Tasauf

Dunia Sufi Yang Misteri (bagian 1)

Ketika anda mendengar kata “sufi” atau orang sufi saya yakin hampir sebagian kita tergambar sebuah kehidupan sederhana di padang pasir yang tandus, ada pohon kurma lengkap dengan ontanya serta tergambar juga dalam pikiran kita seorang yang pakaian sederhana memakai jubah dan surban seperti lazimnya orang Arab. Mungkin tidak semua dari anda berpandangan seperti itu, tapi itulah gambaran umum tentang kaum sufi dan gambaran itulah yang terekam dalam pikiran saya sebelum mengenal dunia sufi dari seorang Wali Allah.

Disampul buku-buku tasawuf juga kita lihat orang berjubah yang hidup sederhana, makanya tidak mengherankan banyak orang alergi dengan tasawuf karena dalam pandangan mereka orang sufi itu adalah jenis manusia zuhud yang tidak memerlukan lagi dunia, mereka hanya memikirkan Tuhan semata. Kritik tajam terhadap kaum sufi adalah mereka egois hanya memikirkan diri sendiri dengan ibadahnya sehingga melupakan hubungan dengan manusia.

Pandangan miring terhadap tasawuf dan dunia sufi itu saya dengar dalam sebuah perbincangan disebuah warung kopi, dimeja sebelah saya 4 mahasiswa IAIN sedang berbincang tentang sufi menurut pandangan mereka dan sangat disayangkan obrolan mereka bukan membahas kebaikan ajaran tasawuf tapi malah membahas hal-hal buruk tentang sufi. “Orang sufi ketika suluk tidak makan daging, dari mana dalilnya itu? Bukankah tindakan seperti itu tandanya tidak mensyukuri nikmat Allah, kenapa melarang sesuatu yang dihalalkan Allah?” demikian seorang mahasiswa memaparkan pandangannya tentang tasawuf. Kemudian yang lain menambahkan, “Saya setuju dengan tasawuf sebagai pelajaran akhlak, tapi saya tidak setuju dengan Tarekat, jumlahnya begitu banyak jadi membingungkan dan terkesan Islam itu terpecah padahal Islam itu kan satu, tidak ada ajaran-jaran khusus sejak zaman dulu dan Nabi dengan sifat amanahnya tidak pernah menyembunyikan ilmu apapun, sementara mereka (kaum sufi) mengatakan memperoleh ilmu laduni, mana ada dalil seperti itu?”. Obrolan yang mirip diskusi itu terus berlanjut membahas hal-hal yang mereka sendiri tidak memahami dengan lengkap dan saya sambil menikmati secangkir kopi hanya senyum-senyum saja. Sebelum meninggalkan warung kopi saya hampiri mereka dan mengatakan, “yang kalian bahas itu tidak ada hubungan sedikitpun dengan tasawuf, persis seperti orang buta membahas tentang Gajah yang tidak pernah dilihatnya. Kalau kalian ingin belajar tasauf jangan hanya membaca tapi carilah guru yang ahli untuk membimbing kalian agar bisa mengamalkan tasawuf dengan benar.” Mereka menatap saya dengan wajah terkejut dan saya segera meninggalkan mereka dengan sejuta tanda tanya. Dalam hati saya berdoa mudah-mudahan Allah membimbing mereka sehingga menemukan Guru Mursyid yang Kamil Mukamil.

Banyak orang membaca tentang tasawuf dan dunia sufi dari orang-orang yang tidak memahami sepenuhnya tentang tasawuf, hanya memahami secara teori dan kemudian pemahaman yang tidak lengkap tersebut dituangkan lagi dalam buku dan dibaca oleh orang awam maka timbul salah persepsi tentang tasawuf. Lebih parah lagi, membaca tentang tasawuf dari orang-orang yang memang anti dengan tasawuf, kelompok-kelompok yang mengambil ilmu dari orientalis yang selalu memojokkan tasawuf. Salah satu ucapan orientalis yang diyakini sebagian besar kaum muslim adalah mereka mengatakan tasawuf itu bukan berasal dari Islam tapi hasil percampuran antara Yahudi, Kristen dan filsafat yunani.

Dalam Islam sendiri ada kelompok yang memang sangat anti dengan tasawuf, saya tidak menyebutkan nama kelompok tersebut dan saya yakin anda mengerti yang saya maksudkan dan kebetulan kelompok tersebut bukan hanya tasawuf yang dianggap sesat tapi hampir seluruh aliran dalam Islam selain dari mereka dianggap sesat.

Kembali ke Sufi, karena seringnya kita membaca buku-buku tentang sufi, cerita sufi, anekdot sufi yang seluruh ceritanya sebagian besar menceritakan dengan latar belakang kehidupan di tanah Arab, dan itu wajar karena cerita-cerita tersebut diambil dari kitab-kitab yang ditulis oleh orang Arab.

Apakah Sufi itu hanya di arab? Dan apakah menjadi sufi itu harus selalu berjubah dengan sekian banyak tambalan, pakaian compang camping, memegang tongkat atau menggembala domba? Kalau menjadi sufi harus seperti itu maka saya yakin orang Indonesia tidak satupun memenuhi Kriteria menjadi seorang sufi .

Tasawuf adalah ajaran moral agar akhlak manusia menjadi lebih baik dan setahap demi setahap melangkah mendekatkan diri kepada Allah sampai benar-benar dekat sehingga tidak ada keraguan lagi yang disembah adalah Allah SWT. Seperti ucapan Abu Yazid ketika ditanya tenang Allah, Beliau berkata, “Tiada keraguan sedikitpun bahwa itu adalah Allah”.

Siapapun yang mengamalkan tasawuf, apakah orang arab, Indonesia, China bahkan orang Eropa sekalipun maka hatinya akan terisi dengan Nur Ilahi, memiliki gairah dalam berzikir mengingat Allah kemudian timbul rasa cinta dan rindu kepada Allah dan Rasul-Nya.

Sufi akan hadir dimana saja, mungkin dia suka nongrong di mall, atau sering duduk di warung kopi, atau sedang bekerja sebagai karyawan yang apapun yang dilakukan selalu tidak melupakan zikir kepada Allah. Bisa jadi teman disebelah anda dalam pesawat, tukang parkir yang sering senyum kepada anda, tukang bengkel yang memperbaiki mobil anda atau juga bahkan seorang penyanyi yang anda kagumi, jangan-jangan mereka adalah sufi yang selama ini anda cari. Tubuh mereka dibungkus oleh pakaian yang sesuai dengan zaman dan tempat mereka berada, namun hati mereka tidak berubah sedikitpun.

Sufi akan terus menjadi misteri sepanjang zaman dan tidak mudah dikenali kecuali oleh sufi itu sendiri. Mereka lebih senang kalau manusia tidak mengenali mereka sebagai sosok sufi yang alim, mereka lebih nyaman tidak diketahui agar terhindar dari sifat sombong dan ria. Mereka melakukan zikir lama-lama atas rasa cinta dan kerinduang kepada Sang Kekasih dan tentu saja tidak dilakukan di dalam mesjid atau tempat terbuka karena memang tujuan mereka beribadah bukan untuk mendapat pujian manusia

Bersambung…

69 Comments

  • Adnan Baihaqi

    assalamualaikum…

    Subhannallah…
    Perkataan saudara ” Sufi Muda ” mmg Benar, slm Ini saya ingin mendalami Ilmu Tasawuf, bnyk sumber baik Internet mwupun Buku saya jelajahi… Semakin saya Pelajari, semakin ingin saya mengabdikan diri Kepada… Adakah saudara Memiliki seorang Kenalan Guru, krn saya ingin lebih Mendalami’a lg…

    Wassalamualaikum…

    • Adin jay sumpena

      Waalaikum salam,saudara Adnan teruslah mencari dan yakinlah bahwa Alloh akan membimbing antum.biarakan energi itu mengalir apa adanya dalam tubuh kita sehingga bisa mempertemukan energi yang lebih besar.

  • fuad

    sungguh banyak orang mencari
    sungguh banyak orang tersesat
    sungguh sebagian ada yang sampai
    sungguh sebagian ada yg terlena
    sunggu ada yang sebagian ternista

    sungguh dan sungguh
    tabungan amal akan mengalir
    bukan dari kita sendiri
    mungkin dari orang tua kita
    mungkin dari leluhur kita

    sungguh jalan sunyi bukan pilihan kita
    kehendak illahi robbi duljalali wal ikrom
    la haula wala quwata illah billahil aliyil adzim
    tahuka anda

  • maulana rahmat abi

    assalamualaikum warahmatullaahi wabarakatuhu
    saya sependapat dengan sufi muda
    tasawuuf berbicara tentang ahklak dan hidup sihamba mengabdi kepada tuanya..tanpa keluh dan kesah..tapi penuh senyum dan ibadah
    tidak ada yg lebih indah daripada dzikir kepada Al haq
    dan bershalawat kepada sayyidina muhammad kekasih Allah
    kenali Allah dengan dzikir,
    demi Allah, nikmat dzikir tidak bisa di gambar dengan apapun
    sifat qanaah, zuhud, wara …sungguh sifat2 yg mulia di sisi Allah
    syariat, tauhid, tarekat, hakikat dan mahkrifat itu adalah jalan menuju Allah yg maha indah..

    dunia bukan incaran jiwa
    akhirat djalan menuju cinta
    Allah dzat sejati cinta
    mahabbah dalam ruh
    bertasbih di kalbu nur jannah
    keindahan bukanlah syurga
    ketakutan bukannya neraka
    Al haq hakiki keindahan di antara syurga
    azabnya sakit tiada terkira melebihi neraka

  • Kustanto

    Assalamu’alaikum wr.wb…
    terima kasih atas pencerahanya…saya mohon bimbingannya…saat ini terus terang hidup saya tsk tentu arah, kadang hati saya menangis bila ingat dosa2 saya, tapi ego saya selalu kembali menguasai utk melakukan dosa dan dosa lagi…entah berapa besar dosa2 yg saya lakukan saya sudah tidak mampu mengingatnya lagi…mohon bimbingannya saya ingin sekali taubat dan lebih dekat denganNya….

  • harrys

    Jika kita teliti dlm merasakan bisikan qalbu,…. seberapa banyak pun kita melaksanakan ibadah2 syariat ataupun ibadah sunnah,.. maka kita akan selalu merasa ada yg kurang dgn ibadah itu,.. sperti ada yg kurang lengkap,.. hati terasa hampa seolah2 ibadah yg kita lakukan tak bermakna dan tak berarti apa2,..

  • Akid

    Diriku masih belum dipertemukan dengan guru yang Mursyid. Hati sedih merindukan mereka. Kerana aku memerlukan seseorang utk membimbing aku mendapatkan redhoNya.

  • Sucipto

    Alhamdulilah, dgn sufi muda saya dapat mengingat jasa2 Bapanda guru Ss Der Moga Raja m syukur, yang sangat lama kami rindukan, semoga Allah Swt merahmatinya

  • dia

    Dan bberapa waktu kemudian setiap kajian atau bersalaman dgn guru saya terkadang menangis terisak tanpa saya tau knpa. Pernah juga di kajian mencium bau yg sangattt haruuumm seperti parfum arab. Tapi hanya sebentar. Apa hal seperti itu wajar dan apa makna dari yg saya alami…?? Mohon penjelasanya terimakasih …

  • dia

    Dan bberapa waktu kemudian setiap kajian atau bersalaman dgn guru saya terkadang menangis terisak tanpa saya tau knpa. Pernah juga di kajian mencium bau yg sangattt haruuumm seperti parfum arab. Tapi hanya sebentar. Apa hal seperti itu wajar dan apa makna dari yg saya alami…??
    Mohon penjelasanya terimakasih 🙏🙏

Tinggalkan Balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca