Tasauf

SYI’AH-SUNNI YANG PENTING JUMPA ALLAH

Setelah Abu Bakar dipilih menjadi khalifah, Abu Sufyan datang menghadap Ali bin Abi Thalib RA. Dengan penuh kemarahan ia berkata,”Mengapa kekhalifahan diserahkan kepada orang yang paling rendah status dalam kabilah Quraisy dan orang yang paling terhina (Abu Bakar RA)”.

Kemudian ia melanjutkan kata-katanya dengan rasa marah, “Demi Allah, jika kamu izinkan, aku akan kumpulkan kuda dan orang-orang untuk memeranginya.”

Akan tetapi Imam Ali kw menjawab,”Wahai Abu Sufyan, selama ia menjaga Islam dan pemeluknya, maka tidak apa-apa jika ia yang memegang kekhalifahan. Dan aku menilai bahwa Abu Bakar adalah orang yang layak untuk menjadi khalifah”. (lihat Al-Haakim juz 3, hal. 78).

Sungguh luar biasa sikap para sahabat Nabi SAW yang bisa saling menghormati dan tidak gila kekuasaan seperti yang ditunjukkan oleh Imam Ali kw. Sangat berbeda dengan sikap yang ditunjukkan oleh orang-orang yang merasa menjadi pengikut Beliau, merasa menjadi pembela Ahlul Bait akan tetapi yang tertanam dalam hati hanya kebencian dan dendam berkepanjangan dan diwariskan dari generasi ke generasi sampai hari ini. Kekejaman Muawiyah bin Abu Sufyan beserta Dinasti Umayyah nya terhadap keluarga Nabi menimbulkan kepedihan berkepanjangan dan kemudian tanpa disadari menyebabkan perpecahan dalam ummat Islam.

Saya dan juga pengamal Thareqat Naqsyabandi lain nya bukan lah orang-orang yang terikut dalam pertentangan tersebut. Oleh Guru saya diajarkan bahwa semua sahabat Nabi itu adalah orang-orang pilihan yang sangat berjasa dalam mengembangkan Agama Islam. Seluruh Thareqat yang ada saat ini bersumber kepada dua sahabat yaitu Abu Bakar RA dan Ali Bin Abi Thalib kw.

Dalam Do’a Pusaka yang selalu dibacakan disaat penutupan suluk/’itikaf didalamnya selalu disebutkan 4 wali utama yaitu Syekh Abdul Qadir Jailani dan Syekh Junaidi Al-Bahgdadi yang silsilah Thareqatnya bersambung kepada Imam Ali kw serta Syekh Abu Yazid Al-Bisthami dan Syekh Bahauddin Naqsyabandi yang silsilah Thareqatnya bersambung kepada Saidina Abu Bakar RA.

Mempertentangkan Syi’ah dan Sunni dalam bingkai Thareqat merupakan suatu tindakan yang kurang bijaksana karena Thareqat itu telah melampaui paham-paham syariat yang dikembangkan oleh kedua aliran. Bisa jadi seorang pengamal Thareqat Qadiriah yang silsilahnya bersambung kepada Imam Ali kw tidak ikut aliran syiah dan juga sebaliknya bisa jadi pengamal Thareqat Naqsyabandi yang silsilahnya bersambung kepada Abu Bakar RA ikut kepada paham Syi’ah, itu merupakan hal yang wajar-wajar saja. Sufi Muda bukanlah forum untuk membela Sunni meskipun pelaksanaan syariatnya tunduk kepada Mazhab Imam Syafi’i sebagai mazhab yang paling banyak pengikutnya di Indonesia. Biarlah pertentangan masa lalu itu terkubur bersama sejarah karena orang-orang yang berlaku tidak adil terhadap Ahlul Bait yang mulia pun telah di azab oleh Allah SWT.

Terakhir, jika kita masih mempertentangkan antara Syi’ah dan Sunni dalam bingkai Thareqat menandakan bahwa kita  belum mengerti sepenuhnya apa itu Thareqat karena sesungguhnya Thareqat itu adalah murni metode untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, Allah nya orang Sunni dan Allah nya orang Syi’ah, dan sudah pasti Allah nya Nabi Muhammad SAW. Dari pada memperdebatkan jalan mana yang paling cepat sampai kepada-Nya lebih baik jalani salah satu jalan (thariq) dan setelah sama-sama sampai di Taman Surga marilah kita saling senyum dan bertegur sapa, marilah kita sama-sama melayani-Nya dengan senang hati. Semoga Allah SWT akan memberikan kesempatan kepada kita semua untuk terus bisa memandang wajah-Nya dari dunia sampai ke akhirat kelak, Amien Ya Rabbal ‘Alamin

55 Comments

  • Arsad@yahoo.com

    Setuju setuju selama kita tidak beranjak dari sari’at maka akan susah ketemu antara sunni dan syi’ah. Kalo kita bicara bagaimana pendekatan diri kepada Allah supaya menjadi lebih sempurna, lebih bermutu sehingga kita bisa merasakan kenikmatan yg hakiki maka kata2 sunni dan syi’ah akan lebur. Kecintaan kepada Allah tidak bisa disekat atao dibatasi dengan sebuah kata. Kemerdekaan jiwa yg ingin jumpa Allah tidak bisa disekat dengan kekuatan apapun. Kata atau istilah sunni dan syi’ah tidak bisa sama sekali untuk mengekang seseorang yang memiliki kecintaan kepada Allah. Jika dari sini kita memulai maka yakin bahwa semua itu bisa diatasi. Semua datangya dari Allah dan pada akhirnya akan kembali kepada Allah. Camkan ini maka yg terjadi akan lebur ego kita, akan hilang kebencian kita melihat perbedaan merupakan rahmat akan menambah keasyikan kita untuk bertemu Allah. Bravo Sunni Bravo syi’ah anda sangat bisa bersatu mencari keridhaan Allah.

  • abdi

    Ass. wr. wb.
    untuk penulis “syiah – sunni yang penting jumpa Allah”, saya mau bertanya anda menyatakan seperti itu atas dasar apa? karena apabila anda mengetahui syiah dan ajarannya tidak mungkin berkata seperti itu. saya hanyalah orang awam yang baru belajar dan tidak berhak menyatakan sesat tetapi dari semua yang saya baca dan pelajari syiah menyimpang terlalu banyak.
    Maaf sekali lagi tetapi agama tidak berdasarkan angan-angan tetapi Quran dan sunnah, walaupun seorang ulama apabila telah menyimpang berarti dia tidak boleh diikuti. tolong sebelum menulis dipahami dulu apa yang mau ditulis. Perbedaan ulama adalah rahmat tetapi ulama yang benar bukan sesat.
    Waspadai pemikiran dan sejarah sepak terjang syiah yang tidak pernah membela Islam hanya akan menghancurkan Islam dari dalam.

    • tobi

      sy setuju, kalau dasarnya sudah Menyimpang apalagi ini terlalu banyak (syi’ah) sudah PASTI ga akan sampai ke tujuan (Tuhan).

      yang dimaksud hadits “kalian akan memerangi Musuh dibelakang kalian” adalah SYIAH ini!!!

      lihatlah di Suriah!
      apa pemicu perang disana? cari vidionya di youtube!

    • Gila

      “Kalian akan perangi jazirah Arab (Wahhabi) sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian (kalian perangi) Persia sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Ruum sehingga Allah menangkan kalian atasnya. Kemudian kalian perangi Dajjal sehingga Allah menangkan kalian atasnya.” (HR Muslim 5161)

    • helmi

      Sama saja. Bagi syiah, sampean menyimpang jauh dr ajaran nabi saw. Begitu pula nasrani n yahudi. N itu kembali kpd kemampuan masing2 dlm memahami agama. Saat sampean merasa benar n baik dg piliha sampean, mereka juga demikian. Maka biarlah Allah swt yg kelak menilai kita

  • aidil azhar

    Ya.yg sdra ktkan benar,syapun sngat stuju! Bgaimnapun org syi’ah itu saudra kta juga.skrg bgaimna dngn org yg mngku sunni, tpi htinya lbih kras dri btu?????????

  • Muhammad Syahril

    assalamu a’alaikum sufi muda., semoga Allah SWT memberikan kesehatan terbaiknya kepada Anda., aamiin

    dalam tulisan ini saya membanca ada 5 kata “kw” terdiri dri
    Imam Ali kw ada 4x sedangkan Ali Bin Abi Thalib kw ada 1x

    sebenarnya kw itu singkatan ato kw-kw-an yg sering kita kenal
    secara umum d Indonesia??

    maaf klo ada kesalahan., makasi

    • SufiMuda

      wa’alaikum salam
      KW singkatan dari Karamallahu Wajhah artinya semoga Allah memuliakan.wajahnya. Ini adalah salah satu bentuk doa, sama hal nya dgn RA, Radhiallahu anhu, Semoga Allah meridhai nya.
      Salah satu sebab kenapa Saidina Ali diberi sebutan dan doa itu krm seumur hidup Beliau belum pernah menundukkan wajah kepada Berhala.
      Demikian

  • fakirilmu

    Jika ajaran anda tidak ada kaitannya dengan syiah dan suni. maka janganlah menyebut2 nya… kecuali anda ingin membuat penyamaran damai secara halus..
    Dan jika anda membantah kata dari penyamaran…brarti anda sudah sombong dengan ajaran anda… dan atas kesombongan anda…maka pikiran anda telah dirasuki setan sehingga menuduh seseorang…anda pernah memberikan arahan tentang berfikiran positif.. tetapi anda yg telah menunjukkan kenegatifan anda….

  • Abdul kosasih

    Assalaualaikum…bangda
    Perkenalkan nama saya abdul kosasih, saya tinggal di tangerang maaf bangda, saya mau bertanya apakah saya bisa belajar tarekat sementara saya tinggal nya jauh dari tempat bangda..wasalam..w..w..

    • SufiMuda

      Belajar tarekat itu kan mengambil tata cara berzikir, harus berjumpa. Selanjutnya seorang Mursyid bisa membimbing kita walau jarak jauh karena kita berguru secara rohani. Akan tetapi tetap harus berjumpa secara jasmani dalam tahap awal belajar. Bisa juga orang belajar kepada khalifah MUrsyid yang sudah di izinkan.

  • Abdul kosasih

    Assalaualaikum…bangda
    Perkenalkan nama saya abdul kosasih, saya tinggal di tangerang maaf bangda, saya mau bertanya apakah saya bisa belajar tarekat sementara saya tinggal nya jauh dari tempat bangda.wassalam…w..w..

Tinggalkan Balasan ke aidil azharBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca