Tasauf

TUHAN JUGA MANUSIA?

TUHAN JUGA MANUSIA?

Satria**

 

Pengalaman pribadi ini saya tulis tidak lain karena rasa penasaran mendalam tentang Tuhan, mudah-mudahan sang SUFIMUDA dan saudara-saudara seiman saya yang lain memberikan tanggapan yang menyejukkan, agar iman tidak lagi tergoncang, saya membutuhkan bimbingan dan arahan. Pengalaman 7 tahun di pasantren ditambah 5 tahun di IAIN tidak mampu menjawab pertanyaan saya:

Dimana Tuhan?

bagaimana bentuk wajah-Nya?

Benarkah Tuhan itu seperti manusia?

Saya duduk di sebuah kafe di sudut kota Medan, kebetulan ada janji dengan seorang teman penganut Katolik yang taat, dia seorang pengusaha sukses, memiliki puluhan jenis usaha. Kami ngobrol akrab tentang banyak hal, disamping sebagai teman juga sebagai mitra bisnis, dia selalu tampil ceria penuh semangat, berkeyakinan teguh  dan semua yang dikerjakannya hampir tidak ada kegagalan, kalau saya malah kebalikannya.

Penasaran dengan sukses yang diraihnya, saya memberanikan diri bertanya apa kunci suksesnya, lantas dengan santai dia menjawab: “kunci sukses saya adalah dalam hidup ini saya punya keyakinan yang kuat terhadap Tuhan, bagi saya, Tuhan Yesus itu bukan hanya sekedar Tuhan yang disembah, tapi dia juga mempunyai sifat-sifat manusia, karena itu saya berkeyakinan bahwa apapun yang bisa dilakukan Tuhan pasti saya bisa melakukannya.

Selaku penganut Agama Islam yang (menurut saya) taat, sangat terkejut mendengar penjelasan dia, bagi saya Tuhan itu  adalah Maha Suci dari sifat-sifat manusia, Tuhan merupakan sesuatu yang tak terhingga jauhnya, sesuatu yang super, menghukum hambanya yang bersalah dengan neraka dan memberikan hambaNya imbalan surga, itulah Tuhan yang saya kenal dari kecil sampai sekarang. Tidak pernah tergambar dalam benak saya bahwa Tuhan itu berwujud manusia seperti pemahaman ummat Kristen, malah dari kecil saya diajarkan untuk mengejek Ketuhanan Yesus dengan berbagai sindiran, cacian dan anekdot-anekdot yang konyol. Ada sebuah guyonan tentang Yesus yang sering saya ucapkan ke kawan-kawan sesama Islam: “Yesus Kristus mengatakan, apa yang dilaut bisa dimakan kecuali kapal selam, karena terbuat dari besi” dengan memakai logat orang Batak.

Tapi tiap kali saya merenung tentang Tuhan setiap itu pula timbul kegelisahan jiwa, saya tidak bisa menjawab pertanyaan seorang Pastor saat berkunjung ke kampus saya (Fakultas Ushuluddin, IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh) dimana Tuhan anda?, bagai mana bentukNya?, saya tidak bisa menjawabnya, saya baca buku karangan Ahmad Deedat tentang debat Islam-Kristen, hati saya agak sedikit tenang, tapi pertanyaan tentang bagaimana Tuhan itu tidak saya temukan disana.

Dulu waktu kuliah saya merasa paling banyak tahu tentang agama lain, karena Fakultas Ushuluddin memang membahas tentang perbandingan agama, saya tidak yakin bahwa Tuhan itu seperti Yesus, Khrisna dan  Budha, tapi hati kecil saya mengatakan lain, lebih masuk akal Tuhan itu seperti Manusia ketimbang meyakini Tuhan yang Abstrak, Tuhan X, Tuhan yang dinamakan Allah tapi dimana? Apakah dia seperti tulisan Arab?

Pernah waktu kuliah saya hampir meninggalkan Islam, tapi karena tradisi Islam sudah melekat dalam diri saya sejak kecil, saya tidak berani, saya masih takut kalau nanti kalau pindah agama ternyata di agama lain itu salah, Allah menghukum saya sebagai seorang Murtad, walaupun jiwa terguncang karena tidak bisa ketemu Allah, saya tetap dalam Islam.

Tulisan ini sengaja saya kirim ke SUFIMUDA, mudah-mudahan berkenan untuk ditampilkan, sejak awal munculnya SUFIMUDA (saya ketemu dari mesin pencari google) saya telah mengikutinya, beda sekali dengan web atau blog sufi lainnya yang tidak mempunyai ruh tasawuf, SUFIMUDA beda sekali,  saya baca DOA SUFI MUDA jadi menangis, ketika saya membaca tulisan SURAT UNTUK ALLAH badan saya gemetar, dan tambah menangis, saya punya keyakinan kuat pasti sang SUFIMUDA adalah seseorang yang amat dekat dengan Tuhan, amat mengenalNya, mudah-mudahan asumsi saya tidak keliru.

Pengalaman pribadi ini saya tulis tidak lain karena rasa penasaran mendalam tentang Tuhan, mudah-mudahan sang SUFIMUDA dan saudara-saudara seiman saya yang lain memberikan tanggapan yang menyejukkan, agar iman tidak lagi tergoncang, saya membutuhkan bimbingan dan arahan. Pengalaman 7 tahun di pasantren ditambah 5 tahun di IAIN tidak mampu menjawab pertanyaan saya:

Dimana Tuhan?

bagaimana bentuk wajah-Nya?

Benarkah Tuhan itu seperti manusia?

 

 

 

 

** adalah Alumni Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Banda Aceh, berdomisili di Medan

 

 

97 Comments

  • sufimuda

    saudaraku moonlight…
    untuk jumpa Tuhan itu tidak harus pandai bahasa Arab, yang harus kita penuhi adalah rukun syarat-Nya,
    Carilah seorang Guru Mursyid di thariqat, nanti anda akan mendapat bimbingan, bersabarlah anda bersama Guru Mursyid seperti sabarnya Nabi Musa ketika berguru kepada Nabi Khidir.

    ada orang bersyariat dulu barulah dia bertasauf, kemudian ada orang yang latar belakangnya tidak bisa baca al-qur’an, hadist apalagi bahasa arab kemudian dia bertemu Guru Mursyid langsung belajar thariqat, kemudian nanti baru disempurnakan syariatnya.

    Masuk Thariqat itu adalah proses tobat, jadi tidak bisa ditunda-tunda…

    salam damai selalu

    • Babash

      Allah selalu membimbing kita kejalan yg benar menurut Allah bukan menurut kita sekalipun itu pahit sepet atau apapun namanya. Dlm surah Al iKhlas sangat jelas diperjelas dengan sifat 20 dan dengan keterbatasan manusia itu sendiri, karena kalau sama tidak seru’. semua kaya, semua miskin, semua perempuan dstnya jadi kita harus bersyukur karena tambahan nikmat dr Allah itu dgn cr bersyukur.
      tidak ada tercipta melainkan ciptaanNya, Apakah saudara pernah memperhatikan diri anda dari ujung rambut sampai ujung kaki dari luar sampai dalam, benarkah anda yg punya aturan atau ada org lain ? Apa yg dipersangkakan hambaKu itu yg Ku jadikan. Tolong berb aik sangkalah pd Allah. Kebaikan rupa Nabi YUsuf itu luar biasa, kemerduan suara Nabi Daud, Kekayaan Nabi Sulaiman, Penderitaan Nabi Ayub, Kemiskinan Nabi Isa dan kepemimpinan Nabi Muhammad beliau beliau itu sedikitpun tidak pernah lupa akan Allah dan tidak menuntut banyak tetap sujut dan zikir pd penciptanya.
      Jadi sang pencipta lah yg sangat luar biasa. Dlm surah ann nur klu tidak salah Bahwa Cahaya Allah meliputi Langit dan Bumi. Tidak terbatas dgn ruang dan waktu Dia Maha Melihat mulai yg belum pernah dilihat manusia sampai yg belum pernah terfikirkan manusia bahkan diatasnya lagi. Hidup berlebihan atau bermewah mewahan akan membuat kita lupa akan Tuhan kita. Coba anda amati disekitar anda berjalanlah …alangkah kompitnya ciptaan Allah tanpa cela dan sia sia. Singkat kata Allah bukan manusia tidak mirip manusia jelas dlm surat Al Iklas teman anda yg katholik itu dlm Islam nama Af Al Allah Jadi Allah Tidak Ada yg menghalangiNya. Terserah KehendakNya. Allah mengabulkan permohonan hambaNya yg Meminta dgn Ikhlas. Cepat tidaknya tergantung keadaan yg terbaik memurut Allah untuk kita. Semoga uraian singkat ini bermamfaat. Amin Ya Rab !!!

      • krisna

        Jika anda mau sharing…..kirim aja email ke krisna.wijaya1@yahoo.co.id karena Ilmu Allah maha luas tidak cukup jika dijabarkan walaupun jika air di laut anda jadikan tintanya kecuali dengan izinNya….saya pun tidak ada ilmunya walau sebiji atom sekalipun kecuali dengan izinNya…tapi jika untuk sharing dan tukar pikiran paling tidak ada masukkan buat kita amiin

  • Andry

    Assalaamu Alaykum,

    Dimana Tuhan?
    “Sesungguhnya Aku lebih dekat dari urat lehermu”

    bagaimana bentuk wajah-Nya?
    “kemanapun engkau hadapkan wajahmu, di situlah wajah Allaah”

    Benarkah Tuhan itu seperti manusia?
    “Aku mengikuti persangkaan hambaKu”

    • krisna

      hehehe kalo alumni IAIN masih nanya yang kaya gini apalagi kalo dia bilang termasuk taat ??????? why bro……anda sendiri yg bisa jawab pertanyaan ini…saya islam yang tidak termasuk taat….tidak bisa bahasa Arab…..sholat kambingan..kadang sholat kadang ga….tapi ga pernah tuh nanya kaya gitu….dari andry tuh bener Allah lebih dekat dari urat leher ini Iman ( bisa dirasakan jika kita selalu bersukur dan jika yakin semua pemberian adalah darinya. Kemana menghadap wajahmu disitulah wajah Allah…jalani kewajiban dulu dengan cara yang bener dan mengerti ilmunya ( saya ga ngerti kalo anda bilang dari IAIN tapi ga ngerti Ilmu islam…saya aja yang awam insya Allah mengerti kalo mau belajar….anda belum kenal Allah bagaimana anda mau melihat wajah Allah….anak kecil / awam bisa melihat wajah Allah karena dia punya iman 100 % ( maaf jika saya bilang iman anda tidak 100 %…karena anda bilang anda mau pindah agama )…terus bagaimana anda mau melihat wajah Allah jika anda tidak beriman 100 % dan kenal Dia…padahal wajah Allah terpampang jelas dihadapan anda….Benarkah tuhan seperti manusia….Perumpamaan jika anda menciptakan robot..berbentuk kotak kubus…apakah lalu robot itu berpendapat bahwa anda seperti kotak kubus…salah bukan…robot itu akan mengerti jika dia diprogram untuk kenal bentuk penciptanya tapi ini robot ga bisa berbuat apa apa jika tidak ada treatment dari penciptanya….jadi jika anda mau kenal bentuk Allah mustahil, anda akan seperti seperti robot tadi mengenal anda.harus ada masukan program dulu,…anda adalah manusia ( bukan robot ) jadi caranya anda harus beriman dulu 100 % jalankan perintahnya dan menjauhi larangannya ( taqwa ) ini sama dengan memasukan program pada robot tadi tapi melalui usaha diri sendiri…tapi ada sebagian manusia yang dimasukkan programnya langsung dari Allah untuk mengenalNya, mereka adalah golongan Nabi / Rosul ataupun wali Allah

  • sufimuda

    Alaikum salam,

    Allah berada di ‘Arasy
    Allah lebih dekat dari urat leher
    Qalbu orang mukmin adalah Batullah
    Allah ada dimana-mana

    Kemana engkau memandang disitu wajah Allah..
    WajahKu sudah kubagi-bagikan kepada wajah Rasul-Ku…
    Apabila melihat Akulah matanya…
    Apabila berjalan Akulah kakinya….
    TanganKu berada di atas tangan mereka…

    Telah Ku ciptakan rupaKu sebagaimana rupa hamba-Ku

  • Nesia!

    Jawaban atas pertanyaan besar di atas, mustahil tuntas dalam sebuah komen, bahkan posting panjang lebar. Sy rasa perlu sebuah korespondensi utk itu. 🙂

    Tp sekadar menyalurkan degup jantung yang menderas habis baca posting di atas 😉 bolehlah.

    Cara Islam dan Kristen “mengenali” Tuhan, ada kelemahan dan keunggulan masing2.

    Penganut Kristen bisa memiliki “gambaran” yang lebih jelas tentang wujud dan sifat tuhan. Itu menyenangkan tentu saja, karena tuhan sangat mungkin terasa lebih riil, lebih bisa dihayati.

    Namun pada saat yang sama, tuhan juga bisa mengecil, karena sudah bisa dirangkum dalam imajinasi kita.

    Sebaliknya, penganut Islam, dengan doktrin laisa kamislihi syai’un dan yang sejenisnya, relatif gagap menggambarkan Tuhan. Bagi muslim kebanyakan, sama sekali tak ada gambaran seperti apa itu tuhan, dan itu menyebabkan Sang Khalik menjadi abstrak.

    Namun karena itu pula, Tuhan menjadi satu Misteri Mahabesar, yang membuat kita serasa hanyut dalam kekerdilan, dan ketidakkuasaan bahkan untuk sekadar membayangkannya.

    Makanya saya bilang dalam banyak posting saya, semua cara memahami Tuhan itu, atau sederhananya, daam memilih agama, harus disesuaikan dengan style iman, dan style logika masing-masing.

    Mohon tidak dipersangkakan, bahwa saya menunjukkan suatu cara mengenal Tuhan lebih baik dari yang lain. It’s your choice, it’s about your style.

    Begitulah kira-kira, dan hanya Allah yang mengetahui yang sesungguhnya.

  • vade

    Bagaimana bisa melihat Allah, sedang mata memiliki keterbatasan….
    bagaimana bisa melihat Allah, sedang akal dan perasaan memiliki keterbatasan…..
    Oleh karena itulah Allah mengirim Rasul-Nya untuk mengenalkan diriNYA dan syariatNYA….

    Janganlah engkau seperti orang atheis dan orang yang berfaham materialisme, bahwa sesuatu yang ada harus terlihat…….
    karena kita tidak bisa melihat udara
    kita tidak bisa melihat gelombang elektromagnetik
    kita tidak bisa menyebutkan angka paling tertinggi….
    sebaliknya kita bisa tertipu oleh birunya air laut yang padahal bening,
    fatamorgana yang terlihat ada padahal tidak ada,
    bengkoknya pensil di gelas yg terisi air.

    terlalu banyak keterbatasan kita…….oleh karena itu sekali lagi saya utarakan,
    Kita tidak akan pernah dapat mengenal Allah jika Allah tidak memperkenalkan RasulNYA untuk mengajari kita…….jadi mengenal Allah dapat diketahui melalui ayat-ayat yang diajarkan kepada RasulNYA dan penciptaan Alam semesta yang dengan segala keteraturannya…
    fa’tabiruu yaa ulil abshar…..Maka ambilah pelajaran wahai orang yang memiliki penglihatan.

    • S. Nazeer

      Setuju dengan mas Vade, Nabi Musa yang adalah salah satu utusan Alloh (Rosul Alloh) yang senantiasa menjaga kesucian dirinya dari dosa… tidak mampu melihat Alloh, padahal Alloh baru menampakkan “cahayanya” di bukit Thursina, belum wujud yang sebenarnya… apa lagi kita manusia biasa… Insya Alloh kita bisa melihat Alloh kelak di surga nanti… maka marilah kita berusaha untuk menggapai surganya Alloh….

  • ajak-ajak

    mas vade udah ketemu malaikat? Kalo belom ya capek juga neranginnya,,
    Intinya aja yah, saya malah merasa bisa meyaknkan orang bahwa Tuhan bisa dilihat dari postingan anda .
    Thanks anyway atas pencerahannya,,

  • reekoheek

    jawabannya banyak ya, bervariasi, ada jawaban yang mengalir dan menjadi sebuah pengalaman menyenangkan bagi jiwa seperti nyanyian daud. ada yang seakan mampu melihat bayangan kemegahan yang tampak nyata. Keindahan-Nya hingga Sang Junaid menolak melihat-Nya karena telah cukup bagi beliau untuk berinteraksi dengan-Nya tanpa wasilah mata dan indera lainnya.
    Mas aris, saya suka sama jawabannya, terlepas dari bentuk2 personifikasi Ketuhanan. Alienasi Tuhankah? Mungkin… Tapi bukankah Dia adalah Mukhalafatu lil-hawadist. Saya pernah mendengarnya dalam sebuah kajian irfan 🙂
    Wallahu alam bi shawab, saya takut masih sering terperangkap oleh ra’yu dan qiyas.

  • berry

    assm,
    salam kenal buat mas satria……..
    kalau anda benar2 ingin bertemu dengan tuhan sampai 1000tahun di pesantren besar dan sampai ke ujung duniapun anda mencari tuhan tidak akan ketemu,padahal dalam Al-quran sudah tuhan jelaskan bahwa sanya tuhan itu dekan dengan anda,saya tidak bisa menjelaskan lebih jauh soal ini karena apabila dijelaskan lebih jauh soal itu akan membuat anda binggung sendiri.
    tiada pilihan lain untuk mencapai maksud dan tujuan anda tersebut dan menjawab semua pertanyaan yang ada kecuali anda berBAI”AT THORIQOH NAQSYABANDI KAJI TERTINGGI…………

  • rha-k

    Berikut sekedar sharing dari pribadi saya..
    Tuhan itu tiada arah dan tiada jarak.
    Oleh sebab itu, tidak terlalu penting untuk men-cari2 lokasi 4D-nya (panjang x lebar x tinggi x waktu).
    Yg lebih penting adalah bagaimana hidup kita bermanfaat bagi alam dan sesama hidup yg lain.
    Analogi berkomputer, ada Software + Hardware + User. Nah, kita manusia ini mirip2 dg analogi tsb. Pada tiap2 diri manusia ada Jasmani (Hardware) + Rohani (Software) + si Aku (User).
    Hardware-nya manusia ya tangan, ya kaki, ya otak, dlsb. Software-nya manusia ya rindu, ya cinta, ya marah, ya sedih, dlsb. Sedangkan si Aku, ibarat tetes air di lautan, tetes air tsb adalah individu manusia dan laut samudera adalah Tuhan Yg Maha Kuasa.

    Okay saudara saudariku semoeanyah, senang berkenalan dg anda semua walaupun hanya lewat tulisan comments.
    Wassalamu’alaikum wR wB!
    I always remembering that open minded is much better than close minded.

  • tasya

    Ass. semua…
    Buat mas Satria, saya terharu baca surat rindu mas kepada Allah, meskipun itu cerita, meurut saya itu surat rindu mas Satria kepada Al-Haqq, semangat ya….
    Tinggal dikit doang tuuuuh…
    Semoga tetap beristiqomah di jalanNya sampai nanti saatnya ya mas.
    Aduh, saya seneng banget deh, mas Satria udah mulai “tau” ya mas Satria…
    “Enak tau mas daripada ga tau, kalo ga tau tar jadi orang yang merugi mas….”

  • badai 40

    Assalamualaikum buat semua,
    semua seru sekali commentnya….ada yang dalam dan mengagumkan, Higita cahaya, commentnya apakah berdasarkan pengalaman sendri…
    buat bung Satria, saya mau cerita dikit nih…

    Dizaman Khalifah Abu Bakar Siddiq, ada sekelompok pendeta Nasrani yang datang pada beliau(Khalifah) lalu menanyakan hal berikut ( Persis pertanyaan pastor pada waktu datang ke kampus bung Satria di Aceh)”Adakah didalam Kitab yang dturunkan nabi anda disebutkan wajah Allah?” Khalifah menjawab “Ada”
    “Apa tafsirnya?”Tanya pendeta .Abu Bakar menjawab” Ini pertanyaan terlarang dalam agama kami.Nabi SAW
    tidak menjelaskan kepada kami.” Para pendeta tertawa seraya berkata ” Demi Allah nabi kamu itu hanya pembohong dan kitab suci kamu itu hanyalah kepalsuan dan kebohongan saja.” Ketika mereka keluar dari situ Salman mengajak mereka menemui Ali bin Abi Thalib. Kepada Ali para pendeta mengajukan pertanyaan yang sama, Ali berkata ” Aku akan menjawabnya dengan demonstrasi” Kemudian Ali memerintahkan seseorang mengumpulkan kayu bakar dan beliaupun membakarnya.Ketika api menyala Ali bertanya kepada pendeta ” Wahai pendeta,mana muka api?” Semua pendeta yang mengelilingi api menjawab,”Ini semua muka api.” Mendengar itu Ali berkata,”Semua Wujud ini adalah wajah Allah.( Kemudian Ali membaca ayat AlQuran)”Kemanapun kamu menghadap disitu Wajah Allah”(QS:2:115) “Semuanya binasa kecuali wajah-NYA. KepunyaanNYA segala hukum.Dan kepadaNYA kamu semua kembali” (QS;28:88) Mendengar itu semua pendeta itu masuk Islam dan menjadi pengikut Tauhid yang Arif.

    Para pendeta disini adalah para pencari kebenaran dan dengan sangat rendah hati mau menerima penjelasan akan sesuatu yang belum diketahui oleh mereka. Sikap seperti ini yang sulit kita tiru, kalau merasa sudah punya pengetahuan biasanya kita sulit menerima sesuatu yang terasa “asing ” bagi ilmu kita.Padahal ilmu bisa juga menjadi hijab yang sangat tebal.

    Pasti sangat jauh berbeda antara pendeta didalam cerita ini dengan pastor yang datang dengan pertanyaan yang sama ke kampus bung Satria di Aceh.
    Pastor yang dijumpai bung Satria bukan pencari Tuhan tapi “menantang”kaum muslim waktu itu.
    Tentu bagi kita adalah bagaimana kita akan bersikap.
    Mencari dan mendekati Tuhan sudah banyak penjelasannya dalam kita Allah yang menceritakan para Rasul mencari Allah, meskipun mereka kekasih Allah mereka juga mencari dan menemukan Allah dengan tidak mudah….wong cari jarum yang jatuh dilapangan rumput aja sulit mencarinya…tapi yang penting kan ada petunjuk dan yang menunjuki….kalo misalnya saya sudah pernah jumpa Sufi muda sekaligus mengenalnya tentu saya bisa menceritakan bagaimana rupanya,namun tetap saja tdk akan memuaskan orang yang kepengin ketemu Sufi muda namun saya bisa kasi tahu orang yg mau ketemu Sufi muda bahwa saya bisa membawa dan mempertemukan orang tsb dgn Sufimuda karena saya sudah kenal sama Sufi muda, begitu kan bung Sufi muda ….

    segini aja dulu smoga ada gunanya….salamualaikum

  • Iman Al Pahyubi

    Assalamu Alaikum
    Alhamdulillah segala puji bg Allah SWT atas anugrah iman dan islam kpd kita semua..Salam dan Shalawat semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya dan seluruh umatnya hingga akhir zaman..

    izinkanlah saya yg awam ini utk sdkt memberikan masukan..

    –buat saudaraku satria yg sedang mencari..pertama-tama saya ingin mengucapkan selamt buat mas satria yg telah diberi kesempatan untuk mbertanya ttg tuhan..
    sewktu saya kelas 1 sma di makassar sy jg pernah mengalami hal yg hmpir seperti mas satria alami cuma bedanya waktu itu saya tdk sedang mencari tuhan tp mempertanyakan status keislaman saya apakah benar krn yakin atau krn org tua saya yg muslim..waktu itu saya memutuskan untuk mencari kebenaran islam dgn membandingkan semua agama yg bisa sy pelajari..hingga sy akhirnya menemukan bahwa di islamlah sebnarnya Tuhan itu benar2 nyata..semua proses itu sy jalani selam 2 tahu lbh..adapun cara yg sy gunakan waktu itu hanyalah dgn menggunakan nalar saya atau akal saj yg mgkn bg sebagian saudara saya di web ini menanggap hal itu tdk benar atau krg tepat..tp bg saya jika mas satria mengatakan tdk butuh dalil2 krn sdh penat knp tdk gunakan akal mas satria utk ,mnjawab pertanyaan yg muncul jg dr akal mas satria sndri yg klo ga salah semakin muncul stlh pertemuan dgn teman yg non muslim..satu hal yg mgkn kt lupakan ttg akal adalah bahwa dia jg mrpk salah jalan menuju tuhan yg sering terpinggirkan krn dinilai memiliki keterbatasan tp jika melihat fungsi akal yg luar biasa dalam menemukan Allah bg saya pikir mas satria perlu mencoba cara ini..akal cukup banyak membuat org menjadi muallaf kita mgkn bisa baca bahwa byk ilmuwan non muslim menjd muslim stlh melakukan riset dgn metode ilmiah thd sesustu hingga akhirnya malah menemukan Tuhan..kadangkala pembuktian secara logika jg kt perlukan jg dalam menambah keyakinan kita bukankah Allah nyata dalam segala hal seperti dlm firmannya “dan diantara pergantian siang dan malam..tdpt tanda2 kebesaranKu bg org2 yg berpikir..”dan penggunaan akal dalam mencari Tuhan telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim A.S.? jd saran saya buat mas satria jgn terpaku pd satu cr sj dlm mencari Tuhan..
    —adapunmenjawab ttg apakah Tuhan itu manusia sy anggap itu pernyataan yg sangat salah menurut logika/akal krn jika manusia adalah Tuhan maka Tuhan bisa sakit,bisa dihina,bisa dibunuh dll layaknya manusia dan jika begitu knp fira’un hrs dihukum oleh Tuhan krn mengaku Tuhan..membuktikan Allah itu nyata dapat dilakukan dgn Akal sedangkan untuk mengenal-Nya maka gunakanlah Ruh kita krn Allah maha Gaib..
    –sedangkan bgmn wajah Allah maka cukuplah pernyataan-Nya “Aku menurut sangkaan hambaKu” sebagai jawaban pertanyaan tsb..
    Untuk mengenal Allah kita perlu penyatuan semua unsur dlm diri kita yaitu jasad, akal, nafsu dan ruh krn tanpa bersatu atau meleburnya semua unsur itu kt takkan pernah dapat mengenal-Nya secr utuh..

    semoga dpt membantu dalam pencarian mas satria dan buat saudaraku yang lain..

    mohon maaf jika ada yg salah atau menyinggung perasaan krn sy hanyalah manusia yg tak terlepas dr dosa dan lupa..

    Wassalamu Alaikum

  • Sufi wanita

    Ada sesuatu hal yang terkadang tidak kita ketahui
    Ada sesuatu hal yang terkadang tidak kita mengerti
    Ada sesuatu hal yang terkadang tidak kita sadari

    Semoga dapat diketahui
    Semoga dapat di mengertii
    Semoga dapat di sadari

    Renungkanlah wahai kawan! , Dia ada di antara kita , dia ada di sekitar kita , mengapa tidak kalian ketahui , mengapa tidak kalian mengerti , dan mengapa tidak kalian sadari

    Carilah jawabnya semoga kalian di bukakan pintu hijab di dunia untuk mengetahuinya , dan semoga kalian adalah orang-orang yang di berikan petunjuk jalan yang lurus .

    Salam

  • aku.awam

    Tatkala itu…
    Ada seorang yang tak percaya adanya Tuhan duduk dipinggiran jalan. Dekat sekali dengan selokan yang bau. Wajahnya pucat pasi, seperti muka gembel. Mungkin sedikit bau karena lalat mengerumuninya…
    Dilihatnya dari seberang jalan seorang pengemis. Meminta belas kasihan orang-orang yang berlalu lalang lewat didepannya. Dan saat itu…
    Seorang berpeci berjalan didepan pemulung, matanya menatap kedepan, seakan tidak melihat pemulung memelas itu…
    Seorang pendeta berjalan dari arah berlawanan… Terus membaca kitab kecil yang terbuka ditangannya… pamulung pun dilaluinya…
    Seorang kaya raya berjalan didepan pemulung, hanya senyum sinis yang terlihat di raut mukanya…
    Sekeluarga berjalan didepan pemulung, hanya menggandeng anak-anaknya dan bercerita kelucuan hingga terbahak-bahak…

    Disebrang jalan, sosok tak bertuhan tiba-tiba bangun. Dia melewati jalan itu sambil merogoh-rogoh kocek celananya. Beberapa uang koin yang tak sempat ia hitung ia ulurkan ke pemulung itu… Sambil menerima seraya berdoa “Ya Allah, berkahilah dia, lapangkan urusan dia, dan jauhkan dia dari marabahaya.” Sang tak bertuhan dengan mulut komat-kamit mengucap “amin”…

    *Hanya ilustrasi…

    Dimanakah Tuhan? seperti apa? Apakah Anda ingin tahu? Emang diri Anda seperti apa? Ingin bertemu Sang Mulia segala. Sudah pantas Anda bertemu dengan Allah kah?
    Jawaban ada pada benak kita masing-masing…

    Saya pribadi malu apabila bertemu dengan Allah. Merasakan surga Nya saja tak pantas, namun neraka juga tak kuat. Hamba sungguh malu untuk memberanikan diri mencari Allah… bahkan sedikit menantang keberadaan Allah…
    Saya hanya berusaha semaksimal mungkin mengetuk pintu tobat Allah, meminta maaf Allah dalam ibadah, dalam hubungan dengan manusia, dan dalam kehidupan. Jadikan kehidupan ini yang berguna dan bermanfaat serta berpahala…

    Mari pejamkan mata, hirup nafas yang panjang seraya mulut komat-kamit Asma UlHuzna… niscahya wujud Allah akan kita jumpai… Amin

    “Maaf apabila saya ada khilaf…”

  • padimuda

    wah aku.awam,
    dulu juga waktu pertama kali diajak ktemu Tuhan, saya bingung, ragu, malu, takut, dll perasaan pesimis.
    Tapi ternyata bener aku melihat bahwa Tuhan itu Maha Pemurah, Maha Pengampun, Maha Ramah, Maha Bersahabat, Maha Lucu, Maha Sombong, Maha Pencemburu, Maha Lembut.
    Jadi, ga perlu pesimis mas, selama bisa menjaga sikap dan adab bertemu, serahin aja sama yang bawa yaitu Mursyid. Eh, sudah punya Mursyid kan? Kalo punya, kalo menjalani rukun syaratnya, pasti sudah bisa ketemu Tuhan dooonk.

  • Hasanudin

    Assalamualaikum, wr. wb.
    ikhwan sekalian. bertanya tentang Tuhan sebenarnya harus dipilah dulu. Tuhan yang mana. Apakah Tuhan yang palsu atau Tuhan yang haqiqiyah. Sebab banyak orang cenderung serakah dalam bertuhan. Tuhan yang haqiqiyah af`al dan sifatnya logis tapi keistimewaan-Nya jalaliyah-Nya logika tidak mampu. tapi itulah logisnya Tuhan (Allah). Jika bertanya tentang keberadaan Tuhan, wajah-Nya sama seperti seekor ikan bertanya dimana sebenarnya lautan dan bagaimana wajah lautan itu? Tuhan (Allah) al-Lathif yang meliputi segalanya. Jika ditarik ekdlm kehidupan lingkungan pernahkah kita melihat ruh kita seperti apakah wajah dari ruh kita itu dsb. Jawaban ini mungkin kurang memuaskan bahkan semakin membingungkan. Tapi dari bingung akan lahir sebuah kebenaran. Semoga Allah sendiri yang akan memberikan jawabannya kepada saudara. Tks. Wassalamualaikum, wr. wb.

  • sabdalangit

    Kebingungan saudara Satria tentang Tuhan merupakan hal yg biasa dialami seseorang. SEBALIKNYA gejala itu BENTUK KETAJAMAN BATIN DAN kewaskitaan “GURU SEJATI” anda.
    kebingungan merupakan awal dari proses pencarian hakekat Tuhan.

    saya sebagai orang masih dangkal ilmu pernah mengalami sewaktu usia 5-6 tahun. bahkan saya berandai2 bahwa Tuhan itu sosok laki2 yg sudah tua (kakek). kadang bayangan saya Tuhan itu serasa seperti teman saya dalam berbincang.

    dan sekarang SAYA YAKIN ANDA SEBENARNYA LEBIH PAHAM DAN MENGERTI HAKEKAT TUHAN DAN AGAMA ITU BAGAIMANA. seperti andalah padi merunduk. kadang berpura2 bodoh. akhirnya siapa yg sebenarnya bodoh justru ditelanjangi di sini. Maka harap hati2 memberi tanggapan, ntar bisa kena malu sendiri… 🙂

    BILA BERKENAN SAYA INGIN MENGAJUKAN PERTANYAAN KEPADA MAS SATRIA;
    saya dulu pernah berfikir, mengapa banyak orang sekalipun bukan Islam kok bisa mendapat anugrah, merasa doanya dikabulkan Tuhan, merasa dalam lindunganNya, merasakan kekuasaan dan kekuatan Tuhan begitu dekat dapat mereka rasakan. mengapa pula jikalau mereka dikatakan sesat, tetapi kok..dalam perbuatan terhadap sesama orang kadang2 lebih mulia, budi pekertinya lebih lembut, akhlaknya patut dicontoh, mengerti terhadap kebaikan dan kemuliaan hidup. dan kaya akan kasih sayang sesama makhluk Tuhan. MENGAPA BISA DEMIKIAN ? apakah Tuhan itu MEMBUAT NAMA UNTUK DIRI TUHAN SENDIRI sama halnya seperti makhluk ciptaanNya ?

    satu lagi, saya berfikir OBYEKTIF bahwa HAMPIR SETIAP ORANG ITU MEMELUK SUATU AGAMA HANYA KARENA FAKTOR KEBETULAN saja. ARTINYA bukan merupakan satu pilihan hidup. bukankah kita semua memeluk agama A atu B atau C karena orang tua kita lebih dulu memeluk agama yg kita anut saat ini. jadi agama yg dianut mayoitas orang itu sebagai agama keturunan yang dianut turun temurun..

    saya mohon pencerahan, karena dalam pemahaman saya Tuhan itu tidak di sana-disini, tetapi Tuhan ada dimana-mana. Tuhan tak tampak mata, tak berupa, tak berwarna, tak berbau, tak bernama.

    tetapi saya ada usulan buat mas Satria, sebelum mengenali Tuhan, saya pikir betul adanya, apabila terlebih dahulu kita harus mengenali diri sendiri.
    APA SEJATINYA JASAD (corpus), HAWA (nafs), JIWA (soul), Roh (spirit). batin (psyche), mengapa dan dari mana asal usul hawa yg positif (mutmainah) dan hawa negatif (nafsu angkara; lauwamah, amarah, sufiyah).

    lalu apa dengan RUH (ruhullah), dengan RAHSA (SIR/sirullah), apa hubungannya dengan NUR (muhammad) atau nurullah. apa hubungannya dengan kayun (enegi penghidup/purba wisesa). dan di mana posisi Sang Zat Mahamulya.

    Di mana letak nyawa dan roh suci (Roh kudus) atau ruhul kuddus. apa fungsinya terhadap unsur material (jasad). Kalbu perannya apa, tergantung apa, menyetir apa.

    Dari mana asal-usul dan letaknya naluri, firasat, lalu ilham. apa hubungannya dengan definisi wahyu yg terbatas.

    Lalu BAGAIMANA MEMILAHKAN antara UNSUR TUHAN dengan UNSUR BUMI dalam eksistensi manusia ??

    mohon maaf banyak tanya, maklum kami masih bodoh, dangkal ilmu ngangsu kawruh kesana sini. MOHON PENCERAHANNYA. termasuk DARI para pembaca yg budiman.

    salam taklim, untuk Mas Sufi Muda dan para pembaca yg budiman.

    http://sabdalangit.wordpress.com

  • hasan

    Hanya satu cara untuk menjawab kegundahan satria,Mohon bimbingan kepada Guru Mursyid….karena bagaimanapun anda memaksa sufimuda untuk mencerahkan disini saya yakin sufimuda akan mengarahkan anda ke Guru Mursyid,bukan begitu bang………???

  • curious

    Mengapa masih menanyakan ‘Benarkah Tuhan itu seperti manusia?’
    Bukankah di surat Al-ikhlas sudah dijelaskan bahwa Tidak ada satupun yang serupa dengan Allah SWT? Memang di IAIN gak diajarin Surat Al-Ikhlas ya?

  • stare

    Salamullah ‘alaik buat sahabat sekalian.

    Pertanyaan : Dimana Tuhan?

    Bagaimana bentuk wajah-Nya?

    Benarkah Tuhan itu seperti manusia?

    ….. Ingatlah hidup manusia dan jin semata-mata untuk beribadah kepada-NYA.

    … ALLAH, Dialah yang Esa, Dialah yang mencipta dan Dialah yang mematikan..Dialah yang Maha Agung..Dialah Yang Maha Besar…Tiada sesuatu mahkluk yang boleh menyamai-NYA…

    Manusia, Malaikat, Syaitan, Jin-jin, Alam Semesta, Haiwan, Tumbuhan dan segala jenis ciptaan manusia atau jin
    SEMUANYA ADALAH MAKHLUK DAN CIPTAAN ALLAH SWT.

    Manusia, dalam diri manusia adanya sifat malaikat, sifat syaitan dan sifat haiwan.

    Malaikat menyakini adanya ALLAH kerana melihat dan menyaksikan akan kewujudan-NYA. Apabila yakin, ibadah dan pengamalan malaikat sangatlah hebat dan tidaklah mampu oleh manusia untuk mengatasinya….tetapi,

    Syaitan menyakini adanya ALLAH, tetapi kerana kesombongan, kedegilan, kedengkian,kemegahan dan segala sifat mazmumah(sifat keji) yang lain menyebabkan sentiasa berusaha menyesatkan MANUSIA ke arah kesesatan yang nyata sehingga manusia itu bersama-samanya di Neraka Jahannan…tetapi,

    MANUSIA yang ada ‘akal dan nafsu adalah sebaik-baik makhluk ciptaan ALLAH (rujuk Surah at-Tin 95: ayat 4). Kenapa?
    Manusia percaya dan yakin adanya ALLAH SWT tetapi tidak melihatnya. Sentiasa mematuhi ajaran yang disampaikan oleh pesuruh-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Ingatlah sejak nabi Adam sehinggalah nabi Isa (atau dikenali sebagai Jesus dalam agama Kristian) DAN BERAKHIRNYA DENGAN NABI MUHAMMAD SAW, segala ajaran yang disampaikan tidak dan tidak bukan hanyalah supaya mentauhidkan ALLAH dan menolak segala kepercayaan selain daripadanya serta bertuhankan ALLAH SWT.
    Walaupun manusia tidak melihat ALLAH, tetapi segala yang ada di alam semesta, diri MANUSIA itu sendiri (kaki,tangan mata dan lain-lain)….siapakah PENCIPTANYA? Yang paling dekat, SIAPAKAH YANG MENCIPTA KAMU? SIAPAKAH YANG MENCIPTA IBUBAPA KAMU? Dari manakah kamu dapat nikmat yang sedang kamu perolehi dan nikmati HIDUP sekarang???????….
    Ingatlah ibadah dan pengamalan MANUSIA kepada ALLAH pada zaman ini hanyalah dengan agama ISLAM (agama yang diakui oleh ALLAH sendiri, agama yang paling update, paling latest, paling SUCI dan tidak ada PERUBAHAN berbanding agama KRISTIAN yang telah banyak di ubah-ubah, pengamalan penganutnya tidak bersandarkan kepada sumber yang ragu-ragu).
    Tanpa perlu melihat ALLAH, kita mestilah YAKIN dengan apa yang wujud dan ada pada diri kita sekarang bahawa adanya manusia dan makhluk lain, ADANYA ALLAH…WUJUDNYA ALLAH.
    Seluruh makhluk di muka bumi, di alam nyata dan di alam ghaib semuanya merasa begitu indah… bagusnya jika menjadi MANUSIA kerana sebaik-baik penciptaan dan sebaik-baik makhluk hanyalah MANUSIA.

    Hebatnya anugerah yang diberikan ALLAH kepada MANUSIA. Manusia beribadah kepada ALLAH tanpa melihat-Nya….tanpa menyaksikan-Nya, tetapi yakin akan kewujudan-NYA dengan sepenuh-penuh keyakinan 100% hanya dengan makhluk ciptaaan-Nya (manusia, jin, syaitan, haiwan, tumbuhan dan lain2)…

    berbanding….

    para malaikat, yang beribadah kepada Allah dan yang yakin akan wujudnya ALLAh hasil penyaksian mereka melihat ALLAH, terus menjalankan perintah ALLAH dengan sebenar2 ketaqwaan dan tanggungjawab.

    para syaitan laknatullahi ‘alaik pula, yang sejak dulu lagi tahu dan yakin adanya ALLAH tetapi mengingkari perintah Allah supaya sujud kepada nabi Adam as terus berusaha mengajak MANUSIA bersama-samanya…na’uzubillahi minzalik.

    KEMBALILAH KEPADA ALLAH SWT

    melalui ajaran agama ISLAM yang BETUL,
    melalui penyampaian Rasulullah SAW yang sebenarnya,
    melalui pembimbing,guru atau mursyid yang Betul,
    melalui kewujudan segala makhluk dan ciptaan Allah di
    muka bumi, di alam nyata dan di alam ghaib,
    melalui sumber-sumber yang Betul…

    yang akhirnya, wujudnya keyakinan, keimanan, keasyikan..
    100% hanya untuk ALLAH SWT..

    Terimalah amalanku ini…
    Tunjukkan aku jalan yang benar,
    Janganlah Engkau, ya ALLAH tuhan alam semesta membolak-balikkan hati-hatiku selain hanya untuk-MU….. aamiiiiiiin.

    Semoga segala yang dikongsi ini menjadi pedoman buat penulis dan juga sahabat-sahabat yang lain. Mohon diperbetulkan jika ada kesilapan dan kesalahan.

    Diriku ini hanyalah insan dan makhluk yang hina, kerdil di sisi-MU.

  • Adam

    mengenai pertanyaan dimanakah Tuhan? lihat di sini bagaimana jawaban Imam Ali, yang dikatakan sebagai bapak tarekat karena hampir semua tarikat merujuk kepadanya, Lebih jauh untuk mengenal Tuhan dalam sufi lihat link disini
    di sini

  • Naya ajah

    Pernah denger cerita nabi musa yang ingin ketemu sama Allah?? ketika itu Allah langsung meledakkan gunung dihadapan nabi musa. disitu kita bisa menggambarkan begitu maha besarnya Allah sehingga sekelas nabi musa aja tak mampu untuk sekedar bersua secara langsung denganNya.

    dimana Tuhan?? saya lebih setuju dengan apa yang dipostingkan teman sebelumnya. Allah ada di Qolbu, Allah ada di batin manusia. setiap kita membatin ttg sesuatu disitu Allah ada, lebih dekat dari urat leher.

    bagaimana bentuk wajahnya? benarkah tuhan seperti manusia???
    kedua pertanyaan ini muncul karena anda sudah mempunyai gambaran bahwa Tuhan itu seperti manusia. sehingga disitu anda bertanya ttg wajahNya. sebaiknya anda pahami lagi ttg dzat-dzat Allah.

    Dari yang saya ketahui sie bahwa Allah bernaung di Arsy. Nah ada yang mengatakan kalo arsy itu adalah galaksi dunia. Nah pertanyaannya : apakah anda sudah pernah ke arsy atau hanya gambarannya saja. logikanya rumahnya Tuhan saja sulit kita kesana apalagi pengen ketemu langsung sama Tuhan. ilmunya dulu yang musti ditambah, pake ilmu tasawuf. karena untuk kesana tidak butuh pesawat yang canggih 🙂 Wassalam

  • Herry

    Assalamualaikum Mas Satria,
    Sdh kah anda bertemu yg anda cari ?
    InsyaAllah sy akn cb memberi jln…
    1.Harus ada guru Mursyid..pembimbing ruhani, jgn sembarangan hrs ada bukti bahwa dia guru Mursyid……….
    2. Cari DIRI sejatimu,Siapa mengenal DIRI akan mengenal Tuhan ( man arofa nafsahu faqod arofa robbahu)
    3.Dia lebih dekat dr urat lehermu…Dekat sekali…!
    4.Dia ingin dikenali dan wajib dikenal selagi di dunia…
    5.Dirikanlah sholat/dzikir unt mengingat KU kt Nya.,jd harus kenal dulu .inilah KESAKSIAN/sahadat dulu bukan diucap saja.
    6Barangsiapa berharap unt bertemu Allah,maka janji Allah akan tiba..!!. di dunia ini selagi hidup saat ini ….
    7. Awalludin Makrifatullah ( awal beragama mengenal Allah)
    8.Qalbu mu’min baitullah.
    9.Beberapa muka dihari itu bercahaya.sebab mereka memandang kpd Tuhannya (Al qiyamah,75,22-23)….di dunia ini…!
    10.Bermohonlah kpd Nya.. agar hidayah turun ke anda…..
    salam ……..

  • Jun Edy

    Tuan itu Manusia itu benar karena yang menjalankan perintah sifat Pengasih dan Penyayang Tuan adalah manusia, tiada tuan kalau tiada manusia wujud nyata tuan ada pada manusia.

  • baju bali

    Sekedar menyampaikan yang ada di hati
    Dimana Tuhan :
    Tuhan ada di hati orang mukmin yang lunak dan tenang.
    Wajah Tuhan:
    Malaikat jibril menyampaikan wahyu melalui beberapa cara.seperti gemirincingnya lonceng, suara angin dan manampakkan wujud aslinya. Allah dengan Segala kuasanya memberikan wajah kepada malaikat jibril supaya Nabi mudah mengingatnya dalam mengingat Allah SWT. pandanglah wajah Nabi Muhammad niscaya engkau akan melihat Allah.
    Benarkah Tuhan itu seperti manusia:
    Allah adalah Dzat maha tunggal dan tidak bisa disamakan dengan makhluknya. apa yang tidak bisa dilakukan Allah jika Dia menghendaki sesuatu. Tuhan menyerahkan kepada manusia yang pilihnya untuk mengatur segalanya dengan perintah Allah SWT. karena Tuhan adalah Dzat yang maha tinggi, menurut anda maukah Allah berhubungan dengan manusia yang sangat-sangat rendah yang asalanya dari cairan yang bau. maka dari itu Allah memilih manusia pilihan-Nya sebagai penghubung antara manusia dan Tuhannya.

    Tuhan berwujud manusia konsep yang sudah lama ada. bukankah Rosululloh Muhammad SAW diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak.
    semoga membantu…

  • herry

    Awwaludin ma’rifatullah.. awal dari beragama adl mengenal Allah.. belum beragama bila belum mengenal Allah.. tdk heran kalau anda kebingungan sendiri sewaktu mendapatkan pertanyaan Allah itu ada dimana ? dan bagaimana wujudnya ?? Carilah Allah sekuat hati.. insyaAllah akan dipertemukan dng ulama pewaris nabinya.. salaam..

  • امام الاندونيسي

    Kebenaran seringkali diawali oleh keraguan.
    Saran saya tetaplah anda pada agama Islam, karena sesungguhnya di dalam islam ada jawaban dari setiap kegelisahan yang dihadapi oleh ummat manusia.
    Saya pribadi pernah mengalami kegelisahan seperti yang anda alami, mulai SMP. alhamdulillah kegelisahan itu berganti keyakinan yang mantap tentang Tuhan, walaupun banyak dari apa yang saya keteahui tidak dapat diceritakan secara langsung, tetapi harus melalui proses, ibarat dan metafor2. Saya banyak merenung sambil banyak berdiskusi dengan orang-orang ahli ma’rifat tentang isi dari KITAB INSAN KAMIL karangan Syekh Abdul Karim Al Jili. Dari kitab ini, diskusi dan tafakur Alhamdulillah Allah memberi Pertolongan untuk saya.

  • Muhammad Dharmawan

    IMAN LINTAS AGAMA DAN KEPERCAYAAN (UNIVERSAL)
    Selama ini ada 3 (tiga) faham yang diadopsi mayoritas manusia tentang iman terhadap Taqdir yaitu:
    1. Qadariyah (Free will) keyakinan bahwa  manusialah menentukan semuanya dan mereka harus berusaha semaksimal mungkin bagi dirinya sendiri dan tidak ada campur tangan dari Pencipta itu.(bebas memilih)
    2.Jabariyah ( Fatalistis) meyakini bahwa Pencipta itu yang sudah mengatur dan menentukan segala-galanya bagi manusia dan manusia tidak punya pilihan sama sekali dan hanya menjalankannya
    3.Asy’ariyah (moderat, Ahlul sunnah waljamaah) adalah ditengah-tengahnya yaitu meyakini bahwa sebahagian sudah ditentukan Pencipta itu & sebagiannya dipilih dan ditentukan oleh manusia itu sendiri tanpa ditentukan oleh Pencipta itu.
    Penilaian.
    1. Qadariyah: Penganut faham ini ada yang meyakini bahwa Pencipta itu tidak karena semua ini ada dengan sendirinya, dan penganut  faham ini tidak mengenal apalagi untuk bersyukur kepada Pencipta itu jika mereka berhasil atau sukses sebab itu bisa karena usaha2 atau perjuangan mereka sendiri, dan mereka akan putus asa, menyesal, berkeluhkesah, berduka cita jika jika mereka gagal, menderita atau ditimpa musibah.
    2. Jabariyah terkesan seakan-akan mereka dalam menjalani hidupnya kurang motivasi dan daya juang/ambisi untuk meraih kesuksesan, kejayaan maupun dalam menolak kemudharatan.
    3. Asy’ariyah penganut faham ini umumnya imannya naik turun. Disaat sukses atau berhasil itu sebab karena usaha-usaha mereka sehingga tidak atau kurang bersyukur. Tetapi jika gagal, menderita dan tidak mampu lagi , mereka putus asa, berkeluh kesah atau itu baru mereka sebut sudah Taqdir dari Pencipta itu.
    Sekarang ada faham ke 4: (faham baru thn 2015) yaitu “Al Qur’aniyah”: Penganut faham ini dalam menjalani hidupnya sehari yaitu secara akal dan fisik mereka seakan-akan seperti faham Qadariyah. “dengan tetap meyakini keberadaan Pencipta itu” Namun didalam hati, ilmu dan iman mereka senatiasa seperti paham Jabariah! Jadi dalam kondisi apapun mereka tetap berusaha, energik, tetap syukur dan sabar kepada Pencipta itu, tidak putus asa, tetap tawakkal “berserah diri” dll.
    Maka yang manakah diantara ini pilihan- pilihan diatas ini yang pernah saudara yakini dan sekarang yang lebih saudara imani dan yakini?
    Selanjutnya Insya Allah, saya akan sampaikan secara instant ilmu atau keimanan dalam mengenal Pencipta itu lebih dekat dan lebih dalam lagi yaitu ilmu “makrifatullah” agar saudara dapat mengerti dan bisa merasa lebih dekat dekat dengan Pencipta itu dan mnyaksikan Kuasa-kuasaNya Yang Teramat Menakjubkan dan tak terbayangkan.
    Dengan perumpamaan peragaan yaitu:
    Ambilah sebuah pena dan buku tulis, lalu tulislah dibuku itu, semua pikiran-pikiran yang pernah terlintas di otak saudara, semua kata-kata hati yang pernah terbersit dihati saudara juga segala perasaan-perasaaa yang pernah saudara rasakan, serta segala gerak- gerik yang sengaja atau tidak sengaja yang saudara lakukan, sejak 1 (satu) Jam yang lalu dan tulislah secara rinci, berurut, mendetail, jangan ada yang terlupa sedikitpun! Jawabnya tentu: ‘Tidak bisa! Banyak yang lupa! Jika itu jawabannya, Lalu sekarang Coba tulis lagi, Apa-apa yang pasti akan bakal terpikir, perasaan-perasaan yang pasti akan dirasakan, kata-kata yang akan terbersit dihati atau gerakan-gerakan yang sengaja atau tidak sengaja yang pasti akan kita buat 1 jam kedepan? Jawabnya: Mustahil, Belum tau karena belum terjadi!
    Lalu, Adakah manusia/mahkluk yang tau itu semua, baik semua yang telah atau semua yang akan terjadi secara pasti terhadapad dirinya? Jawabnya: Tidak ada! Jadi siapa yang tau itu semua pada seluruh mahkluk? Jawabnya hanya Allah Pencipta itu saja yang tau pasti!
    Nah, ketahuilah, Jika hanya Allah saja yang tau pasti secara detail semua pikiran-pikiran, perasan-perasaan, kata-kata hati serta semua gerak-gerik saudara baik semua yang pernah terjadi pada saudara maupun yang pasti akan terjadi pada diri saudara kedepan, nah,,, Bisakah saudara “Pikirkan” dan “Rasakan” betapa dekatnya Allah Pencipta itu kepada diri pribadi saudara sekarang? Apa lagi yang bisa saudara sembunyikan dariNya, Apa yang dapat kita sombongkan dan bangga-banggakan dihadapanNya?
    Inilah maksudnya ayat QS 2:16 Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, dst.
    QS: Allah lebih dekat kepada ciptaanNya dari pada urat leher mereka sendiri! dan
    Dialah Allah, Al-Awwal (Yang Pertama) dan Al-Akhir (Yang Akhir), Azh-Zhahir (Yang paling atas/zhahir) dan Al-Bathin (Yang paling bathin). Dan Dia ‘Aliim (Maha mengetahui) terhadap segala sesuatu. [Al-Hadid : 3]
    QS: Kursi Allah = Kuasa, Kendali, Wewenang, Pengaturan, Penentuan, Pemeliharaan, dll ” Allah meliputi langit dan bumi.
    Ayat QS 2:255 Allah, tidak ada Yang Kuasa selain Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at/pertolongan di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi( Kuasa, Kendali, wewenang, Pengaturan, Pemeliharaan,) Allah “meliputi” langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.

    Ilmu/ pemahaman serta ” Perasaan” ( Rasa kedekatan) itulah yang dirasakan Nabi Isa as sehingga dia Tidak akan, Tidak berani, Tidak kuasa menganggap  bahwa Allah SWT Pencipta, Pemelihara dan Pelebur langit dan bumi ini sebagai Bapaknya, dan itulah Imannya para Nabi. Terasa dekatnya dengan Allah itu “seakan-akan” seperti menyatu kepada semua mahlukNya namun Allah SWT berada jauh tidak terhingga, inilah Iman level 9 jika naik lagi kelevel 10 maka saudara akan “mengaku-ngaku” sebagai Allah atau Allah berada dihati atau diri saudara atau berada disetiap makhluk. Kalau anda turun maka anda akan berbangga” ini karna usahaku, dll” Padahal betapa lemah dan tak berdayanya kita, betapa butuhnya kita kepada Pencipta itu, setiap saat dan selama2nya, bahkan kita tidak tau apa yang akan terjadi pada kita esok dan betapa SuciNya Dia dari apa yang dipikirkan dan direka-reka manusia, Suci tiada tara!
    Ketahuilah Allah SWT yang kita yakini, ke-Ahad-anNya, ke-Tunggal-anNya, ke Maha Kuasa-anNya yang kita Imani, Sembah dan puja puji dan diharap- harap pertolongan dan KasihSayangNya adalah Allah Pencipta, Allah Yang Pengasih lagi Penyayang, dan bukanlah Sosok2 yang Lemah dan peminta2 sehingga “Dia” perlu dikasihi!
    Kalaulah kita disuruh mencintaiNya melebihi dari siapa dan apapun itu semata untuk kepentingan kita agar tidak kehilangan arah dan tujuan dari diciptakanNya kita dimuka bumi ini. dan akhirnya mencintai sangat dunia dan segala yang kita miliki dan senangi, yang akhirnya akan menjerat dan mengikat pikiran dan hati kita, yang mana semua pasti akan kita tinggalkan atau meninggalkan kita, suka atau tidak suka selanjutnya kita akan akan kembali kepada Allah Pencipta yang kita cintai itu. Lalu Dia akan memberi apa-apa saja yang kita inginkan.
    Akhirnya wasiatku kepada sesama hamba Allah SWT, Cintailah Allah dengan segenap jiwa ragamu melebihi dari siapapun dan apapun serta Kasihsayangilah sesamamu karena Allah sebagaimana kamu ingin dikasihsayangi.
    Dari
    Hamba Allah, Muhammad Dharmawan

    • Ruslianto

      GuruKu,.. pernah berkata : “Alangkah naifnya ada orang yang mengaku-ngaku sebagai Hamba Allah,… apa rupanya yang telah ia perbuat kepada Allah ? (hamba = pesuruh/ yg disuruh oleh Allah) baru nyumbang 100juta udah ngaku sebagai hamba Allah,…. yang disebut hamba Allah (itu) setidak-tidaknya Allah SWT berkata padanya; ‘Engkau adalah Hambaku’ dan dia non stop 24 jam bersama Allah” (stand by / tetap berjaga-jaga, lihat QS.Ali Imran 200 ) ,…. hm maaf yaa jgn tersinggung.

  • Ruslianto

    Ass.
    Malam Jum’at (ini) benar malam yang penuh keberkatan dari Allah SWT,.. berdasarkan “ungkapan rahasia” Sang Guru Sufi yg Abangda uraikan (itu) terungkap sperti diatas : “Menutup jawaban saya (Sufi Muda) ada sebuah kalimat dari Guru..
    Mana yg disebut buih, mana disebut ombak dan mana yg disebut lautan.
    Mana yg disebut Guru, Mana yg disebut Mursyid dan yang mana yang disebut Tuhan.
    Pada hakikatnya SATU.
    Hanya orang tasawuf yang bisa memahami bagaimana musa berdialog dgn Allah, karena mereka juga berasa di Maqam itu.
    Maka malam (ini) juga terungkap makna sebenarnya dari Judul tulisan (diatas) “TUHAN JUGA MANUSIA ?” he he he he. sMoga insan yang (membaca) akan “mengerti” dan menjadi “faham”.
    Dan dengan pertanyaan saya (itu),.. dan terungkapnya jawaban abangda tsb,.. tidak saya, akhirnya “menjadi” orang disalahkan. Permintaan maaf dari saya dan Terimaksih.
    Wass.

  • Ruslianto

    Ass.
    Malam Jum’at (ini) benar malam yang penuh keberkatan dari Allah SWT,.. berdasarkan “ungkapan rahasia” Sang Guru Sufi yg Abangda uraikan (itu) terungkap sperti diatas : “Menutup jawaban saya (Sufi Muda) ada sebuah kalimat dari Guru..
    Mana yg disebut buih, mana disebut ombak dan mana yg disebut lautan.
    Mana yg disebut Guru, Mana yg disebut Mursyid dan yang mana yang disebut Tuhan.
    Pada hakikatnya SATU.
    Hanya orang tasawuf yang bisa memahami bagaimana musa berdialog dgn Allah, karena mereka juga berasa di Maqam itu.
    Maka malam (ini) juga terungkap makna sebenarnya dari Judul tulisan (diatas) “TUHAN JUGA MANUSIA ?” he he he he. sMoga insan yang (membaca) akan “mengerti” dan menjadi “faham”.
    Dan dengan pertanyaan saya (itu),.. dan terungkapnya jawaban abangda tsb,.. tidak saya, akhirnya “menjadi” orang disalahkan. Permintaan maaf dari saya dan Terimaksih.
    Wass.

  • takim56

    السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِوَبَرَكَاتُهُ
    salam kenal untuk sufi muda dan semua saudaraku seiman.
    dengan membaca/iqro’ komentar2 saudaraku diatas insaalloh saya memahami….
    dengan kesimpulan bahwa mengenal belum tentu berjumpa dan tetap merindukan PERJUMPAAN, آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن

Tinggalkan Balasan ke encep wahyudinBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca