Rasulullah

URAIAN RINGKAS MENGENAI ISRA’ DAN MI’RAJ RASULULLAH SAW DITINJAU DARI SUDUT ILMU METAFISIKA EKSAKTA

Hari ini tanggal 29 Juli 2008 bertepatan dengan tanggal 27 Ra’jab tahun 1429H, 14 abad yang silam telah terjadi suatu peristiwa yang luar biasa, menjadi tonggak sejarah baru ummat Islam, dimana Nabi Besar Muhammad SAW melaksanakan Isra’ dari Mesjidil Haram di Makkah ke Mesjidil Aqsa di Pelestina, kemudian melakukan Mi’raj dari Mesjidil Aqsa naik ke Sidratul Muntaha, menjumpai Allah SWT, pada saat itulah Beliau menerima perintah shalat sebagai salah satu rukun Islam.

Saya tidak mengajak pembaca sufimuda untuk menelusuri sejarah terjadinya Isra’ Mi’raj, karena kisah itu sudah sering kali diceritakan oleh para mubaligh kita, terkadang jadi membosankan, dari kecil kita sudah mendengar kisah itu. Juga saya tidak menanyakan kepada anda sekalian apakah anda percaya Isra’ Mi’raj tersebut, karena pertanyaan itu sudah dilontarkan selama 14 abad, cuma Abu Lahab, Abu Jahal dan kawan-kawannya yang tidak percaya.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya ingin mengajak kita semua untuk merengungi dan berfikir secara kritis, Bagaimana ilmiahnya sehingga Nabi SAW bisa melakukan Isra’ dan Mi’raj hanya dalam waktu semalam?

Kalau Beliau menuju Tuhan memakai Buroq sebagai kenderaan yang mempunyai kecepatan tak terhingga, apakah Saidina Abu Bakar dan sahabat-sahabat lain juga memakai Buroq?

Apakah seluruh ummat Islam untuk mencapai kehadirat Tuhan perlu melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Nabi?

Nabi mengatakan, yang tidak mencontoh aku bukanlah ummatku, selama ini yang sudah kita contoh adalah pekerjaan lahiriah Beliau, kapan kita mencontoh pekerjaan spiritual Beliau?

Untuk menjawab semua pertanyaan itu, saya mengutip penjelasan yang sangat ilmiah tentang Isra’ Mi’raj oleh Prof. Dr. Saidi Syekh Khadirun Yahya MA. M.Sc dalam bukunya berjudul : CAPITA SELECTA TENTANG AGAMA, METAFISIKA ILMU EKSAKTA JILID II (hal 51-57), Penerbit Universitas Panca Budi Medan.Berikut kutipannya :

URAIAN RINGKAS MENGENAI ISRA’ DAN MI’RAJ

RASULULLAH SAW DITINJAU DARI SUDUT

ILMU METAFISIKA EKSAKTA

Saya akan mencoba untuk mengemukakan dan menguraikan suatu contoh, sebagai ilustrasi yang nyata, karena saya sendiri sebenarnya tidak pula merasa puas, kalau tak ada sekelumit gambaran , yang agak jelas, tentang apa yang dimaksud dengan kehebatan ilmiah metafisika eksakta itu. Contoh yang diambil adalah salah satu fenomena yang hebat sekali, suatu fenomena yang sampai sekarang, tetap hangat dan aktual dan menggemparkan dunia yaitu : ISRA’ dan MI’RAJ RASULULAH SAW disorot dari sudut ILMU METAFISIKA EKSAKTA!

Marilah pelan-pelan kita ikuti uraian-uraian yang sangat ilmiah ini, dengan tenang dan dimulai dengan Bismillah dan ingat akan Rahman dan Rahim serta kasih ALLAH SWT, Penguasa Semesta Alam.

Terlebih dahulu saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, jika ada sesuatu yang kurang sedap dalam uraian-uraian ini, karena mungkin kurang sesuai dengan selera kita. Tetapi kita harus sadar, bahwa ada kalanya kebenaran itu adalah pahit, tetapi kalau sudah dikenal, bahwa kebenaran yang pahit itu adalah obat satu-satunya , maka kebenaran itu akan menjadi manis (Truth is bitter, but Truth is also sweet).

Seperti juga bala yang diturunkan ALLAH, tentu terasa sakit dan pedih pada awalnya, tetapi kalau kita arif dan bijaksana, pandai mengambil pelajaran daripada bala yang diturunkan ALLAH itu, maka akhirnya bala itu akan menjadi petunjuk yang sangat berharga. Sedangkan musuh yang mencari-cari kelemahan kita siang malam, adalah sebenarnya alat yang baik sekali, untuk menunjukkan kekurangan- kekurangan kita, yang kadang-kadang kita tidak sadari sama sekali.

Begitu juga saya percaya, bahwa kita semua sadar benar-benar, bahwa kita bukan hidup di zaman Galileo Galilei lagi, dimana ucapan ilmiah eksak yang benar, tetapi tidak atau belum difahami, orangnya lantas akan “dikejar-kejar”, atau difitnah seenaknya saja. Dewasa ini, kita hidup di zaman hipermodern, kurun XV H, yang sudah hampir kiamat lagi barangkali (oleh “permainan” atom, nuclear dan sinar laser dari manusia-manusia atau “ulah/tingkah” galaxy di alam semesta ruang angkasa), yang semua problema-problema ilmiah benar-benarharus diselidiki kebenarannya, dan kalau memang benar, dapat diambil manfaatnya sesuai dengan firman ALLAH yang berbunyi :

Yaa ay-yuhal-ladziina aamanuu in jaa-akum faasiqun binaba-in fatabay-yanuu an tushiibu qauman bijahaalatin fatushbihuu ‘alaa maa naadiimin.

Artinya : “Hai orang-orang beriman, apabila orang-orang fasiq datang membawa berita kepadamu, maka periksalah lebih dahulu dengan seksama. Supaya kamu jangan sampai mencelakakan orang lain, tanpa mengetahui keadaannya, sehingga kamu akan mrenyesal atas kecerobohanmu itu” (Surat Al-Hujurat ayat 6).

Kesimpulan :

1. Apalagi jika berita itu datangmya dari seorang Islam sejati ! Dan seorang yang benar-benar ahli pula dalam bidangnya

2. Perlu sekali diselidiki akan sesuatu hal sedalam-dalamnya dan seksama mungkin dengan ilmu yang dalam, halus dan tinggi pula yang ada pada kita, sebelum diambil keputusan-keputusan yang menentukan, apalagi yang menyangkut soal-soal Agama Islam! Sebagai proyek ALLAH TA’ALA Yang Maha Tinggi, yang sungguh-sumgguh dalam, halus, dan sangat tinggi sekali.

3. Karena, kalau kita telah mengambil keputusan, umpanya yang benar, disiarkan sebagai berita bohong, atau sebagai sesuatu yang salah, karena kurang selidik, atau kurang mampu menyelidik, alangkah celakanya kita ini, dan bukan main hebat kutuk ALLAH jatuh pada kita, karena kita telah jatuh pada fitnah yang sangat keji, menyebarkan yang haq sebagai berita bohong, yang diancam dengan neraka jahanam Dunia Akhirat!!

Demikian sebagai pendahuluan, marilah kita mulai dengan Nama ALLAH Yang Pengasih lagi Penyayang mengikuti :

Uraian ringkas ISRA’ dan MI’RAJ Rasulullah SAW

ditinjau dari sudut ILMU METAFISIKA EKSAKTA.

Maksud Isra’ dan Mi’raj Rasulullah SAW ialah untuk sujud/hadir ke hadirat ALLAH SWT yang bersemayam di atas Arasy yang maha tinggi.

Jadi: ALLAH SWT berada di Arasy, sedangkan Rasulullah SAW berada di bumi.

Jarak antara keduanya tak terhingga jauhnya : dalam istilah ilmu pasti, jarak yang tak terhingga ditulis : S = ∞

Menurut rumus Mekanika :

1. : S = v x t

S = Spazium = distance = jarak

V = Velocitas = speed = kecepatan

T = tempo = time = waktu

2. Jadi : Jarak = kecepatan x waktu (lihat nomor 1).

3. : S = v x t; kalau jaraknya S = tak terhingga, maka ditulis : S =

4. Jadi : S = v x t;

Menurut Ilmu Aljabar :

5. Kalau : ∞ = v x t, maka v-nya harus (v = ∞).

Atau t-nya harus ( t = ∞ ).

6. Jadi : ∞ = ∞ x t atau ∞ = v x ∞

Waktu yang dipakai Rasulullah SAW berangkat sesudah Isya dan kembali sebelum subuh, katakanlah ± 6 jam pulang pergi, jadi : satu kali jalan menggunakan waktu 3 jam atau t = 3 jam.

7. Diketahui :

2t = 6

t = 3

8. : S = v x t ∞ = v x t

S = ∞

t = 3 .:. v = = ∞

3

9. Jadi : v mesti ∞ : v = ∞

∞ Artinya : Bahwa menurut ilmu rumus eksakta di atas, Rasulullah SAW wajib memakai suatu alat/”kendaraan”/faktor/frekuensi /yang berdimensi/ ber-kecepatan tak terhingga/tak terbatas, yang v-nya = ∞

Dan ini ternyata benar! Memang Rasulullah diberikan alat Bouraq = kilat, yang kecepatannya dan frekuensinya tak terhingga : v = ∞ diberikan oleh ALLAH SWT.

Betapa EKSAK-NYA ISRA’ MI’RAJ ITU !!!

KESIMPULAN :

1. Tanpa memakai faktor tak terhingga (∞) siapapun orangnya yang munajat ke hadirat ALLAH SWT tak kan sampai kepada ALLAH SWT !!!

HUKUM EKSAKTA MEMBUKTIKANNYA !

ISRA’ MI’RAJ MENUNJUKKANNYA, KEDUA-DUANYA TAK DAPAT DITAWAR-TAWAR, TAK DAPAT DITOLAK KEBENARANNYA.

2. Munajat artinya : beribadat, berdzikir, bershalat, bersamadi, beri’tikaf dan lain=lain.

3. Sampai pada ALLAH artinya masuk Syorga, karena Syorga adalah pada sisi ALLAH SWT (∞).

4. Dengan terang dan jelas kelihatannya, bahwa tidak ada satu manusiapun yang Sampai pada ALLAH SWT dengan akal apa sajapun, dengan ma’rifat apa sajapun, bagaimanapun hebatnya, karena alat tak terhingga (∞) adalah kepunyaan ALLAH, dan bukan kepunyaan manusia, karena manusia tidak mempunyai kemampuan untuk itu. Manusia adalah BAHARU dan serba terbatas yang tak dapat menghasilkan yang tak terhingga (∞).

5. Alat yang diberikan ALLAH SWT pada Muhammad adalah hanya satu-satunya yaitu “Nur-Nya”, mau tidak mau harus dapat kita salurkan pada diri kita alat itu juga, karena tidak mungkin ada alat lain yang mencapai ALLAH SWT selain daripada Nur-Nya sendiri. Faktor tak terhingga (∞ ) tidak dimiliki oleh manusia manapun juga, karena tidak Ada manusia yang bersifat tak terhingga (∞ ), melainkan ALLAH saja, maka Faktor tak terhingga (∞ ) harus diberikan atau dimasukkan oleh ALLAH itu Sendiri pada manusia, baru manusia memilikinya dan barulah manusia itu dapat Berkomunikasi dengan ALLAH SWT (lihat uraian isra’ dan mi’raj di atas), dan Sesuai dengan firman ALLAH : Nuurun ‘alaa nuurin yahdillaahu linuurihiiman yasyaau. Artinya : “…..Nur Ilahi berdampingan Nur Muhammad itulah diberikannya kepada manusia yang di kehendaki-Nya….” (Surat An nur ayat 35)

6. Faktor tak terhingga (∞) ini tak dapat dan tak boleh bertukar, karena Nur Ilahi adalah satu , tak boleh yang lain, harus yang itu juga, karena jika yang lain, hasilnya/sampainya tidak akan sama; Harus yang di berikan pada Muhammad SAW itu juga harus kita miliki, agar terjamin tempat mendaratnya Muhammad SAW itu sama dengan tempat mendaratnya kita. Tempat mendaratnya Muhammad adalah Syorga, karena syorga adalah pada sisi ALLAH SWT.

7. Untuk mencapai frekuensi yang sama, tidak ada jalan lain, Rohani kita mutlk harus dapat kita gabungkan dengan Rohani Muhammad, yang hidup kekal dan abadi pada sisi ALLAH SWT sebagai “SATELIT” ALLAH TA’ALA di alam semesta ini, yang senantiasa langsung berkomunikasi dengan ALLAH SWT. Rohani digabung dengan rohani tidaklah ada salahnya dan tidak berdosa, asal pandai dan tahu cara pelaksanaan teknisnya, seperti juga frekuensi stasion radio Nusantara III Medan, selalu menggabungkan diri dengan frekuensi pusat jakarta, dan kita akan mendengar Langsung siaran pusat jakarta pada radio kita yang sedang distel dengan frekuensi stasion radio Nusantara III Medan. Begirtu juga, sewaktu Muhammad Ali bertinju di stadion rio de janeiro, cukup kita menstel tv kita pada stasion medan, medan menggabungkan diri dengan jakarta dan jakarta Dengan palapa dan palapa dengan rio de janeiro. Kita melihat Muhammad Ali langsung bertinju di layar tv kita di rumah kita sendiri.

130 Comments

  • syaefullah

    lima/5) “Setelah Rosululloh Isro Mi’roj dan menceritakan pada Sahabat, selanjutnya Abu Bakar mengamini dan mempercayai kisah itu. Hanya kaum Qurais yg di profokatori oleh Abu Jahal dan Abu Lahab saja yg tidak mempercayainya……….”
    “Dan saya ingin tanya sama sampean , sehari sampean melakukan sholat fardhu/wajib berapa kali 50 kali atau 5 kali. kalau ternyata sampean melakukkan sholatnya 5 kali apa dasar sampean…. wong sampean tdk percaya kisah Isro Mi’roj yg di riwayatkan oleh Shaih Bukhori. apa sampean punya kisah sendiri……..apa sampean mungkin dengar langsung kisahnya dari Rosululloh..)

    jawab : Mas, Bagian mana dari tulisan saya yang menyatakan mengajak untuk tidak mengimani peritiwa Isra Miraj sehingga anda analogikan saya seperti abu jahal/abu lahab…subhanallah…(sekali lagi baca dong)
    anda mencontohkan waktu shalat bukankah dlm Quran juga ada dijelaskan QS HUUD/11 : 114; QS Al israa/17:78
    QS: An-nuur/24: 58; Dan saya menyetujui redaksi hadist tersebut 5 x shalat, karena memang tidak bertentangan dengan Quran. Saya juga mengimani jika ada hadist2 yang menjelaskan tentang Rukun Shalat/puasa/zakat, karena memang tidak bertentangn dengan Quran bahkan sebagai penjelas ketapan hukum dari Quran.

  • syaefullah

    enam/6) “Seharusnya kalau sampean menemukan sesuatu yg salah dari Hadits berarti sampean pasti punya riwayat lain dalam suatu Hadits maka tunjukkan..!!!”
    jawab : saya sudah pasti mempunyai riwayat lain yaitu riwayat Quran dan Riwayat hadist yang sudah dicocokan dengan Quran.

    jawab : Mas, jika anda tidak sependapat tolong bantah dengan dalil/dasar karena itu adalah cara berdiskusi yang benar, jika tidak setuju tetapi tdk bisa menunjukan dasarnya lebih baik diam, dari pada anda hanya menulis sesuatu yang rancu, dari tulisan anda saya tahu kapasitas anda.
    Saya hanya berkeyakinan : sedikit atau banyak asumsi negatif thd Rasulullah, adalah sangat penting diluruskan krn kita semua berharap syafaat Rasulullah…
    shalawat

  • Lambang

    Saya ikutan komen Bang Sufi Muda,

    Dari artikel di atas:

    ALLAH SWT berada di Arasy, sedangkan Rasulullah SAW berada di bumi.

    Di sini ada dua tempat disebutkan, yaitu Arasy dan bumi. Supaya sejalan dengan kisah di atas, kita kesampingkan dulu ayat yang mengatakan bahwa Allah meliputi segala sesuatu. Tentunya meliputi Arasy dan bumi ini.

    Dari komen Bang Sufi Muda (comment-1545):

    Ya, benar apa yang dikemukakan oleh Mas Yusuf, apabila telah sampai ketahap Makrifat sesungguhnya semua itu adalah SATU, itulah hakikat TAUHID yang benar…

    Di sini disebutkan semua itu adalah satu. Analoginya, tidak ada perbedaan tempat. Tidak ada perbedaan wujud.

    Saya masih belum jelas bagaimana hubungannya antara kalimat pertama dengan kalimat yang kedua. Mengapa rasul harus bergerak menghadap ke lokasi yang berbeda padahal Allah tidak dibatasi oleh tempat (kalimat pertama). Padahal semuanya adalah satu (kalimat kedua). Belum jelas apakah kisah Isra’ dan Mi’raj ini memang benar terjadi atau hanya kiasan untuk bahan pemahaman, karena pemahaman dan ilmu pengetahuan pada jaman itu masih belum terlalu maju.
    Barangkali ada penjelasannya Bang? Maaf atas pertanyaan bodoh ini, dan maaf kalau ada kalimat yang kurang berkenan.

    Salam Persahabatan.

  • SufiMuda

    @Lambang
    Makasih atas komentarnya yang luar biasa dan saya sudah 40 hari berkelana baru sekarang bisa kembali ke sini he he he

    Ayat-ayat Al Qur’an sangat tinggi maknanya dan tentu saja penuh kiasan.
    Saya tidak menggugat hadist apakah itu shahih atau tidak shahih karena saya memang bukan ahli bidang hadist.
    Karena Al Qur’an dan Hadist itu penuh dengan kiasan dan bermakna ganda sesuai dengan kadar ilmu maka kita tentu saja tidak bisa memaksa tafsiran kita kepada orang lain.

    Kalau ada yang meyakini bahwa Buroq itu seperti kuda sebagaimana yang disebutkan dalam hadist ya silahkan saja. Tentu nabi memisalkan buroq itu seperti kuda karena saat itu transportasi yang paling cepat adalah kuda. Apakah buraq itu memang demikian?
    Bagi orang2 yang sudah sampai ke tahap Makrifat maka pengertiannya akan sangat berbeda sekali karena mereka bisa melihat langsung sang Buraq.

    Banyak sekali ayat2 Al- Qur’an yang salah di tafsirkan karena panafsirannya masih dalam tataran pemikiran.
    Kalau ingin mengetahui makna sebenarnya, masuklah ke alam Rabbani, berdialog dengan Allah pastilah maknanya akan menjadi tepat.

    Diskusi tentang agama memang sangat menarik walaupun kebenaran tidak akan bisa di dapatkan lewat diskusi akan tetapi paling tidak bisa merangsang kita untuk mencari kebenaran yang sebenarnya

    Salam damai untuk semua

  • paijo

    @syaefullah

    Yang anda sebutkan dalam ayat Al-Qur’an itu semua benar tentang sholat ( tapi tdk ada satupun yg mengarah tentang asal mula perintah sholat 5 kali):

    -Surat Huud/11:114 = mengenai waktu sholat di ujung siang ( pagi&petang) dan di bagian permulaan malam

    -Al-Israa/17-78 = Sholat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan subuh

    An-Nuur/24-58 =Membahas tentang tiga macam waktu yg biasanya badan banyak terbuka aurotnya, yaitu sebelum sholat subuh dan setelah sholat Isya

    Dan saya tambahkan masih ada lagi surat tentang menjalankan sholat, antara lain:

    Al-Baqarah(2:3) (2:43) (2:110) ( 2:238)
    Al-Ankabut (29:45) dll

    Adakah yg mencakup tentang : asal mula datangnya perintah di wajibkan untuk kamu menjalankan sholat 5 kali…???

    Nah disinilah perannya Hadits……

    Saya akan berikan pengertian tentang itu:

    1.Pengertian As-Sunnah/Hadits

    Berarti cara,jalan,kebiasaan dan tradisi serta ucapan,arti Sunnah yg populer “at-tariqah al-mu’tadah hasanah kanat am sayyiah”. Makna sunnah secara etimologi menurut Muhhamad ‘Ajaj Al-Khatab identik dengan Hadits, yaitu informasi yg disandarkan kepada Rosulullah saw, berupa ucapan,perbuatan atau keizinan.

    Nabi Muhhamad sebagai Rasul diberi tugas untuk membacakan dan mengajarkan wahyu kepada umat manusia, menerangkan makna yg tersurat dan tersirat,menjelaskan hukum-hukum dan memberikan contoh penerapannya.
    Ali-Imron (3:164) , An-Nahl (16:44)(16:64)
    Al-Ahzab (33:21) Al-Hasyr (59:7) dan An-Nisaa (4:80)

    2. Kedudukan As-Sunnah/Hadits terhadap Al-Qur’an pada garis besar sbb:
    a.Penguat Al-Qur’an
    -menegaskan kedudukan hukum(wajib atau fardu)
    -menerangkan posisi kewajiban dan larangan dlm syariat Allah
    -menjelaskan sangsi hukum bagi pelanggarnya

    contoh dalam
    surat An-Nisaa ( 4:136) ayat ini dikuatkan oleh hadits sbb:
    (Iman itu ) beriman kepada Allah,malaikat-malaikatNya,kitab-kitabNya,rasul-rasulNya,hari akhir dan percaya Qadar /baik dan buruk ( Hadits Muslim dari Umar bin Khatab )

    Surat Al-Baqarah (2:238) Peliharalah semua shalat (mu) dan (peliharalah) shalat wusta.
    Yang dimaksud dengan shalat Wusta dijelaskan oleh As-sunnah,yaitu shalat Asar.

    Surat Al-Imron (3:97) tentang mengerjakan Haji, ayat ini tdk menyebutkan bilangan berapa kali. Maka As-Sunnah menjelaskan:
    Kewajiban haji itu hanya sekali.Barang siapa yg menambah maka tambahan itu termasuk satu kebajikan ( Hadits riwayat Abu Daud,Ahmad,Hakim dan Ibnu Abbas )

    Nah… sekarang giliran perintah sholat 5 kali asal mula perintahnya bagaimana…

    Dari penjelasan beberapa ayat Al-Qur’an di atas yg mencakup perintah Sholat baik surat Al-Baqarah,Huud,Al-Ankabut,Al-Israa,An-Nuur dll
    tdk ada yg menjelasakan kapan Allah memberikan perintah sholat 5 kali…
    Maka semuanya itu dijelaskan lewat As-Sunnah/Hadits di atas tentan Isro Mi’roj yg sudah sampean tulis begitu indahnya itu ( Hadits Shahih Bukhori dan Muslim) Masalah format,redaksi maupun rangkaian kalimatnya ndak usah sampean plintir-plintir….sehingga mengakibatkan sampaian suudzon meragukan tentang kebenaran Hadits Shahih itu.

    Sampeyan punya persepsi , oranglain punya persepsi ya sah-sah saja,( kok dikatakan Rancu , Allah memberikan perintah sholat 50 kali= itu ujian buat Baginda Nabi Muhhamad sedangkan Baginda Nabi Muhhamad memohon keringanan sholat dari 50 kali menjadi 5 kali itu merupakan ujud tanggung jawab beliau untuk mengajak umatnya supaya mampu menjalankan perintah sholat ini termasuk untuk sampeyan juga. Disana Rosulluloh tidak mengadakan jual beli jadi jangan sampeyan artikan tawar menawar yg ada hanya mohon keringanan, maksud dari Rusululloh pun bisa diterima oleh Allah karena Muhammad sebenarnya tidak membantah maupun menawar, justru Muhammad bisa menjawab dari Ujian itu…..Sehingga sampeyan dan saya serta seluruh umat Muslim menjalankan sholatnya wajib 5 kali sehari, gitu lhoooo )

    Memang yg belajar Al-Qur’an sampeyan saja ..ya pantes… kalau seluruh muslim sih belajarnya Al-Qur’an dan Hadits… ..sampean jangan sok pinter dari Imam Bukhori dan Muslim…..sekali-kali sampeyan juga belajar Hadits dong….

    AKAN SAYA CUPLIKAN SIAPA IMAM BUKHORI:
    ( dari Wikipedia bahasa Indonesia Ensiklopedia)

    Imam Bukhori atau Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin Al-Mughirah bin Bardizbah al-Ju’fi al-Bukhari.
    Lahir 13 Syawal 194 H ( 21 Juli 810 M ) di Bukhara, Uzbekistan Asia Tengah .
    Meninggal pada malam Idul Fitri 31 Agustus 870 M ( 256 H , usia 62 tahun )
    di Samarkand sebuah negeri tetangga Uzbekistan tepatnya di sebuah desa kecil yg bernama Khartand
    sebelum Samarkkand.

    Beliau Ahli Hadits yg termasyur diantara para ahli hadits sejak dulu hingga kini bersama dengan Imam Muslim,Abu Dawud,Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah.Bahkan kitab-kitab Fiqih dan Hadits beliau memiliki derajat yg tinggi.Sebagian menyebutnya dengan Amirul Mukminin fil Hadits ( Pemimpin kaum mukmin dalam hal Hadits).

    Bukhori didik dalam keluarga ulama yg taat beragama.Dalam kitab ats-Tsiqat,Ibnu Hibban menulis bhwa ayahnya dikenal dengan orang yang wara (hati-hati dlm hal syubat) ayahnya juga merupakan murid dari Imam Malik.

    Pada usia 16 tahun sudah mulai belajar tentang Hadits ( Gurunya adalah Syekh Ad-Dakhili ) dan pada usia 18 tahun sudah menerbitkan kitab yg pertama : Kazaya Shahabah wa Tabi’in, hafal kitab Hadits karya Mubarak dan Waki bin Jarrah bin Malik. Bersama gurunya yg lain Syekh Ishaq beliau menghimpun hadits-hadits shaih dalam satu kitab.
    Bukhori memiliki daya hapal yg tinggi sebagaimana yg diakui kakaknya, Rasyid bin Ismail.
    Untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadits shahih, Bukhori menghabiskan waktu selama 16 tahun, diantara kota-kota yg disinggahinya antara lain: Basrah,Mesir,Hijz( mekah,Madinah),Kufah,Baghdad sampai ke Asia Barat..
    Di Baghdad beliau sering bertemu dan berdiskusi dengan ulama besar Imam Ahmad bin Hanbali. Dari sejumlah kota itu ia bertemu dengan 80.000 perawi, dari merekalah beliau mengumpulkan dan menghafal satu juta hadits.
    Namun tdk semua hadits yg ia hapal kemudian diriwayatkan, melainkan terlebih dahulu diseleksi dengan seleksi yg sangat ketat diantaranya apakah sanad(riwayat) dari hadits tersebut bersambung dan apakah perawi (periwayat/pembawa) hadits itu percaya dan tsiqqah (kuat).
    Menurut Ibnu Hajar Al Asqalani, akhirnya Bukhori menuliskan sebanyak 9082 hadits dalam karya monumentalnya Al Jami’al-Shahil yg dikenal sebagai SHAHIH BUKHORI. ( dan meninggalkan 10.000 hadits yg perawinya meragukan )

    Banyak para ahli hadits yg berguru kepadanya seperti : Syeh Abu Zahrah,Abu Hatim Tirmidzi,Muhammad Ibnu Nasr dan Imam Musilm
    dan karya-karya beliau selanjutnya bisa dilihat sendiri di Wikipedia.

    Buat Ikhwan yg menyarankan saya untuk tdk melayani Syaefullah, sy ucapkan terimakasih…..

    yg penting jangan terpengaruh dg persepsi orang lain
    Buat syaefulloh sy sarankan juga bila tdk senang dg Hadits Shahih Bukhori buat saja Hadits sendiri……..
    Sampai kapanpun saya akan mengejar syaefullah yg telah mengatakan Bahwa Hadits Shahih Bukhori-Muslim tentang Isro Mi’roj itu diragukan……
    Sebelum dia bisa menemukan Riwayat Isro Mi’roj yg redaksinya lain dari Hadits Bukhori-Muslim itu… Semoga Allah mengampuni orang-orang yg melakukan fitnah…..

    • HUSEIN

      @paijo
      kata anda”Yang anda sebutkan dalam ayat Al-Qur’an itu semua benar tentang sholat ( tapi tdk ada satupun yg mengarah tentang asal mula perintah sholat 5 kali):
      -Surat Huud/11:114 = mengenai waktu sholat di ujung siang ( pagi&petang) dan di bagian permulaan malam
      -Al-Israa/17-78 = Sholat sejak matahari tergelincir sampai gelapnya malam dan subuh
      An-Nuur/24-58 =Membahas tentang tiga macam waktu yg biasanya badan banyak terbuka aurotnya, yaitu sebelum sholat subuh dan setelah sholat Isya
      Al-Baqarah(2:3) (2:43) (2:110) ( 2:238)
      Al-Ankabut (29:45) dll
      Adakah yg mencakup tentang : asal mula datangnya perintah di wajibkan untuk kamu menjalankan sholat 5 kali…??? (statment ini menjadi sumber kerancuan anda)

      Comment :
      apakah anda sepakat bahwa AL-Quran adalah dasar ketetapan Hukum??? lalu sunnah/hadist sebagai -menegaskan kedudukan hukum(wajib atau fardu)
      -menerangkan posisi kewajiban dan larangan dlm syariat Allah
      -menjelaskan sangsi hukum bagi pelanggarnya.
      dan tentunya pasti tidak akan bertentangan dengan Quran.
      TENTU JAWABANNYA SEPAKAT IYA (sesuai tulisan anda diatas)
      Pertanyaan :
      1) JIKA menurut Pemahaman Anda AL_Quran hanya menjelaskan 3x SHALAT (berdasar tulisan anda, dan hasil pencarian anda), lalu Ada Hadist menjelaskan 5x Shalat, kenapa yang dasar hukumnya 3x, menjadi 5 x,
      bukankah pengertian HADIST hanya menegaskan/menerangkan/menjelaskan, bukan mengubah ketetapan HUkum dari 3x menjadi 5x waktu shalat????????????
      -bukankah jumlah waktu shalat merupakan ketetapan Pokok Hukum???
      -mengenai rukun shalat, syarat shalat, thoharoh, itu adalah penjelas (bukan ketetapan Pokok hukum) yg ada CUKUP dlam hadist/Ijma/Qiyas.
      2)dalam LOGIKA HUKUM PErundang-undangan,
      tertinggi UUD 45, jika ada peraturan Presiden (SBY) yang bertentangan dengan UU45, bukankah batal ketetapan KepPres tersebut????, atau anda mau membabi buta membela Presiden SBY karena Media massa selalu menjungjung tinggi SBY sehingg melupakan kandungan fatwa/keputusan dia tanpa merujuk UUD45, perudang-undangn yang dibuat DPR???

  • syaefullah

    @paijo
    .” Disana Rosulluloh tidak mengadakan jual beli jadi jangan sampeyan artikan tawar menawar yg ada hanya mohon keringanan (????),….”

    mari kita lihat kisah para nabi :
    1. kisah nabi ibrahim disuruh menyembelih ismail, apakah ada perkataan/ucapan/pertanyaan/protes thd ALLAH bahkan kepada Anaknya?, bukankah jawabannya langsung tunduk patuh IYA dan langsung dilaksanakan???
    2. QS.Huud/11:37; Kisah nabi Nuh, yang disuruh Allah untuk membuat BAHTERA BESAR, adakah protes/tawar menawar/keringann Nuh kepada ALLAH
    3. QS Al-Imron:43; Kisah Maryam (bukan nabi/rasul); tetapi selalu taat Kepada ALLAH, tanpa minta keringan suatu Perintah .

    Banyak dalil tentang SYARAT SIFAT NABI/RASUL ADALAH SElalu taat/patuh kepada ALLAH tanpa tawar menawar/meminta keringan. QS Al-Baqaroh/2:285;

    Bahkan sebelum diangkat menjadi nabi/rasul mereka telah mengadakan perjanjian kepada ALLAH QS.Al-Maidah/5:7 : “Dan ingatlah karunia Allah kepadamu dan perjanjian-Nya yang telah diikat-Nya dengan kamu, ketika kamu mengatakan: “Kami dengar dan kami taati”. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati (mu).”

    *Dalam Quran QS.Ali Imran/3 :132, dijelaskan kita Harus Taat Kepada ALLAH DAN Rasul, artinya masa Rasul mencontohkan tidak taat kepada ALLAH, dengan meminta keringanan dari 50x jadi 5x??..
    tidak ada riwayatpun Quran yang menceritakan bahwa SEMUA RASUL/NABI PERNAH MEMINTA Keringanan suatu perintah yang sudah ditetapkan ALLAH kepada nya. Tolong sebutkan NABI/RASUL SIAPA ?? Dan mana dalilnya ???
    Keringanan suatu perintah Allah, hanyalah DAPAT DITETAPKAN oleh ALLAH sendiri, bukan atas permintaan/pertanyaan seseorang nabi/Rasul/malaikat, contoh keringanan yang ditetapkan oleh ALLAH adalah menjama Shalat (QS.al-muzzammi/73: 20)

    Bukhari/muslim/malik/Imam Jafar…dll…semuanya ulama yang termashur dalam disiplin ilmunya, saya tdk mengkritisi pribadi dia, tetapi mari kita kritisi fatwa/riwayat yang telah ditulis dalam kitab2nya dng tetap merujuk Quran dan hadist yang senafas dengan Quran.

    atau jika anda tetap berpendapat dng redaksi hadist diatas (setuju ada tawar menawar/minta keringan rasulullah kpd ALLAH) maka Anda mau mengatakan bahwa Ketaatan Rasulullah lebih rendah dibandingkan Nabi/rasul lainnya, bahkan lebih lendah daripada Siti Maryam??? (istghfar Antum!!!)

    Saya hanya berkeyakinan : sedikit atau banyak asumsi negatif thd Rasulullah, adalah sangat penting diluruskan krn kita semua berharap syafaat Rasulullah…
    shalawat….

    • bleGug

      Bagi yang masih merasa ummat Rasulullah :
      Luruskanlah niat saudara2….

      Ikhlaskan..
      Apabila masing2 yakin dgn kebenaran yang disampaikan, janganlah berbantah2an..
      Apabila Kebenaran lah yang dicari, insya Allah akan didapati..
      Tetapi apabila pembenaran lah yang dipertahankan, sangat disayangkan membuang percuma waktu dan energi..

      Bagi saya pribadi, penyampaian ayat ataupun hadits adalah untuk menambah ilmu dan iman.. dan tidak akan saya ungkapkan apabila hanya sekedar untuk mempertahankan pendapat.. karena saya sadar dengan kerendahan diri sendiri yg apabila mempersenjatai diri dgn nash hanya utk berdebat maka hakikatnya saya mencemari dan tidak memaknai nash tsb dgn tepat..

      Hendaknya kita saling mengukur diri masing-masing,
      niat memuliakan Al Quran dan Rasulullah jgn sampai dgn cara yg Allah tdk ridho dan membuat Rasulullah bersedih

      Masalah yg dibicarakan di atas, akhirnya hanya berputar2 di situ2 saja… gak ketemu satu sama lain..
      sudah diarahkan tapi masih juga muter2..
      yang satu di sirkuit balap, yang lainnya di jalan umum.. kalo mau ‘dilombakan’ ya gimana mau nentuin ‘pemenang’nya kalau ‘arena’ nya berbeda ?

      Akan sangat berbeda pemahaman yg berasal dari pengalaman, dengan yang berasal dari pengajaran .. hendaklah saling melengkapi dan mematangkan..

      Kebenaran itu cuma satu, tapi jalan menuju ke sana itu banyak.. jadi tidak usah dibuat ribet

      Mungkin saja yg disampaikan syaefulloh sudah benar..
      tetapi yang lain mungkin benar juga..
      jadi, jangan bantah-bantahan.. tetapi saling melengkapi saja lah..

      Sekedar ingin berbagi.. (tolong jangan ditanggapi, apabila tidak suka silahkan ‘dibuang’ saja.. karena ini merupakan penafsiran…)

      Mengenai ‘tawar-menawar’ (ini bahasa kita, lho..) itu begini..

      Adalah Nabi Musa as yang sangat concern dgn ummat Rasulullah sehingga memberi masukan bahwa nanti ummat Rasulullah itu fisiknya tidak sekuat ummat Nabi Musa, dan kesibukan duniawinya meluangkan waktu yg sedikit utk dapat beribadah sebanyak itu..

      Karena sebagai Nabi, Musa as di masa hidup di dunia pernah diberitakan mengenai Nabi terakhir.. sehingga berkunjung ke Mekkah, dan berdiri di sebuah bukit untuk memandang tempat dimana Nabi terakhir akan turun. Dan bukit tsb sekarang dinamai bukit Musa…

      Maka dari itu Nabi Musa termasuk yg sangat care ama kita2..
      (Dan sebagai Nabi, ternyata para Nabi pun mengenal dan menghargai satu sama lain… juga nggak iri atau merasa lebih senior satu sama lain [kalo yg ini jelas sifatnya iblis] .. ini kan termasuk yg harus kita teladani)

      Proses ‘tawar menawar’ (kesepakatan) jangan langsung diartikan sebagai suatu ke-tidak/kurang taat-an, atau kemanjaan.. atau langsung dibandingkan dgn manusia2 pilihan yg lainnya.. Kan ada wilayah dan konteks masing2

      Itu kan menunjukkan prosesnya.. Karena perintah shalat itu sudah ada sejak awal.. dan tinggal penetapan waktunya..

      Selama ini kita menyangka, begitu mendapat SEMUA jenis perintah.. langsung detik itu juga dijalankan… (kayak robot…) justru yg seperti itu akan menghilangkan aspek/dimensi manusiawinya..
      Apa fungsi akal, hati, kalau demikian halnya…?

      Bukankah Rasulullah itu sangat sayang kepada ummatnya? Kepada kita-kita sekalipun belum pernah bertemu? Dan bukankah sifat penyayang Rasulullah berasal dari Yang Maha Penyayang itu sendiri?
      Bukankah karena melihat ummatnya dengan kasih sayang maka Rasulullah rela kembali ke Sidratul Muntaha berkali2…?
      (mungkin kalo kita yg jadi nabi, ogah banget bolak-balik.. sekali disuruh taat… ya udah, taat aja gak perlu peduli dgn yg laen, supaya dapet pengakuan ‘super taat’ dari Allah..)

      Jadi Rasulullah menjalankan tugasnya sbg pembawa berita gembira.. bukan sbg diktator thd ummat Nya.. atau memandang ummatnya hanya sbg obyek nubuwah tetapi juga sbg subyek..

      Dan tentu saja Allah SWT lebih mengetahui keadaan hamba2 Nya.. dan tidak akan membebani dgn sesuatu yg hamba Nya tidak mampu menjalankannya..
      tapi sah-sah saja apabila akan memproses dgn cara seperti itu… tidaklah akan berkurang Kemuliaan Nya sedikit pun jua..

      Bapak para Nabi, Ibrahim as melalui mimpi.. dan bukan perintah yg dibawa Jibril as, untuk ‘menyembelih’ putranya (tentu konteksnya berbeda, tapi disini memperlihatkan ‘proses’…) sebanyak tiga kali.. sampai meminta pendapat sang putra.. dan memejamkan mata tatkala menyembelih..
      Apakah merendahkan derajat Nabi Ibrahim as… ?
      Ini justru menunjukkan sisi manusiawinya para Nabi, shg kita sbg manusia biasa akan mampu mencontohnya (men-qurbankan sesuatu yg sangat kita cintai..)

      Banyak contoh sejenis di dalam nash, silahkan lengkapi sendiri..

      Begitu pula kisah2 / riwayat pelengkap peristiwa Isra’ Mi’raj yg lain… hendaklah disikapi dgn keimanan (beserta akal tentunya). Jikalau belum paham, bertanyalah… dan jangan memvonis atau berbantah2an.. ilmu, iman dan islam tidak ditegakkan dgn berbantah2an

      Sepertinya cukup.. saya sudah menyampaikan apa2 yg menjadi kewajiban saya kepada sesama muslim..
      Apabila masih melanjutkan berbantah2an dgn membawa2 nash (bukan tholabul ‘ilmi).. saya menarik diri dan Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un…

  • wawan

    @syaefullah,

    Benar apa yg anda katakan : Keringanan suatu perintah Allah, hanyalah DAPAT DITETAPKAN oleh ALLAH sendiri, bukan atas permintaan/pertanyaan seseorang nabi/Rasul/malaikat, contoh keringanan yang ditetapkan oleh ALLAH adalah menjama Shalat (QS.al-muzzammi/73: 20)

    Wassalam

  • Dinda arlina sakdiyah

    Salam,

    Terima kasih diatas uraian diatas tentang kebenaran Isra’ & Mi’raj memang make sense than before I have been told in school. “The truth hurts” but that is the reality. Sayang sungguh sekiranya saya enggak bisa menerima kenyataan diatas “kebenaran” itu.Adalah kerugian pada saya.

    I have my prinsip that I need to know why and reason things happend.Untuk apa aku dijadikan tuhan.

    17:36 Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.Sesungguhnya pendengaran,penglihatan dan hati,semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.

    2:170 Dan apabila dikatakan kepada mereka:”Ikutilah apa yang telah diturunkan mereka menjawab ‘Tidak kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami” “(Apakah mereka akan mengikuti juga),walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apa pun,dan tidak mendapat petunjuk?”.

    5:104 Apabila dikatakan kepada mereka:”Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul”.Mereka menjawab:”Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya”.Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (Pula) mendapat petunjuk?

    7:179 (baca sendiri ya,terlalu panjang utk ditulis)
    42:13 Tegakkan agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya…

    6:4 and 6:5

    Sesungguhnya aku tidak mahu tergolong didalam org2 yang tersebut diatas.

    93:7 Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung,lalu dia memberikan petunjuk.

    Alahamdullilah,benaran. Sekarang aku sudah tahu kisah Isra’ & Mi’raj dulu hanya agak agak sahaja.

    Maaf ya abang-abang sekiranya bicara saya lantang dan ada yang tersinggung.

    Al-Quran itu adalah untuk pembacaan saya bagi peringatan diri saya bukan sengaja untuk menyalahkan sesiapa.

    Aku mahu menjadi seistilah Kekasih Allah

    49:15 Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada Allah,mereka itulah orang-orang yang benar.

    Aku amat yakin dengan Uraian yang disampaikan diatas.Bagi Abang2,Kakak2 yang tidak bisa menerima silakan pamerkan or huraikan bersama bukti-bukti yang jelas.

    Aku sangat berterima kasih pada penulis Sufi Muda.

    Sincerely from Dinda

  • paijo

    Alkhamdulillah….

    Akhirnya banyak juga yang angkat bicara….

    Abang bleGug yang saya hormati terima kasih atas peredaman yang anda sampaikan.
    Pada hari ini saya berjanji akan menghentikan perdebatan ini dengan saudara saya syaefullah.
    Karena saya juga merasakan bahwa perdebatan ini beda sirkuitnya jadi tdk akan ketemu penyelesaiannya. Pertanyaan A di jawab B, pertanyaan C dijawab D
    Saya berharap Abang jangan menarik diri dalam rubrik ini ( saya yakin abang adalah seorang Ikhwan)
    dan saya selalu akan menghargai abang.

    Buat Abangda Sufimuda perkenankan permohonan maaf saya , seandainya saya dirasa mengotori rubrik ini. Secerah ungkapan dari Abangda Sufimuda juga sangat menyadarkan pada saya = ” AYAT-AYAT AL QUR’AN SANGAT TINGGI MAKNANYA DAN TENTU SAJA PENUH DENGAN KIASAN “.

    Dan saya tetap teguh dengan keyakinan saya bahwa Isro Mi’roj riwayat Shaih Bukhari -Muslim, benar adanya.
    Saya juga menghargai pendapat orang lain termasuk saudara saya syaefullah yang meragukan kebenaran dari Hadits ini, teruslah berjuang..saya tdk akan mencampuri lagi tentang masalah diatas.

    wasalam…..

  • wawan

    Kebenaran akhirnya akan terbukti dengan Kodrat dan Iradat Allah swt 😆 walaupun mereka tidak mempercayainya 🙂

  • syaefullah

    Setiap kali Allah mengutus seorang nabi, mulai dari Nabi Adam sampai seterusnya, maka kepada nabi-nabi itu Allah menuntut janji setia mereka bahwa jika nanti Nabi Muhammad saw diutus, mereka akan ber-iman padanya, membelanya dan mengam-bil janji setia dari kaumnya untuk melaku-kan hal yang sama.

    Untuk hal ini, Allah Swt. berfirman dalam QS. 3:81:
    “Dan ketika Allah mengambil janji dari para nabi: “Aku telah berikan kepada kalian al-kitab dan al-hikmah, maka ketika Rasul itu (Mu-hammad saw) datang kepada kalian, yang membenarkan apa yang ada pada kalian, kali-an benar-benar harus BERIMAN KEPADANYA dan MEMBELANYA.” Dia (Allah) berkata: “Apakah ka-lian menerima dan berjanji akan memenuhi perintah-Ku ini?” Mereka berkata: “YA, KAMI BERJANJI untuk melakukan itu.” Dia berkata: “Kalau begitu persaksikanlah dan Aku menjadi saksi bersama kalian.”

    Sesungguhnya dia (Muhammad saw) tidak bertu-tur kata atas dasar hawa nafsu, melainkan se-muanya semata-mata adalah wahyu yang di-wahyukan kepadanya (QS. 53:3-4).

    terima kasih untuk adinda Dinda arlina sakdiyah, penjabaran yang luar biasa..

    semoga kita semua termasuk kepada golongan barisan Pencinta/PEMBELA Rasulullah dengan cara berusaha meluruskan setiap faham/riwayat negatif thd Baginda Rasulullah baik secara sadar/tdk sadar. dengan tetap merujuk kepada KITAB SUCI YANG AGUNG, YANG DIDALAMNYA TDK ADA KERAGUAN YAITU AL-QURAN.

    Saya hanya berkeyakinan : sedikit atau banyak asumsi negatif thd Rasulullah, adalah sangat penting diluruskan krn kita semua berharap syafaat Rasulullah…
    shalawat….

  • HUSEIN

    @BLEGUG
    “Selama ini kita menyangka, begitu mendapat SEMUA jenis perintah.. langsung detik itu juga dijalankan… (kayak robot…) justru yg seperti itu akan menghilangkan aspek/dimensi manusiawinya..
    Apa fungsi akal, hati, kalau demikian halnya…?”

    jawab:
    Mas, maksud mas??? NABI/RASUL/MALAIKAT mendapat semua JENIS perintah, MAKA MEREKA TIDAK langsung MENJALANKAN???

    atas dasar apa sifat tsb disandarkan kepada NABI/RASUL/MALAIKAT, bukankah Sebelum diangkat menjadi nabi/rasul mereka telah mengadakan perjanjian kepada ALLAH QS.Al-Maidah/5:7 : “….Kami dengar dan kami taati. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui isi hati (mu).”
    dan semua perintah ALLAH adalah sifatnya MAHA TAHU Al-Qur’an surat 2 (Al-Baqarah): 286: ”Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
    DAN SIFAT ALLAH ADALAH MAHA BERKEHENDAK,KUN FAYAKUN qs.al-baqoroh:117.

    bahkan dalam peristiwa penciptaan nabi Adam QS.2/30, ketika malaikat bertanya kepada ALLAH, ALLAH LANGSUNG BERFIRMAN AKU MENGETAHUI APA YANG TIDAK KAMU KETAHUI (TIDAK ADA pembatalan, keringanan, bahkan ALLAH MENEGASKAN KEMBALI KEMAHA TAHUANNYA). Bagiamana dengan Rasulullah?? apakah bahkan berani sampai meminta keringanan suatu perintah ALLAH????

    RASULULLAH yang selalu dipuja puji (ribuan ayat) oleh ALLAH di Quran, bahkan Seluruh Malaikat disuruh bershalawat kepada Baginda Rasulullah (QS.33:56) sudah melakukan sesuatu yang melanggar SUMPAH KENABIAN (tdk taat), BAHKAN RASULULLAH SAMPAI 3X BOLAK-BALIK (tdk hanya 1x) meminta KERINGANAN, Astaghfirullah…….

    .

  • ABAH

    Dasar keilmuan utama (seorang salik) dalam mempelajari ilmu marifat/bertarekat adalah RABITHOH (menghubungkan rohani kita kepada musryid dan yang paling utama adalah Sayyidul Muryidin/Baginda Rasulullah).

    TIDAK AKAN SEMPURNALAH SEGALA-SEGALA-SEGALA AMAL kita, tanpa berrabithoh,
    DAN JIKA DALAM KEYAKINAN KITA ada yang berfahamkan salah terhadap baginda RASULULLAH, maka tidak akan diangkat maqom (salik) oleh ALLAH, karena Rasulullah (KEKASIH ALLAH) tdk ridho.

    Assalamu’alaika yaa Rasulullah…

  • Dinda arlina sakdiyah

    Terima kasih bang Syaefullah & sama-sama.

    Saya masih murid GURU yang masih belajar dalam posisi mahu merangkak.

    Kerana sebaik sahaja saya dilahirkan dari perut ibuku…

    16:78 Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun,dan Dia memberi kamu pendengaran,penglihatan dan hati agar kamu bersyukur.

    38:29 Ini adalah sebuah Kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.

    Aku bersyukur diberikan segala diatas supaya bisa aku memahami apa yang dihuraikan oleh Sufimuda.

    3:164 “Sesungguhnya Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus diantara mereka Rasul dari golongan mereka sendiri.Ia membacakan mereka ayat-ayat Allah,membersihkan hati mereka dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan La-Hikmah.Dan sessunguhnya sebelum itu,mereka berada didalam kesesatan yang nyata.”

    2:151 ….Al Kitab dan Al-Hikmah,serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui.
    9:128 “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari bangsa kamu sendiri,berat terasa olehnya penderitaanmu,sangat menginginkan keimanan dan kebahagiaanmu,terhadap orang-orang mukmin ia amat pengasih lagi penyanyang”.

    Atas dasar kasih sayangla Sufimuda menghuraikan kisah yang benar ….tanpa ada niat selain dari mencari Kebenaran.

    Benar kata Sufimuda.Mana bisa kita membuat andian masakan yang mana sedap tanpa bisa merasanya terlebih dahulu.
    contoh Snooker,ada yang mengatakan ini tidak bagus utk wanita.Tidak cocok sportsnya.Tapi bila saya sendiri belajar bermain snooker..pelajaran dari game itu ialah pelajaran “Focus”.
    Jadi masuk “dong” pelajari,rasai sendiri…baru bisa ngomong enak gak enak,bagus ngak bagus…:D.

    96:1 – 96:8
    96:4 Yang mengajarkan manusia dengan perantaraan Kalam.(Kalam also meaning is “PEN,writing,words…Komunikasi”
    96:5 Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya
    96:7 kerana dia melihat dirinya serba cukup.

    Saya ini murid yang dungu.
    Saya masih belum bisa berdiri seteguh Sufimuda & bang Syaefullah yang saya hormati selepas GURU.

    Ya Allah tolong jauhkan aku dari perumpamaan Tuhan sebagai binatang ternak,bahkan lebih sesat lagi tidak mahu tergolong dari orang yg lalai.
    Tidak mahu juga menjadi perumpamaan seperti anjing (hipokrit)…

    7:176 ….Perumpamaan seperti anjing
    7:179 ……..mempunyai hati tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami,dan mereka mempunyai mata tetapi tidak dipergunakan untuk melihat (tanda2 kebesaran Allah),dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakannya untuk mendengar….

    Tapi aku mahu jadi pohon yang baik nukan pohon yang buruk

    14:24….pohon yang baik
    14:25…memberikan buah setiap musim dengan seizin Tuhannya
    14:26 Dan perumpamaan…..pohon yang buruk

    Kerana saya percaya AL-Quran itu adalah kitab yang penuh dengan pelajaran apa pun didunia ini termasuk apa yang dihuraikan oleh Sufimuda. semua ilmu ada didalam.Kami diajar Guru sebelum membaca Quran harus hati itu dibersihkan….kerana hanya dengan hati yang suci bersih sahaja yang harus saya ada supaya bisa mendapat gelombang yang sangat positif (Law of Attraction…)

    87:14 Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri dengan zikrullah…
    87:15 dan dia ingat nama Tuhannya,lalu dia sembahyang.
    2:129 baca ajar suci
    2:151 baca suci ajar

    54:17 Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran,maka adakah orang yang mengambil pelajaran?

    Sememangnya benar Quran itu dalam,banyak kiasn isi yang tersurat & tersirat (360 degree penjabarannya)
    mengikut setuasi keadaan.

    Insyallah,sekira diizinkan Tuhan,saya mahu belajar Arab setelah selesai Suluk 3.

    Kerna terjemahan itu tidak “Perfect 100%”
    Contoh surah 18:17 bahasa Arabnya ada “Murtad” dan “Wali Mursyid”. …tapi tidak disebut. Di terjemahkan jadi “Pemimpin” even in English version “you find no protector” to lead him to the right way….instead of mentioned Mursyid….

    Conclusionnya,saya amat berasa beruntung mengikuti pelajaran Tali Wasilah ini,kerana bisa bertemu Mursyid and meet the people like Sufimuda and Syaefullah in this facebook….untuk mencari “Kebenaran”…

    Terima Kasih Bang Syaefullah diatas pesanan kamu,emangnya benar.

    Wasalam.

  • Dinda arlina sakdiyah

    Mohon ampun dan maaf lagi sekali ya pada semua…diatas bicara saya diatas.Tidak bermaksud menyinggung sesiapa,sekadar pendapat terkhir dari saya.

    Tuhan….tolongla aku yang masih maha kurang ajar ini.

    Salam sayang kepada semua pembaca semua dengan hati yang tulus ikhlas

    Amin-amin Rabbal Alamin

  • paijo

    Di hari Minggu yang cerah, 02 Agustus 2009.
    Berbahagia sekali rasanya hati ini bisa bertemu dengan keluarga Ayah Guru beserta ikhwan se Jawa Tengah.

    SELAMAT DATANG KAMI UCAPKAN KEPADA ROMBONGAN BKK ATAS KEHADIRANNYA DI SEMARANG ( Surau Akhyarul Amin 1 Sadeng_semarang)
    Dalam rangka tugas keliling beliau di Jawa Tengah.

    Salam hormat saya pada :
    Abangda Isyak, Kak Yet ,Kak Mer dll

    Sayang saya tidak bertemu dengan Abangda SufiMuda.

    Buat Abangda Sufi Muda gimana kabarnya……..

  • Rudy F

    Assalamualikum Wr Wb

    Nuurun ‘alaa nuurin, cahaya diatas cahaya.
    Semua ini adalah tentang cahaya. Tentang sebuah dimensi dimana dari sana lah manusia berasal. Memahami asal dimensi manusia yg berubah ketika turun ke dunia, lalu tampaklah aurat nya (fisik), membuat kita mudah memahami Isra’ dan Miraj. Membuat kita yakin bahwa itu benar. Ada Adam didalam Adam.

    Subhanallah. Maha Benar Allah dengan semua Firman Nya.

  • Kristiyanto

    Berdamailah dengan dirimu maka semuanya akan ditunjukkan jelas kepadamu tanpa kata namun begitu sederhana dan bersahaja .

  • rahayu wilujeng

    Di dalam Iman kita selalu ada perjalanan yang selalu berlawanan, yaitu Khaqiqi dan Hati Setan, benar dan salah, baik dan buruk, dan seterusnya.
    Hati Setan sering kali menyamar, mengaku bahwa dia juga Allah atau Khaqiqi, padahal selalu berada menyatu di dalam tubuh kita, dapat juga memberikan pelajaran, tuntunan, sabda, keterangan yang bermacam-macam sekali, apabila kita kurang teliti dan waspada, kita dapat dipengaruhi Hati Setan yang menyamar itu.
    Apabila Hati Setan yang menyamar itu yang berbicara, semua saudara yang mendengarkan akan merasa tidak enak dan tidak percaya akan maksud yang dikatakannya itu, sehingga akan menimbulkan rasa kecewa, bimbang, tidak puas dan tidak percaya. Akibatnya lalu menjadi ragu-ragu di dalam akan menjalani Ilmu-Nya Allah. Ini semua berdasarkan kenyataan bahwa apabila yang berbicara itu orang yang digerakkan oleh Hati Setan yang menyamar itu yang mendengarkan selalu demikian itu.
    Apabila dari Allah dengan perantaraan Khaqiqi, rasanya enak tenang tenteram. Yang diajarkannya dapat menyentuh hati para hadirin dengan tenang, maknanya dapat diterima dengan terang dan jelas.
    Apabila Pelajarannya sudah banyak, haruslah berhati-hati, teliti dan waspada, jangan sampai ada Pelajaran yang berasal dari Hati Setan yang menyamar itu.
    Pelajaran dari Hati Setan yang menyamar itu sering kali berwujud menonjolkan diri , merasa yang paling dekat dan dikasihi oleh Allah, senang menonjolkan namanya sendiri, merasa yang paling benar sendiri, senang disanjung-sanjung oleh orang lain, dipuji-puji, sangat dihargai dan dihormati karena dibimbing ke keluhuran dan kemakmuran, senang kaya harta benda, senang bermain perempuan, apabila sudah termashur lalu mempunyai sifat sombong, arogan, apabila salah dilemparkan ke orang lain, apabila benar diakuinya dari tindakannya atau pekerjaannya sendiri.
    Tuntunan dari Hati Setan yang menyamar itu apabila dipercaya dan diikuti akan membuat sifat orang yang digerakkan oleh Hati Setan yang menyamar itu menjadi semakin berkembang menjadi semakin merasa luhur martabatnya, egois. Hal tersebut berlaku untuk siapa saja…

    • laksa

      yang jelas kita hidup didunia dan setelah kontraknya habis menuju alam barzah sampai hari kiamat setelah itu melewati jembatan shirot menuju tempat keabadian Surga atau neraka, berarti kurang 2 lokasi lagi,cuma sekedar mengingatkan apakah sudah pesan tempat nih saudara2

  • Ruslianto

    Setiap Tanggal 20 Juni adalah tanggal yang memiliki makna yang sangat istimewa dan sangat khusus bagi kita para pengamal Dzikrullah berdasarkan metode Thareqat Naqsyabandiyah, tanggal ini merupakan hari Guru atau Hari Silsilah yang merupakan momentum terbukanya hijab pribadi masing-masing diri (kita), yang diredhoi Allah SWT untuk mengamalkan dzikrullah yang langsung diajarkan oleh Seorang Wali Allah dan Penghulu dari Segala Wali di zaman ini.
    Dibawah ini saya menukilkan sedikit “amanat” Ayahanda Guru :

    “Sesudah Nabi dinobatkan menjadi Rasul, bertahun-tahun Beliau hanya bertemu dengan Jibril saja, Hal ini bagi Rasul sendiri, sungguhlah Allah mempunyai sesuatu “Rahasia” yang sebesar-besarnya, belakangan,..sesudah Beliau mendapat pukulan dasyat yang membawa Beliau kepada Masyahadah, kepada terbukanya tabir, Rahasia Kebesaran Tuhan dengan Iman Yang Teguh, Tangguh dan Bulat untuk menghadap Tuhan.
    Sebelum menghadap kepada Tuhan, Rasul harus disucikan terlebih dahulu, sampai empat kali disucikan, Hingga tubuhnya suci , sukma nya suci, barulah dibolehkan masuk untuk bertemu Tuhan.
    Wahai Kaum Muslimin, tinjaulah dalam dirimu sendiri sudahkah Kamu suci lahir dan bathinmu , supaya masuk untuk bertemu dengan Tuhan..? Kalau “Edison” dengan sangat hati-hati menciptakan Electrisiteit menjaga isolasi, membersihkan segala karat agar pekerjaan menjadi sempurna, jelaslah bagi kita bahwa untuk bertemu dengan Tuhan hendaklah lebih suci lagi.
    Rasul sendiri Yang telah dinobatkan, setelah bertahun-yahun continue dengan iman yang tidak lapuk karena hujan, tidak lekang karena panas, dengan Sepi ing pamrih, Rame ing gawe, tekun dan bersungguh-sungguh bermujahadah dan bermasyahadah, belakangan baru diizinkan bertemu dengan Tuhan, Ber-isra’ dan Mi’raj kehadirat Allah SWT.
    Selanjutnya Ayahanda Guru (menambahkan amanatNya) ;
    Kamus Gagal dan Negatif Tidak Ada Pada Sisis Tuhan ” Apa Yang Kita Hampiri, Kita Peroleh, Kita Dapat” …..Kita hampiri api, kita akan panas, kita hampiri es, kita bersifat dingin, kita hampiri orang berpenyakit, kita akan sakit, Kita hampiri ALLAH, segala sifat untuk perbaikan dan keselamatan bagi kita akan kita peroleh.
    Dalam masa yang datang, lebih kita dalami Kebesaran Tuhan, agar kita dapat menyesuaikan diri kita, mengamalkan diri kita karena Islam adalah ilmu realitas, Ilmu yang menyelamatkan kita DUNIA dan AKHERAT.
    Selamat Ulang Tahun Guru-Ku, JunjunganKu , Ku Kasih padaMU.
    Wass.

  • laksa

    tanggal 20 merupakan hari Guru atau Hari Silsilah yang merupakan momentum terbukanya hijab pribadi masing-masing diri (kita), yang diredhoi Allah SWT untuk mengamalkan dzikrullah yang langsung diajarkan oleh Seorang Wali Allah dan Penghulu dari Segala Wali di zaman ini, mau tanya nih apa benar yg dikatakan, yang mengetahui wali alloh hanya walinya juga????

  • Ruslianto

    Pada suatu masa (doeloe), dalam selingan fatwa Beliau di Surau QA Medan, Ayahanda Guru bercerita dalam perjalanan bersama keluarganya di Jakarta, rombongan tersebut singgah disebuah restouran makan,….pada saat itu salah seorang keluarga melihat-lihat sekeliling restoran tersebut, dan diantara lukisan-lukisan terdapat papan ukiran yang dipampang didinding restouran itu sebuah tulisan dengan judul “nama-nama Para Wali Allah diseluruh Indonesia”,….terperanjatlah salah satu keluarga tersebut, dan memberitahukan kpd Ayahanda Guru bahwa diantara nama-nama tersebut terdapat nama Beliau ,… Lalu Ayahanda Guru bangkit dari tempat duduknya ingin melihat namaNya yang dicantumkan itu,…Lalu Ayahanda tersenyum, sambil berucap : Wah Saya baru tau ini kalau Saya disebut Wali Allah,… Hm hebat juga yg punya restoran ini,……. disusunnya semua nama Para Wali Allah ada disini,…. oh,… Wali Allah juga rupanya Ayahanda Guru kalian ini. saat itu Kami yg hadir surau QA diantaranya ada yang terdiam sambil tersenyum dan adapula yang menangis sambil berucap ; Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahi Ilham.
    Selanjutnya Ayahanda Guru meneruskan fatwanya,…. bahwa Jangan terlalu kalian fikirkan tentang Wali Allah itu, yang penting karya dan pengabdian kalian kepada Allah SWT, maka segeralah temui WASILAH itu ,…. agar Kita Menang di dunia dan di Akherat.
    akhirul kalam mohon maaf,……Wass

  • akiadnani

    Yang bikin blog memang memiliki ilmu eksaktayang luas, tapi pengakuannya ygmemang bukan ahli hadits kata lain dari kurang mendalami Alquran mengakibatkan tulisannya dikritik atau dikritisi.Ilmu eksakta memang dan yakin itu adalah ilmu yang pasti meski diperoleh lewat pemikiran manusia. Dan semuanya harus lewat manusia, yg namanya nabi juga manusia. Dunia agama menyebutnya wahyu atau ilham. Kata lainnya boleh disebut idea, kreativitas atau inspirasi yg biasanya terdapat pada orang genius.Tentang Isra dan atau plus mi’raj yg disajikan oleh Anas bin Malik biasa dijadikan dasar penafsiran QS17:1. Ini sebuah simbiose antara Alquran dan Alhadits.Kitapun sebenarnya pintu komentar untuk kisah isrami’raj tidak boleh di halang-halangi asalkan berdasarkan argumentasi yang siap dipertanggung-jawabkan, Sebaliknya si penerima komentar, kalau belum cock, hendaklah tahan diri dulu jangan langsung memvonis dgn sebutan apa saja (kafir, murtad, inkarus sunah dkk.) Karenanya jangan asal komentar. Kita terbiasa hanya bicara sebagian kalimat (anak kalimat) saja. Padahal surat Isra ayat 1 itu, memiliki beberapa rangkaian anak kalimat. Perhatikan: I. Dzat Yang Mahasuci telah memperjalankan seorang hambaNya di malam hari dari Masjilharam ke Masjidil Aqsha. II Yang telah Kami berkahi sekelilingnya. III. Untuk memperlihatkan (kepada)nya (Muhammad) sebagian ayat-ayat Kami. IV. Sungguh Dia (Allah) Mahamendengar (lagi) Mahamelihat. Pada kalimat I, sudah menjadi kalimat sempurna dan mudah dipahami, meskipun pada prakteknya justru inilah yang menjadi perdebatan itu. Lantaran perjalanan Rasulullah lepas diperjalankan(kalmat muta’adiy) atau berjalan sendiri (kalimat lazim) sebagai manusia yang juga berlaku hukum-kemanusiaanya (terdiri dari materi, ruang dan waktu), inilah yang menyulut pertanyaan besar. Baik pada zamannya dahulu ataupun zaman kini. Apa lagi zaman sekarang diketemukan hukum gravitsi atau percepatan, bahkan sudah jelas bahwa sesuatu yang memiliki kecepatan tertinggi adalah foton (molekul cahaya). Andaikan waktu isra mi’raj itu sudah diketemukan pesawat jet, tak anehlah bisa terbang kemanapun asal sesuai dgn tujuan kapal terbang tsb. Waktu itu (zaman Rasulullah & para sahabat) jangankan pesawat jet, bikin sumur pompa atau dragon-pun belum dikenal. Coba kaji ulang (surat Isra juga) ayat 90 hingga ayat 93. Pada ayat 93, agar mereka, orang kafir, mengimani karasulan Muhammad SAW. meminta agar Rasulullah naik ke langit. Lalu Allah menolong nya untuk menjawab permintaan sebanyak tujuh macam itu: “BUKANKAH AKU INI SEBATAS MANUSIA SEBAGAIMANA ANDA-ANDA, hanya saja aku mendapat bisikan (wahyu dari Allah)”. Artinya, agar Muhammad membuat mata air, memiliki kebun lengkap dan sistem pengairannya, pecahkan langit berkeping-keping, datangkan Allah dan Malaikat hingga berhadapan dengan mereka, miliklah rumah dari emas atau TARQA FISSAMAA-I= TERBANG KELANGIT,DAN KAMI TIDAK AKAN PERCAYA THDP TERBANGMU (KE LANGIT ITU) KALAU PULANG NYA TIDAK BAWA KITAB YANG AKAN KAMI BACA, Jelaslah sudah bahwa semua tuntuan kandas alias tidak bisa dilaksanakan. Maka dalam menghadai 7 tuntutanorang kafir ini Rasulullah diperintah agar menjawab: MAHASUCI TUHANKU, Bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi UtusannYa?. Ini argumentasi Alquran. Apa lebih ngandel kepada argumentasinya Annas bin Malik, turun ke Ibnu Syihab, turun ke Yunuus, terus ke Al Laytsu, terus masih turun lagi ke Yahya bin Bukair, kemudin ditangkep (dicatat) oleh Imam Bukhari. Nah ini baru kish isra’nya. Belum lagi kisah mi’raj-nya atau kisah Isra sekaligus mi’raj. Ilmuwan hanya boleh ngoceh pada disiplin ilmunya. Kalau mau tahu benar atau salahnya tentang kisah itu, pakailah pembanding yang mutlak benar dan silahkan sanggah kalau mampu, yakni ALQURANUL KARIIM Ini baru komen kalimat ke I (satu). Lalu dalam kalimat kedua boleh Anda jawab, Yang telah Allah berkahi sekelilingnya itu apa atau siapa? Belum lagi kalimat yang ke III, ayat-ayat mana, yang ingin Allah perlihatkan kepada Muhammad Al Mustafa SAW itu?. Kegagalan ummat Islam, termasuk ulamanya (pengawal agama) lantaran beralquran kagak lengkap. Boro-boro satu surah (Al Isra sebanyak SERATUS SEBELAS ayat, apa lagi satu Alquran, 114 surah. baru sampai sepenggal ayat saja (Subhanalladzii asraa bi’abdihi laylan minal masjidil haraami ila al masjidilaqsha saja) sudah ngelantur ceritera langit Dunia, tempat nabi Adam merhati-in yg item-item di kiri-kanannya, calon penghuni surga dan neraka. Langit kedua di sana ada nabi Yahya dan Isa dst., dst., Dari hal-hal tsb timbul pertanyaan; jadi kalau begitu arwah para nabi yg telah meninggal tsb. menempati 7 langit?. Kirain mereka berada di alam akhirat. Atau sab’a samawaat (tujuh ruang angkasa) itu alam akhirat? Waktu Rasulullah diisra- kan, bukankah masih hidup, kok sempat-sempatnya ngimamin para nabi yang sudah meninggal, ribuan tahun lagi? Paling mungkin, ya nyalatin arwah-arwah itu. Sayang Anas bin Malik sudah tiada lebih dari seribu tahun lalu, kagak bisa diminta keterangannya. Namun, barangkali yang mengimani ceritera itu bisa memberikan jawaban tepat atau benar? Namun kalau jawabannya sebatas “kalau Allah menghendaki”, atau “ini masalah keimanan, bukan masalah akal” , tidak usah disampaikan. Tidak ilmiah, malu bacanya. Dulu, ketika kita masih kanak-kanak, tidak terpikir seperti apa kedewasaan itu. Kita kini sudah dewasa, ita mampu berpikir tentang ke-kanak-kanak-an itu. Dulu kita iyakan saja kisah isra mi’raj itu seperti itu, ya masih kanak-kanak. Kini kita sudah dewasa, perpikirlah. “Sunggah dalam hal demikian (Alquran, agama) merupakan ayat-ayat/tanda /fakta bagi orang yang bepikir”.

  • get more followers on twitter

    It’s remarkable to visit this website and reading the views of all friends on the topic of this piece of writing, while I am also zealous of getting familiarity. Drive more Targeted visitors by means of get more followers on twitter for the Account useful way.
    respected organization today i want to get more followers on twitter inexpensive and also quick.
    twitter advertising, get more followers on twitter

  • aswarbahar mrcrab

    assalamu alaikum..
    aq pengen bertanya niiiih…. siapa yang tau tempat-tempat yang di singgahi ooleh rasulullah selama perjalanannya..?
    mohoon di jawab,yaaaa bagii yang tau,,,,
    wassalam

  • deddy

    coba lihat perbedaan antara mata hewan dan mata manuasia, kalau mata hewan waktu malam harai kalau di senter atau di terangi matanya bersinar sedangkan mata manusia di waktu malam gelap kalau di senter atau di terangai biasa-biasa saja, kenapa ????????????

  • mfrezasns

    Assalamu’alaikum.. Saya mulakan,
    Bismillah.. Daku ucapkan,
    Ar-Rahman Ar-Rahim muncul belakangan,
    Maksud hati bukan merendahkan,
    Bukan pula menghina Tuhan..

    Bang Sufi Muda salam kenal,
    Salam dulu baru kenalan,
    Begitu juga untuk semuanya,
    Mari kitalah yang memuja,
    Keindahan Jamal-Nya Tuhan..

    Meski diri ini belum makrifat,
    Yang penting syair mudah terbaca,
    Walau dipenuhi humor tak memikat,
    Karena ku bukanlah Nasruddin Hoja,
    Mencari Tuhan di sungut udang..

    Hidup indah mencari berkah,
    Sholawat Salam Nabi Muhammad,
    Perkenankan hamba merubah rubah,
    Tuk dapatkan Wasilah,
    Mohon do’anya Bang Sufi supaya hatiku Arif Billah..

    Ampas dibuang bukan berarti tiada guna,
    Tanpa basa basi ayo mula-mula,
    Hamba minta di dekatkan,
    Siapa lagi kalo bukan Tuhan,
    Kalau gitu inilah karyanya..


    Bulan Mei Bulan Rajab
    Malam 5 malam 27 rejeb
    Sang Al-Masih naik
    Muhammad pun melangit

    Ahmad ke angkat pakai Buraq
    ‘Isa pamit ke angkasa raya
    Aduhai para pengikut
    Muka wajah jangan pada cemberut 😈

    Jibril Mikail para sahabat
    Gabriel Michael para sesepuh
    Malam Isra’ penuh keramat
    Hati tak tahan jiwa merapuh

    Muhammad Ahmad nama kabarnya
    ‘Isa Yesus jadi pencetus
    Penutup pun sudah merapat
    Para pengikut beratus-ratus

    ‘Isa jadi yang dua empat
    Ahmad jadi yang dua lima
    Yang satu dianggap Duta
    Yang lainnya disebut Dewa

    Buraq itu hewan apa cahaya
    Punya sayap supaya cepat
    Akal pikiran makin bahaya
    Kalo lisan hendak berdebat

    ‘Isa naik langit melompat – lompat
    Makin indah bumi mengadu
    Iman Cinta telah terpahat
    Mana ada hal yang tabu

    Ahmad Yesus asalnya Satu
    Yang satu Imam yang lain Makmum
    Indah agama di bumi batu
    Tiap-tiap diri senyam senyum

    Muhammad itu putra Dewi Aminah
    ‘Isa anak Bunda Maria
    Beda agama malah marah-marah
    Bukannya enak malah bahaya

    Anak Maryam sembahyang ‘Isya
    Ahmad pun jawab Sholawat
    Naik langit merata raya
    Umat ikut serta melayat

    Muhammad kesayangan Siti Aminah
    Jesus anak Bunda Maria
    Agama ngajak ramah tamah
    Supaya surga murah meriah 😊

    Ahmad bukan punyanya kita
    Al-Masih bukan Bunda Maria
    Empunya nanti nggak suka
    Kita nanti jadi phobia

    Dewi Khadijah istrinya Mohammed
    Sang Kristus masih bujang
    Walaupun ini rada ndak sopan
    Namun humor asik menantang

    Al-Amin empunya Ahmad
    Al-Masih sebutan Kristus
    Seindah malam se-antero jagad
    Lebih indah lagi hati yang tulus

    Imamnya anaknya ‘Abdullah
    Makmumnya nggak tau nak siape
    Meski sama-sama Cucu Ibrahim
    Semangat Cinta melayani umat

    Yesus Ahmad cinta mati Tuhan
    Umat jadi idup sentosa
    Gelisahnya hati kuat menahan
    Justru itu tidak memaksa

    Para Wali sampulnya darwis
    Sufi mana yang nggak nangis
    Liat orang pada bengis
    Bukannya rasa salah malah meringis 😁

    Wali Murtad Mahesa Jenar
    Al-Hallaj mati di kayu salib
    Mi’raj jadi kenyataan
    Meskipun jalan belum selesai

    Bayazid mikraj ketemu Tuhan
    Husayn Manshur Tuhannya melorod
    Junaid Al-Baghdadi menyetujui
    Kalo Si Pemangkas bulu domba disalib

    Malu-malu orang awam
    Masih lebih malu orang yang khawas
    Orang awam salah kaprah
    Malah orang khawas yang memelas

    Surga hijau neraka merah
    Hati mau ego mengalah
    ‘Arsy hijau terang merekah
    Ternyata ‘Arsy anak Hermansyah

    Bumi tujuh dimana itu
    Sidrathul Muntaha di langit tujuh
    Tahunnya empat belas tiga tujuh
    Dua ribu enam belas tambah satu

    Katanya yang kenal empat
    Itu orang Ma’rifat
    Itu dari Gurindam Dua Belas
    Karyanya Haji Ali Raja

    Bisyr dulu Ahli Maksiat
    Sunan Kalijaga dulunya perampok
    Bila Tuhan hendak angkat Wali
    Jangan dikira itu mustahil

    Kanjeng Nabi ya Sayyidina
    Imam Mahdi turunannya
    ‘Isa Al-Masih tunduk setia
    Memberantas Dajjal seketika

    Nabi Khidir nabi yang nyentrik
    Dipanggil Wali lebih mitayani
    Biarlah orang berkata apa
    Hanya Wali yang kenal Wali

    Wali Songo wali yang arif
    Hendak menentang Syekh Siti Jenar
    Bukan sesat bukan kuwalat
    Siti Jenar sudah manunggal

    Hidup indah mencari berkah
    Asal kenal yang Maha Hidup
    Bila hati hendak kenalan
    Akrab dulu dengan pacar Ilahi

    Adam Hawa sudah terusir
    Sang Iblis terus menggoda
    Semua makhluk hanya ilusi
    Hanya jika hati tidak buta

    Tarekat Naqsyabandi thariqah muktabaroh
    Janji manis saat bai’at
    Hati mendadak jadi terharu
    Janji dengan Tuhan teringat kembali

    Rabi’ah itu Adawiyyah
    Cantiknya itu sungguh jelita
    Namun bukan perkara lahir
    Tapi hati yang bagai cermin

    Anak ke empat itu Rabi’ah
    Yang digandengin Adawiyyah
    Mata mana yang nggak terbelalak
    Liat gue foto selfie sama Rabi’ah

    Rabi’ah Al-Adawiyyah Rabi’ah cantik
    Berani melamar takut ditolak
    Maunya cowok kaya gimane
    Gue usaha jadi Insan Kamil

    Habib Luthfi Guru Mursyid
    Terdaftar Ahlul Bait
    Cinta Tuhan nggak setengah – setengah
    Imam Mahdi Al-Muntadzhar pasti datang

    Malik bin Dinar ketua Tabi’in
    Rupanya dia mantan pemabuk
    Masa lalu biarlah masa lalu
    Hal yang buruk janganlah diulang

    Sufi tua sufi sepuh
    Untuk apa berbaju darwis
    Kalau hati bau pipis
    Udah gitu ngga dibasuh

    Ada darwis namanya Bahlul
    Dia bijak keliatan gila
    Namanya aja orang bodoh
    Tapi bodoh di Mahligai Tuhan

    Maharaja Simurgh rajanya Hud-Hud
    Para burung dipimpin Hud-Hud
    Untuk bisa lakukan Mi’raj
    Ketemu dulu sama Mursyid

    Salaamun qaulam min rabbirrahiim
    Salam indah dari Ilahi
    Minum anggur dulu biar mabuk
    Sampai tujuh lapis langit tujuh lapis bumi

    Hijab Tuhan tujuh puluh ribu
    Bukan canda bukan tawa
    Kalo Tuhan bukakan Hijab
    Semua jadi terang benderang

    Wali Qutub beruang kutub
    Setiap hari hidup di kutub
    Jadi suka hidup di kutub
    Makhluk utara selatan kutub

    Raja rakyat semua mati
    Kaya miskin hidup lagi
    Katanya hidup cuma sekali
    Pada Tuhan kita kembali

    Ini syair apa puisi
    Dibilang pantun nggak serasi
    Mari kita sambung menyambung
    Ajak aku menggunakan Wasilah penghubung

    Maksud hati tuk menghibur
    Malah jadi salah persepsi
    Ini humor emang nggak lucu
    Kalo nggak berkenan nggausah ditanggepin

    Cukup sekian Akhirul Kalam
    Kalam itu Sifat Tuhan
    Ada baiknya Billahi Taufik
    Dan hidayah – Nya untuk kita semua
    Do’akan daku wahai Sufi..

    Semoga daku segera mendapat kebenaran
    Dapat juga yang ku inginkan
    Jumpa Tuhan dunia akhirat
    Begitulah isi do’anya
    Lebih komplit lebih baik.. Wassalam. 😇

  • Ruslianto

    KEJURUSAN MANAKAH NABI MUHAMMAD BERKIBLAT sebelum HIJRAH KE MADINAH ? DAN APA HUBUNGAN MIKRAJ NABI MUHAMMAD KE RUANG ANGKASA

    13 TAHUN sebelum Hijrah , Nabi Muhammad secara resmi telah diangkat menjadi Nabi terakhir bagi seluruh manusia dgn tugas Rasul yg mnyampaikan ayat-ayat suci Al Qur’an. Ketika itu Beliau baru berumur 40 tahun, dan langsung melakukan sholat dgn menjurus kea rah Kutub Utara Bumi.

    Diwaktu itu masyarakat Makkah masih menyangka bahwa manusia hanya berada di Bumi (ini) saja. Tidaklah terlintas dlm pemikiran umum bahwa diprmukaan planet lain juga telah berkembang biak manusia ramai, pandangan ini berlaku diseluruh muka bumi sampai beberapa abad kemudiannya. Orang baru mengetahui adanya masjid ialah yg di Makkah dan satu lagi di Palestina.

    Peninggalan dari Nabi Sulaiman sbagai penyebar agama Islam di antara Bani Israel dan orang belum mengetahui persoalan Ka’bah secara geologis.
    Ketika orang ‘melihat’ Nabi Muhammad berkiblat sholat kearah utara , maka orang menyangka bahwa kiblat diarahkan kepada masjid yg ada di Palestina itu. Karena jika ditarik garis lurus dari Makkah ke Kutub Utara maka garis itu kelihatan ‘melintasi’ Palestina. Dan harus pula diingat bahwa masyarakat manusia waktu itu menyangka Bumi ini datar, bukan bulat dan dikitari oleh bulan , Surya dan semua bintang.

    Pendapat yg mengatakan Nabi Muhammad berkiblat kearah Palestina atau Baitul Maqdis ditimbulkan oleh istilah “Masjidul Aqsha” termuat pada QS.17 ayat 1, Pendapat itu masih dipertahankan oleh hampir semua Kaum Muslimin sampai abad 14 Hijriah. Tetapi sebenarnya , jika orang sudi berpikir secara seksama dan meneliti ayat-ayat suci dgn perhatian penuh, akan terpaksalah ia meninggalkan “pendapat’ itu. (maaf) karena kekurangan alasan yg dapat diterima oleh pemikiran ILMIAH DAN SECARA LOGIKA.

    Persoalan ini dapat kita pecahkan dgn dua cara,
    PERTAMA : Menurut dalil Al Qur’an; Jika diartikan istilah “Masjidil Aqsha” yg trmuat dalam QS.17 ayat 1 masjid di Palestina sebagai “masjid yang jauh” dari Makkah. Maka pengrtian itu tidak mungkin dipakai lagi saat kini karena ditemui ada ribuan masjid di daratan bumi yg lebih jauh daripada yg ada di Palestina itu, padahal Al Qur’an itu berfungsi seluruh zaman, jika dipakai juga pendapat itu maka dia menjadikan Al Qur’an ketinggalan zaman yaitu tak mungkin dipakai lagi sbagai narasumber ilmiah, dan Masjidil Aqsha itu bukanlah di Palestina tetapi di Planet Muntaha, tentng Planet Munthaha itu akan saya buat tulisan tersendiri insya Allah dan hal itu sesuai dgn maksud QS. 17 ayat 1 ;

    KEDUA : Perhatikan QS.30 ayat 2 dan QS.30 ayat 3 memberitakan kemenangan Persia dalam memerangi Roma yang “menguasai” Palestina waktu itu. Dan dalam beberapa tahun dijanjikan kemenangan buat Roma, Kenyataan janji itu terlaksana dalam Sembilan tahun (menurut catatan sejarah) . tetapi yang ‘penting’ disini ialah Palestina itu sendiri yang dalam ayat itu, disebut “negeri terdekat” , bukan yang jauh . Lihat dibawah ini :

    QS.30 ayat 2 : Ghulibatir ruum(u)
    Telah dikalahkan bangsa Romawi
    QS.30 ayat 3 : Fi adnal ardhi wa hum mim ba’di ghalabihim sayaghlibuun(a)
    Di negeri yang terdekat dan mereka sesudah dikalahkan itu akan menang.
    Dengan dalil QS.30 ayat 3 tersebut nyatalah bahwa Palestina didalam Al Qur’an disebut negeri yang dekat, maka Masjidil Aqsha atau ‘masjid yang jauh’ yg termuat pd QS.17 ayat 1 ‘bukan’ di Palestina , tetapi di Munthaha.

    Kemudian lihatlah QS.2 ayat 145 secara terang dinyatakan bahwa Nabi Muhammad tidak pernah berkiblat mengikuti kiblat agama lain, sedangkan Baitul Maqdis atau Palestina waktu itu malah sampai kini adalah kiblatnya penganut agama lain. Ayat ini memperkuat bahwa Nabi Muhammad bukanlah berkiblat ke Palestina sebelum melakukan Hijrah.

    QS. Al Baqarah (2) ayat 145 :
    Dan sesungguhnya jika kamu mendatangkan kepada orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberikan Al KItab (Taurad dan Injil) , semua ayat (keterangan), mereka tidak akan mengikuti kiblatmu, dan Kamupun (Muhammad) tidak akan mengikuti kiblat mereka, dan sebahagian merekapun tidak akan mengikuti kiblat sebahagian yang lain. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti keinginan mereka setelah datang ilmu pengetahuan kepadamu, sesungguhnya kamu kalau begitu termasuk golongan orang-orang yang zholim.

    Demikian , sMoga bermanfaat
    Wass.

    • arkana0908

      Bang Rusli…

      saya pernah mendengar rekaman video fatwa Ayahguru, yang kurang lebih mengatakan:

      “….apakah Allah yang bersemayam di atas Arasy dan Allah yang hampir pada urat leher mu itu adalah Tuhan yang sama?…”

      terus terang baru saat itu pikiran saya yg dangkal ini bisa menangkap sisi ilmiah dan logika peristiwa Isra Miraj yang sebelum itu saya terima begitu saja semacam dongeng…

      jadi yang Abang paparkan di atas lebih mudah dipahami…. seperti di mana sebenarnya lokasi Masjidil Aqsha, apakah ada planet Muntaha, apa itu Buraq, dan banyak hal lain…

  • Afdhal

    Assalamu’alaikum. Trima kasih sufimuda yg telah memaparkan sdikit tntg sisi ilmiah isr’ mi’raj nabi Muhammad SAW. saya hanya ingin sdikit mnyanggah tntg prnyataan “Allah SWT BERADA D ARSY”.maaf sblmnya.saya hanya ingin mnyanggah prnyataan brdasarkan ilmu saya yg wlaupun blm sberapa.yg telah saya pelajari tntg Tauhid, Allah SWT. TIDAK BERTEMPAT.Allah SWT tidak prlu kpda tmpat. Krna klau Allah brtmpat,brlokasi, maka Allah itu sama dgn ciptaannya.dan itu salah mnurt saya.krna Allah brsifat Mukhalafatuhu Lilhawadis. Yg artinya Allah TIDAK SAMA DGN YG BAHARU (SGALA CIPTAAN-NYA). Jdi klau Allah brtmpat d Arsy,maka Allah brtempat.itu salah mnurut saya. Jdi Allah tdak brtmpat. Allah bkan brtmpat d Arsy. Itulah yg saya tau slama ini. Saya tdak brmksd cri rbut. Lillahita’ala tdak ada niat saya sprti itu. Mgkn admin mnjlaskan lbh detail lg bgaimna yg dmksd Arsy nya Allah. Maaf skali lg. Trimakasih. Wassalamu’alaikum 🙂

    • arkana0908

      mas Afdhal….

      Abangda saya itu pernah menulis di artikel nya, jalan paling mudah untuk mencari alamat atau lokasi tempat tinggal adalah dengan cara diantarkan oleh orang yang sudah pernah sampai di alamat lokasi/tempat tersebut….

      jadi tidak perlu dipersoalkan dimana tempat tinggal Allah… cukup anda cari orang yang pernah sampai di hadirat Nya….nanti anda akan dibimbing untuk hadir disana….

  • Bonang Hermawan

    Ada yang bilang..kalau menyimpan benda seperti PATUNG atau Wayang Golek di dalam rumah itu HARAM.. maka jangan dijawab dengan HALAL,, pasti ujungnya berselisih atau bertengkar,,

    Jawablah dengan kata yang sama.. ya benar ” kalau menyimpan benda seperti patung atau Wayang golek di rumah itu ” HARAM”.. Coba aja patungnya atau Wayang goleknya Bapak “MAKAN”..
    – x – = +
    + X + = +

Tinggalkan Balasan ke get more followers on twitterBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca