini !! karena memang itu janji si Iblis mempengaruhi dan membawa Roh Bani Adam HANCUR ke neraka. BAGAIMANA MENCEGAHNYA ??? Yaitu Hanya dengan mengisi Roh tersebut dengan Kalimah Allah !!
    Laailaaha ilallaah (Kalimah Allah) itu adalah perkataan-Ku, dan ia adalah Aku,siapa yang menyebutnya masuklah kedalam Benteng-Ku, dan siapa masuk ke dalam Benteng-Ku, maka terpeliharalah ia dari siksaan-Ku (menyebutnya harus dengan metode) HADIST QUDSI (HR.Syairazi)
    Oleh sebab itu Roh kita wajib dan perlu sekali diisi dengan Kalimah Allah.
    Untuk melaksanakan ini harus ada metodiknya, yakni suatu metode, sesuai dengan hadist dan Qur’an dan sesuai pula dengan Ilmu Teknologi Modern, metode inilah yang dinamakan Thariqatullah.

    Wassallam, beri ku maaf, dan mohon safa’at bagi-ku kepada yang sangat dimuliakan oleh orang banyak dan mohon ampunku kepada Allah SWT.
    Allahu Akbar Allahu Akbar, Alllahu Akbar Walillahil hamd.

  • Ruslianto

    Saudara-ku SM, saya berikan info (tulisan) tentang adanya “Tharekat (agama) Katolik” (di Indonesia) ,…….. (Hm, aneh-kan) tapi (maaf) itupun jika Sdr-ku SM, memberi syarat “boleh”.
    – itung-itung yaahh, menambah wawasan-lah disini dan para ihkwan.
    Wass.

    • SufiMuda

      Kristen dalam dakwah banyak menggunakan istilah2 dlm Islam (baca: Arab) untuk menarik perhatian ummat Islam terutama di Indonesia yang kalau udah memakai istilah arab dianggap sudah islami dan mudah di terima.
      Nama2 gereja juga kemudian menjadi “Islami”.
      Ibarat pedagang, agar barang dagangannya laku harus bisa membungkus sesuai dengan selera pasar, demikian

      • Lareangon

        ente benar….
        bahkan ane pernah menemukan sndiri alqur’an palsu, ada tambahan 2 surat : Al Muslimin dan … (1 lg ane lupa)…hebat khan??kejadiannya th. 2007-2008 di tanah merah prop.papua…

        bayangkan gan, kalau dulur kita yg awam baca alqur’an palsu tsb trus gmn coba….wong surat aja dimanipulasi apalagi harakat, terjemah dll yg mana beda dikit aja dlm bhs arab udh beda artinya dlm bhs indonesia… #ngelus dada

        naudzubillah tsumma naudzubillahi min dzalik gan…smg alloh swt memenangkan kita skalian atas segala tipu daya, baik dr luar maupun dr dalam…amin..

        illahi anta maksudi,,,wa ridhoooka mathlubi…

        salam kangen,

  • roberto

    saudara saifudin dengan penuh keyakinan mengutip dari “Abu Yazid Bustami”: man laisa syaikhun fa mursiduhu syaithon: Barangsiapa yg tidak mempunyai guru maka gurunya adalah syetan, dengan penjabaran semaunya; “kalau mau kenal Allah, maka dia harus memiliki guru, karena mustahil Allah dapat dikenal tanpa guru dst…..” Jika itu sesuatu yg anda yakini selama ini, secara tidak langsung anda mengatakan bahwa; Nabi Ibrahim yg sampai menyembah bulan, bintang, matahari dan pada akhirnya mengenal Allah…berarti itu mustahil dong kalau dilihat dari kaca mata anda… karna Nabi Ibrahim tidak punya guru seperti yg anda maksudkan….?

    • sukma

      Nabi Ibrahim melakukan perjalanan yang dinamakan TAUFIK perjuangan yang melelahkan, jihad yang menyita waktu bahkan usia, sampai akhirnya beliau di beri HIDAYAH…Nabi Musapun pernah di tegur Malaikat JIbril…pencarian pangkat Nabi tentunya akan berbeda dengan pangkat manusia biasa sepeti kita…

      • Ruslianto

        Ass.TAUFIK, yang dikatakan Sdr.sukma (diatas) dapat dikatakan guru juga (petunjuk hati),.. SEPERTI siapa guru Muhammad anak Abdulloh kala berajak berumur dewasa pergi ke Gua Hira ? ngapain Beliau di Gua Hira dan untuk apa ? sebetul-nya Sdr.roberto pun punya guru juga,… hanya ia belum tau makna “wangsit” yang cuap-cuap ditelinga bathinnya itu.
        Wass. Maaf.

  • Toni Prastowohadii, SE, MM-klaten

    Alloh itu menurut persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku. Banyak “jalan” menuju Alloh, ibarat mau ke jakarta bs naik kereta api, jalan kaki, naik pesawat, naik bis dll tergantung kemantapan hatinya. Titik akhirnya sama yakni sampai jakarta meski ada yg cepat dan ada yg lambat.

  • segara

    aslmkm..permisi ikut brgabung dlm forum ini..
    saya masih belajar juga dalam tarekat naqsabandy..maaf,di blog ini,bolehkah ada pembahasan teknik latihan zikir menuju ikhsan di sini seperti yg dilakukan oleh trainer sholat khusuk di blog SOLO THE SPIRIT OF ISLAM oleh pak setiyo purwanto ?..
    kan setiap pengunjung yg gamang dlm batin nya bisa lebih memahami mursyid,kemudian ikut belajar dlm sistem tarekat..

  • segara

    http://www.youtube.com/watch?v=JH70lpL6n5U ini vidio youtube nenek guru kita..ini pasti diposting oleh salah satu murid juga..saya brpendapat vidio ini berisikan uraian teknik menyambung ruhani ke ruhani mursyid (diistilahkan dalam kaifiat sebagai menghadirkn guru)..ini kan bisa dibahas dalam blog ini supaya murid2 tarekat yg masih belajar bisa lebih memahami cara menyambung ruhani yg benar yg bisa dipraktekkan..disini kan kita bisa saling sharing/ berbagi hal dalam kesulitan latihan koneksi/menyambung ruh dgn ruh guru kita dalam rangka koneksi ke ALLAH..

  • segara

    o iya,saya mohon maaf kepada bang sufi muda dan abang2 sekalian di forum ini kalo saran saya ini dirasa sudah melanggar adab etika kesurauan….

  • segara

    o iya,teknik koneksi/ menyambung ruh kita dgn ruh guru dalam rangka koneksi ke ALLAH utk menuju ke ALLAH agar manusia bisa ihsan,perlu sekali dibuat artikel nya dan tentu saja pengalaman2 latihan koneksi bang sufi muda diceritakan sedikit..hal ini ditujukan agar kami2 yg masih baru belajar dlm sistem pengajaran tarekat bisa berbagi hal dlm latihan..

  • Iblis Tobat

    (Secara Rukun/Syariat) Jika ada Orang Islam yang mengaku bisa kenal dengan Alloh S.W.T Tanpa Guru berarti orang itu lebih hebat dari Rasulullah Muhammad S.A.W yang sejatinya dikenalkan Alloh oleh Malaikat Jibril a.s (baca riwayat nabi ketika berkhalwat di gua hira) dan Bertemu dengan Allah untuk menerima perintah Sholat (Baca riwayat Isra Mirajd) Beliau selalu didampingi oleh Malaikat Jibril yang selalu membimbing Rohani Beliau hingga dapat bertemu langsung dengan Alloh S.W.T….Semoga bermanfaat.

  • alisyahBABA

    Ziarah kubur itu agar lebih membuat hati kita menjadi dekat pada akherat dengan mengingat kematian, lebih zuhud dan menjauhkan dari keduniawian,,, apalagi ziara di pusara para auliya’ shalihin yg telah banyak berjasa semasa hidupnya untuk kemaslahatan umat manusia,,, juga dalam istilah cakrawala juga terdapat cakrawana yg pekat di tempat-tempat petilasan para waliyullah juga pada pusaranya,,, astaghfirullah Wallahu a’lam……….

  • Ruslianto

    Segara :
    o iya,teknik koneksi/ menyambung ruh kita dgn ruh guru dalam rangka koneksi ke ALLAH utk menuju ke ALLAH agar manusia bisa ihsan,perlu sekali dibuat artikel nya dan tentu saja pengalaman2 latihan koneksi bang sufi muda diceritakan sedikit..hal ini ditujukan agar kami2 yg masih baru belajar dlm sistem pengajaran tarekat bisa berbagi hal dlm latihan..
    (Dijawab) SufiMuda,: INsya Allah

    Komentar Ruslianto : Ditunggu,………. permintaan Bg.Segara menarik untuk dipenuhi, namun ada istilah Hadap diluar Suluk ? ataou dengan kias- kias (bahasa/kata bersayap). ditunggu yaa Sdr(ku).

    Teringat Saya kata Ayahanda Guru :,…..”Langsung” Yaa “Langsung detik itu juga.” (Engkau “rasakan” sendiri Langsung itu bagaimana,..
    baru engkau tunduk,terduduk tiada daya…. Ahli Sufi berkata : Engkau telah sampai di maqom La haula wa la quata ilaa billah,… dan bukan tunduk di tunduk-tundukkan jasmani mu itu,…Oh bukan…………tetapi jasmani bersama rohanimu,.La haula wa la quata ilaa billah,… Tak engkau sadari air matamu menggenang dipelupuk mata-mu,……… Oh bukan menangis karena sedih tentang hal dunia, kehilangan atau apa,…bahkan fikiran dan otak engkau tak sanggup mencerna…… mengapa aku menangis).
    Begitu ber-angsur fikiran-mu menyadari Oh, begitu rupanya makna La haula wa la Quata ilaa billah (se-akan instuisi-mu mengajari-mu suatu ilmu yang seumur hidupmu tak pernah dipelajari Ia datang menjelaskan pada dirimu dan engkau-pun jadi pintar mengerti makna yang tersembunyi).
    Maaf Bg.Sufi Muda jika Saya ada khilap atau salah tolong diluruskan.
    Maaf Saya bertanya (pula) Sudah ikhlas kah Saya ?
    Wass.Maaf “tulisan diatas ini” untuk “Kalangan Sendiri”.

  • Ruslianto

    (Sambungan) Tak engkau sadari air matamu menggenang dipelupuk mata-mu,…Oh bukan menangis karena sedih tentang hal dunia, kehilangan atau apa,…bahkan fikiran dan otak (ini) tak sanggup mencerna… mengapa “aku” menangis.
    Yang menangis itu “Roh”-mu Bukan jasmani-mu, mangkana engkau tak menyadari (mengapa “aku” menangis) Sdr.Ruslianto ?,….Roh Yang ketika itu (di alam arwah) pernah mengetahui tentang Allah , dan Roh itu pernah “melihat Allah”, ITULAH ketika Sang Roh hendak ditiupkan ke orok-mu dalam kandungan ibu-mu,……”Bukankah Aku ini Tuhanmu ?,..Mereka menjawab , “Betul (EngkauTuhan kami), kami menjadi saksi (QS.Suraah Al-A’raf : 172).
    Roh itu sedih,..meng-haru,biru karena ia (roh itu) merasakan lagi nuansa dan suasana yang pernah roh itu dulu rasakan,.. yaitu menyaksikan Allah,….Sayangnya,… selama hidup bersamanya, puluhan tahun tak pernah engkau “mengajaknya”, bermunajat dan ber-ibadah,. dan engkau lebih banyak bercengkrama dengan iblis dihatimu dari pada Roh mu (sendiri),…Allah menggransi Roh (itu) dipenghujung ayat 172 ; qaaluu balaa syahidnaa,an taquuluu yaumal-qiyaamati inna kunna ‘an haazaa ghafiliin.(Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu ( roh-roh itu ) tidak mengatakan, “Sesungguhnya ketika itu (didunia), kami lengah terhadap (pertemuan) ini,”
    Wahai Sdr.Ruslianto jangan lengah didunia, tetap-lah waspada; (Yaa ayyuhal ladziina aama nushbiruu wa shobiruu warabithuu wataqullaha la’allakum tuflihuunna),…bahwa (engkau) doeloe-nya pernah melihat dan menyaksika Allah,……Lihat-lah kini Roh-mu itu babak belur, kotor tak pernah engkau sucikan, karena memang engkau tak tau “cara” mensucikannya, betulkan ?
    Wajibkah masuk tharekat ? Jawabnya : Wajib.
    Wass; Jika tulisan ini tidak sepaham dengan anda, berarti tulisan untuk kalangan sendiri.

    • yuli darman

      sepanjang ilmu yg saya tuntut. roh itu suci dan tidak terkontaminasi dgn kotoran keduniawian. dan apabila kita wafat maka roh akan kembali ke asalnya yaitu Allah SWT. dan dalam al quran pun ngak pernah saya jumpai roh yg kotor. kalau nafs atau jiwa memang bisa kotor. dan utk bisa berjumpa dgn Allah mesti jiwa yg kotor ini harus disucikan. jiwa yg condong kpd keduniawian akan berat meninggalkan dunia ini apabila ajalnya datang. maka dia akan terperangkap dalam siksaan alam barzah.

  • eko choyo

    Hakikat sakit …… (Dikutip dari Sufimuda)
    Kemudian Beliau membacakan surat at-Taubah sambil menangis, “Laqadjaakum Rasulun min anfusikum, azizun alaihi ma anittum, harisun alaikum bil mukminina raufur rahim….”

    Aku merasakan dadaku bergemuruh dan berguncang hebat mendengar ayat yang Beliau bacakan. Serasa rontok dada ini, dan seluruh tubuh berguncang hebat, aku menangis dengan sejadi-jadinya. Apalagi Beliau membacakan arti ayat tersebut, “…. Berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan keimanan dan keselamatan, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin….”

  • musafir

    tidak akan merasakan tanpa mengalami
    tidak akan mengetahui kebenaran jika selalu mencari pembenaran
    msih ada rumangsa,keakuan,juga ksmbongan,merasa paling……
    ada 3 kategori orang berkunjung ke makam wali
    1.orang yang hanya sekedar wisata ziarah
    2.orang yang sengaja meminta berkah dari makam wali
    3.orang yang menjauhkan diri dari kehidupan dunia dan selalu mengingat kematian…
    inna a’mallu biniat…
    hanya allahlah yang berhak menilai niat manusia…..
    dan manusia hanya di wajibkan untuk diam tanpa komentar….kecuali mengomentari dirinya sendiri……..

  • peppy

    assalamu’alaikum..
    saudaraku seiman… kita butuh guru karna kita belum tahu. jgn kita berijtihad jika kita tidak tahu. karna sesuatu pekerjaan jika dikerjakan bukan ahlinya maka hasilnya akan kurang maksimal. mungkin malah kacau.

    toriqoh umumnya berisikan dzikir. Mengingat Allah. Macamnya juga banyak sebab Nabi muhammad Saw pun mengajarkan dzikir yang berbeda pada setiap sohabatnya. Dalam alquran banyak dalil tentang dzikir. Berdzikirlah kamu maka kamu akan tenang. Itu aja dulu yg jdi awal pokok dasar kita dalam mengamalkan toriqoh.

    Ilmu tasyawuf bukan ilmu sebab-akibat yg dikaji bukan materi. Jdi jika bahan awal kajiannya sudah salah maka hasilnya pun tidak akurat. Yg jdi landasan bukan lg sebab akibat, tpi Allah pembuat sebab dan Allah pembuat akibat yg memang itu sering dimunculkan bergandengan.

    tentang syariat bukan tasyawuf tidak memakainya. Tpi ya sudah berjalan dengan syariat. Mana ada orang shalat terus buka kitab ? Syariat sudah kita pelajari dan itu harus dipakai. Benar gak sahabatku ?

  • Haris si7

    Ass.w.w.
    Bagi siapa saja memasuki wilayah Tasawuf (Ilmu Tasawuf dengan bertarekat) dan menempuh jalan (thoriq/shiroth) Sufi atau jalan para wali-kekasih AllahSWT maka wajiblah ia mempunyai Guru Mursyid yang dalam al-Qur’an disebut sebagai “Waliyyan Mursyida”(QS.18:17) yang sekaligus sebagai Ahladz Dzikri (QS.21:7, QS.16:43),
    Dikalangan para ahli sufi terdapat pernyataan terkenal dari syech Ibrahim dalam kitabnya (Dasuki), bahwa “mencari guru pada jalan menuju hingga bertemu kembali Tuhan Yang Allah Asma-Nya, itu WAJIB bagi yang berkehendak bertemu dengan-Ny, meskipun ia itu sebesar-besarnya ‘ulama. Demikian pula pernyataan Imam al-Ghazali dalam kitabnya Ihya’ (setelah Beliau menempuh jalan para Sufi) : “Begitulah hak seseorang yang berkehendak bertemu Tuhannya membutuhkan seorang syech atau guru sang penunjuk yang membimbingnya pada shirathal mustaqim. Sebab jalan keagamaan ternyata begitu samar-samar, dan jalan syaitan begitu beraneka. BARANGSIAPA TIDAK MEMPUNYAI SANG PENUNJUK YANG MENJADI PANUTANNYA (GURU MURSYID), IA AKAN DIBIMBING SYAITHAN KEARAH JALANNYA. Dan hendaklah ia berpegang teguh pada gurunya itu bagaikan pegangan seseorang buta dipinggir sungai, dimana ia menyerahkan diri sepenuhnya kepada sang guru pembimbingnya, serta tidak berselisih pendapat dengannya”.
    Kepada penulis SufiMuda bahwa di kalangan ahli Syathariyah yang dimaksud & dipahami dengan jalur keGuruan adalah jalur silsilah pewaris Ilmu Kenabian Nabi Muhammad SAW yg dalam al-Qur’an diungkap dengan pernyataan “al-Kitab,al-Hikmah dan an-Nubuwwah”. Inilah yang diwariskan melalui silsilah atau jalur keGuruan (silsilah Guru Mursyid/Waliyyan Mursyida) sebagai Ahladz Dzikri (QS.21:7, QS.16:43): dari Nabi Muhammad Rasulullah SAW melalui Sayyidina ‘Ali bin .Abi Thalib —>seterusnya…mengalir ke timur ke Syech Abdullah Asy-Syathar —>pada abad ke 17 masuk ke wilayah Nusantara melalui Syech Abdurrauf As-sinkly kemudian ke pulau Jawa melalui Syech Abdull Muhyi (Pamijahan Jawa Barat) seterusnya ke timur (jawa Timur) –>Tegalrejo (2 periode) kemudian ke Takeran, Kyai Hasan ‘Ulama,KH.Imam Muttaqin, Kyai Imam Mursyid Muttaqin … dst…dst—> sampai kiyamat…
    Dan perlu diketahui bhw Syech Abdurrauf As-sinkly mempunyai 4 orang murid pilihan termasuk diantaranya Syech Burhanuddin dan Syech Abdul Muhyi, namun yang di pilih untuk meneruskan tugas dan fungsi Guru Mursyid / Waliyyan Mursyida sebagai Ahladz Dzikri sesuai/menurut “pakem silsilah Ilmu-Nya” di Lauh Maghfudz-Nya Allah ‘Azza wa Jalla adalah Syech Abdul Muhyi yang ke pulau jawa (Jawa Barat).
    Sekian dulu, mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan dalam tanggapan ini. Tks. Wass.w.w. [harist7@yahoo.com]

    • suwunk1

      Betul sekali..Kalo tidak punya guru mursyid tapi tetap yakin bisa berarti ke-PD-an, lha Rosulullah SAW saja mendapatkan wahyu tidak langsung dari Allah Ta’ala, melainkan melalui bimbingan dari malaikat Jibril AS..Para sohabat juga lewat bimbingan langsung dari Rosulullah SAW, sepeninggalan Rosulullah SAW, para Sahabat yg mendapat hak waris ilmu khusus diperintahkan membimbing para murid2nya, dari murid ke murid hingga pada akhirnya menamakan thariqoh untuk istilah bimbingan khusus tersebut, sampai zaman sekarang..Pokoke yg terpenting berguru thariqoh itu haruslah memilih yg sanadnya jelas sampai pada Rosulullah SAW..Semoga Allah meridhoi kita semua..

  • aghuztussius

    pada aneh semua x jawaban x pada loncat .. Bertuhan nama (sesat kafir),, bertuhan nama karna iman (sesat kafir),, bertuhan nama n makna karna iman (sesat kafir),, bertuhan ayat,, nama,, makna karna iman n tauhid juga (kafir n sesat).. Tdk bertuhan tdk kenal jg munafik.. Hadish riwayat Al Sesat

    • syarif sadatan

      Semua tetap hrus mmpunyai guru,klo para nabi memang guru y adalah ALLAH SWT sndiri krena memang utusan y,tp lht pra wali dan org2 sholeh tetap mmiliki tharekat keilmuan bhkan sekelas sulthonul awliya syaikh ‘abdul qodir jeilani sja mmpunyai guru lahir maupun batin sbagai pmbimbing smp qt tmncapai tahapan ma’rifat kpda ALLAH SWT,sy ambil cntoh ada slah seorang murid syaikh Ahmad junaidi al-bagdadi yg sering ikut majlis bliau dan mnjadi murid bliau tp stelah skian lama bliau tdk prnah hdir lgi mngikuti tharekat syaikh hingga trdengar kbar dr murid2 yg lain bhwa si murid trsebut bercerita bhwa stiap mlam dia djemput sm kendaran macam kereta kencana yg dipenuhi para bidadari dan dkasih pkaian yg mewah dan megah bak seorang raja dan dbawa kesuatu tmpat dberi mkanan yg lezat2,shingga trcetuslah prktaan dari y bhwa dia sdah tdk prlu lgi mngikuti pngajian syaikh krena stiap mlam sdah dbawa kesurga oleh para bidadari dari surga,akhir y stelah syaikh ahmad junaidi mndengar prkataan trsebut syaikh mngatakan bcalah lahawla..dst 3x klo engkau dijak ketempat trsebut lgi mka mlm brikut y ktika diajak ktmpt trsebut lg mrid y mmbaca lahawla..dst 3x sbgaimana printah syaikh mka apa yg trjadi smua tmpt yg indah lalu bidadari jg mkanan yg lezat serta merta brubah jd tnah pmakaman yg byk ktoran dan wjah bidadari trsebut brubah laksana mkhluk2 yg mnyeramkan,trnyata mreka adlh mkhluk jin yg mnyamar stlah itu sang muridpun mnangis dan mminta maaf kpda guru y syaik ahmad junaidi dan syaikhpun memaafkan y dan smnjak itu sang murid tdk prnah mninggalkan pngajian tharekat knjeng syaikh dan slalu mngikuti printah gru y..mdh2an pngalaman trsebut dpt mmberi mnfaat untuk qt smua agr tetap hrus mmiliki guru yg mmbimbing qt syareat tharekat hakikat guna mncapai ma’rifat jgnlah kita congkak dan merasa sdah bsa sndiri dan sdah dpt maqom yg lbih tinggi dari smua y,ingat hdis nbi Muhammad saw org mukmin yg brilmu tnpa guru bgaikan buah yg blm matang dan phit rasa y dan org mukmin yg berilmu mlalui seorang guru bgaikan buah yg tlah matang dan mnis rasa y..ws

  • abdullah yusuf

    Sy pengen blajar tasawof,sy di bekasi,kpd siapa kira2 sy mesti berguru, sy gk kenal mursyid manapun, apa SM mau menjadikan sy sbgai muridnya, kmn sy mesti pergi???
    Syukran

    • Haris T.

      Yang sangat ber”wajib” menjawab pertanyaan anda adalah pengelola atau admin ‘Sufi Muda’ ttg kemana & siapa Mursyid yang benar membimbing dengan Ilmu Makhrifat Billah sebagaimana Ilmu yang diamalkan oleh para Wali Allah dan para Sufi Islam, agar terhindar dari dosa syirik yang tida Ampunan-Nya Allah Yang Maha Esa & Yang Maha Kuasa.
      Kalau hanya menyebut Nama Allah tetapi tidak tahu / tidak mengenal Diri-Nya sang Pemilik Yang Empunya Asma Allah yaitu Diri-Nya Dzat Yang Wajibul Wujud, maka amal-amal tingkahlaku dan perbuatan lahir-batinnya tetap saja dalam dosa syirik. Nama tidak bisa apa-apa, yang bisa apa-apa adalah Diri-Nya Yang Empunya Nama Allah.
      Sufi Muda wajib menjawab pertanyaan anda.
      Terimakasih. Wass.w.w.

    • Haris Tanjung

      Niat ziarahnya apa ?
      Apabila niat ziarahnya tidak mengikuti tuntunnan sunnah Nabi Muhammad SAW, maka ziarahnya : SYIRIK…

  • agam

    Saudaraku, jangan sampai kefanatikanmu itu menjadikanmu menyembah ilmu yang kau miliki. Ilmu hanyalah wasilah menuju Allah, bukan ghoyah. Menziarahi auliya’, ulama’ yg sdh masyhur meski engkau tak brguru kpdnya bukanlah kesesatan brtasawuf. Ziarah sendiri adh dlm rangka mengingat mati mk dg mndoakan arwah mereka, tetaplah brfaidah. Mari mengaji & tinggalkan fanatisme buta

    • Ruslianto

      Ass. Sdr. Agam
      Wasilah “itu” bukan ilmu,….. baca QS.Surah Al Maidah 35, disitu dikatakan ,.. “Cari lah Wasilah”,…. kalau namanya “cari” berarti barangnya ‘kan belum ada ?

      Wah,.. spertinya perlu ada pembahasan lebih dalam lagi Nih,.. Bg.SM.

      Wass.

      • SufiMuda

        Terimakasih Bang Ruslianto atas saran dan komentarnya yang sangat membantu.
        Tentang wasilah ini sudah banyak saya tulis dan terus saya tulis, bagi yang baru membaca sufimuda bisa di search kata wasilah nanti akan muncul artikel2 tentang itu.

        Salam

        • Harist .

          Hujjatul Islam Al-Imam Ghazali, beliau berkata :

          “Barang siapa yang belajar ilmu namun tidak berguru, maka gurunya adalah setan.” Jika seseorang belajar ilmu tanpa bimbingan dari guru mursyid, dia akan banyak keliru, bahkan tersesat, seolah-olah dia berguru kepada setan yang kerjanya menggelincirkan dan menyesatkan manusia dari jalan yang benar

          “Ketahuilah olehmu, bahwasanya guru mursyid itu adalah pembuka (yang masih tertutup) dan memudahkan ( yang rumit).  Mendapatkan ilmu dengan adanya bimbingan guru mursyid akan lebih mudah dan lebih menyenangkan.” (kitab Minhajul “Abidi Ila Janati Rabbil “Alamin) .

  • bisma dewa brata

    hakekat mengenal adalah berjumpa klw kaga berjumpa ya cuman katanya kan…? contoh tau adanya para nabi kita hanya sekedar tahu bahkan mengetahui tuhan, kita pun hanya sekedar tau adanya menurut tuntunan dan sumber sumber klw kenal ya kenalan jabat tangan berjumpa dan sebagainya. jgn kan kenal sudah ampel, mengenal diri saja kita blom tentu benar benar kenal. klw masalah setan setan kan sifat… artinya kelakuan buruk makanya ada ayat menjelaskan setan dari golongan jin dan manusia… menurut saya semua adalah kesifatan atau sekedar nama bahkan diri kita hanya lah sebuah nama… yang benar benar hak ada ialah ALLAH. kita semuanya beserta alam raya ini hanya di adakan saja. dan menurut saya masalah sesat kita semua ya masih pada sesat klw kita tidak sesat ya mana mungkin kita selalu meminta jalan yg lurus dalam bersembahyang, dalam surat al fatih ah sudah sangat jelas dan wajib di baca di dalam solat. di situ kita semua meminta jalan yang lurus.. dalam sehari lima waktu minta jalan yg lurus bukan, akuilah bahwa kita masih sesat.. hanya Allah saja yg menjadi kan kita ada.. klw Allah sudah menghendaki kita sesat kata Allah tdk ada satupun yg menjadi penolongnya… dan jika Allah berkehendak kita berada di jalan yang lurus maka tidak ada satupun yg mampu mempengaruhi atw menyesat sesatkan, sesat itu ada di dlm hati masing masing setiap hamba maka hanya Allah saja yg tahu apa yg ada di dalam hati hambanya. klw kaya kita kita ya cuman sok tahu saja sih. hehehehe… salam kenal salam persahabatan.

Tinggalkan Balasan ke segaraBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca