Nasehat

Mari Saling Memaafkan

Sudah lama saya tidak menyapa saudara semua disini karena sudah hampir setahun saya tidak menulis apa2 disini. Kalaupun ada tulisan dalam setahun ini tidak seperti dua tahun lalu saat dengan semangat membuat blog ini. Semangat yang aku miliki berasal dari Dia dan hanya Dia pula yang bisa mengembalikan semangat itu. Saya selalu berdoa kepada Sang Pemilik Semangat agar memberikan semangat dan ilham kepada saya untuk terus bisa menulis disini, berbagi dengan saudara tercinta.



Kepada semua yang membaca blog ini saya mengistilahkan “surau online” baik anda senang dengan tasauf maupun yang membenci, baik anda kenal saya sebagai orang baik maupun anda kenal saya sebagai orang tidak baik dan jahat, meski anda tidak mengenal saya sama sekali, saya ingin mengatakan kepada saudaraku semua yang aku kasihi, bahwa seluruh tulisan yang ada di sufimuda saya niatkan agar yang membaca bisa bergairah mencari kebenaran, mencari pembimbing rohani agar bisa menemukan sang pemilik kebenaran.

Banyak jalan menuju Roma, demikian pepatah lama sudah sering kita dengar dan banyak jalan menuju Tuhan, namun carilah jalan yang benar-benar memberikan anda ketenangan, memberikan anda suatu pencerahan sehingga apabila telah tiba waktunya anda tidak pernah ragu sedikitpun yang anda sembah itu adalah Allah.

Saya bukanlah orang yang sangat paham tentang Tuhan, dan bukan juga seorang Guru pembimbing untuk membimbing anda kepada Allah SWT. Saya hanyalah orang biasa, seorang murid yang sedang belajar kepada Seorang Guru yang Luar Biasa, yang setiap saat menuntun dan membimbing saya yang bodoh ini agar terus menurus mengingat Allah. Saya ingin sekali berbagi rasa yang saya miliki kepada kita semua agar juga bisa merasakan apa yang saya rasakan.

Di dunia ini semua ada permulaan dan permulaan jalan menuju Allah adalah dengan Taubat, merasa bersalah atas dosa-dosa yang kita perbuat. Dia Yang Maha Bersih dan Maha Suci harus didekatkan dengan cara bersih dan suci pula. Setiap sesuatu juga ada prosesnya, mustahil bagi kita untuk bisa langsung sempurna Taubatnya, memerlukan proses bahkan ada sebuah riwayat seorang melakukan 99x dosa yang sama sampai dia benar-benar Taubat (Taubat Nasuha).

Siapapun kita, suatu saat pasti akan diberi cobaan oleh Allah, bisa cobaan dalam bentuk kesenangan, bisa dalam bentuk derita, bisa dalam bentuk pujian maupun dalam bentuk caci maki dan tentu saja semua pemberian Allah itu sebagai bagian dari wujud cinta Dia kepada kita.

Manusia, fitrahnya adalah makhluk yang tidak bisa menghindari yang namanya salah dan dosa, tidak terkecuali saya dan anda juga. Terbaik dari manusia adalah menyadari kesalahannya dan segera bertaubat. Kita juga paling mudah melihat kotoran yang menempel di wajah sudara kita dan sangat sulit melihat kotoran yang melewakt di wajah sendiri. Menerima kritikan dari orang lain adalah cara agar kita bisa melihat kotoran diwajah sendiri dan sering2 bercermin agar kita bisa melihat kekurangan dan kealfaan kita.

Kepada saudaraku yang berbeda paham dengan saya (membenci tarekat/tasawuf), anda belajar Al-Qur’an/Hadist dengan tujuan mulia yaitu ingin mendapat ridho dari Allah, demikian juga saya belajar itu semua untuk mendapat Ridho-Nya. Karena tujuan yang sama hendaknya satu sama lain memberikan semangat agar tetap bergairah dalam menggapai rihdo-Nya.

Kebencian kepada suatu kaum atau kepada seseorang justru akan membuat hati semakin kotor dan kalau itu dibiarkan dalam jangka waktu lama bisa mendatangkan penyakit pada fisik kita. Penelitian yang ada menunjukkan bahwa kemarahan adalah sebuah keadaan pikiran yang sangat merusak kesehatan manusia. Memaafkan, di sisi lain, meskipun terasa berat, terasa membahagiakan, satu bagian dari akhlak terpuji, yang menghilangkan segala dampak merusak dari kemarahan, dan membantu orang tersebut menikmati hidup yang sehat, baik secara lahir maupun batin.

Akhir tulisan singkat ini, saya mengajak kita semua untuk belajar saling memaafkan, betapapun sulitnya, maafkanlah siapapun yang pernah menyakiti anda karena kalau kita menyadari segala sesuatu hanya bisa terjadi atas kuasa Allah tidak terkecuali kesalahan yang dia buat, dari titik itulah kita belajar untuk memaafkan. Tuhan Sang Maha Pengampun telah mengutus kekasih-Nya yaitu junjungan kita Rasulullah SAW sebagai seorang pribadi yang pemaaf walau terhadap musuh sekalipun dan itu menjadi teladan kita semua, belajar dari sifat pemaaf Rasulullah SAW agar kita benar-benar bisa dekat dengan Beliau dan selalu bersama Beliau.
Salam Untuk semua…

21 Comments

  • arya

    Alhamdulillah,.. Ada tulisan Baru. Mudah2an setelah ini ada tulisan2 selanjutnya untuk mencerahkan pencari kebenaran, Amin..

  • Teuku Muhammad Jafar Sulaiman

    tulisan ini layak dibaca oleh seluruh pegiat agama, sosial, budaya dan relawan-relawan yang bekerja untuk kemanusiaan, relawan-relawan yang bekerja untuk terciptanyan perdamaian di muka bumi. tulisan dengan bahasa yang sangat simple sekali, mudah dicerna, namun memberikan kita pemahaman dan pelajaran etika di atas nichomachean eticnya Aristoteles.

    ajaran-ajaran sufi-sufi besar dunia tersarikan ditulisan ini. tulisan ini adalah tulisan yang menghendaki terciptanyan perdamaian dunia, dalam persfektif pendekatan-pendekatan disiplin keilmuan modern, nilai filosofinya kalau dibaca dengan suasana hati yang tenang, maka akan menghunjam komponen-komponen terkecil otak kita, sehingga otak kita menjadi damai, fisik kita menjadi damai, dan perbuatan kita adalah perbuatan-perbuatan damai.

    saya pikir, kita semua sangat menantikan tulisan-tulisan seperti ini.

    CONGRAGULATION !!!
    Damai untuk semua 🙂

  • Moonlight

    Memaafkan, diucapkan gampang, prakteknya susah. Makasi sufimuda udah bk pikiran km, dengan tulisan ttg belajar memaafkan ini.. Klo belajar kan gampang, nnti klo ga lulus ujian, yaaa blajar lg 🙂

  • BaNi MusTajaB

    Berdirinya blog yang sangat bagus ini hanya berselisih satu bulan dari blog yang saya miliki (Maret 2008)..

    Dan blog ini tergolong yang paling awal saya masukkan dalam link blogroll di blog saya.

    Terkadang saya mampir membaca. Meski tidak selalu meninggalkan jejak komen.

    Sejujurnya tulisan yang disajikan Sufi Muda berkualitas dan mencerahkan.

    Semoga hal ini dapat terus berlanjut ..
    Jazakumullah khairan katsiran

    • SufiMuda

      Amin, mudah2an kita selalu diberi kekuatan untuk terus eksis menyampaikan kebenaran yang kita tahu. Trimakasih atas dukungannya, Blog Bani Mustajab banyak menginspirasi saya, salam

  • Marin

    Semoga kaum sufi trs menyebar ke penjuru dunia. Karena orang2 sufi sangat damai dan menyejukan hati.

  • hendra

    saudaraku memang benar 100% apa yg kmu tulis mulai pertama hingga skrng aku telah menemukan dan aku telah melakukannya sendiri dan aku juga telah merasakannya sendiri suatu nikmat yg amat sangat yg tak bisa aku ungkapkan.saudaraku teruslah eksis disini ku membenarkanmu 100%

  • kushendratno

    trimakasih atas tulisan2 nya tuan sufi muda, sya jadi teringat kembali bahwa di tahun 1998 saya pernah ikut majlis tarikat, tapi karena kesibukan duniawi saya sudah tidak pernah hadir lagi di majelis, tapi tulisan2 tuan membuat saya tergugah untuk bisa hadir lagi di majelis, …

  • ainun amelia junita

    as salam ba sufi muda..
    baru ada kesempatan utk membaca madah ini..sungguh memberi kesan yg mendalam secara (+ve) dlm diri..seMoga buleh jadi bimbingan dlm motivate diri kearah kedepan..thanks atas madahnya…

  • farid

    Assalamu alaikum wr wb
    Salam kenal
    Terima kasih sufi muda, setelah membaca beberapa artikel yang anda buat pertanyaan pertanyaan di kepalaku menjadi terbuka hatiku menjadi tenang untuk tidak ragu2 untuk belajar ilmu tasawuf.
    minta bantuannya cara untuk mencari guru mursyid yang dpt membimbing saya.
    Terimakasih wasalamu alaikum wr wb

  • salafy totok

    salam kenal bang, kami orang awam yg ingin menggali ilmu dari anda, mohon doa dan dukungannya. Syukron.da, mohon doa dan dukungannya. Syukron.

  • salafy totok

    salam kenal bang, kami orang awam yg ingin menggali ilmu dari anda, mohon doa dan dukungannya. Syukron.

  • Ruslianto

    Ada satu nasehat yang dinilai oleh sebagian ulama sebagai hadist Nabi Muhammad Saw,: “CINTAILAH KEKASIHMU SECARA WAJAR SAJA, SIAPA TAU SUATU KETIKA IA MENJADI SETERUMU, DAN BENCILAH SETERUMU SECARA WAJAR JUGA, SIAPA TAU SUATU SAAT IA MENJADI KEKASIHMU”
    Cinta dan Benci adalah naluri manusia. Tidak heran jika agama memberikan petunjuk menyangkut hal tersebut sebagaimana petunjuknya menyangkut potensi-potensi manusia yang lain.
    Nasihat diatas ditujukan kepada manusia, demikian juga kekasih dan seteru yang dimaksud. Manusia memiliki kalbu, yang dalam bahasa aslinya berarti “bolak-balik”. Hati manusia dinamai kalbu karena ia sering berubah-ubah, sekali ke kiri dan sekali ke kanan, Apalagi bila ia tidak memiliki pegangan hidup dan tolok ukur yang pasti.
    Cinta dan benci mengisi suatu waktu, sedangkan waktu itu terus berlalu. Karenanya, cinta dan benci pun dapat berlalu. Sebelum bercinta, seseorang merasa dirinya adalah salah satu yang “ada” Tetapi, ketika bercinta, ia dapat merasa memiliki segala yang “ada”. atau tidak menghiraukan yang “ada” Dan ketika cintanya putus, ia merasa “tidak ada” dan hampa. Demikianlah cinta mempermainkan manusia.

Tinggalkan Balasan ke faridBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca