Tasauf

Sufi Kota Mencari Tuhan

NAMANYA Rumi Cafe. Berlokasi di Jalan Iskandarsyah yang mengarah ke Kemang, kawasan elite di Jakarta Selatan, ia diharapkan menjadi tempat hangout terbaru untuk kaum belia Ibu Kota. ”Saya berniat menjerat anak muda masuk surga,” kata Arief Hamdani, Presiden Haqqani Sufi Institute of Indonesia, sembari tertawa.

Rumi Cafe memang bukan seperti kafe biasa. Tempat ini tidak menyediakan minuman beralkohol. Namun nuansa tenang dan damai langsung menyapa siapa saja yang datang. Hot spot ini digadang-gadang Arief sebagai tempat bertemu, berdiskusi, sekaligus menikmati sema atau whirling dervishes, tarian sufi yang berputar-putar itu, yang diperkenalkan Jalaluddin Rumi, sufi agung abad ke-13.

Kafe kaum spiritualis ini menempati sebuah rumah toko berlantai dua. Dinding interiornya dicat abu-abu tua. Sejumlah buku dan foto tokoh sufi, termasuk Rumi, dipajang berjajar di etalase. Begitu hendak menaiki tangga, ups, ada manekin pria berbusana whirling dengan topi khas, sorban, dan jubah hitam. Setiap akhir pekan, di sini dipera­gakan tari whirling. ”Siapa pun yang terjebak macet pasti ingin tahu sajian kami,” kata Arief.

Rumi, whirling, tasawuf? Inilah gejala sosial yang pada Ramadan ini kian marak: sufi perkotaan. Tak usah berburu jauh-jauh ke Bagdad atau Istanbul untuk asyik-masyuk dengan dunia kaum sufi yang menjanjikan kedamaian dan cinta ini. Cukuplah nikmati cara baru berzikir dan ”mencari Tuhan” di Jakarta. Ini tentu saja tak lepas dari gaya hidup para eksekutif, konsumen utama gejala urban ini.
Coba lihat di Padepokan Thaha atau Majelis Taklim Misykatul Anwar di Jalan Senopati, Jakarta. Di situ, pekan lalu, Anand Krishna menyampaikan pikirannya tentang sufisme dewasa ini. Di dalam ruangan 10 x 10 meter persegi yang penuh pendengar serius, penulis puluhan buku spiritual itu ber­ujar, ”Sufi harus berani hadir ke pasar, ke market place.” Malam itu, Anand didaulat sebagai pembicara tamu di Padepokan Thaha.

Ia membuka pembicaraan dengan pertanyaan yang memancing: mengapa kaum sufi gagal membuat dunia semakin damai? Ya, Anand tidak lagi berbicara tentang tasawuf sebagai jalan pembebasan individual, melainkan pembebasan pada tingkat sosial politik. Ia berbicara tentang gerakan-gerakan yang kehilangan toleransinya terhadap perbedaan pandangan di kota-kota besar, tentang langkah mereka yang agresif, dan pentingnya kaum sufi bangkit dengan pesan damai.

Anand seolah berbicara kepada para penghuni kota besar yang bosan dengan dugem, yang tidak sanggup melepaskan diri dari belitan masalahnya. Pengajian itu tertuju pada para seeker yang tak kunjung menjumpai kebenar­an di jalan-jalan dan bangunan kota yang riuh rendah, atau yang sekadar menunggu redanya lalu lintas macet. Semua digiring dan dihimpun pada malam-malam tertentu ke sejumlah titik di Ibu Kota.

Mereka para profesional, para eksekutif, yang senantiasa ada di sekitar kita dan tak mencolok mata. Berpakai­an laiknya orang kantoran, dengan kemeja lengan panjang dan pantalon gelap, seperti biasa, penampilan fisik mereka tak hendak mewakili identitas kelompok pengajian—yang biasanya berpakaian serba putih, baju koko, plus songkok putih pula.

Lihatlah Ahmad Rizal Tarigan, 39 tahun. Presiden Direktur PT Penta Manunggal Mandiri ini rajin mengunjungi zawiyah (padepokan) tarekat Naqsabandiyah Haqqani setiap Kamis malam. ”Dengan berzikir, kita mengendalikan ego,” katanya. Rizal hanya berbaju batik, tidak berjanggut, dan tak ada simbol-simbol tarekat, tulisan Allah ataupun Muhammad, pada mobil Nissan X-Trailnya.

Identitasnya sebagai pengikut tarekat Naqsabandiyah Haqqani baru ”terbongkar” bila kita mengunjungi kantornya yang terletak di daerah elite Jalan Sudirman, Jakarta, atau rumahnya di kawasan Kayu Putih, Pulomas. Foto yang sama terpajang apik di dua tempat itu: foto ketika ia bersama Syekh Nazim Kabbani, tokoh spiritual gerakan tarekat ini. Rizal memilih tarekat ”tradisional” di puncak karier.
Tapi ada pula Saraswati Sastrosatomo, 36 tahun, Senior Council Chevron Indonesia Company, yang masuk tarekat Qadiriyah di kawasan Ciawi, Bogor. Alkisah, Saraswati, yang begitu mudah memperoleh segala yang diinginkannya dari dunia profesional dan akademis, akhirnya suatu kali jatuh terduduk. ”Saya pernah bekerja di lembaga bantuan hukum, law firm, hingga corporate. Sekolah ke Amerika dan Belanda pun sudah saya jalani. Pokoknya, dunia bagi saya sudah cukup. Lantas apa lagi?” tuturnya.

Perempuan yang menamatkan pendidikan S-1 di Fakultas Hukum Universitas Indonesia dan pendidikan pascasarjana di Universitas Leiden ini pun sudah jenuh dengan jalan keluar selepas kerja: clubbing di klub malam Ebony, Dragonfly, dan banyak lagi.

Enam tahun silam, ia mencoba sesuatu yang baru: bergabung dengan klub kajian Paramadina dan kajian tasawuf Tazkiya. Dan rupanya itulah mukadimah dari sesuatu yang hingga kini tak pernah lepas dari hidupnya. Ia melebur dalam tarekat. Tiap akhir pekan kita bisa mendapati Saraswati bertafakur di padepokan syekhnya. ”Saya butuh charge setelah Senin hingga Jumat berurusan dengan dunia,” katanya. Di dinding apartemennya di Puri Casablanca, Kuningan, Jakarta, terpampang sembilan potret idolanya, Wali Songo. Di samping mereka, terdapat foto Syekh Abdul Qadir Jaelani dan Sunan Kalijaga.

Tarekat Naqsabandiyah Haqqani dan Qadiriyah sama-sama ”tradisional”. Keduanya ditopang lima komponen dasar tarekat: mursyid (guru), murid, wirid, tata tertib, dan tempat. Dua dasawarsa silam, masyarakat kota lebih bisa menerima tasawuf kontemporer seperti yang ditawarkan Paramadina dan Tazkiya ketimbang pola-pola peng­ajaran tradisional di pesantren, di desa-desa.

Baiat atau komitmen spiritual yang mengikat dan kemudian mengukuhkan hubungan hierarkis mursyid-murid mungkin tak menarik bagi orang kota yang demokratis. Uzlah alias mengundurkan diri dari dunia orang banyak justru menumbuhkan waswas bahwa tasawuf sama saja dengan mengasingkan diri. Dan zuhud atau asketisisme, pantangan terhadap kesenangan duniawi, tentu saja terlalu jauh dari gaya hidup hedonis orang kota.

Kini dunia kita seakan berubah. Ungkapan tasawuf yes, tarekat no yang demikian tepat mewakili periode itu seakan sudah berlalu. Dan mungkin tasawuf yes, tarekat yes cukup mengena di hati orang kota.

Di Padepokan Thaha, setiap usai tausiyah, para murid langsung menyerbu sang mursyid, Syekh Sayid Hidayat Muhammad Tasdiq, yang biasa dipanggil Kiai Rahmat. Dalam suasana yang cair, masing-masing murid mengungkapkan rasa takzim dengan mencium tangan guru yang karismatis dan berilmu itu. ”Beliau mudah tune-nya,” kata Pardamean Harahap, salah seorang pengurus padepokan itu, menjelaskan karakter sang guru yang komunikatif. Kamis malam itu, di padepokan, Kiai Rahmat mengenakan baju hem putih tanpa dasi dengan balutan jas biru dan celana biru. Ia memakai peci hitam dengan renda air emas di sekeliling; suaranya ringan seperti beraksen Sunda, kulitnya agak gelap.

Bayang-bayang suram hubungan mursyid-murid yang menuntut kepa­tuhan total sang murid sesungguhnya belum juga terbang jauh. Menurut Jalaluddin Rakhmat, dosen komunikasi Universitas Padjadjaran yang ikut melahirkan pengajian Tazkiya, kelompok pemujaan atau cult sering kali membungkus niat buruknya dengan aksesori tasawuf. Lalu murid yang silau dengan penampilan luar itu pun kerap menjadi korban penipuan. Memakai istilah sufi seperti hakikat dan makrifat, sang guru menawarkan paket-paket instan yang tak masuk akal. seperti ”bertemu Tuhan dalam seminggu”.

Namun coba bedakan dengan tarekat Akmaliyah. Tarekat yang berada di Kota Malang ini mengambil jalan pintas: memangkas pendek hubungan mursyid-murid yang sangat berat sebelah. Gerakan sufi yang meneruskan ajaran Syekh Siti Jenar dan kemudian dipopulerkan oleh Sultan Hadiwijoyo (alias Joko Tingkir, Raja Pajang) ini berangkat dari pemikiran tunggal: setiap manusia berhak bertemu dengan Tuhannya.

Akmaliyah tak mengenal mursyid (guru) sebagaimana aliran tarekat lain, melainkan sekadar sosok koordinator belaka. Lelakunya ringan, jumlah zikirnya tak dibatasi bilangan, cukup disesuaikan dengan kemampuan. Tarekat ini juga tidak mengenal tradisi pemondokan dan baiat. Setelah berdiskusi dengan koordinator untuk meluruskan persepsi, jemaah bisa membaca wirid sendiri di rumah.
Tasawuf perkotaan kontemporer selama dua dekade telah menyodorkan jalan lebih ”aman”, tapi dengan pendekatan yang mengingatkan kita pada kursus body language, bahasa Inggris tiga bulan lancar, dan ­sejenisnya. Ada pelatihan salat khusyuk, lokakarya tiga jam untuk mengalami hakikat syahadat tanpa tarekat, dan masih banyak lagi.

Instan memang. Bahkan, menurut Bambang Pranggono, dosen Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung, gejala ini memperlihatkan ”indikasi betapa materialisme merasuk ke dalam semua sendi keislaman, ketika semua harus dinilai dengan uang, dari syahadat, salat, hingga haji”—seperti tertulis dalam makalahnya, ”Sufisme Perkotaan”, yang dibacakannya pekan lalu di Bandung.

 

DI sebuah hotel di Jalan Pelajar Pejuang, Bandung, anak-anak muda pengikut pengajian tasawuf berkumpul untuk menyambut sesuatu yang besar: lailatul qadar. Ritual yang berawal pada pukul 21.00 itu ditutup dengan doa Kumail (doa khusus Nabi Khaidir), lalu Jausyan Kabir pada pukul 02.00, hanya beberapa saat menjelang sahur.

Tasawuf, yang selama beratus tahun divonis sebagai sumber keterbelakangan, kini memiliki citra yang baru—ia wisdom dari desa yang kemudian dimodifikasi sesuai dengan selera kota. Tiga tahun mengikuti Paramadina, Rara Rengganis Dewi, 45 tahun, yang menyukai musik Scorpion, Queen, Hadad Alwi, dan Opick, membuat kesimpulan menarik. ”Saya lebih mampu berbahagia dan menikmati kehidupan,” katanya. Rara, yang tinggal di Jakarta dan gandrung tasawuf, mengambil magister Islamic Mysticism ICAS (Islamic College for Advanced Studies).
Melalui kajian yang sama, Arief Aziz, 25 tahun, kemudian memahami perbedaan antara Ibn Arabi dan Jalaluddin Rumi. Anak muda ini mengenal sejumlah nama besar dengan gagasan besar: Rabiah al-Adawiyah, Rumi, Arabi, juga martir yang kontroversial seperti Al-Hallaj dan Syekh Siti Jenar. Arief juga mengaku menerapkan zuhud dalam kehidupan kesehariannya. Memakai telepon seluler tua, ia berpegang pada asas manfaat dan menolak ikut latah.

Sufisme perkotaan merupakan anak modernisme. Kehadirannya ­ber­­dam­ping­­an dan berinteraksi ­dengan produk-produk modernisme lain: ­liberalisme, ateisme, feminisme, konsu­merisme, materialisme, dan sebagainya. Ada yang berdiri dalam tarekat tradisional, ada pula yang tanpa tarekat. ”Semua bisa kita pahami dengan penuh empati sebagai kegelisahan setetes air yang rindu akan kebahagiaan, bersatu lagi dengan lautan,” demikian Bambang Pranggono mengakhiri makalahnya.

Idrus F. Shahab, Sita Planasari, Munawwaroh, Iqbal Muhtarom, Alwan Ridha Ramdan

Sumber : Tempointeraktif

 

 

 

100 Comments

  • 10

    Ass.Wr,WB
    @ kang asep

    Mengenai peristiwa Isro mi’raj dan penyataan dari Sayyidina Abubakar, itu kan masih menjadi polemik dari para ahli hadist dari berbagai mahzab / golongan, jadi masih diragukan lagi kebenarannya. Masa kita merujuk kepada hadist yang masih diragukan kebenarannya ?
    =================================================
    Anda meragukan apanya ISRO &MI’ROJ nya,atau pengakuan syayidina abu bakar shidiqnya?

    Nabi Saw seorang yang maksum selalu membimbing Sayyidina Ali Kw dari semenjak kecil ( silahkan baca lagi ) Jadi tidak mungkin salah mengenai “Nabi gudang/kota ilmu, sedangkan Ali pintu gerbangnya” Oh itu sangat luas sekali pengertiannya mas, kalo kita ingin memasuki kota, tentu saja harus lewat gerbang, sedangkan Nabi Saw merupakan manifestasi Al Qur’an. Dalam menyikapi pemahaman Al Qur’an, saya juga punya pemahaman/sumber yang bisa menafsirkan Al Qur’an dari sisi lahir maupun bathin.
    ===============================================
    Apakah anda apabila menjumpai seseorang yang masuk islam denganguru yang tanpa bermuara pada silsilah syayidina ali patut di ragukan keislamanya?

    wah kalo semua dalil yang saya ajukan anda ragukan berarti yang tidak anda ragukan dalil dari anda sendiri dong?

  • Aria

    Bagaimana menjelaskan bentuk dunia kepada katak yang seumur hidupnya berada di dalam tempurung? kalau kita bilang langit biru, sampai mati katak tidak akan terima, kata katak ‘setau aku bang, langit itu berserat,bisa dijangkau sekali loncat. abang sudah tersesat sejauh2nya’ wah, sesat pula kita karena mencoba mengatakan langit itu biru. satu2nya cara adalah membongkar tempurung itu,lalu lemparkan dia kepada dunia,maka dia akan kehabisan kata2 utk mengungkapkannya.
    hadits qudsi ‘apabila hambaKU mendekatiKU sambil berjalan maka AKU mendekatinya sambil berlari’ hanya orang yang mencari TUHAN yang akan berjumpa denganNYA. bagaimana caranya? ‘yaa aiyyuhalladsziina aamanu wabtaghru alaihi washilah. wajaahidu fi sabiilihi la’allakum tuflihun’ asep tentu tau ayat itu,kan banyak ilmunya 🙂
    kalau sudah capek menujuNYA tapi tak jumpa, anda patut pertanyakan arah perjalanan anda.
    asep bacalah dulu semua artikel di sufimuda,banyak yang terketuk hatinya. karena ini masalah hati, bukan masalah otak. tak ada yang terketuk otaknya. semua tulisan sufimuda mencerahkan,tapi tentu tergantung pada hijab masing2. dan hijab yang paling besar adalah sombong,sampai2 ada hadits ‘tidak akan mencium bau surga orang yang sedzarrah pun sombong di hatinya’

  • asep

    Wa’alaikumsalam…

    @10
    Anda meragukan apanya ISRO &MI’ROJ nya,atau pengakuan syayidina abu bakar shidiqnya?
    Jawab :
    Peristiwa Isro mi’raj saya meyakininya 100% bahkan lebih, pengakuan Sayyidina Abubakar Ra, juga benar. Tapi yg jadi masalah adalah hadist tersebut tidak bisa disandarkan untuk menjadi pegangan umat Islam setelah Rasul Saw wafat, sedangkan hadist ” Nabi kota ilmu, Ali adalah pintunya ” sdh jelas shoheh dan mutawatir menurut ahli hadist dari berbagai mahzab dan golongan.

    Apakah anda apabila menjumpai seseorang yang masuk islam denganguru yang tanpa bermuara pada silsilah syayidina ali patut di ragukan keislamanya?
    wah kalo semua dalil yang saya ajukan anda ragukan berarti yang tidak anda ragukan dalil dari anda sendiri dong?
    Jawab :
    Bukannya begitu ya sah-sah saja, tapi setelah mempelajari agamanya
    mungkin dia akan tahu betapa pentingnya hadist tsb.
    Tidak semua yang anda ajukan salah, kan saya cuma menukil salah satu hadist dari Rasul Saw.

    Wass. Wr. Wb

  • asep

    Ass. Wr. Wb

    @Aria
    Hemmmm…mikir dulu, katak dalam tempurung ? gimana masuknya ? jangan berandai-andai. Saya orang bodoh yang sedang mencari kebenaran.
    Dalam syahadat sudah jelas, Allah Swt gaib, tapi saya mengakuinya dan meyakininya baik lahir maupun bathin. Kalo bertemu, berjumpa, merasakan, berdilaog? kayanya iya juga. Tapi dengan semua makhluk ciptaanNya, sebagai tanda kebesaran & kekuasaan Allah Swt.

    Wass. Wr. Wb.

  • Aria

    Ada orang bodoh mencari kebenaran dengan membuka dirinya pada sesuatu, itu baik. tapi ada yang lebih bodoh lagi yang katanya mencari kebenaran dengan memaksa sesuatu harus sesuai dengan akalnya yang sudah diakuinya bodoh. Ketika Tuhan membuat permisalan berupa nyamuk mereka bertanya ‘kenapa Tuhan harus membuat permisalan berupa nyamuk?kenapa tidak dengan yang lain?’ dia tidak tau kalau cahaya matahari terlampau terang untuk dilihat dengan mata telanjang,musti dilapisi. demikian juga kebenaran itu. orang2 yang sudah buta berharap kebenaran yang telanjang sebagaimana orang buta berharap menatap matahari dengan matanya,padahal hijab adalah pada dirinya sendiri. kalau tak pandai memetik hikmah dan makna dari suatu pertamsilan,maka tak layaklah mencoba meresap ilmu dari kitab suci TUHAN, karena TUHAN pun suka membuat permisalan, bukan? 🙂
    bagaimana rasa buah apel?tak ada kata2. ambil apelnya, makan. Bagaimana berjumpa TUHAN?tak ada kata2, jumpai kekasihNYA. bagaimana menjumpai kekasihNYA? sungguh2lah, sholat wudhu, tobat, hajat, istikharah, berdoalah, nazarlah. kalau sudah berjumpa kekasihNYA bagaimana? buktikan dan rasakan, kehebatan ilmu warisan rasulullah, kehebatan kekuatan TUHAN, bahwa dia memang ada dan nyata, sesuai firman NYA ‘DIA yang awal dan yang akhir, yang NYATA dan yang gaib’

  • ajak-ajak

    asep
    hehehehe,,, (terimakasih anda sudah membuat saya sering tertawa dengan kepintaran anda, mudah-mudahan Allah berkenan membalasnya, dan mudah2an saya juga bisa membuat anda tertawa dengan kebodohan saya).
    Terimakasih juga sudah berkenan memberi ma’af ke saya dan kalo boleh saya mau minta lagi, sebab setahu saya pertanyaan saya belum dijawab. Atau mungkin sudah tapi saya yang terlalu buta ga bisa melihatnya.

    asep pernah baca pujian rasulullah SAW kepada sahabat2 lain selain Ali kwh?

    cuma jawab sudah (tolong tambahkan dengan menyebutkan yang mana) atau belum saja (nggak perlu ada tambahan apa-apa sebab sudah jelas artinya). Mudah-mudahan cukup jelas buat asep.

    Saya tidak pernah meragukan satupun tulisan asep tentang Ali kwh. Sebab beliau adalah sahabat dan keluarga Nabi Muhammad SAW. Dan suatu kewajiban buat saya untuk ikut menghormatinya sampai kapanpun.

    Demikian juga dengan Abu Bakar r.a yang juga sahabat sekaligus keluarga Nabi Muhammad SAW, Umar r.a, Usman r.a, Abu Hurairah r.a (apapun pendapat anda dan lainnya mengenai beliau), Bilal r.a, dan para sahabat lainnya.

    Yang saya ikuti sekarang bukan bersilsilah pada Ali kwh, tapi sudah cukup lama saya meriset dan membanding-bandingkan dengan yang pernah saya ikuti sebelumnya (termasuk yang berpegang pada Ali kwh), barulah saya mau mengikuti (belum lama kok).
    Dan alhamdulillah bisa membuktikan janji Allah bahwa “Allah Maha Menang” dan juga orang-orang yang beserta dengan Allah akan SELALU menang, TIDAK AKAN KALAH oleh apapun, kapanpun, dimanapun (sedikit mirip iklan ya? hehehe)
    Karena sudah membuktikan SELALU menang dengan yang saya jalani inilah, makanya saya berani menyimpulkan bahwa saya sebelum ini sudah tertipu.
    Kalau lah memang ada yang bisa mengalahkan atau membuktikan ketidak benaran yang yang saya jalani ini, SAYA lah yang akan mengakui bahwa saya sudah tertipu … lagi. Bukan asep ,,, hehehe ,, terus.
    Saya yang butuh Allah, dan saya sudah membuktikan kemenangan bersama Allah melalui jalan NYa, bersama kekasihNya.
    Jadi, biar sejuta asep bilang saya tertipu lagi, TIDAK BUTUH PERSETUJUANMU.

    Untuk blogger yang lain, terutama sufimuda, saya minta ma’af juga yah, sebab mungkin yang saya jalani berbeda dengan yang lain. Dan saya sadari itu dari postingan yang ada.
    Saya TIDAK bermaksud menyatakan yang saya ikutilah satu-satunya yang benar, sebab menyatakan itu dilarang oleh GURU saya. Cuma sekedar menyampaikan bahwa Haqqul Yaqin tak akan mungkin di getarkan dengan sekedar ilmu yaqin.
    Dan saya yakin, kita sudah mengalami Haqqul yaqin dengan jalan masing-masing.

    Buat asep lagi, Sejarah dari Nabi Adam sampai Nabi Muhammad SAW menunjukkan bahwa Nurun alan nurin atau Nur Muhammad bukan warisan keluarga.
    Dan seperti kata Aria ataupun 10, silahkan ‘baca-baca’ artikel sufimuda lainnya. Niatkan mau bertemu Tuhan. Kalau niatnya ikhlas PASTI ada Tuhan disitu.
    hehehe,,, dijamin.

  • 10

    Ass.Wr.Wb
    @ kang asep
    Peristiwa Isro mi’raj saya meyakininya 100% bahkan lebih, pengakuan Sayyidina Abubakar Ra, juga benar. Tapi yg jadi masalah adalah hadist tersebut tidak bisa disandarkan untuk menjadi pegangan umat Islam setelah Rasul Saw wafat
    ==========================================
    lho katanya YAKIN koq anda ragu!!!! berarti yang yakini tanpa ada dasarnya kang? anda koq bisa begitu atas dasar apa anda meragukan kesohehan hadist tersebut, padahal ada riwayatnya koq sedang kan saya pun tidak pernah menanyakan satu hadist yang anda sebutkan kemarin baik dari riwayat dan keshohehan hadist anda ? apkah ini yang namanya diskusi mencarfi kebenaran

    anda mengatakan sah2 saja orang masuk islam yang dengan di bimbing dari seorang guru ato mursyid yang tanpa silsilah syayidina Ali tapi setelah mendalami dia akan tahu betapa pentingnya hadist tsb
    ==========================================
    itu menggambarkan anda tidak konsisten dengan pendapat/hadist yang anda ikuti harusnya yo jangan boleh kang wong anda mengetahiu orang tersebut salah langkah koq, kata akang sampaikan ilmu anda walo satu ayat koq anda sendiri yang mengingkarinya???

    Anda itu ngaku orang bodoh yang ingin tahu KEBENARAN tapi KOQ YA tidak siap menerima KEBENARAN itusendiri tho kaaang baik yang tersurat maupun yang tersirat kang?!?!?

    anda katanya belajar tasawuf ? tapi hakikat tasawuf anda tidak memahami bagaimana tho kang?

  • dir88gun

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    – Apakah Anda ingin mengetahui penyebab hancurnya sistem kapitalis?
    – Apakah Anda ingin mengetahui lebih jauh tentang situasi dan kondisi masyarakat saat ini secara global?
    – Apakah Anda ingin mengetahui tentang sistem apakah yang bisa memecahkan berbagai persoalan dalam situasi dan kondisi saat ini?

    Apabila Anda menjawab “ya!”, maka hadirilah undangan…

    *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

    *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

    Liqo’ Syawal Umat Islam 1429 H
    Bersama Hizbut Tahrir Indonesia

    dengan tema,
    – “Saatnya Kapitalisme Hancur dan Khilafah Tegak”

    yang Insya Allah akan dilaksanakan pada,
    – hari____: Ahad
    – tanggal_: 26 Oktober 2008
    – pukul___: 08.30-11.00
    – tempat__: Masjid Al-Akbar, Surabaya

    yang diselenggarakan oleh,
    – HTI DPD Jawa Timur

    contact Person
    – Anwar Jabir (081 13465967)

    *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

    *-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*

    …yang Insya Allah akan mampu menjawab pertanyaan Anda mengenai ketiga hal di atas.

    Terima kasih atas perhatian yang telah Anda berikan.

    Wassalamualaikum Wr. Wb.

  • asep

    Ass. Wr. Wb.

    Ma’af rekan-rekan saya baru muncul lagi, biasa supaya dapur ngebul terus.

    @Aria @Ajak-ajak @10
    Daripada mengaku pinter, tapi keblinger. Mengaku bisa terbang, cuma dalam khayalan. Ya, itulah seperti katak dalam tempurung, siapa yang menanam, dialah yang menuai.
    Sepertinya anda semua ingin mendahului Ahlul Bait Nabi Muhammad Saw dengan tasawuf anda. Coba deh renungkan dulu, sebelum melangkah lebih jauh. Coba buka mata, pasang telinga dan fikiran, tengoklah saudara-saudara kita umat Islam sedunia. Negara manakah yang kosisten dengan syariat Islam yang disebut negara fundamentalis yang berpegang teguh dengan Al Qur’an dan hadist-hadist dari Ahlul Bait Nabi Saw : Tsaqalain, Gadhirkum, Ashabul Kisa dll. Siap dengan konsekwensi apapun dari musuh-musuh Islam dan penguasa thagut.
    Tasawuf adalah bagian dari agama, jadi masih banyak yang harus diketahui demi tegaknya syariat Islam di alam semesta ini. Mari kita bersatu berjuang melawan musuh-musuh Islam dan penguasa thagut.
    Tanggalkanlah apa yang menjadi mahzab/golongan/thariqat anda, marilah kita kembali ke sumbernya yang murni yaitu Al Qur’an dan Hadist dari Ahlul Bait Nabi Saw.
    Saya menyadari dan memahami bahwa ” Tidak ada paksaan dalam agama “, akan tetapi manusia adalah makhluk yang paling sempurna dalam penciptaanNya. Hanya taufik dan hidayah dari Allah Swt yang dapat merubah segalanya.
    Hidup di dunia hanya 2 (dua) pilihan : memilih yang benar atau yang salah.
    Saya percaya dengan anda sekalian dengan ilmu dan pengetahuan anda yang telah melambung tinggi kealam sana, Insya Allah pasti bisa memilih diantara 2 (dua) pilihan tersebut.

    Demikianlah untuk menjadi bahan renungan dalam mencari kebenaran yaitu jalan lurus yang Allah Swt ridhoi. Apabila ada kata-kata/tulisan yang salah, mohon ma’af yang sebesar-besarnya. Mohon ma’af lahir dan bathin.

    ” Ya Allah, tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat ”

    Wallahu’alam Bishawab

    Wass. Wr. Wb.

  • 10

    ass.wr.wb
    @ kang asep
    sama – sama kang apabila ada kata yang membuat lahir bathin anda sakit saya mohan ma’af,yang sebesar besarnya
    memang semenjak peristiwa isro’ dan mi’roj umat islam tergolong menjadi 3 bagian bukan 2 bagian seperti pilihan hidup anda
    1. menjadi golongan MURTAD
    2. Menjadi golongan RAGU RAGU
    3. Menjadi golongan HAQQUL YAKIN
    nah anda pilih yang mana?

    ” Ya Allah, tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus
    ==========================================
    Eiiiitttt bagi yang mengerti ciri ciri jalan yang lurus, wong ciri jalan lurus aja kagak tau udah minta jalannya( au ah gelap)

    , yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat ”
    ==========================================
    Gimana mo tahu rasa nikmat wong kebanyakan masih menkufuri NIKMAT AKAL apalagi nikmat BATHIN kagak nyambung gitu lhooo?
    coba tebak NIMAT apa yang pertama di berikan ama ALLOH pada akang

    “BARANG SIAPA YANG MENGENAL DIRINYA MAKA SUNGGUH DIA MENGENAL TUHANNYA”
    dan “SELAMAT MEREKA YANG MENGIKUTI PETUNJUKNYA”

  • asep

    Wa’alaikumsalam Wr. Wb.

    @10

    sama – sama kang apabila ada kata yang membuat lahir bathin anda sakit saya mohan ma’af,yang sebesar besarnya
    memang semenjak peristiwa isro’ dan mi’roj umat islam tergolong menjadi 3 bagian bukan 2 bagian seperti pilihan hidup anda
    1. menjadi golongan MURTAD
    2. Menjadi golongan RAGU RAGU
    3. Menjadi golongan HAQQUL YAKIN
    nah anda pilih yang mana?
    Jawab :
    Kalo disuruh memilih yang tiga, lebih baik saya memilih yang benar yaitu Al Qur’an dan hadist dari Ahlul Bait Nabi Muhammad Saw.
    ——-
    Eiiiitttt bagi yang mengerti ciri ciri jalan yang lurus, wong ciri jalan lurus aja kagak tau udah minta jalannya( au ah gelap)
    Jawab :
    Kalo mas sudah mengerti, ya bersyukurlah kepada Allah Swt.
    ——–
    Gimana mo tahu rasa nikmat wong kebanyakan masih menkufuri NIKMAT AKAL apalagi nikmat BATHIN kagak nyambung gitu lhooo?
    coba tebak NIMAT apa yang pertama di berikan ama ALLOH pada akang
    Jawab :
    Siapa yang bilang begitu ? Nikmat lahir dan bathin sudah saya rasakan.
    Mas mungkin yang tidak nyambung.
    Mas ini mirip tukang judi aja, pake main tebak-tebakan segala, tebak aja sendiri.
    ———-
    “BARANG SIAPA YANG MENGENAL DIRINYA MAKA SUNGGUH DIA MENGENAL TUHANNYA”
    dan “SELAMAT MEREKA YANG MENGIKUTI PETUNJUKNYA”
    Jawab :
    Ini kata-kata mutiara atau apa yang semisalnya ?
    Sepertinya ilmu mas memilih jalan pintas dengan melupakan / belum tahu / belum sampai pemahaman Al Qur’an dan hadist Ahlul Bait Saw.

    Sekali lagi mohon ma’af, apabila mas tidak mengerti.

    Wass. Wr. Wb.

  • Rindu Damai

    Kang Asep…
    Kalau diskusi mbok ya yang nyambung dunk…
    Bung 10 disuruh memilih yang 3 jenis malah anda memilih yang tidak ada dalam pilihan, gmana sich?
    MURTAD, RAGU2 dan HAQQUL YAQIN itu menggambarkan suasana ummat Islam zaman itu. Semuanya berpegang pada Al-Qur’an Hadist tapi terkotak dalam 3 bagian di atas…

    BARANG SIAPA YANG MENGENAL DIRINYA MAKA SUNGGUH DIA MENGENAL TUHANNYA
    itu bunyi hadist yang sangat terkenal :

    Man ‘Arofa Nafsahu faqod ‘Arofa Rabbahu

    oh ya, saya lupa, kang asep kan hanya membaca hadist yang diriwayatkan ahlul bait itupun cuma satu hadist, “Rasulullah kota ilmu dan ali sebagai pintunya…”

    Diseluruh tempat disini hadist itu anda bawa2…
    Ali memang pintu kepada kota ilmu (hapalan) tapi sumber kerohanian mengalir dari Abu Bakar sesuai dengan hadist “Tidak ada yang tersisisa dalam dada ini kecuali tertumpah kepada Abu Bakar”.
    Saidina Ali masih ada jarak dengan Rasulullah ibarat pintu dengan kota, tidak semua isi kota itu bisa lewat pintu.
    Tapi Rasulullah telah menumpahkan seluruh isi dada Beliau kepada Abu Bakar.
    Kalau ingin sampai kepada Nabi ya lewat Abu bakar donk…

    Sepertinya kang asep sangat terpengaruh dengan suasana pertentangan dikalangan ummat Islam 14 abad lalu yang kemudian melahirkan golongan Syiah…

    Saya salut anda saya mencintai ahlul bait, tapi maunya jangan merendahkan sahaba2 nabi yang lain.
    Para sahabat itu saling menghargai, yang gak menghargai adalah orang2 yang “merasa” menjadi pengikutnya.

    Mau jadi syiah silahkan aja kang tapi ndak usah berkoar2 menjelekkan sahabat lain…

    salam damai

  • ajak-ajak

    @asep
    kok pertanyaan ku masih belom dijawab ya?
    Apa tulisanku ga kebaca ya?
    Apa menurut asep pertanyaanku ga layak dijawab?
    Apa pertanyaanku terlalu sulit?
    Sorry banget kalau membuat asep kerepotan memikirkan jawaban pertanyaanku. Jujur aja, pertanyaannya udah ku buat sedemikian rupa supaya mudah di jawab, ga ada maksud supaya asep pusing memikirkan jawabannya kok, beneran. Ma’af ya sep.
    Mungkin susunan kata ku yang belepotan, maklumlah namanya juga baru belajar.

  • asep

    Ass. Wr. Wb

    @Ajak-ajak

    Anda mengatakan :
    Dan alhamdulillah bisa membuktikan janji Allah bahwa “Allah Maha Menang” dan juga orang-orang yang beserta dengan Allah akan SELALU menang, TIDAK AKAN KALAH oleh apapun, kapanpun, dimanapun (sedikit mirip iklan ya? hehehe)

    Jawab :
    Saya jadi penasaran dengan anda : mahzab/golongan/thariqat mana yang anda ikuti ? kelihatannya anda selalu menang saja. Ajak-ajak dong saya, biar tidak kalah oleh apapun, kapanpun, dimanapun. ( ga apa-apa iklan juga ) kalo selalu menang saja. Anda juga manis budi deh, ketawa aja, jadi saya ingin ketawa juga, hahaha…..sampe terpingkal-pingkal.

    Wass. Wr. Wb.

  • asep

    @ajak-ajak
    Ma’af ya mas, pas saya lagi nulis, mas masuk dan saya lagi mikir dan nulis tanggapan lainnya. Sebenarnya saya sudah jawab yang tsb diatas buat 3 (tiga) rekan sekaligus. Atau mungkin mas kurang memahaminya?
    Iya, saya juga sedang belajar, jadi masih harus banyak belajar lagi.

  • ajak-ajak

    @asep
    Dengan tertawa katanya bisa ngurangi stress dan membantu menyehatkan (asal ga keterusan aja, ntar malah dikira ga sehat. Hehehehehe,,,)
    Alhamdulillah saya bisa membuat asep terpingkal-pingkal. Mudah-mudahan itu berarti saya membantu asep menjadi lebih sehat. Amiiin.

    Saya jadi penasaran dengan anda : mahzab/golongan/thariqat mana yang anda ikuti ? kelihatannya anda selalu menang saja. Ajak-ajak dong saya, …..
    ———————————————————————————-

    loh? ajak-ajak kan saya (huehuehuehueuhe…)
    Yang mana saja boleh dicoba sep, selama Gurunya BENAR-BENAR bermuara pada Nabi Muhammad SAW. Seperti yang saya bilang diatas, bukan melalui Ali kwh. Tapi sahabat yang lain. Percuma kan saya ajak-ajak ketempat saya kalau secara prinsip saja asep sudah menolak. Mau coba ikut 10, rindu Damai, Aria, sufimuda atau temen2 lain yang ada di blog ini juga bisa kok.
    Tapi ya itu,, seperti ceritanya sufimuda: pipa buat mandiin gajah seperti aku ini mungkin kecil, berbentuk aneh. Tapi sumber airnya yang Maha Tak Terbatas. Buat semua gajah di dunia pun masih lebih.

    Kalau asep masih menganggap selang itu mutlak penting harus dengan ukuran dan bentuk tertentu, ya ndak bisa mandi bareng donk kita hehehhee,,,.
    Tapi kalo yang penting itu mandi dengan sumber air yang sama,,, silahkan.

  • ajak-ajak

    @asep

    Yah,, saya rasa saya yang kurang memahaminya.
    Sebab semua jawaban asep buat siapapun selalu saya perhatikan, ada gak tulisan bahwa asep sudah pernah/belum pernah membaca hadis tentang pujian Nabi Muhammad SAW kepada sahabat selain Ali kwh.

    Saya yang kurang memahami ini boleh minta tolong ga sep? Bales aja:
    sudah (tolong tambahkan dengan menyebutkan hadis yang mana) atau belum (nggak perlu ada tambahan apa-apa sebab sudah jelas artinya).

    Ma’af kalau ini masih merepotkan.

  • asep

    Ralat :
    Siap dengan konsekwensi apapun dari musuh-musuh Islam dan penguasa thagut.

    Harusnya :
    Siap membela diri / mempertahankan diri dengan segala konsekwensi apapun dari musuh-musuh Islam dan penguasa thagut.

  • asep

    @ajak-ajak

    Ma’af agak lama menjawabnya, barusan ada tamu.
    Terimakasih kepada ajak-ajak yang telah membuat saya tertawa, sehingga mengendorkan urat syaraf. Iya terasa lebih sehat Alhamdulillah … semoga Allah Swt melipat gandakan amal anda.
    Yah, ajaklah saya. gitu maksudnya. Untuk menambah wawasan.
    Guru saya banyak, apa yang saya lihat dan saya dengar. Itu pasti ada hikmahnya. Akan tetapi harus sesuai dengan Al Qur’an dan hadist dari Ahlul Bait Nabi Saw.
    Saya mau ikut sama mas ajak-ajak, kerena selalu menang. Apa sih rahasiahnya ?
    Masalah pujian kan bisa dibaca mengenai keutamaan Khulafur Rasyidin, lebih baik anda dulu deh yang menyebutkannya, biar diskusi ini seimbang.

    Wassalam

  • asep

    Salam

    @Rindudamai
    Ketemu lagi… Iya, saya menukilkan salah satu hadist Nabi Saw mengenai ” Nabi kota ilmu, Ali adalah pintu gerbangnya ” ya, itulah hadist yang tidak menjadi polemik menurut ahli hadist dari berbagai mahzab dan golongan juga sesuai dengan nash Al Qur’an dan hadist dari Alul Bait Nabi Saw.
    ———–
    Diseluruh tempat disini hadist itu anda bawa2…
    Ali memang pintu kepada kota ilmu (hapalan) tapi sumber kerohanian mengalir dari Abu Bakar sesuai dengan hadist “Tidak ada yang tersisisa dalam dada ini kecuali tertumpah kepada Abu Bakar”.
    Saidina Ali masih ada jarak dengan Rasulullah ibarat pintu dengan kota, tidak semua isi kota itu bisa lewat pintu.
    Tapi Rasulullah telah menumpahkan seluruh isi dada Beliau kepada Abu Bakar.
    Kalau ingin sampai kepada Nabi ya lewat Abu bakar donk…
    Jawab :
    Nah ini hadist yang menjadi polemik menurut ahli hadist dari berbagai mahzab dan golongan setelah Nabi Saw wafat. Coba deh pelajari dan teliti lagi yang benar. Kayanya terbalik deh pemahamannya yang dimaksudkan dalam hadis tsb yang benar adalah Nabi Saw menumpahkan ke dada Sayyidina Ali Kw sambil berbisik pada peristiwa Isro’ Mi’raj.
    ———
    Sepertinya kang asep sangat terpengaruh dengan suasana pertentangan dikalangan ummat Islam 14 abad lalu yang kemudian melahirkan golongan Syiah…
    Jawab :
    Saya tidak terpengaruh oleh syiah/mahzab/golongan lainnya, yang menjadi pegangan saya adalah Al Qur’an dan hadist dari Ahlul Bait Nabi Saw.
    ——-
    Saya salut anda saya mencintai ahlul bait, tapi maunya jangan merendahkan sahaba2 nabi yang lain.
    Para sahabat itu saling menghargai, yang gak menghargai adalah orang2 yang “merasa” menjadi pengikutnya.
    Mau jadi syiah silahkan aja kang tapi ndak usah berkoar2 menjelekkan sahabat lain….
    Jawab :
    Siapa yang merendahkan dan menjelekkan sahabat yang lainnya ? saya tidak bilang begitu. Saya hanya menukilkan salah satu hadist Nabi Saw.

    Wassalam…

  • ajak-ajak

    @asep
    saya ma’afkan, soalnya saya barusan malah justru habis bertamu hehehehe,,,
    Terimakasih kembali atas doa’nya. Yang penting anda lebih sehat, masalah pahala atau amal saya yang ngelipet ganda, saya kurang peduli sebab itu urusan Allah.
    Kalau mengajak anda, semua artikel dalam blog ini isinya mengajak kita semua. Okelah melalui akal dulu (atau silahkan gunakan istilah wawasan kalau itu lebih baik), tapi akan lebih enak kalau bacanya dengan qalbu. Saya dikasih tau sufimuda mengenai cara baca dengan qalbu ini dan memang akhirnya jadi lebih nyambung and terasa.
    Apa yang kita dengar dan kita lihat memang semuanya penuh hikmah. Dan itu ada dimaksudkan di dalam Al Qur’an dan hadist. Tapi yang kita dengar dan lihat hanya akan berkumpul di otak selama kita tidak melihat dan mendengar dengan qalbu yang bertali dengan Nya.
    Dan kapanpun, otak tidak akan pernah bisa membawa kita sampai kehadirat Allah SWT.

    Rahasia selalu menang? ah, semua ikhwan2 juga tau. 10, Aria, sufiwanita, sufimuda, abahselatan, rindu damai, dan lainnya. Di toko sebelah juga ada.. huehuehheuheueheu,,,,

    Aku pernah menanyakan hal yang sama diwaktu tertipu dulu. Dijawab sama yang sudah tahu:
    Yang namanya rahasia, sudah tentu jalannya tersembunyi dan susah dikenal orang banyak. Hanya orang-orang yang dipercaya dan dekat saja yang akan dibisiki jalan itu dan diajak serta. Itulah gunanya mendekati orang yang benar2 mengenal jalan rahasia itu supaya kita bisa diajak menemui Yang Maha Rahasia.
    Kalau semua orang bisa dan sampai, bukan rahasia lagi namanya.

    Halah,, kok lagi-lagi answering with question sih sep? Kan cuma jawab : sudah (dengan contohnya) atau belum.
    Saya percaya kok kalo asep bukan orang yang suka berfikiran njelimet nan ruwet. Dan saya juga percaya di postingan berikutnya asep pasti menjawab antara sudah (dengan contoh hadisnya) atau belum.

  • asep

    @ajak-ajak

    Bukan saya yang melipat gandakan, tapi Allah Swt ( jadi ge er deh ), kalo ga mau ya udah.
    Kenapa anda semua main rahasia-rahasian segala. Jangan-jangan anda semua bagaikan katak dalam tempurung ? gimana masuknya ya? bingung juga saya, mengaku bisa terbang, tapi hanya dalam khayalan.
    Contohnya begini : HR Tirmidzy, Ibnu Majah, Baihaqi dan Ahmad bin Hambal ” Hendaknya kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunah Khulafr al-Rasyidin”
    Kalo menurut mas gimana ? terus bisa disebutkan hadist mengenai Imam Mahdi Afs. Kan anda ilmu anda sudah sudah menembus rahasia kealam sana, alam antah berantah ?

  • 10

    Ass.Wr.Wb
    @ kang asep
    Kalo disuruh memilih yang tiga, lebih baik saya memilih yang benar yaitu Al Qur’an dan hadist dari Ahlul Bait Nabi Muhammad Saw
    ————————————————————————–
    Oooooh kalo saya lagi berhadapan dengan seorang ahlul bait tho baru tau saya, sampek berapa sih KEYAKINAN anda kang??? sssstttt jangan rame2 sebab ini rahasia anda tahu kalo AL QUR’AN dan HADIST adalah BID’AH/Di ada – adakan?
    Pernah tha mas NABI MUHAMMAD SAW menyuruh untuk membukukan ALQUR’AN & HADIST NYA coba pernyataan itu anda cari di hadist apa, karangan siapa, dan seumpama alqur’an disuruh membukukan anda disurat apa? juz berapa? ayat berapa? (lebih diperhatikan mas)
    ==========================================
    Ini kata-kata mutiara atau apa yang semisalnya ?
    Sepertinya ilmu mas memilih jalan pintas dengan melupakan / belum tahu / belum sampai pemahaman Al Qur’an dan hadist Ahlul Bait Saw.
    ==========================================
    wah-wah anda masih harus banyak belajar kalo anda mengharap surganya tak kasih tau yaaach?
    penduduk surga bukan dari golongan ahlul bait aja ada para solihin,tabiin,suhada,mu’min nah jadi bukan ahlul bait atu kang?
    jalan yang pilih adalah bukan jalan pintas tapi jalan yang LURUS sekali YANG LURUS,bukan jalan polemik,jalan perdebatan,jalan eyel-eyelan sebab rosululloh mendidik untuk menjadi umat dengan HATIi yang lunak bukan yang bener tapi maunya bener sendiri
    Akang tahu bahwa ALQUR’AN pada tiap ayat2nya & tiap hurufnya ada dhohir dan bathinya ( INNA QUR’AN DHOHIRON WA BATHINAN) jadi ndak usah meragukan jalan kami, seumpama jalan kami salah… tho udah dari dulu kaum tasawuf di HANCURKAN oleh ALLOH karena merusak jiwa AL QURAN oke man?
    BUKTINYA: Syaikh Abi Yasid Thifur bin Isa bin Adam bin Sarusyan Al Busthomi,
    secara silsilah tidak melalui SYAYIDINA ALI tapi dia juga termasuk al ulama warosatu anbiya buktinya dia
    Datangnya membawa tugas.
    Perginya meninggalkan bekas.( dia jadi AIKON LHO MAS di KOTANYA)
    jadi yang anda takutkan kepada kami orang2 tasawuf tidak ber alasan

    wasalam.

  • 10

    @KANG ASEP
    mengenai pernyataan anda pada saudariku RINDU DAMAI:
    Nah ini hadist yang menjadi polemik menurut ahli hadist dari berbagai mahzab dan golongan setelah Nabi Saw wafat. Coba deh pelajari dan teliti lagi yang benar. Kayanya terbalik deh pemahamannya yang dimaksudkan dalam hadis tsb yang benar adalah Nabi Saw menumpahkan ke dada Sayyidina Ali Kw sambil berbisik pada peristiwa Isro’ Mi’raj.
    ————————————————————————–
    NAH KAN jadi polemik lagi jangan2 anda dan golongan anda sendiri yang menjadikan semua ini polemik ,

    Kayanya terbalik deh pemahamannya yang dimaksudkan dalam hadis tsb yang benar adalah Nabi Saw menumpahkan ke dada Sayyidina Ali Kw sambil berbisik pada peristiwa Isro’ Mi’raj
    ———————————————————————–
    anda menukil dari hadist riwayatnya siapa? buku apa? belinya di mana barang kali di perpustakaan saya adacoba saya cari karena yang anda di bicarakan ini ISRO’ & MI’ROJ adalah sebuah perihal penting bagi saya

  • asep

    Wa’alaikumsalam Wr. Wb.

    @Semuanya

    Sebenarnya saya tidak mau berpolemik lagi dalam diskusi ini, sudah dulu ya, silahkan baca lagi komentar saya dibawah ini :

    Daripada mengaku pinter, tapi keblinger. Mengaku bisa terbang, cuma dalam khayalan. Ya, itulah seperti katak dalam tempurung, siapa yang menanam, dialah yang menuai.
    Sepertinya anda semua ingin mendahului Ahlul Bait Nabi Muhammad Saw dengan tasawuf anda. Coba deh renungkan dulu, sebelum melangkah lebih jauh. Coba buka mata, pasang telinga dan fikiran, tengoklah saudara-saudara kita umat Islam sedunia. Negara manakah yang kosisten dengan syariat Islam yang disebut negara fundamentalis yang berpegang teguh dengan Al Qur’an dan hadist-hadist dari Ahlul Bait Nabi Saw : Tsaqalain, Gadhirkum, Ashabul Kisa dll. Siap membeka diri / mempertahankan diri dan berjuang dengan konsekwensi apapun dari musuh-musuh Islam dan penguasa thagut.
    Tasawuf adalah bagian dari agama, jadi masih banyak yang harus diketahui demi tegaknya syariat Islam di alam semesta ini. Mari kita bersatu berjuang melawan musuh-musuh Islam dan penguasa thagut.
    Tanggalkanlah apa yang menjadi mahzab/golongan/thariqat anda, marilah kita kembali ke sumbernya yang murni yaitu Al Qur’an dan Hadist dari Ahlul Bait Nabi Saw.
    Saya menyadari dan memahami bahwa ” Tidak ada paksaan dalam agama “, akan tetapi manusia adalah makhluk yang paling sempurna dalam penciptaanNya. Hanya taufik dan hidayah dari Allah Swt yang dapat merubah segalanya.
    Hidup di dunia hanya 2 (dua) pilihan : memilih yang benar atau yang salah.
    Saya percaya dengan anda sekalian dengan ilmu dan pengetahuan anda yang telah melambung tinggi kealam sana, Insya Allah pasti bisa memilih diantara 2 (dua) pilihan tersebut.

    Demikianlah untuk menjadi bahan renungan dalam mencari kebenaran yaitu jalan lurus yang Allah Swt ridhoi. Apabila ada kata-kata/tulisan yang salah, mohon ma’af yang sebesar-besarnya. Mohon ma’af lahir dan bathin.

    ” Ya Allah, tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan ni’mat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat ”

    Wallahu’alam Bishawab

    Wass. Wr. Wb.

    nb : Isro mi’raj tanyakan saja di blog pengembara jiwa.

  • ajak-ajak

    @asep

    Bukan saya yang melipat gandakan, tapi Allah Swt ( jadi ge er deh ), kalo ga mau ya udah
    —————————————————————————
    So Pasti yang melipat gandakan itu cuma Allah, kasihan sekali kalau sampai ge er, dan mungkin asep perlu tahu bahwa ada bedanya antara ‘saya kurang perduli’ sama ‘saya tidak mau’.

    Kenapa anda semua main rahasia-rahasian segala. Jangan-jangan anda semua bagaikan katak dalam tempurung ? gimana masuknya ya? bingung juga saya, mengaku bisa terbang, tapi hanya dalam khayalan.
    ————————————————————–
    hehehe,,, kalau semua tahu dan sampai, bukan rahasia, apalagi Maha Rahasia.
    dan,,, hehehehe lagi, baru kali ini ada katak dalam tempurung bisa terbang. Bingung itu dirasa otak, otak kita ini lah yang jadi tempurung. Kalau masih pakai otak, yaa selamat berkhayal bisa terbang, sebab hidupnya memang didalam tempurung.

    Contohnya begini : HR Tirmidzy, Ibnu Majah, Baihaqi dan Ahmad bin Hambal ” Hendaknya kalian berpegang teguh pada sunnahku dan sunah Khulafr al-Rasyidin”Kalo menurut mas gimana ?
    —————————————–
    Kita coba pakai otak ya…
    Wah, di sanad itu yang jadi ahlul bait nya siapa ya? Nanti salah lagi… ngayal lagi,,,
    Khulafr al-Rasyidin itu siapa? Cuma Ali kwh, atau selain Ali kwh?
    Sunnah rasul yang mana? Yang nikah banyak, yang melihara janggut, bersiwak, yang jujur, baik hati, gemar menolong dan tidak sombong? Atau yang mana? sunnah Khulafr al-Rasyidin itu yang mana? Yang bersholawat, merayakan maulid nabi, yang berziarah kubur, atau yang mana?
    Silahkan jawab segelintir kecil keingintahuan otak saya.

    terus bisa disebutkan hadist mengenai Imam Mahdi Afs. Kan anda ilmu anda sudah sudah menembus rahasia kealam sana, alam antah berantah ?
    ————————————-
    Asep suka ngigo yah? Kenapa pindah jalur pake tanya hadist imam mahdi segala? saya ga punya ilmu apa-apa, apalagi ilmu untuk menembus ke alam antah berantah. Ga nyambung dech pertanyaannya.
    Kalau mau tau imam Mahdi, tanya sama yang mengutusnya donk.

    Dan lagi-lagi anda tidak menjawab, sudah pernah baca hadis pujian Nabi atas Sahabat selain Ali kwh, atau belum aseeeeeeeeeeeeeeepppp????
    Di komen sebelumnya sudah saya katakan:

    Dan saya juga percaya di postingan berikutnya asep pasti menjawab antara sudah (dengan contoh hadisnya) atau belum.
    ————————————————-
    Dan ternyata asep bukan orang yang bisa saya dipercaya, gimana mungkin dikasih rahasia? Kalau cuma diminta jawab sudah-belum aja gak bisa, apalagi kalau diminta pegang rahasia?

  • asep

    Ass. Wr. Wb

    @Semuanya

    Alhamdulillahirrabbil’alamin, kita berjumpa lagi.
    Setelah saya merenung dan bertafakur kepada Allah Swt, dalam tanggapan-tanggapan saya tersebut diatas, belumlah dikemukakan apa yang menjadi pegangan kaum musilimin setelah Nabi Saw wafat mengenai hadist-hadist Ahlul Bait Nabi Saw.
    Mungkin saudara-saudara sekalian ada yang belum membaca atau sudah membaca tapi belum memahaminya. Maka wajar apabila tanggapan saudara-saudara sekalian sangatlah keras untuk menolaknya, bahkan ada kata-kata yang tidak pantas untuk dikemukakan dalam blog ini dengan ilmu pengetahuan yang saudara-saudara sekalian miliki. Saya baru menyadari hal tersebut, sbb :

    – Hadist ats-Tsaqalain :

    Diriwayatkan dalam hadist Sahih Muslim dari Zaid bin Arqam ra yang berkata : Rasulullah Saw pernah berkhotbah dihadapan kami di daerah bernama Ghadir Khum, antara Mekah dan Madinah ( sepulang dari haji Wada’ yang terakhir ). Sejenak beliau menengadah ke langit, memuji dan menyanjung Allah Swt, kemudian bersabda :
    ” Amma ba’du. Wahai hadirin semua, sesungguhnya aku seorang manusia biasa yang tak lama lagi akan dipanggil utusan Tuhanku (malaikat maut) dan akupun akan memenuhi panggilannya. Kutinggkalkan di tengah kalian dua bekal yang sangat berharga (ats- Tsaqalain) Yang pertama adalah Kitab Allah (Al Qur’an), didalamnya terdapat petunjuk dan jalan terang. Maka ambilah Kitabullah itu dan berpegang teguhlah kalian padanya. Dan yang kedua yaitu Ahlul Baitku. Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahlul Baitku. Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahlul Baitku. Kalian kuingatkan kepada Allah akan Ahlul Baitku “.
    Dalam hadist yang lain : Sahih Muslim, Bukhari, al-Hakim dalam al-Mustadrak dll, meriwayatkan :
    ” Sesungguhnya aku tinggalkan dua hal yang sangat penting dan berharga (ats-Tsaqalain) bagi kalian : Kitab Allah (Al-Qur’an) dan Keluargaku (‘Itrahku), Ahlul Baitku. Keduanya tidak akan pernah berpisah sehingga berjumpa kembali denganKu di telaga Syurga (al-Haudh) “.

    – Hadist Ghadir Khum :

    Setelah menyampaikan “ats-Tsaqalain”, kemudian Rasulullah Saw menarik dan mengangkat tangan Ali bin Abi Thalib Kw dan berkata :
    ” Barang siapa yang menjadikan aku sebagai pemimpinnya (khalifahnya) , maka Ali sebagai pemimpinnya juga. Ya Allah , pimpinlah orang yang menjadikannya (Ali) sebagai pemimpinnya dan musuhilah orang-orang yang memusuhinya ”

    Hadist tsb juga diriwayatkan oleh banyak jalan. Perawinya mencapai jumlah 110 sahabat, 80 tabi’in dan tidak kurang dari 360 sumber Islam utama telah menukilnya (Payame Qur’an, jild 9 hal 181 dst)

    Ini adalah baru salah satu hadist dan banyak lagi hadist-hadist lainnya. Mungkin saudara-saudara sekalian bisa mencarinya sendiri.

    Demikianlah, semoga menjadi bahan renungan di dalam mencari kebenaran menuju ma’rifatullah.

    Wass. Wr. Wb

  • asep

    @ajak-ajak

    Ma’af ya, pas anda masuk saya lagi menulis yang tsb diatas. Pas saya masuk baru dapat dibaca komentar anda. Dan biasa supaya dapur ngebul teruuus, saya mau permisi Ass. Wr. Wb. daaaaaah !!!

  • asep

    @ajak-ajak

    hehehe,,, kalau semua tahu dan sampai, bukan rahasia, apalagi Maha Rahasia.
    dan,,, hehehehe lagi, baru kali ini ada katak dalam tempurung bisa terbang. Bingung itu dirasa otak, otak kita ini lah yang jadi tempurung. Kalau masih pakai otak, yaa selamat berkhayal bisa terbang, sebab hidupnya memang didalam tempurung.
    ————-
    Aduh … bingung lagi nih ! katak dalam tempurung, disamakan dengan otak dalam tempurung, bisa terbang lagi! atau katak dengan otak atau otak-otak, gimana mas aja. Mas ini ada-ada saja, heuheuy deudeuh… Mungkin bukan dengan otak, tapi dengan akal dan fikiran manusia bisa belajar, mencari ilmu, mencari nafkah, dll
    Iya, pake rahasia-rahasiaan segala sih. Kaya agen 007 segala. Kalo saya orangnya terbuka, euweuh nu disumput salindungkeun !
    Kan udah iklan mas, masa jadi rahasia begini ?
    ========
    Kita coba pakai otak ya…
    Wah, di sanad itu yang jadi ahlul bait nya siapa ya? Nanti salah lagi… ngayal lagi,,,
    Khulafr al-Rasyidin itu siapa? Cuma Ali kwh, atau selain Ali kwh?
    Sunnah rasul yang mana? Yang nikah banyak, yang melihara janggut, bersiwak, yang jujur, baik hati, gemar menolong dan tidak sombong? Atau yang mana? sunnah Khulafr al-Rasyidin itu yang mana? Yang bersholawat, merayakan maulid nabi, yang berziarah kubur, atau yang mana?
    Silahkan jawab segelintir kecil keingintahuan otak saya.
    —————-
    Dengan membaca komentar anda diatas menggambarkan bahwa pemahaman orang bermacam-macam. Polemik yg ada diantara mahzab/golongan/tharekat atau yg lainnya yang mengaku Islam ternyata berbeda-beda. Dan mas juga bertanya yang mana ? Nanti deh saya jawab diposting yang lain.
    =========
    Asep suka ngigo yah? Kenapa pindah jalur pake tanya hadist imam mahdi segala? saya ga punya ilmu apa-apa, apalagi ilmu untuk menembus ke alam antah berantah. Ga nyambung dech pertanyaannya.
    Kalau mau tau imam Mahdi, tanya sama yang mengutusnya donk.
    ——————
    Saya kira anda mengetahuinya dengan ilmu anda yang serba rahasia itu. Yang melambung tinggi ke alam ghaib / bathin / qalbu atau sudah mencapai tingkat Insan Kamil Mukamil. Kalo saya mah tahu, karena bisa dibaca dan dipahami dengan akal dan fikiran.
    =========
    Dan ternyata asep bukan orang yang bisa saya dipercaya, gimana mungkin dikasih rahasia? Kalau cuma diminta jawab sudah-belum aja gak bisa, apalagi kalau diminta pegang rahasia?
    ——————
    Iya, deh belum tahu mungkin. Tapi dimimbar-mimbar jum’at juga ada puji-pujian tsb, mungkin saya tidak menyadari, karena sudah terbiasa kadang dilupakan/terlupakan. Kalo begitu apa menurut anda pujian kepada sahabat lainnya itu ?

  • pano

    Salam

    @asep

    Salam kenal
    Saya membaca komentar-komentar anda, jadi pengin ketawa juga hihihi…
    Kang asep tahu dari mana mengenai Ahlubait ? betul apa yang dikatakan anda manusia itu punya akal dan pikiran. Jadi harus mencari kebenaran dengan ilmu pengetahuan, yang lahir dulu baru yang batin. Orang-orarng sufi bicaranya kadang ga’ masuk akal, seakan mereka tahu segalanya dengan tarekatnya menuju alam gaib dan mengaku berjumpa dengan Tuhan. Klo menurut saya sih masih ada dalam angan-angan, hanya menurut perasaanya saja. Begitu toh..

    Wasalam…

  • ajak-ajak

    hihihihihi,, Jadi inget cerita burung bul-bul diantara kawanan burung hantu. Si bul-bul di cela habis-2an karena menceritakan keindahan di siang hari.

    “Ga masuk akal,, mana mungkin alam yang hitam ini bisa berubah jadi beraneka warna? Itu cuma angan-angan kamu saja kan? Coba kamu terbang sejauh2nya, pasti semua alam ini warnanya sama. Kalau memang bener alam ini warnanya tidak sama ayo tunjukkan sekarang!!! ” heeeeeeeeee…

    Yaaa, kasihan juga kaum burung hantu yang sepanjang hidup hanya mengenal malam.

  • asep

    Wa’alaikumsalam Wr. Wb.

    @pano
    Salam kenal kembali
    Saya mengetahui Ahlul Bait dari adik saya, yang pada suatu saat meminjamkan sebuah buku, katanya baca dan pelajari dengan teliti. Dan ternyata isinya mengenai Ahlul Bait. Pada awalnya saya merasa bingung, karena isinya berbeda dengan yg saya pahami selama ini. Tapi setelah saya memahami perbedaanya saya jadi mengerti. Kemudian saya membandingkannya dengan mahzab / golongan / tharikat lainnya dan terus sampai sekarang.
    Sebelumnya saya tidak peduli / tidak tahu mengenai perkembangan umat Islam. Yah, biasa saja saya menyikapi mengenai agama Islam mengikuti masyarakat sekitarnya.
    Di daerah saya mas, selalu saja ada perselisihan antara Persis dengan NU begitu juga dengan Muhammadiyah. Belum lagi FPI, Thariqat / Tasawuf, JII, LDII dll. Tidak ada keserasian satu sama yg lainnya, makanya dalam partai juga berbeda-beda. Padahal mereka mengikuti / merujuk kepada kitab Sahih Bukhari Mulsim. Saya fikir bagaimana Umat Islam mau bersatu kalau pemahamannya berbeda-beda ? dan bikin partai sendiri-sendiri. Kan Tuhannya satu, Kitabnya sucinya satu, Nabinya satu. Kenapa mengamalkannya berbeda ? Udah dulu ya mas, saya suntuk nih mikirnya. Gimana menurut mas ?

    Wass. Wr. Wb

    Nb : Kpd pemilik blog, mohon ma’af kalo kehadiran saya mengganggu.

    Sufi Muda :
    Silahkan Mas Asep mampir disini, mudah2an dengan banyak berdiskusi akan menambah wawasan kita masing2.
    Cuma saya sedikit mengoreksi pernyataan Mas Asep, menurut Mas Asep nampaknya hanya dikalangan sunni aja yang terpecah, saya juga banyak membaca tentang syiah, dalam syi’ah sendiri terdapat sekte juga.
    Ummat Islam terpecah telah terlebih dulu di sampaikan oleh Kanjeng Nabi bahwa ummat ini akan terpecah menjadi 73 bagian. Kita tidak perlu harus merasa menjadi yang paling masuk surga, perbedaan itu justru menjadi rahmat dan memperkokoh persatuan ummat.
    Ketika mas Asep telah mantap dengan syiah nya maka secara otomatis mau tidak mau anda juga telah masuk ke dalam salah satu dari 73 bagian yang terpecah yang disebut Nabi.
    Trimakasih sudah mampir disini
    salam

  • Rindu Damai

    Orang-orarng sufi bicaranya kadang ga’ masuk akal, seakan mereka tahu segalanya dengan tarekatnya menuju alam gaib dan mengaku berjumpa dengan Tuhan. Klo menurut saya sih masih ada dalam angan-angan, hanya menurut perasaanya saja. Begitu toh..

    pernyataan Bung Pano di atas memang bisa kita bisa mati ketawa, kok ada ya orang berkomentar seperti di atas…
    Maka nya ke Tuhan itu jangan pakai akal, gak bakalan sampai, kalau kita ceritakan tentang Tuhan malah diketawain, makanya jangan jadi burung hantu terus 🙂

  • asep

    @ajak-ajak

    Ketemu lagi.
    Oh iya, katak juga punya otak, ada ditempurung katak. Mungkin anda pakai otaknya katak. heuheuy deudeuh…
    Burung bul bul dan burung hantu sama-sama terbang, ya tdk mungkinlah.
    Saya mah tdk bisa terbang, buktikan saja sendiri ! Anda bisanya cuman berkhayal saja, liuer kauingna oge hehehe….
    Ah, anda ini tidak bisa mengukur tingginya gunung, luasnya samudera. Eh, kenapa jadi ikut-ikutan juga ya ? Anda sih yang memulainya.
    Gimana pujian kepada sahabat lainnya ? dan ilmu yang rahasia itu ( kan udah iklan) masa jadi rahasia lagi ?

  • ajak-ajak

    @asep

    yah, mungkin Allah mengijinkan otak saya bekerja cuma sebatas kemampuan seekor katak? Allah aja yang tahu. Itulah kenapa saya berkali2 minta ma’af sama asep karena saya sadar kemampuan otak saya sangat-sangat terbatas. Tidak akan mungkin saya bisa menjangkau pemikiran orang2 cerdas, apalagi menjangkau Tuhan hanya dengan kekerdilan kapasitas otak saya.

    Dan mungkin juga selama ini cuma berkhayal, atau mungkin juga benar2 terjadi, toh saya yang rasa dan alami. itu tidak butuh persetujuan dari asep atau siapapun. Kalau dapat kegembiraan, bukankah dianjurkan untuk di ceritakan? Buat saya yang paling membuat saya gembira adalah saat bertemu Tuhan. Dan itulah yang saya ceritakan. Tidak percaya? Tidak setuju? terserah… Toh saya yang butuh Tuhan, saya yang merasakan keindahan itu, saya yang menciumi Tangan dan Kaki Nya, saya yang ditepuk2 pundaknya saat menangis meminta ampunan. Itulah warna-warni yang tidak dipercayai kaum burung hantu.

    Saya memang tidak pernah bisa dan juga memang tidak mau mengukur tingginya gunung, luasnya samudra, sebab kerjaan saya sudah cukup banyak. Lagian gak ada pentingnya buat saya. Daripada capek2 ngukur tinggi gunung dan luas samudra, mending tanya langsung sama yang nyiptain gunung dan samudra.

    Bukannya mau melempar batu sembunyi tangan, tapi setahu saya, anda duluan yang mulai:

    asep, di/pada Oktober 13th, 2008 pada 9:03 pm Dikatakan:
    Ass. Wr. Wb.
    @hamba79 & @sufimuda @ semua yg diblog

    Ilmu rahasia selamanya tetap jadi rahasia yang dipegang teguh oleh orang-orang yang MEMANG MAU menuju ke Yang Maha Rahasia. Itu ga bisa dirubah dan ga ada yang berani merubahnya. Kalo iklannya mah sudah ada dari dulu. Malah yang ngiklanin dari kalangan Ahlul Bait sendiri.
    Eh, asep kenal betul kan sama Ahlul bait?? Wah,, saya jadi seperti ngajarin ikan berenang dong,, ma’af yah sep.

Tinggalkan Balasan ke 10Batalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca