Tasauf

Wasilah, Cara Berkenalan Dengan Allah (Bag. 2)

Coba disimak doa sesudah azan :
Ya Allah, Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna ini dan shalat yang didirikan, berilah kepada Nabi Muhamad s.a.w. wasilah dan keutamaan, dan bangkitkanlah ia pada tempat yang terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan… (HR. Bukhari).

Maknanya siapun yang ingin menegakkan Shalat harus terlebih dahulu menemukan WASILAH, menggabungkan rohaninya dengan Rohani Rasulullah sehingga tercapailah Shalat yang Khusyuk dan benar-benar shalat menjadi media untuk Mikraj bagi orang beriman.

Shalat yang khusuk (Rohani yang shalat tersambung dengan rohani Rasulullah yang selalu beserta Allah) akan memberikan “Power” bagi siapapun yang melaksanakan dan benar-benar bisa mencegah perbuatan keji dan mungkar seperti yang dijanjikan dalam al-Qur’an dan menjadi kunci kemenangan dunia akhirat karena di dalam shalat tersebut akan terjadi dialog langsung antara hamba dengan Tuhannya dan inilah kunci kekuatan Islam Mulia Raya yang tiada tolak tandingnya,

Kaum orientalis (musuh Islam yang mempelajari Islam untuk merusak dan menjatuhkan Islam) mengetahui sumber kekuatan Islam ini, yaitu hubungan yang kuat secara zahir bathin antara ummat dengan Rasulullah dan hubungan ini berusaha diputuskan secara pelan-pelan lewat agen-agen yang menyusup kedalam Islam dan mengkampanyekan gerakan anti Tasawuf untuk melemahkan Islam dari dalam. Orientalis berhasil mempengaruhi orang Arab sehingga dari Arablah muncul aliran yang menentang Tawasul, Rabithah dan traidisi ibadah dalam Tasawuf yang sudah ada sejak zaman Nabi dan diperlihara serta dipertahankan oleh para sahabat dan para ulama selama ribuan. Dengan dalih ingin menegakkan Tauhid, maka dihancurkan situs-situs bersejarah Islam yang dianggap bisa menjadi tempat praktek-praktek ibadah yang mengarah kepada perbuatan syirik.

Kaum orientalis menyelidiki kunci keberhasilan kekhalifahan Islam yang tidak pernah kalah dalam perang karena meraka begitu mencintai sunnah Nabi dan mencintai ulama pewaris ilmu Nabi, hubungan kecintaan dengan Nabi bukan sekedar hubungan secara zahir semata tapi juga secara bathin. Para Nabi dan Para Wali tidaklah mati, mereka hidup disisi Allah, karenanya sampai akhir zamanpun kuburan Nabi dan Wali tetap akan memberikan berkah kepada siapapun yang menziarahinya. Inilah yang dipertahankan oleh ummat Islam selama 1300 tahun sampai datang kelompok baru yang muncul di arab berusaha menghilangkan tradisi ini. Ada kecemburuan dari ummat lain melihat Islam begitu lengkap dan terjaga peninggalan2-peninggalan sejarahnya sehingga mereka berusaha menghilangkan sehingga ummat Islam terpisah dengan sejarah masa lalunya.

Gerakan anti Tasawuf yang berpusat di Arab Saudi melakukan kampanye besar-besaran keseluruh dunia dengan dana kampanye yang luar biasa besar berasal dari minyak telah berhasil mempengaruhi sebagian besar ummat Islam yang awalnya hampir seluruh dunia menolak paham anti Tasawuf ini. Dikuasai dua kota suci umma Islam, Mekkah dan Madinah ikut membantu kampanye mereka karena orang mengganggap praktek ibadah yang dilakukan di dua kota suci tersebut yang paling benar. Gerakan ini sepintas lalu sangat manis nampaknya karena mereka mengajak kembali ke Al-Qur’an dan Hadist dan kembali kepada cara beragama zaman Rasulullah padahal yang terjadi sebenarnya adalah mereka menghilangkan mata rantai Islam yang telah terbangun ribuan tahun sehingga Ummat Islam dipaksa memahami Al-Qur’an dan Hadist menurut pemikiran mereka.

Ketika Teknik berhubungan dengan Allah berupa Wasilah ini dihilangkan oleh sebagian besar ummat Islam (karena dianggap sebagai perbuatan syirik) maka muncullah cara beragama yang kasar dan kaku hilang dari nilai-nilai mistis yang menjadi sumber kekuatan ummat Islam. Timbul sikap tidak toleran kepada orang yang berbeda pemahaman dengan mereka dan ini memang sengaja diciptakan oleh musuh-musuh Islam untuk menyerang Islam dari dalam. Ummat ini tidak menyadari bahaya aliran yang menyerang Tasawuf dan mensejajarkan tasawuf dengan aliran2 sesat yang memang sengaja diciptakan oleh mereka.

Tidak cukup itu saja, orientalis bahkan menciptakan Tarekat-tarekat palsu yang silsilah (jalur keguruan) tidak bersambung kepada Rasulullah dan juga menulis buku-buku kajin tasawuf yang tidak standar sehingga masyarakat semakin “ngeri” melihat Tasawuf.

Tasawuf dengan teknik wasilahnya bukanlah pilihan bagi ummat (memakai atau tidak memakai), ini adalah hal yang WAJIB di ambil agar ummat Islam tidak terus terperosok ke jurang yang dalam. Ummat Islam harus bangkit dengan membawa Api Islam berupa cahaya Allah dalam hidup sehingga kemanapun dia berada akan menjadi Rahmat bagi seluruh Alam. Ummat Islam jangan menjadi buih di lautan yang terombang ambing tanpa pengangan karena tidak lagi berpegang kepada Tali Allah (Wasilah).

Kita hidup di zaman yang sudah akhir, dan menyatukan Ummat Islam dalam satu pemahaman adalah hal yg mustahil karena Nabi sendiri sudah memprediksikan tentang perpecahan ummat ini dalam hadist Beliau. Yang bisa kita lakukan adalah saling menghormati diantara sesama kita bukan saling menjatuhkan atau menghancurkan saudara sendiri. Prinsipnya sangat sederhana, siapapun yang mengakui Allah sebagai Tuhan dan Muhammad sebagai Rasul maka dia adalah saudara kita, perbedaan-perbedaan dalam memaknai Al-Qur’an serta hadist adalah hal yang wajar dan bukan menjadi penghalang bagi kita semua untuk bersatu.

Bagi anda yang selama ini sangat membenci Tasawuf, segeralah bertaubat dan pelajari tasawuf dengan benar dari sumber-sumber yang bisa dipercaya bukan dari orang-orang yang membenci Tasawuf agar anda mendapat informasi yang benar. Saya termasuk orang yang awalnya sangat membenci Tarekat dengan segala praktek ibadahnya, syukur Alhamdulillah akhirnya Allah memberikan hidayah sehingga saya bisa mendapatkan ilmu Tarekat yang benar dan lewat Tarekatlah saya mengetahui hakikat Tuhan dan mengetahui hal-hal yang selama ini menjadi misteri dalam hidup.

Kita semua memimpikan ummat yang SATU, KUAT dalam TALI ALLAH sehingga rahmat Allah akan selalu tercurahkan kepada kita semua selebat hujan yang turun dari langit karena itu mari kita akhiri sikap saling membenci dan memusuhi diantara kita semua. sMOGA Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang menyatukan kita sebagai ummat yang saling menyayangi dan mencintai dan hati kita dengan lapang menerima perbedaan-perbedaan sebagai bagian dari Rahmat dengan demikian ummat Islam akan kembali jaya sampai akhir zaman, amin ya Rabbal ‘Alamin…

50 Comments

  • riswan

    asa.w.w.bangda,adinda mau nggasi saran,gimana kalau di rubik ini dibuat,rubik tentangvidio,gambar,lukisan hasil karya sari para sufi muda,khususnya para ikhwan dari KIBLATUL AMIN 2,seperti vidio adinda ini “keajaiban Allah SWT ” yang baru saja adinda upload di situs you tube,itu saja bangda,adinda tak tau mau komen apa lagi.Tetap semangat dalam puja pujinya…………….wass………………………

  • Afandi

    Alhamdulillah..ALLAH memberi petunjuk melalui tulisan2 bang SM. Hingga merubah cara pandang saya terhadap tassawuf Doa kan saya ya bang agar dipertemukan sama guru mursyid..

  • iyan

    Segala Puji bagi Alloh Azza Wazala sang penghapus duka dan sholawat serta salam semoga tercurah kepada manusia tebaik Muhammad S.A.W, semoga anda sufi muda mau berkenalan dengan aku yg bodoh ini

  • choyo

    Ya ALLAH….terus bimbinglah kami di jalan lurus Mu, yaitu JALAN-JALAN yang Engkau Ridhai, bukan jalan-jalan yang Engkau murkai dan SESAT. Aamiin….. Al-Fatihah……

  • Al-Haq

    Betapa indahnya persatuan umat, jika mereka mengetahui lebih dalam tentang Islam dalam naungan kalimat tauhid, yg bukan hanya sekedar di mulut saja tetapi sdh menyatu dalam jiwa. Tidak ada lagi saling hujat-menghujat,saling bunuh membunuh sesama muslim. Semoga Alloh SWT…memberikan ampunan dan ilham kepada saudara2 ku semua..seiman, sebangsa & se tanah air….wassalam

  • jendhol

    Aku berlindung kepada Allah dari perbuatanku yang buruk serta dari ibadahku yang ujub, Syukur Alhamdullilah kepada Bang Sufimuda serta rekan2 disini yang banyak bertutur kata secara bijak.
    Saya bertanya, mungkin bang sufi muda ato rekan2 tahu, dimana saya dapat dialog secara online, bagi mereka yang mendalami ilmu Tasawuf

  • Arif Ihsan Assuyuthi

    ada sebuah keganjilan bagi saya ketika sholat itu haruslah menghadirkan sosok wasilah (siapapun namanya). bukankah kehadiran hati dikala kita sedang menghadap kepadanya melalui bacaan dan ayat2 Qur’an yang terdapat didalamnya tidakkah cukup menghantarkan kita untuk mi’raj ke hadiratNYa.
    Bagaimanakah mungkin sosok Alloh yang maha tinggi tak berbatas dan luas tak berujung tergambarkan dalam sosok seorang guru ataupun rosul ketika kita sedang sholat. Sedang menghadap kepada siapakah kita tatkala kita sholat? Alloh kah? ataukah sosok lain yang dianggap teramat suci hingga mampu mengantikan kedudukanNya, menggantikan wajahNya yang Maha Indah.
    Sungguh teramat ringan engkau menjelaskan Nur Muhammad seperti itu, padahal kedudukannya sangtlah tinggi dan hanya segelintir manusia dia awal hingga akhir zaman yang mengetahui sebenarnya tentang NUr Muhammad itu.
    Berhati2lah dalam mengejar sebuah hakikat, karena dimensi kedekatan dengan Alloh itu sungguh teramat panjang perjalanannya dan sangatlah rawan akan talabusy Sayathin didalamnya. Kesucian dan kesensitifan diri merupakan modal awal dalam perjalanannya.
    Kalaulah memang dibenarkan menghadirkan sosok seorang mursyid bagi seorang murid dikala menghadap Alloh SWT, dan seorang mursyid akan membayangkan gurunya lagi dan begitu seterusnya hingga sampai kepada Rosululloh lalu wajah siapakah yang Rosululloh SAW harus hadirkan dikala sholatnya sebagai wasilah apakah Malaikat Jibril Sebagai guru beliau dan wasila beliau dalam menerima wahyu dari Alloh SWT?,

      • arif ihsan assuyuthi

        sudah sampai lapisan ke berapakah ilmu yang anda selami sehingga anda merasa berhak menyuruh siapapun untuk kembali belajar dan menyelami lapisan ilmu2. alangkah bijaknya anda apabila ada seseorang yang sedikit kurang setuju dengan pendapat anda (terutama masalah akidah ketika beribadah) dijawab dengan argumentasi dan pembahasan ilmu (sampai lapis berapapun) bukan hanya memerintahkan orang lain untuk kembali menyelami lapisan ilmu sampai tingkat kepada lapisan ilmu anda. bukankah rasa memiliki ilmu adalah salah satu bentuk kesombongan yang paling mendasar yang akan menggelincirkan anda ke dalam penyakit hati lainnya (terutama anda mengaku seorang sufi). salam

        • SufiMuda

          Nasehat yang baik hanya bisa diterima oleh hati yang baik pula. Nasehat yang baik tidak akan bermanfaat bagi hati yang penuh curiga bahkan akan nasehat itu akan menambah rusak hatinya.
          Yang perlu dilakukan bukan mencari nasehat tapi segera memperbaiki hati.
          Hati tidak mungkin bisa diperbaiki oleh diri sendiri, diperlukan seorang yg ahli untuk memperbaikinya.
          Carilah Guru Mursyid yang berkualitas, berguru dgn sungguh2 kemudian baca kembali tulisan2 di sufimuda maka nanti anda akan menemukan manfaatnya, demikian, salam

        • rombak

          Assalamualaikum,. Saudara Arif Rahman yang budiman, saya kira yang memahami uraian di atas hanya orang-orang yang sering melaksanakan terutama pengamal tariqat, sementera bagi bukan pengamal tariqat pasti aneh aneh saja, saran saya cari dulu baru berkomentar,
          Saya pernah ikut dalam Seminar “Tehnologi ALquran yang Maha Ultra Sonor” Judul nya. di UNIBBRAW Malang, dan Pembicaranya saat itu Prof DR H SS Kadiruan Yahya, Prof Kiyai H Jamaan Nur, Prof KH Afandy dan lain-lain.
          Memang pada sesi tanya jawab ada yang bertanya soal Wasilah:
          (karena saya tidak rekam pertanyaan) tapi sekilas saya dengar waktu semua Panelis menjawab; Begini Jawaban Prof Dr H SS Kadirun Yahya dan kala itu: Seorang Profesor akan Praktek ber puluh puluh tahun (Nabu Muhammad SAW) prakterk ber puluh puluh tahun baru bisa menyampaikan kepada muka umum ummatnya; dan bahasa profesor yang dapat dan bisa mencerna hanya setingkat profesor pula yang sama-sama praktek pada tingkatannya dan orang-orang bisa memahami maksudnya:
          Saya hanya menganga saja mendengarnya
          Saya sudah membaca banyak buku tentang tasawuf, ternyata yang membuat buku tersebut orang yang pernah melakukan, kalau kita membaca ya hanya mengetahui ceritanya saja bukan juga sebagai orang yang praktek seperti si penulis buku tersebut.
          Jadi menurut saya mungkin benar apa yang di tulis di atas bagi pengamal tariqat, sementara bagi bukan pengamal tariqat seperti jauh api dari belangaya.
          Kalau saya pribadi bagus sekali buat nambah pengetahuan tentang Islam dan no comment soal isinya karena saya tidak tahu (awam)

          Mohon maaf jika salah penulisan dan penyusunan kata.

          Rombak

  • welly

    justru anda yg menafsirkan qur’an dan hadits dg selera anda.. apakah shahabat,tabi’in,ulama2 besar jg mengajarkan tasawuf? mrk sibuk mempelajari qur!an dan hadits dg pemahaman yg sama tdk spt tasawuf..dari berbagai aliran tasawuf akan bnyk macam ajaran yg berbeda..bahkan ada yg syirik!

    • SufiMuda

      Para Sahabat Nabi dan Seluruh Ulama Besar Zaman Dulu adalah pengamal Tasawuf bahkan mereka Guru Tasawuf dan itu fakta sejarah yang tak terbantahkan tapi tentu saja di jidat mereka tidak ditulis kata tasawuf.
      Kalau menurut anda ada tasawuf yang syirik, maka carilah tasawuf yang tidak syirik, sederhana kan?

  • lia

    saya sangat ingin belajar Sufi,di mana saya bisa menemukan guru sufi wanita agar lebih nyaman karena saya wanita ?
    *selama ini saya belajar sendiri dgn mengumpulkan ilmu dari empat penjuru mata angin,tidak peduli sumbernya dari mana dari Zen sampai OSHO,jika ada yg dekat dgn akar sendiri (islam),maka saya ingin belajar Sufi*

  • nafs

    Assalamuaikum.wr.wb.
    Saya sangat bersyukur.trnyata ada sebuah artikel yg sangat sejalan dgn pemahanam yg saya anut.
    Salam kenal bang SM..
    Klw boleh tau bang sm tarekat apa ya

  • laksa satriya

    Bismillahirromanirrohiem Ass Wr Wb, mohon maaf ikut nimbrung saudara2, Salam kenal buat Sufi Muda, saya secara pribadi salut sama sufi muda yang semangat dan aktif membuat blog dan ajang silaturahmi rekan2 umat Islam dengan Pemimpin Utama Baginda Rasulullah Muhammad SAW, mohon ijin untuk memberikan ulasan sepotong kalimat tak kenal maka tak sayang, ini untuk menanggapi Saudara kita yang masih ganjil dalam sholatnya menghadirkan sosok seorang guru mursyid / pembimbing lantas guru pembimbing ke guru-gurunya sampai kepada Rosululloh lalu wajah siapakah yang Rosululloh SAW harus hadirkan dikala sholatnya sebagai wasilah apakah Malaikat Jibril Sebagai guru beliau dan wasilah beliau dalam menerima wahyu dari Alloh SWT?,
    Untuk (Maaf) Orang awan pada umumnya mengartikan bacaan dan kadang memaknai dalam sholatnya kalau yg dilakukan bisa menenangkan hatinya maka hal itu bisa dilakukan, seperti pada kekalifahan Sayidina Umar Bin Khattab ada seorang yg cepat sholatnya maka ditegur oleh Khalifah agar sholatnya tidak terlalu cepat, lantas orang tersebut menuruti anjuran khalifah, akan tetapi malah tidak tenang sholatnya, maka orang tsb mengadu ke Khalifah akhirnya Khalifah mempersilahkan orang tersebut sholat dengan cepat, untuk saudara2 yg bertarekat yg mempunyai guru mursyid dalam hal Robitoh/membayangkan guru dalam sholatnya maka guru mursyid tersebut menyampaikan kepada Alloh SWT bukan kepada guru-gurunya atau malaikat, mudah2an bermanfaat…salam

    • arif ihsan assuyuthi

      terima kasih atas tanggapannya. bukankah sholat adalah ibadah mahdoh yang hubungannya dengan ALLOh SWT secara langsung. lalu kenapa mesti harus mengingat guru mursyid untuk mencapai itu. bukankah kalau memang bisa seperti itu lebih baik mengingat rosululloh saja yang seorang mursyid sejati dibandingkan guru kita yang paling mursyid sekalipun??

      • SufiMuda

        Shalat adalah media komunikasi langsung dengan Allah. Media itu bisa berfungsi kalau alat yg menghubungkan dengan media itu berfungsi. Alat untuk berhubungan dgn Allah adalah Qalbu. Qalbu akan hidup dan berfungsi kalau telah dibersihkan. Membersihkannya sesuai dengan ajaran Rasulullah dengan Dzikir.
        Dzikir tidak mungkin bisa benar tanpa ada Guru yang membimbing.
        Allah Maha Gaib karena itu untuk berhubungan dengan Maha Gaib diperlukan pembimbing rohani agar tidak tersesat dan menyembah tuhan yang salah.
        Rasulullah SAW dibimbing oleh Jibril As untuk mencapai kehadirat Allah.
        Rasul kemudian mengajarkan para sahabat dan seterusnya sampai akhir zaman.
        Guru Mursyid silsilahnya harus shahih, bersambung sampai kepada Rasulullah sehingga murid2 yg dibimbing Guru mursyid bisa berjumpa dgn Rasulullah sebagai imam dari seluruh manusia.

        Kita hanya bisa menyembah Allah dgn benar dalam shalat kalau kita telah mengenal-Nya dgn baik. Tanpa mengenal maka kita hanya menyembah Tuhan “kira2”, Tuhan menurut persepsi kita, Tuhan dalam halayan kita bukan Tuhan dalam arti sebenarnya.
        Karena itu kita harus belajar mengenal Allah dgn bimbingan Guru Mursyid agar bisa menyembah-Nya dengan benar.
        Mohon maaf kalau tulisan dan tanggapan saya kurang berkenan.
        Demikian.

        • arif ihsan assuyuthi

          terima kasih atas penjelasannya. untuk hal itu saya setuju dan memang betul. akan tetapi harus kita ingat untuk masalah ilmu tarekat imam sya’roni mensyaratkan 2 hal yaitu untuk guru harus seorang mursyid dan murid harus mempunyai keilmuan yang seluas lautan (biharul fii ulumiddin).
          yang saya pertanyakan bukanlah masalah qalbua akan tetapi dalam tulisan anda ada “kalimat Menghadirkan Wajah Rasulullah SAW (Bagi ummat yang hidup sezaman dengan Nabi) atau menghadirkan wajah Guru Mursyid sebagai ulama pewaris Nabi (Bagi ummat yang hidup sesudah Nabi) di dalam zikir dan ibadahnya berfungsi untuk menemukan WASILAH yang adalah dalam diri Nabi/Guru Mursyid sehingga menemukan frekwensi dan gelombang Allah, dengan demikian rohani seluruh ummat Muhammad akan berhubungan dengan Allah SWT”
          bukankah hubungan pribadi semestinya tidak terganggu dengan kehadiran wajah seseorang???

          • SufiMuda

            “Telah KU ciptakan rupa nur-KU sebagaimana wajah hamba-KU”
            Kenapa wajah Rasulullah dihadirkan dalam ibadah karena di wajah Beliau ada Nur Allah yang tidak bisa ditiru atau diserupai oleh setan.
            Sampai seorang murid mencapai tahap makrifat sehingga dalam ibadahnya bukan lagi wajah Guru Mursyid atau wajah Rasulullah yg dihadirkan tapi WAJAH ALLAH.
            Itulah sebabnya kenapa ilmu Islam itu berlapis (Syariat, Tarekat, Hakikat dan Makrifat) agar orang bisa secara bertahap mencapainya.
            Ketika seorang telah mencapai tahap makrifat maka tidak ada yang menghalangi dia dengan Allah.
            Jadi, Rasul dan Guru Mursyid bukan penghalang manusia kepada Allah tapi sebagai pembimbing agar manusia bisa berkomunikasi langsung dengan Allah.

  • laksa satriya

    Ass Wr Wb Tarekat (jalan) dengan Ilmu tassawuf nya sejak diciptakannya Nabi Adam As sudah bertarekat (tassawuf), ketika Nabi Adam As dan Nabi Hawa disatukan maka diperintahkan oleh Alloh Swt membaca Kalimat Syahadat, dan hal ini merupakan wasilah kepada alloh sebuah pelajaran yang diberikan kepada Nabi Adam dan Nabi Hawa As, Kalau rasulullah Muhammad SMudah2an bermanfaat

    • Ruslianto

      Ass.Wr.Wb Sdr.laksa satriya,…. Hm, ada rasa haru, saya dengan koment anda kali (ini) seperti “dah nyambung” juga. wah syukur laa.
      maaf,..yaa Yth.laksa satriya lahir bathin (ini) kan (kita) mau ramadhan.
      Wass.

  • Ruslianto

    Al-Qur’an Suurah Al-Jin ayat 16 dan 17 :
    Wa al lawistaqaamuu’alat-thariiqati la’asqainaahum maa’an gadaqaa.
    Linaftinahum fiih, wa may yu’rid ‘an zikri rabbihii, yasluk-hu azaaban sa’adaa.
    Dan sekiranya mereka tetap (istiqomah) berjalan di atas thariqat itu, niscaya Kami akan mencurahkan kepada mereka air yang cukup.
    Denngan (cara) itu Kami hendak menguji mereka.Dan barang siapa berpaling dari peringatan Tuhannya (itu), niscaya akan dimasukkan -Nya kedalam azab yang sangat berat.

    Komentar : Mukmin yang taat mempelajari ilmu thareqat adalah pengamal dzikir disamping ibadah-ibadah sunnah mencontoh Rasulullah s.a.w.

  • Selsius Saputra

    SALAM…..
    bukan maksud mengajar kepada yg kurang ngerti tp biar lebih jelas nya begini :”klu ingin berbicara dng seseorng yg berbeda tmp dng kita dulu nya orng menggunakan tlpn (kabel sbagai penyambung nya), tp krn kemajuan zaman kini cukup dng HP (menggunakan frekuensi) tanpa harus menggunakan kabel lg udah bisa ngomong ke orng yg di maksud. Begitu pula dng mursyid, sebelum kita mencapai kesempurnaan maka mutlak kita harus menyambungkan ruh kita dng ruh mursyid kita (menggunakan frekuensi nya untuk sambungan ke Allah), seperti Rasulullah ia menggunakan Jibril(ruhul kudus) sebagai sambungan nya, tp setelah sampai ke tingkat yg mana ia sudah sempurna (sudah tertanam frekuensi di dirinya) maka Jibril as pun tinggal dan tak mampu mengikuti Rasulullah, maka Rasulullah naik ke hadirat Allah langsung.
    Lebih kurang begitu lah menurut saya, jika menurut saudara2 masih salah maka saya mohon maaf dan bersedia menerima kritikan saudara2……

  • Rinto

    Sangts…sangts luarrrr biasa,klaw sudah sampai ke maqam fana,baru ternganga,,,
    terlambat mengganti islam ktp maka nerakalah ganjarannya,,,tidak smua pertanyaanmu hrs kujwb,kelak kamu jg khan tau ndiri asal rajin meriset..ini smua tdk gampang,hrs haqul yaqin dulu 100%,slanjtnya tersrh anda…slm hormat bang SM,sembh sujd tuk kekasihNya..

  • Aa

    asslamualaikum..kpd sesepuh..barangkali ada yg tahu nama Wali Qutub R.a zaman skrg?terus beliau skr ada dimana?
    Kata keterangan,wallahua’lam, Allah mengangkat beliau stiap zaman 100thn skali.
    Barangkali bisa dijelaskan?trmksih

  • Iwan Fitriadi

    subhanallah aku yg bodoh ini tercengang membaca komentar abang abang,tetapkanlah didlm iktikad kl sudah tahu mulut terkunci supaya tdk jadi bahan perdebatan atau fitnah,,maaf abang2

  • fahmi

    saya tidakmau koment apa2.intinya aja saya sudah.kebingungan mencari seorang guru.saya sudah mantab dan berpikiran sama dgn sufimuda.tapi.belum ada yg membimbing saya.sudi kiranya bisa memberi tahu saya.guru mursyid tempat anda belajar.saya akan sangat berterima kasih.ini no telp saya.083811462908 saya tunggu kabarnua.

  • fahmi

    tolonglah saya perkenalkan dengan guru mursyd.bantu saya.saya lagi haus ingin belajar.083811462908.terima kasih

  • hamba allah

    ikut nyambung abang2,,,,ok semua nya komentar abang2 bisa di terima tp satu yg ingin sy tanyakan apakah dengan membayangkan wajah guru rohani kita bisa tersambung,,,,apakah ketika kita membayangkan ulama laen yg makom nya sudah tinggi jg akan tersambung,,,,trus apakah kita harus masuk tarekat si mursyid bru bisa tersambung rohani kita,,,atau walaupun kita ndak masuk tarekat tapi yg menting menghadirkan wajah si mursid suatu tarekat maka rohani kita tersambung,,,?apa ya suatu organisasi menghalangi kita utk menjalankan agama ini secara hakiki seandainya seandainya wasilah dan robitoh itu benar?

    • roy

      cobalah anda cari tau tentang sim card HP anda, apakah anda ingat pertama kali membeli dan menggunakannya? di simcard itu ada pelajaran sekaligus jawaban untuk pertanyaan anda.

  • Sahyul Hidayah

    Aslm ‘alkm.www saudaraku d mana sja antum berada, klu bleh anna tambah.ilmu itu ada 3 macam.(1)ilmu syariat,baliguanni walau ayahti.(2)ilmu hakikat/thoriqat.diminta k pda guru yg mrsyid lewat baia’t untuk menguasai nya,bahkan haram hukum nya di ajar kan kpd org yg tdk meminta nya.kta sayyina Ali karamallahu wajhi memberikan ilmu hakekat kpd org yg tdk memita nya.seperti memberikan kalung emas ke leher anjing. (Tdk ada arti baginya) (3)ilmu ma’rifat. Artinya.ilmu mengenal Allah/memandang Allah dng mta qolbu.ilmu ini tdk bsa d pelejari,dan tdk bsa d ajarkan.cuman saja semata2 presentase dri Alla azawajallah. Kata rasululah,barang siapa yg mengamal kan ilmu yang ia pelajari,mangka ia akan di wariskan Allah ilmu yg tdk ia palajari.(ilmu hakekat)

    Sahyul hidayah@yahoo.co.id

    Tarekat syatariyah

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca