Tasauf

ALLAH MAHA NYATA (AD-DZAHIR )

Bagaimana mungkin sesuatu dapat mendidingi Allah,

padahal Dia-lah yang mendhahirkan sesuatu

Bagaimana mungkin sesuatu dapat mendidingi Allah,

padahal Dia-lah yang tampak pada segala sesuatu

Bagaimana mungkin Allah dapat didindingi oleh sesuatu,

padahal Dia lebih nyata dari segala sesuatu

Bagaimana mungkin sesuatu dapat mendidingi Allah,

padahal kalau tidak ada Dia, tidak ada sesuatu

Bagaimana mungkin sesuatu dapat mendidingi Allah,

padahal Dia Maha Nyata sebelum segala sesuatu

(Al-Hikam)

 

Kata-kata diatas saya rangkum dari Al-Hikam, saya mengambil kata-kata yang menunjukkan bahwa Allah itu benar-benar nyata, tanpa terselubung oleh apapun kecuali oleh nafsu dan disesatkan oleh akal pikiran kita sendiri. Dalam Asmaul Husna salah satu nama Allah adalah AD-DZAHIR artinya Maha Nyata. Silahkan artinya sendiri menurut keinginan masing-masing kita. Kalau anda mengartikan makna Maha Nyata itu bahwa Allah telah menciptakan alam beserta isinya, dengan adanya alam ini menunjukkan Maha Nyata nya Tuhan maka sampai disitulah pemahaman anda.

Beberapa tulisan di sini telah pernah membahas tentang apakah Allah bisa dilihat antara lain bisa di baca Bisakah Melihat Allah beserta dalil-dalilnya dan disini saya tidak lagi mengajak kita semua untuk terus berdebat tentang bisa tidaknya Allah dilihat. Saya menganggap orang yang membaca tulisan ini sudah selesai dengan dalil-dalil berserta tafsirannya, sudah selesai dengan debat yang tidak berujung pada akhirnya akan semakin membingungkan diri sendiri. Saya menganggap anda adalah orang yang telah dibimbing oleh seorang Guru Mursyid, dengan demikian pertanyaannya bukan lagi apakah Allah bisa dilihat di dunia ini akan tetapi pertanyaannya menjadi kapan saya bisa melihat Allah? Lalu jalan apa yang saya tempuh agar Allah bisa memperlihatkan diri-Nya kepada saya?.

Pertanyaan itu jauh lebih bermanfaat daripada anda terus menerus tidak mengakui bahwa Allah itu tidak bisa dijangkau oleh apapun, tidak bisa dilihat sama sekali dikarenakan Dia Maha segala-galanya. Disinilah letak kekeliruan besar yang selama ini tidak kita sadari. Kita menempatkan Tuhan itu disebuah menara yang tidak bisa dijangkau oleh apapun, Hampir seluruh agama menempat Tuhan di langit seagai tempat tertinggi karena tidak ada tempat yang lebh tinggi di dunia ini selain dari langit. Kemahakuasaan Dia kita wujudkan dalam bentuk sulit dijumpai, semakin sulit kita jumpai akan semakin nampak bahwa Dia Maha segala-galanya.  Kalau kita menempatkan Dia sebagai sesuatu yang Maha segalanya, jangan kita lupa bahwa Dia juga Maha Nyata, lebih nyata dari apapun. Dengan demikian  maka kita semua diberi kesempatan untuk melihat Zat Yang Maha Nyata, sebagai bagian dari karunia-Nya.

Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, Aku ingin dikenal, maka aku ciptakan makhluk agar mereka mengenal-Ku”. Tuhan menciptakan makhluk supaya mengenal Dia dengan sebenar-benar kenal, berhubungan dengan mesra, terus menerus berdialog dengan Tuhan agar kita terus terbimbing kejalan-Nya.

 

Dimana Allah?

Pertanyaan itu yang harus kita jawab terlebih dahulu sebelum kita bertanya bagaimana cara melihat Allah.  Hampir disemua web/blog beraliran syariat (wahabi) memberikan jawaban bahwa Allah itu ada di Arasy, arasy itu berada dilangit dan harus diingat pula pengertian langit ini bisa terjadi multitafsir lagi, apa langit yang dimaksud itu yang sering kita lihat diatas kita berwarna biru kalau cerah kemudian berupa berwarna kelabu kalau mendung dan menjadi gelap kalau sudah malam.  Kaum sufi tidak mengartikan langit itu dalam pengertian zahir seperti yang kita lihat, akan tetapi lebih kepada pengertian ruhani, sebagai kiasan maqam yang harus dilewati, sebagai 7 tempat atau 7 titik yang harus dibersihkan di dalam iktikaf/suluk lewat zikir secara kontinu (Istiqamah). Dalam dalil lain disebutkan bahwa Allah itu ada dimana-mana, lalu bagaimana hubungan Allah yang berada di arasy dengan keberadaannya dimana-mana?. Bagaimana Dia yang lebih dekat dari urat leher?

Untuk menjawab semua pertanyaan itu kita mulai dari dalil yang menyatakan rumah Tuhan adalah Qalbu (hati) orang mukmin sebagaimana Allah berfirman dalam hadist Qudsi:

Sesungguhnya langit dan bumi tidak akan menampung Aku. Hanya hati orang beriman yang sanggup menerimanya.”

Kalau ingin anda mencari Allah jangan cari di gunung, di laut, di gereja, di mesjid atau ditempat-tempat lain, sudah pasti anda tidak akan menemukan Allah disana. Carilah dalam hati orang mukmin, disanalah Rumah Allah yang sesungguhnya. Kalau dalam hati anda telah bersemayam Allah, telah berdialog dengan Allah dan telah Nyata Allah dalam kehidupan anda maka dimanapun anda berada maka disitu anda akan menemukan Dia karena sesunguhnya Allah itu ada dimana-mana.

Kemudian anda bertanya, saya kan punya hati kerena semua manusia diciptakan Allah memiliki hati kenapa saya tidak melihat Allah?

Kalau itu persoalannya saya akan tanyakan satu hal kepada anda. Dirumah anda kan punya TV, kalau TV tidak dihidupkan apakah bisa anda bisa menonton acara TV? Menyaksikan  pertandingan sepakbola secara langsung, melihat wajah SBY? Apakah semua bisa anda lakukan kalau TV ada mati? Jawabnya TIDAK. Sama dengan hati anda, kalau anda tidak bisa melihat Allah berarti hati anda mati. Kalau menghidupkan TV memakai energi listrik lalu menghidupkan hati pakai apa? Menghidupkan hati harus menggunakan Nur Allah melalu zikir dengan memakai Thariqat (metode) yang tepat dan dibawah bimbingan seorang yang Ahli (Mursyid).

Pengertian Allah lebih dekat dari urat leher karena tempat bersemayam Allah itu berada didalam hati orang mukmin, sangat dalam dan sangat dekat. Lewat hatilah kita bisa berhubungan terus menerus dengan Dia yang berada di Arasy. Logikanya, suatu saat jika presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pemimpin tunggal Indonesia dan tidak satupun yang menyerupai pangkatnya di Negara kita ini berpidato di TV, maka akan ada jutaan SBY disaksikan oleh masyarakat Indonesia lewat TV bahkan bisa milyaran ditonton oleh masyarakat seluruh dunia, apakah SBY itu jutaan jumlah nya? Tentu tidak, Beliau itu satu tetapi berada dimana-mana, berada di dalam TV yang dihidupkan.

Dan pertanyaan berikutnya adalah bagaimana kita bisa melihat Allah?

Dalam sebuah hadist Nabi bersabda, “Matilah dirimu sebelum kamu mati”. Dan seorang sufi bernama Abu Mu’jam mengatakan: “Barangsiapa yang tidak merasa mati, niscaya dia tidak dapat melihat/bermusyahadah kepada Al-Haq

Kunci seseorang bisa berjumpa dan melihat Allah adalah setelah merasakan mati. Tentu mati yang dimaksud disini bukan nafas berhenti kalau hal ini terjadi maka para nabi dan para wali tidak akan pernah berjumpa dengan Tuhan di dunia. Mati yang dimaksud disini adalah kematian rasa kemanusian kita setelah tenggelam dalam zikir, setelah mengalami 4 tahap mati yaitu : Mati Tabi’I (Zikir Qalbi), Mati Ma’nawi (Zikir Lathifatul Ruh), Mati Suri (Zikir Lathifatus Sirri) dan Mati Hissi (Zikir Lathifatul Kullu Jasad).

Semua pengalaman mati itu hanya bisa didapat lewat Thariqatullah (jalan kepada Allah) sudah ada sejak zaman nabi yang dikenal dengan Thariqatussiriah (Jalan Rahasia). Kenapa disebut Jalan Rahasia? Karena lewat jalan itulah kita bisa menuju kepada pemilik segala Rahasia, dengan jalan itulah kita bisa menemukan sesuatu yang Maha Nyata. Kalau anda belum menemukan jalan itu, segeralah mencari karena Allah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada kita untuk bisa berjumpa dengan-Nya. Tuhan tidak pernah menghalangi seluruh manusia untuk berjumpa dengan-Nya. Namun terkadang manusia merasa terlalu pandai dengan akalnya, terlalu bangga dengan logika sendiri yang pada akhirnya akan menyesatkan diri sendiri tanpa disadari. Imam Al-Ghazali memisalkan orang yang mencari Tuhan lewat logika dan filsafat itu ibarat seorang yang mempunyai kaki dari kayu, rapuh dan mudah patah.

Tulisan saudara T. Muhammad Jafar, SHI Apa Yang Salah Dengan Tarekat hendaknya menjadi bahan renungan kita bersama, terutama untuk kaum yang sangat anti dengan Tarikat.  Setelah kita membuang tarekat, kita bid’ahkan bahkan kita sesatkan, padahal ini merupakan metode yang digunakan oleh para Wali dan para Nabi dari sejak dahulu kala dan sudah terbukti kebenarannya. Kemudian setelah kita tuduh tarekat sebagai pembuat bid’ah dan dengan serta merta mencampakkan sebagai suatu aliran yang “sakit” maka yang  terjadi kemudian adalah kita semua akan dibuat bingung dengan keberadaan Allah dan sudah pasti dengan segala argumen kaum yang tidak memakai Metode (thariqat) yang benar tidak akan bisa menjawab dimana keberadaan Allah, semua sepakat dengan suara bulat mengatakan bahwa Allah itu tidak bisa dijumpai, ya jelas saja karena mereka sudah membuang metodenya.

Kalau sampai saat ini anda masih memahami Allah itu Maha Gaib maka sekali lagi saya menganjurkan carilah ilmu yang bisa membawa anda menuju kepada Maha Nyata, bersungguh-sungguhlah anda dijalan itu dan pasti anda akan mencapai kemenangan (Al-Maidah-35). Saya tutup tulisan ini dengan mengutip  sebuah iklan: Hari gini Allah masih gaib, apa kata dunia!

96 Comments

  • dody ide

    Apa hebatnya bertemu Tuhan ?

    Ah…tidak berhakkah si bisu mencicipi perjumpaan dengan Tuhan hanya karena ia tak mampu berucap Allah beserta ragam taraf bahasa pencapaiannya ? entah teologi bahasa Arab, Jawa, Indonesia , Inggris, India dlsb …

    Ah…tidak berhakkah si tuli tenggelam dalam Tuhan hanya karena semenjak lahir ia tak pernah mendengar syahadat secara fasih lisan ?

    Apakah hanya karena Tuhan kita adalah tuhan kata – kata ?

    Rileks sejenak…
    Jangan bawa doktrin apapun…
    Jangan bawa reka pemikiran apapun…
    Jangan bawa pengalaman apapun…

    Pandangi saja manusia yang ada di dekat kita
    Amati…
    Energi apa yang bisa membuatnya bergerak dan bertingkah polah sedemikian rupa.
    Temukan…
    Ikuti…
    Itulah jalan Tuhan yang sangat nyata
    Begitu lurusnya hingga sering ditawar oleh akal yang berbelit dan qolbu yang berbolak – balik

    Kalau saya dan anda tak mampu bermaqam memandang, bahwa sebenarnya setiap manusia itu sama persis hanya sebatas daging wayang tak berdaya yang diselubungi oleh Sang Ruh, lalu apa hebatnya bertemu Tuhan di kejadian antah brantah…. ?

    Lha wong Iblis saja sejak Adam ada sudah ‘ face to face ” ngobrol dan berbantahan dengan Tuhan..
    Iblis pun nggak perlu kusyu beribadah untuk berjumpa dengan Tuhan….

    Terus gimana ?

    Kalau saya pribadi ummi saja mengikuti jejak Rasulullah…

    Maksudnya ?

    Ummi ya ummi….hanya mampu mengeja alif ba’ ta’ kalau di tuntun Allah.

    Lalu terus belajar menghargai setiap manusia karena di dalamnya bersemayam Sang Ruh.

    Nggak lebih, nggak kurang.

    Nggak tahu lah…

    La haula walaquwwata ila billah

    Wassalam

    Dody Ide

    http://www.padhangjingglang.blogspot.com

    • KUCKLUK

      Apa hebatnya bertemu Tuhan ?

      bos, ini adalah kalimat pertanyaan yang bagus,
      tetapi menjelaskan kebodohan anda dalam beragama, dan Keputusasaan anda kerena anda kecewa dalam hidup anda.

      apa hebatnya? yaa karena ini adalah PERINTAH ALLAH YANG WAJIB DIKERJAKAN dan JELAS2 PERINTAHKAN BERTEMU ITU ADA DIALQURAN YANG AGUNG.

      sama ketika anda bertanya,
      apa enaknya sholat?
      apa hebatnya puasa?
      apa hebatnya Haji?
      KALAU anda bertanya seperti ini, sama saja MERAGUKAN ALLAH yang sudah Menciptakan dan MEMERINTAHKAN SUATU AMAL SHOLEH YANG TERBAIK UNTUK Manusia.

      Kalau anda masih ragu sama ALLAH, maka apapun penjelasan yang diberikan anda akan membantahnya.
      karena Hati – pendengaran – pengelihatan sudah buta dan keras seperti Batu.

    • rusydialkautsar

      Salam
      Bertemu Tuhan menjadikan kita hamba dihadapannya, namun kuat, kreatif, tangguh kita di hadapan seluruh dunia. bertemu Tuhan mengenalkan kita sebagai ciptaan yang lemah namun kita tidak pernah putus asa dalam mengarungi hidup ini. bertemu Tuhan tidak punya makna apa-apa jika hanya menenggalamkan kita dalam kelemahan. bertemu Tuhan hendaknya membentuk kita pribadi yang “sejuk”, damai, mencerahkan dan harapan. bertemu Tuhan berarti kita mampu menampung berbagai perbedaan yang ada sehingga kita menjadi bijak dan santun. akhirnya bertemu Tuhan membiasakan kita beribadah di malam hari, dan berusaha maksimal di siang hari dalam berbagai hubungan.
      jadi bertemu Tuhan itu menjadi tidak hebat dan juga hebat. itu adalah sebuah tindakan penyatuan dari dua hal yang berbeda.

  • sufimuda

    Terlebih dahulu salam kenal untuk bang dody…
    Terimakasih udah singgah di sini…
    Pertanyaan “Apa hebatnya bertemu Tuhan?” adalah sebuah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban karena pertanyaan itu hanya keluar dari dua jenis manusia yaitu SOMBONG dan PUTUS ASA.

    SOMBONG; karena merasa dirinya hebat jadi tidak merasa perlu berjumpa dengan Tuhan yang telah menciptakan alam berserta isinya dan juga telah menciptakan dirinya.
    PUTUS ASA; sebenarnya keinginan untuk berjumpa Tuhan sangat besar namun sudah berbagai metode dicoba gagal lantas berkesimpulan bahwa Tuhan itu tidak perlu dijumpai.

    Lha wong Iblis saja sejak Adam ada sudah ‘ face to face ” ngobrol dan berbantahan dengan Tuhan..
    Iblis pun nggak perlu kusyu beribadah untuk berjumpa dengan Tuhan….

    cukup Iblis aja yang durhaka, kita jangan ikut2an Iblis, Cari jalan selamat aja, kan Tuhan telah menurunkan Nabi dan Rasul, menurunkan kitab2 sebagai penuntun kita agar tidak tersesat

    Kalau saya pribadi ummi saja mengikuti jejak Rasulullah…

    Maksudnya ?

    Ummi ya ummi….hanya mampu mengeja alif ba’ ta’ kalau di tuntun Allah.

    Kalau Nabi itu ummi tidak ada masalah karena kontak Beliau sangat sempurna dengan Allah SWT, dan Beliau diajarkan oleh Jibril AS, seluruh tubuh Beliau diliputi oleh Nur Allah. Dan ucapan Beliau merupakan Firman Nafsani dan Beliau adalah Al Qur’an yang berjalan.

    Masih banyak hal yang dicontoh dari Nabi bukan hanya ummi nya aja.

    Bisa memberi komentar di sufi muda menunjukkan bang dody bukan seorang ummi….

    Makasih udah mampir disini.
    Salam

    • pokemon

      ehem… mohon maaf saudaraku sufi muda…bukankah tanggapan sufi muda menunjukkan keegoisan dan kesombongan juga????….

      ——————————————————————————

      jika ALLAH menyebut IBLIS atau kaum manusia sebagai kafir/munafik/sombong/fasiq…. maka itu adalah HAQ ALLAH untuk menilai… dan kepastiannya tidak terbantahkan.

      sedangkan kita????
      …adakah terucap dari yang MULIA atau tercantum di dalam aturan kitab mengenai HAQ atau kewajiban seorang hamba itu untuk MENILAI dan MENUDUH manusia lain sebagai manusia yang sombong/fasiq/munafik/kafir???? —-adakah jaminan kepastian pada dirimu wahai manusia????

      tugas utama hamba:

      sebagai pemberi nasehat dan pemberi peringatan…

      diterima dengan baik atau tidak nasehat dan peringatan kita, kembalikanlah kepada yang berhak untuk menilai… sehingga kita tidak terjerumus pula sebagai hamba yang lupa diri……………

      513 – WASSALAM

        • pokemon

          Pertanyaan “Apa hebatnya bertemu Tuhan?” adalah sebuah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban karena pertanyaan itu hanya keluar dari dua jenis manusia yaitu SOMBONG dan PUTUS ASA.

          apakah pernyataan diatas ini bukan penilaian terhadap seorang manusia lain???

          • pokemon

            @hostbond :

            kutipan tulisan BAng SM:
            Bisa memberi komentar di sufi muda menunjukkan bang dody bukan seorang ummi….

            apakah pernyataan diatas bukan pernyataan penilaian????…hmmmm

            setahu saya ….. sebelum kenal tarikat ini KITA SEMUA ADALAH ORANG YANG SOMBONG, FASIQ, dan PUTUS ASA seperti BANG DODY….

            adakah yang bukan dari golongan itu sebelum DIPERKENANKAN masuk tarikat ????

            lalu….

            apakah pernah SANG MAHA GURU membuat pernyataan tersebut kepada kita para muridnya yang awalnya adalah orang2 yg sombong dan putus asa ..???

            apakah pernah orang2 sombong dan putus asa seperti kita yang sekarang jadi murid, yang datang kepada SANG MAHA GURU ketika berseberangan di suruh untuk pergi dan mencari tempat lain????

            APAKAH HAQ ANDA WAHAI SANG MURID??????

            menurut kalian siapakah yang menggerakkan HATI MEREKA UNTUK BERKUNJUNG KE BLOG INI KALAU BUKAN SANG MAHA GURU?????

            lalu begitukah perlakuan sang MURID kepada TAMU YANG MENYAMBUT UNDANGAN SANG MAHA GURU???

            ingatlah saudaraku… yang dituntun oleh SANG MAHA GURU UNTUK BERTEMU KITA ADALAH ORANG@ YANG SOMBONG DAN PUTUS ASA…. sama seperti kita dulu…

            tetapi karena kesabaran dan kasih sayang (menerima jambalan dosa kita) yang tiada duanya sehingga kita berhasil diselamatkan….dan itulah pengorbanan SANG MAHA GURU…..KEMULIAAN PARA NABI DAN RASUL

            kesabaran membimbing dan memberi syafaat/ampunan bagi mereka adalah tugas SANG MAHA GURU yang dipercayakan kepada kita……jagalah amanah ini baik2….
            sebagaimana SANG MAHA GURU menjaga kita dulu….

            semoga semua pernyataan saya hanya kesalahan saya saja sebagai seorang yg bodoh dan saya mohon maaf sebesar2nya

            salam sayang selalu dalam islam

    • kheza

      salam jumpa, kita semua menghayal tentang wajah allah, wajah allah tidak tergambar dengan akal fikiran, wajah allah tidak dapat kita jumpai kalau dirimu masih ada keakuan diri hanya sesama allahlah yang dapat melihat diri robby tu robby

  • mamo cemani gombong

    assalamuallaikum wr.wb .
    bang Sufi Muda tolong doakan saya mamo dr gombong kebumen jawa tengah agar dapat rizqi yg banyak biar cepat ketemu guru Mursyid di batam . saya ingin secepatnya daftar jd Hamba Alloh ., syukur bisa jumpa denganNya amin….kayaknya 90 % artikel SM dah tak baca . langsung cinta n ingin jadi muridnya Mursyid . yang jelas saya ingin selamat dunia dan akherat …amin yaa rabbal allamin . wassalam

    • wong jawa

      Mas mamo,.. cahaya kui akeh ana sing peteng remeng2, ana sing padang lan ana sing luwih padang, ager bisa melua cahya sing PALING PADANG… Insya Allah ager niat psti ana dalan. matur nuwun…

  • mas telo

    beribadahlah kamu beserta tuhan jika belum berserta carilah orang yang beserta tuhan
    tak usah kita cari tuhan kita ikuti aja orang yang beserta tuhan pasti kita jumpa
    terima kasih GURU

  • wawan

    Pertanyaan : Apakah perbedaan Allah dan Rabb ? Apakah Roh itu Allah ? jika allah ada di mana2 lantas apa makna dari surat al-ikhlas bahwa allah itu esa …terima kasih

    • wong jawa

      tergantung dr sudut pandang mana anda memaknai, Allah itu SATU ttpi dia ada dmna2, coba tengok surat Al Baqarah ayat 115 (kmnapun kmu mmndang dstulah wajah Allah) mungkin ayat ini bsa mnjadi bhn renungan, setidaknya untuk sdkit mmbrikn jwban prtnyaan tdi.

  • Aban poetra

    Buat mas mamo dijakartakan ada buka bimbingan menemui allah,dg cepat oleh bpk kuswanto abu irsyad.tarekat sunan bonang dan sunan ampel

    • wong jawa

      akan ttpi kita harus bsa memilah mana yg memang samar dan mana yang di SAMARKAN oleh orang2 yg sengja ingin mrusak Kekuatan Islam yang Haqiqi.

  • Nenek sudah Tua

    Asalamu’alaikum

    apakah benar sufi ajaran Nabi?
    silahkan kunjungi web:www.tasawuf.muslim.or.id

    wassalam

  • cah gendeng

    Mengapa Allah tidak menjadikan semua makhluknya untuk jadi kekasihnya… ya…… ?????

    dan mengapa kok ada orang baik-atau jelek. baik semua kan jadi enak to….. ????

    atau sekalian langsung masuk surga malah lebih enak lagi…..!!!! tak perlu proses-proses yang ribet.

    thanks for all.

  • bahacam

    aku jadi bingung katanya allah itu dekat dan besar dan dhohir dan mendengar dan melihat dan yang lainnya, untuk melihatnya aja kok pakai jalan ( thoriqot ) pakai mursyid dan macem2 …. aduh pusing aku !

    • faqir

      Saudaraku, umpakan sebuah TV dekat dengan Saudara. Apakah untuk mencari Acaranya Anda perlu mencari dulu frekuensinya? misalnya di 505 UHF, 656 UHF baru keluar gambarnya (stasiun TVnya). Jika tidak dapat frekuensinya walaupun TV nya sudah hidup, Saudara hanya melihat “semut-semut”

      Tarikat itulah metode untuk mendapatkan Frekuensi itu

      Mohon maaf bila hamba salah

  • Herry

    untuk perenunangan saudaraku yg blm “Bertemu”:
    1.Rkn islam yg pertama..apa yg anda saksikan shg anda mengucap shadat ?
    2.Siapa belum merasakan berarti dia blm tahu, hanya yg merasakan yg “tahu” mis.bila sy minum kopi rasa asam tentu anda tidak tahu bila blm meminumnnya/merasakannya.
    3.Kafir adlh bentuk lain tertutup/cover dr Tahu/kenal.
    4.Ayat Quran menyatakan ; dirikanlah Sholat unt. mengingat KU klo tidak kenal apkah anda bsa ingat ?
    Maha Benar Allah dg Firmannya…………..

  • Herry

    untuk perenunangan saudaraku yg blm “Bertemu”:
    1.Rkn islam yg pertama..apa yg anda saksikan shg anda mengucap shahadat ?
    2.Siapa belum merasakan berarti dia blm tahu, hanya yg merasakan yg “tahu” mis.bila sy minum kopi rasa asam tentu anda tidak tahu bila blm meminumnnya/merasakannya.
    3.Kafir adlh bentuk lain tertutup/cover dr Tahu/kenal.
    4.Ayat Quran menyatakan ; dirikanlah Sholat unt. mengingat KU klo tidak kenal apkah anda bsa ingat ?
    Maha Benar Allah dg Firmannya…………..

  • DENY YULIANSYAH

    APA HEBATNYA BERTEMU TUHAN ?……
    TIDAK ADA HEBATNYA !……
    YANG HEBAT ITU JIKA MENCINTAI DAN DICINTAI ALLAH !
    JANGAN KHAWATIR DAN JANGAN TAKUT…..
    KATAKAN SAJA APA YANG INGIN ANDA KATAKAN……
    SILAHKAN SAJA BERIKAN PENILAIAN DAN TANGGAPAN……
    SEKARANG INI TERLALU BANYAK MANUSIA YANG TIDAK TAHU…. TAPI MENGAKU TAHU…..
    MENGAKU MENGENAL ALLAH…. TAPI SEBENARNYA DIA JAUH DARI ALLA.H…
    MARI KITA SALING MENGISI…..
    KIRIMKAN TULISAN ANDA DALAM BENTUK APAPUN, BAIK ITU PERTANYAAN, KRITIK BAHKAN MAKIAN KE EMAIL SAYA DGUSTI19@GMAIL.COM
    INSYA ALLAH…. KITA AKAN SALING MENGISI…

    • SufiMuda

      Mustahil mengharapkan cinta tanpa pernah berjumpa. Yang saya kawatirkan orang mencintai Allah seperti orang pada umumnya. Mencintai Allah “kira-kira”.

  • DENY YULIANSYAH

    kenapa mencari perjumpaan ?
    padahal setiap saat kita berjumpa dengan AZ-ZAHIR… bukan kah DIA MAHA DEKAT….. ?
    Ibarat IKAN Mencari AIR….!
    CINTAI dan harapkan CINTA NYA….
    Itulah Kesempurnaan !

  • iyan

    Apakah kalian percaya Alloh Maha Bijaksana?jika kalian yakin sungguh kalian tdl pantas bersikap dan bertanya seperti itu

  • Zulfadhli

    Bismillaahir-rahmaanir-rahiim

    Sesungguhnya ALLAH di setiap tempat (dimana-mana) dengan Ilmu-NYA, Qudrat-NYA, Iradat-NYA, Sama’-NYA, dan Bashar-NYA, bukan dengan Zat-NYA, sedangkan Zat ALLAH berada di atas Langit yang ketujuh di atas ‘Arasy bersemayam (Istiwa), dengan cara-NYA sendiri, sesuai dengan ketinggian, kebesaran, keagungan, dan kesucian-NYA, kita tidak mengetahui, dan tidak ada sesuatupun yang serupa dengan DIA (tidak serupa Zat-NYA, nama-nama-NYA, sifat-sifat-NYA, maupun perbuatan-perbuatan-NYA), bersemayam di atas ‘Arasy ialah satu sifat ALLAH yang wajib kita imani.

  • situ

    Silakan menyimak : http://gerakanalmahdi.wordpress.com
    ………………………………………………
    SEBUAH HIKMAH & PELAJARAN
    (Khusus untuk anak-anakku)
    ………………………………………………
    Yang jelas bukan dari saya yang menulis. Tapi dari seseorang yang memang tidak mau diketahui jati dirinya. Silakan direnungkan semua pihak….

  • Aku

    sudahlah, amalkan saja apa yg kalian ketahui, tak akan bertambah ilmu kalian, kalau bicara terus.
    bahkan syetan pun lebih halus dari niat kalian semua.

  • Then Must Joko

    salam kasih dan damai wahai saudaraku sufi muda..

    Terima kasih yang tak terhingga saya haturkan kepada saudaraku sufi muda, yang telah meluangkan waktu tuk memuat artikel ini…artikel anda begitu jelas dan gamblang baik dalam segi penulisan dan peng ibarat annya, semoga tambahan wawasan ini akan lebih menjadikan iman kita lebih meningkat..

    saya pribadi menyadari bahwa akan banyak pandangan terhadap hal ini, ibarat kita melihat sebuah cangkir melalui berbagai sisi…yg melihat dari sisi kiri akan berbeda pendapatnya dengan org yang melihat dari sisi atas…tetapi itulah hidup dan kehidupan…

    saya cuman kasih saran saja…janganlah kita menempatkan diri kita sebagai juri / panelis terhadap orang lain…jadilah JURI untuk diri kita sendiri..

    wassalam
    salam BHINEKA TUNGGAL IKA

  • iwan

    assalamualaikum. …hemmmm…jngn keliru dalam pngenalan kpada ALLAH…hnya hambanNya yg dkehndaki yg bsa bnar2 mngenalnya..ya tntunya melalui pncarian sang hamba kpda TUHANNYA…bersabarlah sellu dalm ihsan dan zhikrullah. .muda2hn kta semua dberi karunia terbesarNYA….amiinn

  • luck luke

    Hai Sufi muda… hari gini masih ada yg masih menghina sebuah pemahaman bahwa Allah itu masih Ghoib ????… terus mengaku sufi…. hehehe… Allah itu maha apa saja… sesuai yg dipahami masing masing orang… mereka semua benar… yg salah itu orang yg menyalahkan pemahaman orang tentang Allah… Apapun pemahaman manusia tentang Allah itu benar… dan Allah sesuai dengan apapun anggapan dan pemahaman tentang Nya…

  • imet abduh

    assalamu’alaikum..
    numpang tulis2 komen ya SM…
    ALLAH adalah NAMA ZAT PENCIPTA ALAM SEMESTA..
    dari zaman nabi adam as sampai nabi muhammad saw dan seterusnya sampai akhir zaman insya ALLAH nama ALLAH tidak akan pernah berubah khusus umat islam..LAILAHAILALLAH…. NAMA ALLAH ADALAH NAMA ZAT..DIMANA NAMA TIDAK PERNAH TERPISAH DENGAN ZATNYA…karena pada HAKEKATNYA HANYA ALLAH SAJA PENYANDANG NAMANYA… maka sebagai orang mukmin kita diperintahkan berzikir sebanyak-banyaknya dengan menyebut ASMA ALLAH.. atau sebutlah NAMA ALLAH dalam hatimu.. krn hatimu adalah intisari dari jasadmu..cobalah mulai dengan bertafakur duduk diam sejenak dimasjid tulislah NAMA ALLAH dengan kosentrasi yaitu dalam otak akal fikiranmu tulislah NAMA ALLAH..turunkanlah NAMA ALLAH dari otakmu bawalah NAMA ALLAH ketengah-tengah lubuk hatimu..diamkanlah NAMA ALLAH didalam lubuk hatimu dan jangan sampai hilang…terus menerus tunggulah disitu….kerjakanlah ini selalu disetiap selesai shalat wajib atau kapan saja anda punya waktu…krn suatu saat SANG PEMILIK NAMA AKAN MENJAWAB panggilanmu….awalnya hanya berupa rasa yang berbeda…namun lama kelamaan rasa ini akan berubah menjadi bentuk dari gambaran hakekat SIAPA AKU SEBENARNYA…. dan akhir dari pencarianmu akan terucap LAILAHAILALLAH… semoha ALLAH SWT melindungi kita (kaum muslimin) dari jalan yang sesat dan jalan orang2 yang ALLAH murkai…———(al-fatihah)

    berbeda dengan pola pikir orang2 yang sesat (nasrani) yang telah sengaja menyandingkan ALLAH dengan makhluk (yesus)… yang metodenya yaitu hanya melalui (tawasul) kepada yesus sajalah jalan keselamatan dan hidup… yaitu pola trinitas yang sulit dipahami yaitu tuhan bapak…tuhan anak…dan tuhan roh… system dari pemahaman mereka sangat bertentangan dengan ajaran TAWHID..

    dan orang2 yang ALLAH murkai (yahudi) yang menolak kerasulan MUHAMMAD SAW dan tidak beriman kepada ayat2 al-qur’an..

    semoga bermanfaat…

  • pahmi hidayat

    saya yakin bang sufi Muda tersenyum,ketika ada bantahan dan hinaan di blog ini karena yang mampir juga macam2 tingkatannya, yang pasti dari saya ” TETAP SEMANGAT DAN TERSENYUM BANG SUFI MUDA “

  • me

    nanti ALLAH yang akan menjawab semua perdebatan ini..makanya gak usah ribet debat..pikirin gimana bisa jaga hati tetap bersih dan pikiranpun jadi jernih..inget hati itu kaya kaca semakin bersih semakin keliatan..kita cuma semua cuma belajar bersihin hati dan jaga hati tetap bersih..saling mengingatkan dan saling berbagi…

  • belajar sufi

    Asyik jg membaca coment” nya…sebetulnya klo rukun iman n rukun islam di peraktekan dlm keseharian…dg rasa bahagia menjalankannya…disitulah cinta tdk bertepuk sebelah tangan …Ty SM dg blog nya

    • Toro

      Saya bukan dari aliran manapun.
      Saya hanya orang awam yg mendapat hidayah karena hal kenyataan allah ini.
      Demi allah saya tidak mengetahui ayat atau hadis tentang nyata atau gaibnya allah……tapi saya dapat hidayah untuk bertaubat kepada allah karena saya selalu merasa di awasi allah dan itu teranya sangat nyata walau saya tidak bisa melihatnya. Saya gk bukan percaya atau gk percaya dgn yg gaib …….tapi saya gak peduli dgn yg gaib. Gaib itu omong kosong. Setau saya dlm islam juga di larang berurusan dgn yg gaib. Alam kita beda…..tapi allah begitu nyata. Ntah siapa yg nulis itu saya mendukung kebenarannya.

Tinggalkan Balasan ke luck lukeBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca