Nasehat

Mari Berbagi

Berbagi atau saling memberi atau memberikan bantuan kepada orang lain adalah tindakan terpuji yang bermanfaat kepada orang menerima dan memberikan pencerahan bathin bagi yang melakukan disamping merupakan ibadah. Rasulullah SAW bersabda bahwa anak keturunan Adam memiliki kewajiban untuk bersedekah (berbagi kepada sesama)  setiap harinya sejak matahari mulai terbit. Berikan apa yang anda bisa dan sanggup anda berikan dan memberi itu tidak harus selalu dalam bentuk materi, harta kekayaan. Seorang sahabat yang tidak memiliki apa pun untuk disedekahkan bertanya, “Jika kami ingin bersedekah, namun kami tidak memiliki apa pun, lantas apa yang bisa kami sedekahkan dan bagaimana kami menyedekahkannya?” Rasulullah SAW bersabda, “Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR Tirmizi dan Abu Dzar).

Dalam hadist lain disebutkan bahwa senyum itu ibadah, “Tersenyum ketika bertemu saudaramu adalah ibadah.” (HR Trimidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi). Salah seorang sahabat, Abdullah bin Harits, pernah menuturkan tentang Rasulullah SAW, “Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah SAW.” (HR Tirmidzi). Orang yang mengaku “Termiskin di Dunia” penyanyi dangdut Hamdan ATT saja masih bisa tersenyum kepada banyak orang, saya yakin posisi anda masih di atas orang yang mengaku “termiskin di dunia” ini jadi tidak ada alasan anda untuk tidak memberi karena Allah masih memberikan anda karunia berupa wajah yang bisa dibuat tersenyum sehingga  dengan modal NOL anda bisa berbagi kepada siapapun, Cuma  anda jangan sering-sering senyum sendiri karena akan dijauhkan orang.

Hakikat dari memberi adalah menerima, dan hakikat dari berbagi adalah dibagi semakin banyak anda memberi maka akan semakin banyak pula anda menerima apalagi anda memberikan kepada jalan Allah sudah pasti anda akan diberi karena Allah tidak pernah mau berhutang kepada hamba-Nya.

Berbagi Tulisan

Saya menulis di blog ini sebagai saran untuk berbagi, memberikan apa yang saya rasakan dan saya ketahui dengan harapan bisa dijadikan manfaat kepada siapa saja yang membaca. Karena itu disetiap tulisan saya buat link untuk bisa di share melalui email dan jejaring social agar orang lain bisa membacanya. Anda yang membagi tulisan ini via Facebook, Twitter, Google+, email atau anda mencetak kemudian memberikan kepada orang lain adalah bagian dari BERBAGI. Saya mengizinkan kepada semua yang membaca blog ini untuk membagi tulisan-tulisan yang ada disini kepada siapapun dan kalau tulisan disini diposting di blog anda saya ingin tetap dicantumkan link sufimuda agar orang bisa melacak kepada sumbernya dan bisa membaca tulisan-tulisan yang lain dan ini memang sudah menjadi aturan tidak tertulis dan menjadi etika dikalangan penulis. Saya pernah search di google tentang tulisan-tulisan saya, dan ada orang yang mengambil tulisan dari blog ini (copy paste) tidak mencantumkan link sufimuda, saya anggap dia lupa mencantumkan link.

Ibarat Dapur.

Kalau ada waktu dan kesempatan saya berusaha untuk menulis apa saja dan sesuai dengan nama blog ini tulisan-tulisan yang ada disini berhubungan dengan Tasawuf. Apa yang saya tulis juga bukan merupakan karya saya sendiri, ini hasil dari ucapan-ucapan yang dengan dari Guru saya Yang Mulia dan juga referensi-referensi yang lain serta pengalaman berguru kemudian saya tuang menjadi tulisan. Seperti sebuah ungkapan yang terkenal “Tidak ada yang Baru di dunia ini” termasuk juga apa yang saya tulis, bukan hal yang baru dan bukan sepenuhnya karya saya. SufiMuda ibarat dapur yang memasak masakan sedangkan bahan-bahan dan bumbu nya memang telah tersedia di alam, saya hanya meramu saja. Dan diantara anda yang membagi tulisan ini ibarat pelayan atau pemilik restoran yang mengambil makanan dari dapur kemudian menghidangkan kepada orang lain untuk bisa dinikmati. Orang yang tugasnya memasak dan meramu masakan di dapur tidak harus terkenal dan tidak harus dikenal orang, biasanya yang lebih di kenal adalah pelayan atau pemilik restorannya. Cara menikmati masakan antara satu orang dengan yang lain juga tidak sama, ada orang yang senang makan di meja dihidangkan oleh pelayan restoran namun ada juga yang senang mengambil langsung dari dapur. Anda yang sering berkunjung kemari saya anggap orang yang senang makan langsung di  dapur dan mengambil makanan langsung dari kokinya  J . Kenapa anda mau membagi tulisan-tulisan disini kepada orang lain karena anda anggap masakan dari dapur sufimuda tergolong enak untuk di nikmati (mudah-mudahan seperti itu).

Saya menulis di blog dengan niat agar orang mendapatkan informasi yang berimbang tentang Tasawuf ditengah serangan yang hebat dari orang-orang yang anti Tasawuf. Sebenarnya tidak ada yang menolak ajaran mulia warisan Rasulullah ini, namun karena informasi yang kurang atau informasi yang salah menyebabkan sebagian orang menolak bahkan membenci Tasawuf. Mudah-mudahan setelah mengunjungi SufiMuda orang yang membenci akan berkurang bencinya, orang yang menolak bisa menerima, orang yang ragu menjadi yakin dan orang yang yakin bertambah yakin. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan tulisan-tulisan disini juga akan menambah daftar orang-orang yang tidak suka kepada tasawuf karena kaji-kaji tasawuf yang dibahas disini terkadang kaji bagian “Dalam”. Memang blog ini sangat bagus di baca oleh orang yang telah ber Guru dan telah menjalani Tarekat sehingga apa yang ditulis disini bisa “nyambung”.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa tulisan-tulisan saya masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan yang saya miliki namun saya tetap menulis dan menulis dengan keterbatasan ini dan saya menganggap ini menjadi media saya untuk belajar dan untuk berbagi kepada banyak orang. Saya ingin berbagi kepada siapapun karena berbagi dan memberi merupakan hal yang sangat dianjurkan oleh junjungan kita Rasulullah SAW.

Kalau anda sedang membaca tulisan-tulisan saya, anggap saja saya sedang memberikan anda sebuah senyum indah, senyum yang membuat anda bahagia (begitu harapan saya) dan mudah-mudahan anda selalu bahagia dan sMoga Allah SWT akan selalu menuntun dan membimbing kita semua kepada jalan-Nya yang lurus dan benar, Amin ya Rabbal Alamin!

7 Comments

  • mamo cemani gombong

    alhamdulillah bang …….maaf ana sering copas namun sebagian / tidak seluruhnya dalam satu artikel ana copas namun insyaAlloh tidak merubah makna ……….apakah harus dicantumkan juga link Sufi Muda Bang ??? ada sebagian pertanyaan yang masih mengganjal Bang ………” Apakah Rosululloh dulu juga mengajarkan tharekat ??? apakah para sahabat juga bertharekat ???” mohon dibantu jawabnya Abangnda ……..syukron

    • SufiMuda

      Lebih afdol kalau dicantumkan 🙂
      Tentanng pertanyaannya, silahkan di buka bagian daftar isi, ada tanya jawab tentang tarekat, Insya Allah ada jawaban disana.

  • kondo

    alkhamdulillah…salam,seduluran sufi muda.terima kasih atas tulisan2 yg,sdh sdraku haturkan mdh2an,bermanfaat…salam hangat,untk sdr2 di indonesia…

  • Amir

    Terimakasih Pak, saya mohon ijin dan menyimak siapa tahu satu waktu bisa di share ke teman, tulisan nya yang bagus bisa mengispirasi saya…

    Wassalam

  • telowungu

    assalamu’alaikum,
    terimakasih sufimuda, krna tulisan nya, sya jadi lebh mengetahui byak hal yg sblum ny menjdi pertnyaan sya,
    semangat.. 🙂
    mhon maaf lahir btin 🙂

Tinggalkan Balasan ke SufiMudaBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca