Kumpulan Komentar Tentang Kami
Salam alaikum… Bapak Tasawuf modern adalah Syeh Abdul halim Mahmud,Egypt,yarhamhullah. Dari TENTANG KAMI, 2008/04/21 at 11:01 PM |
2008/04/21 |
|
Assalammu’alaikum Thanks kalau mubaraq mau kasih info ke kita2 ini tentang syeh abdul halim mahmud ato tokoh2 lain orang orientalis menulis tasauf tapi tidak merasakan nikmat berTuhan karena mereka hanya memperlajari teori-teori aja, Dari TENTANG KAMI, 2008/04/22 at 3:13 AM |
2008/04/22 |
|
Assalamu’alaikum.., ya SUFI MUDA., Dari TENTANG KAMI, 2008/04/22 at 9:01 AM |
2008/04/22 |
|
Wa’alaikum salam ya Habibselatan, apa pendapat habib selatan tentang artikel2 di sufimuda? Dari TENTANG KAMI, 2008/04/22 at 9:16 AM |
2008/04/22 |
|
artikelnya bagus…. dan sangat memberi sebuah kecerahan baru dalam mengkaji ilmu tasawuf, dan sekarang ini zaman telah memasuki era dimana para muda yang akan mengajari para tetua, dan hal itu tidak bisa di pungkiri lagi… Dari TENTANG KAMI, 2008/04/22 at 9:21 AM |
2008/04/22 |
|
setuju habib selatan, udah saatnya kita terbebas dari faham orientalis yang mengatakan masuk thareqat itu harus umur 40 tahun, nah kalau udah tua nanti gak kuat zikirnya he5 dan Nabi juga pernah bersabda “di akhir zaman nanti banyak anak-anak mengajari orang Tua” ini lah zaman yang di maksud Rasulullah, orang tua kita sangat anti kepada thareqat tasauf karena faham wahabi yang merasuk dalam permikirannya, maka saatnya kita kembalikan Marwah dan Kebesaran Islam lewat sumber powernya yaitu : TASAUF Mudah2an nanti akan kita bahas hubungan antara tasauf dengan berbagai disiplin ilmu, termasuk metode tasauf mengatasi berbagai macam huru hara dan bencana akhir zaman dan juga malapetaka yang menimpa diri kita. Dari TENTANG KAMI, 2008/04/22 at 11:42 AM |
2008/04/22 |
|
dzikir…….mh… Dari TENTANG KAMI, 2008/04/26 at 5:24 PM |
2008/04/26 |
|
bagaimana cara mencintai dengan sesungguhnya Dari TENTANG KAMI, 2008/05/05 at 6:19 PM |
2008/05/05 |
|
bagaimana cara mencintai dengan sesungguhnya Dari TENTANG KAMI, 2008/05/05 at 6:21 PM |
2008/05/05 |
|
pertanyaan cara mencintai sesungguhnya kok di bagian TENTANG KAMI ya?! silahkan dibaca dulu JEJAK-JEJAK CINTA SANG SUFI MUDA (1&2) dan SURAT UNTUK ALLAH, kalau udah baca akan semakin sedap kasih komentar ;-), thanks Dari TENTANG KAMI, 2008/05/06 at 5:04 AM |
2008/05/06 |
|
Selamat dan terus semangat dalam menerangkan WALIALLAH sebagai KEKASIH ALLAH. Dari TENTANG KAMI, 2008/05/10 at 6:01 PM |
2008/05/10 |
|
Salam Dari TENTANG KAMI, 2008/05/11 at 1:59 AM |
2008/05/11 |
|
Trimakasih quantumillahi atas supportnya, salam t sahabat sahabat Tuhan yang ada di malaysia, sukses selalu Dari TENTANG KAMI, 2008/05/11 at 8:30 AM |
2008/05/11 |
|
thanks nenyok, Dari TENTANG KAMI, 2008/05/11 at 8:31 AM |
2008/05/11 |
|
superb! Dari TENTANG KAMI, 2008/05/11 at 9:16 PM |
2008/05/11 |
|
salam kenal….. bakal sering maen ke sini nih, kebetulan juga themes wp-nya sama Dari TENTANG KAMI, 2008/05/14 at 6:28 AM |
2008/05/14 |
|
salam kenal juga coekma, sering2 maen kemari akan selalu kami suguhkan secangkir kopi hangat pemikiran, mari kita duduk berbincang dengan akrab tentang segala hal, Tuhan amat senang hambaNya yang membina silaturahmi Dari TENTANG KAMI, 2008/05/14 at 10:48 AM |
2008/05/14 |
|
ada beberapa temanku yg ngunjungin blog ini setelah baca isi blog malah tambah bingung alias ga ngerti, ada yg blank merasa bahwa pengetahuannya selama ini bukan apa-apa, ada juga yg pusing. apa karena pengetahuan tingkat tinggi? Dari TENTANG KAMI, 2008/05/15 at 2:34 PM |
2008/05/15 |
|
salam kenal fida… selamat membaca Dari TENTANG KAMI, 2008/05/16 at 10:02 AM |
2008/05/16 |
|
walau ada yang tidak gue ngerti, tapi kok gue senang ya, mungkin karena masalah yang diangkat termasuk baru, unik dan berani … Dari TENTANG KAMI, 2008/05/16 at 11:28 AM |
2008/05/16 |
|
Ilmu tasawuf adalah ilmu kaji rasa, apa yang ditampilkan di sufimuda merupakan pengalaman kerohanian, tentu hanya dapat di rasakanoleh orang2 yang juga punya pengalaman yang sama, orang2 yang sudah pernah berjumpa dengan Guru Mursyid, dan orang2 yang benar2 mempelajari tasawuf. Dari TENTANG KAMI, 2008/05/16 at 11:51 AM |
2008/05/16 |
|
wow… nice publication Dari TENTANG KAMI, 2008/05/23 at 8:29 PM |
2008/05/23 |
|
Abd Halim Muhmud (1910-1978) was the 46th Grand Imam of Al-Azhar University from 1972-1978. He was born in Abu Hammad, Sharqiyyah, Egypt… Tulisan Doktor dg judul:tasawuf islami Ini link photonya:http://www.sunnah.org/history/Scholars/ahmahmud_small.gif Coba buka untuk keterangan lebih lanjut: Dari TENTANG KAMI, 2008/05/24 at 1:49 AM |
2008/05/24 |
|
salam perdamaian dan cinta kasih, Dari TENTANG KAMI, 2008/05/30 at 11:46 PM |
2008/05/30 |
|
salam kembali Dari TENTANG KAMI, 2008/05/31 at 12:17 PM |
2008/05/31 |
|
Assalam’alaikum, Dari TENTANG KAMI, 2008/06/06 at 8:35 AM |
2008/06/06 |
|
Wa’alaikum salam. Dari TENTANG KAMI, 2008/06/06 at 8:40 AM |
2008/06/06 |
|
dan… blog nya juga saya link ke sufimuda ya, unik dan mencerahkan Dari TENTANG KAMI, 2008/06/06 at 8:43 AM |
2008/06/06 |
|
Terima kasih TUHAN, sekarang aku bisa menikmatimu tidak hanya di dunia nyata tapi juga di dunia maya Dari TENTANG KAMI, 2008/06/06 at 3:26 PM |
2008/06/06 |
|
assalamu’alakum sufi muda…. Dari TENTANG KAMI, 2008/06/07 at 4:17 PM |
2008/06/07 |
|
Wa’alaikum salam rhainy, makasih ya atas kunjungannya Dari TENTANG KAMI, 2008/06/08 at 9:06 PM |
2008/06/08 |
|
Seperti cahaya lilin dikegelapan.. Dari TENTANG KAMI, 2008/06/11 at 5:23 PM |
2008/06/11 |
|
thanks moonlight…. Dari TENTANG KAMI, 2008/06/11 at 10:18 PM |
2008/06/11 |
|
inilah yg sy cari selama ini…yg muda yg berkarya utk NYA Salam sejahtera penuh Cinta & KasihNYA…. Dari TENTANG KAMI, 2008/06/15 at 8:44 PM |
2008/06/15 |
|
Trimakasih atas kunjungannya saudaraku QA management, semoga kasih dan rahmat-Nya akan selalu menaungi kia semua… Dari TENTANG KAMI, 2008/06/16 at 6:49 AM |
2008/06/16 |
|
Salam sejahtera atas kekasih-Nya. Dari TENTANG KAMI, 2008/06/18 at 7:52 AM |
2008/06/18 |
|
terima kasih tuhan terima kasih Wahai Guru mulia terima kasih tuhan….. ingin rasanya mengulang kembali…….. Dari TENTANG KAMI, 2008/06/18 at 8:54 AM |
2008/06/18 |
|
Silahkan saudaraku Adinata, mudah-mudahan sufimuda bisa bermanfaat untuk semua, Trimakasih atas kunjungannya Dari TENTANG KAMI, 2008/06/18 at 9:03 AM |
2008/06/18 |
|
Ini sedap namanya………. Dari TENTANG KAMI, 2008/06/24 at 9:38 PM |
2008/06/24 |
|
salam kenal kembali,,, Dari TENTANG KAMI, 2008/06/26 at 4:59 PM |
2008/06/26 |
|
Assalamu’alaikum, Salam kenal juga … Sukses selalu … Dari TENTANG KAMI, 2008/06/27 at 1:49 AM |
2008/06/27 |
|
assalamualaikum… salam kenal buat sufi muda… maaf baru bisa kunjungan balik seringh2 neduh di saung saya ya wassalam Dari TENTANG KAMI, 2008/06/27 at 12:27 PM |
2008/06/27 |
|
wa’alaikum salam wr. wb Dari TENTANG KAMI, 2008/06/27 at 2:00 PM |
2008/06/27 |
|
yang lebih penting adalah menyandarkan tasawuf kita kepada Al Qur’an dan Hadits. karena banyak penyimpangan2 dalam tasawuf dan kita tidak menyadarinya. Dari TENTANG KAMI, 2008/06/27 at 4:42 PM |
2008/06/27 |
|
Permisi, saya hanya orang yg tidak tahu apa-apa dan cenderung lebih netral, tetapi merasakan kenyamanan dan kesejukan di sini, ijinkan saya untuk dapat terus mampir di sini. Dari TENTANG KAMI, 2008/06/27 at 5:16 PM |
2008/06/27 |
|
Trimakasih Mas farid atas semangat dan kesediaannya, Apa mungkin anda bisa mengkritik sesuatu yang anda tidak pelajari dengan dalam. Banyak sekali orang2 yang sudah merasa bertasauf hanya dengan membaca buku, di IAIN ada jurusan tasawuf bahkan ada pelajaran tentang suluk, sayangnya hanya berupa teori belaka. Konon lagi kalau anda membaca referensi yang ditulis oleh orang2 yang penuh curiga tentang tasauf… Kalau anda belum mempunyai seorang guru Mursyid, belum mengikuti peramalan thariqat, Anda tidak akan mungkin faham dengan apa yang ditampilkan disini kecuali hanya berusaha mencari kesalahan saja Trimakasih Dari TENTANG KAMI, 2008/06/27 at 5:24 PM |
2008/06/27 |
|
———————————————————————— Dari TENTANG KAMI, 2008/06/27 at 5:48 PM |
2008/06/27 |
|
Saya merasa haru, sungguh suasana yang damai, terima kasih Dari TENTANG KAMI, 2008/06/27 at 5:52 PM |
2008/06/27 |
|
Assalammualaikum bang…. Masuk ke website bang sufimuda…..: Mataku tercerahkan….. Fikiranku terbukakan………. Semangatku terbangkitkan…… Hatiku terdamaikan……….. Terimakasih bang sufimuda……..seandainya Tuhanku mengijinkan, ingin rasanya bertatap muka dan menerima segala curahan ilmu dari anda… Salam damai… Dari TENTANG KAMI, 2008/06/27 at 6:34 PM |
2008/06/27 |
|
Assalamu’alaikum wr.wb. Dari TENTANG KAMI, 2008/06/27 at 8:52 PM |
2008/06/27 |
|
Wa’alaikum salam asd, terimakasih telah berziarah ke sufimuda, Semoga Rahmat dan Karunia-Nya selalu mengalir kehati hamba2-Nya yang terus merindukan-Nya, Amin Dari TENTANG KAMI, 2008/06/28 at 11:39 AM |
2008/06/28 |
|
Wa’alaikum salam jams, trimakasih atas kunjungannya, kunjungan saya ke abusalafi dalam rangka mempererat tali silaturahmi… Sufimuda tetaplah sufimuda, biarkanlah dia hidup didunia maya sebagai sosok yang mencerahkan, saya pun ingin sekali berkenalan dengan sufimuda Biarkanlah Superman tetap hidup menolong orang2 yang membutuhkan tanpa harus mengusik keberadaaan Clark Kein… Sungguh, hati orang mukmin itu ibarat sebuah lentera yang selalu memancarkan sinar, hati orang mukmin itu hakikatnya satu, walau kita tidak pernah berjumpa tapi hakikatnya kita telah diperjumpakan oleh Allah… Salam damai selalu untuk saudaraku Jams, Dari TENTANG KAMI, 2008/06/28 at 11:48 AM |
2008/06/28 |
|
buat mas sufimuda, memang benar saya sedang mencari kesalahan metode anda secara teori… Dari TENTANG KAMI, 2008/06/30 at 1:41 PM |
2008/06/30 |
|
Trimakasih Mas farid atas kesediaannya, Nasehat Menasehati dalam kebenaran (Watawa saubil Haqq) merupakan perintah Allah dan Sunnah Rasulullah saw Dalam mencari keridhaan Allah tentu kita tidak boleh melupakan Hablul Minan Nas… Dari TENTANG KAMI, 2008/07/01 at 8:22 AM |
2008/07/01 |
|
assalamualaikum…. cukup asik dan menantang… wassalam…… Dari TENTANG KAMI, 2008/07/01 at 8:31 AM |
2008/07/01 |
|
assalamu’alaikum Gus Sufimuda… Dari TENTANG KAMI, 2008/07/12 at 10:42 PM |
2008/07/12 |
|
Kodoll_lisme silahkan membacanya, mudah2an bisa memberikan manfaat dan salam kenal Wa’alaikum salam Mas Faqir, Dari TENTANG KAMI, 2008/07/13 at 7:49 PM |
2008/07/13 |
|
Mas sufi muda hehehehe:-) jangan sampai menyiramkan air k arah atas kepala ya mas?maaf permisi:-) Dari TENTANG KAMI, 2008/07/24 at 3:27 AM |
2008/07/24 |
|
kalau aku pribadi, jangankan air disiram ke arah atas kepala malah lebih senang lagi jika air disiram ke seluruh tubuh. “air” itu kan menyegarkan. benar2 terasa segarnya. Dari TENTANG KAMI, 2008/07/24 at 9:35 AM |
2008/07/24 |
|
salam kenal semuanya semoga diberkati oleh Allah semuanya dan mudah rezeki. Dari TENTANG KAMI, 2008/07/29 at 5:50 PM |
2008/07/29 |
|
Assalamualikum.. salam kenal dari kami..senang melihat blog anda yang penuh dengan cahaya pengetahuan Ilahiah..semoga Allah memberkahi anda selalu salam, Dari TENTANG KAMI, 2008/07/31 at 6:30 PM |
2008/07/31 |
|
Terimakasih saudaraku Rifat Ali… Salam kenal kembali, Amin Ya Rabbal ‘Alamin semoga anda juga diberkahi-Nya Dari TENTANG KAMI, 2008/07/31 at 11:26 PM |
2008/07/31 |
|
assalamu’alaikum Sufimuda Dari TENTANG KAMI, 2008/08/01 at 9:34 AM |
2008/08/01 |
|
Wa’alaikum salam Kang Kolis… Persahabatan adalah sesuatu yang bersifat Universal, dan Tuhan akan mempertemukan ruhani hamba-Nya yang sama-sama mencintai kebenaran, semoga lewat forum ini akan terbina hubungan silaturahmi diantara kita… Selamat datang di sufimuda, mudah-mudahan Kang Kolis betah disini… di Surau Sufimuda … Dari TENTANG KAMI, 2008/08/01 at 10:01 AM |
2008/08/01 |
|
Kang Kolis… Dari TENTANG KAMI, 2008/08/01 at 11:29 AM |
2008/08/01 |
|
Assalamu’alaikum wr. wb. salam perkenalan saya menemukan blog ini saat mencari referensi terkait cinta ilahi. smoga berkatNya slalu Meliputi saudara2 di sini, lahir batin, aamin.. Dari TENTANG KAMI, 2008/08/01 at 1:52 PM |
2008/08/01 |
|
Wa’alaikum salam wr. wb. Dari TENTANG KAMI, 2008/08/01 at 3:00 PM |
2008/08/01 |
|
Assalamualaikum,,,, trima ksih ya dah mw brkunjung ke blogq Dari TENTANG KAMI, 2008/08/05 at 1:40 PM |
2008/08/05 |
|
Wa’alaikum salam… Makasih juga dan kemari… salam kenal kembali Dari TENTANG KAMI, 2008/08/05 at 2:02 PM |
2008/08/05 |
|
Assalamu’alaikum… 2. Apakah boleh, kita itu mempelajari tahapan ilmu hanya sepotong2 saja!? Misal, belajar syariat nya saja atau belajar thoriqot nya saja. (Tahapannya kan ada empat tuh, Syariat, Thoriqot, Haqiqot, Ma’rifat). Mohon penjelsannya… Syukron… Dari TENTANG KAMI, 2008/08/06 at 10:20 AM |
2008/08/06 |
|
O iya, maap klo pada comment sebelumnya ane g pake basa-basi…Soalnya memang sudah bingung dengan dua pertanyaan itu…Afwan ya??? Dari TENTANG KAMI, 2008/08/06 at 10:22 AM |
2008/08/06 |
|
Wa’alaikum salam Ya Akhi, Mungkin kita harus sepakat dulu apa itu SUFI? Karena saya telah berbai’at kepada salah satu tharekat dan mempunyai seorang Guru Mursyid disamping saya juga belajar tasawuf lewat buku/kitab, maka saya meyakini diri saya menjalani jalan kesufian, dan boleh donk saya sebut diri saya SUFI Karena pengamal tasawuf itu harus tetap menjaga hati nya, tidak memamerkan diri kepada orang, dengan alasan itulah saya tidak menampilkan diri saya, saya hanya menyebut diri sebagai sufimuda… ======================================== saya merasakan betapa luar biasa sekali ilmu Allah setelah menjalani 4 tahap itu… Demikian jawaban saya yang seadanya ini, afwan ya Akhi Rohmat kalau ada kata-kata yang kurang berkenan… Dari TENTANG KAMI, 2008/08/06 at 11:32 AM |
2008/08/06 |
|
Matur Nuwun… Dari TENTANG KAMI, 2008/08/07 at 10:23 AM |
2008/08/07 |
|
assalamualaikum.. bersama ini kami ingin mengundang sufi muda dan semua yang berkenan untuk datang ke acara zikri bersama hari Sabtu 9 agustus, jam 19.00 di mesjid Bank Indonesia, untuk melakukan zikir bersama, zikir akan dipimpin oleh Mawlana Shaykh Muhammad Hisham Kabbani ar Rabbani q, Mursyid Tariqah Naqshbandi Haqqani, untuk jadwal acara silahkan berkunjung ke website http://www.haqqanirabbani.asia , terima kasih atas perhatiannya…semoga Allah swt selalu memberkahi kita.. wassalam.. Dari TENTANG KAMI, 2008/08/08 at 4:37 PM |
2008/08/08 |
|
Wa’alaikum salam wr wb Merupakan kehormatan dan kemulyaan bagi saya atas undangan ini…. Semoga Rahmat dan Karunia-Nya akan selalu menyertai kita berkat Syafaat Rasulullah beserta Para Maha Guru Thariqat Naqsyabandiyah…. Amin Wassalam Dari TENTANG KAMI, 2008/08/08 at 4:47 PM |
2008/08/08 |
|
Assalammu’alaikum wr. wb Benar sekali seperti amanah GURU saya, belajar Tarikat itu bukan ukuran lamanya, tapi sejauh mana HIJAB kita bisa terbuka… Wasalam Dari TENTANG KAMI, 2008/08/10 at 6:50 AM |
2008/08/10 |
|
Wa’alaikum salam wr. wb Wasalam Dari TENTANG KAMI, 2008/08/10 at 6:57 AM |
2008/08/10 |
|
Assalamu’alaikum wr. wb. afwan, baru bisa bertandang balik ke media dakwah saudara. salam kenal…. Dari TENTANG KAMI, 2008/08/11 at 8:55 AM |
2008/08/11 |
|
wa’alaikum salam wr. wb Trimakasih atas kunjungannya, salam kenal kembali Dari TENTANG KAMI, 2008/08/11 at 9:03 AM |
2008/08/11 |
|
mau nagis niiiiiiiiiiiiyyyyyyyyy…………… Dari TENTANG KAMI, 2008/08/13 at 7:40 PM |
2008/08/13 |
|
knock knock knock…. Assalamualaikum wr. wb. numpang baca2 mas Dari TENTANG KAMI, 2008/08/22 at 10:34 AM |
2008/08/22 |
|
Wa’alaikum salam. Dari TENTANG KAMI, 2008/08/22 at 12:22 PM |
2008/08/22 |
|
Bismillahirrahmanirrahiim Bulan Ramadhan tinggal berapa hari lagi…semoga kita semua diberi kesehatan jasmani dan rohani agar puasa dan ibadah kita dibulan Ramadhan diterima oleh Allah jalla wa azza.. AJakan: Bagi seluruh blogger Muslim agar Membubuhkan Tag tulisannya mulai sekarang sampai lebaran dengan Tag “RAMADHAN“…. Dakwah adalah solusi. Dari TENTANG KAMI, 2008/08/22 at 7:28 PM |
2008/08/22 |
|
ass. thanks kpd abang2 yg tlh mnyisihkan waktu buat wibsite ini smg kslamatan ALLAH sertakan dan menemani. ada sedikit ptanyaan, bagaimana jika akal dan hati berpadu dan bagaimana mengetahuiny scr awam Dari TENTANG KAMI, 2008/08/22 at 11:50 PM |
2008/08/22 |
|
Trimakasih adiknda atas dukungannya dan do’anya… Bersihkan HATI terlebih dahulu barulah antara AKAL dan HATI akan selalu berjalan dengan serasi. Demikian tanggapan dari saya, mudah2an berkenan. Kalau ada pandangan lain dari Abang2 sekalian silahkan disampaikan disini. Salam Dari TENTANG KAMI, 2008/08/23 at 12:16 AM |
2008/08/23 |
|
asalamualaikum…..mau ikut belajar neh… Dari TENTANG KAMI, 2008/08/29 at 12:46 AM |
2008/08/29 |
|
silahkan mas Dari TENTANG KAMI, 2008/08/29 at 8:15 AM |
2008/08/29 |
|
salam.. terimakasih… Dari TENTANG KAMI, 2008/08/30 at 1:32 PM |
2008/08/30 |
|
Salam kembali Dari TENTANG KAMI, 2008/08/30 at 8:01 PM |
2008/08/30 |
|
assalam . salam kenal dengan sufimuda… insyaallah menjadi berkat dengan pkenalan ini.. Dari TENTANG KAMI, 2008/09/01 at 1:57 PM |
2008/09/01 |
|
Salam-salaman…
Dari TENTANG KAMI, 2008/09/05 at 5:47 PM |
2008/09/05 |
|
monggo … Dari TENTANG KAMI, 2008/09/05 at 11:11 PM |
2008/09/05 |
|
Assalamualaikum akhi.. Dari TENTANG KAMI, 2008/09/13 at 12:30 PM |
2008/09/13 |
|
Wa’alaikum salam saudaraku Wasalam Dari TENTANG KAMI, 2008/09/14 at 2:33 AM |
2008/09/14 |
|
salam kenal,mau nanya, apa sufimuda merupakan ikhwan surau nya YM Prof. Dr. Kadirun Yahya? Salam satu tiga.. Dari TENTANG KAMI, 2008/09/17 at 7:46 PM |
2008/09/17 |
|
Salam kenal juga untuk kak Tuti Dari TENTANG KAMI, 2008/09/18 at 12:07 AM |
2008/09/18 |
|
Assalamu’alaikum Wr. Wb Dari TENTANG KAMI, 2008/09/26 at 8:04 AM |
2008/09/26 |
|
Wa’alaikum salam wr. wb Dari TENTANG KAMI, 2008/09/26 at 8:16 AM |
2008/09/26 |
|
Assalaamu’alakum Dari TENTANG KAMI, 2008/09/26 at 4:46 PM |
2008/09/26 |
|
ass?? salam kenal to teman2………….. saya minta silsilah guru dunk…. Mursid saya Bapanda HSS Dermoga Barita Raja Muhammad Syukur, di batam……… Dari TENTANG KAMI, 2008/09/29 at 12:03 PM |
2008/09/29 |
|
ass?? teman-teman sufimuda dah tau ga?? ada aliran Naqsyabandiyah di pulau jawa yang sholad ied / lebaran Idul fitri duluan pada tanggal 28 sep 2008?? menurut teman2 sufi muda gimana??? mereka itu siapa mursid nya?? terus apakah tharekat Naqsyabandiyah mereka beda dengan teman2 sufimuda??? kalo beda, bedanya dimana?? kalo sama, samanya dimana?? minta tolong penjelasannya…ya…. Dari TENTANG KAMI, 2008/09/29 at 1:23 PM |
2008/09/29 |
|
Saya pengamal Thariqat Naqsyabandiah al-Khalidiyah. Tentang penentuan awal ramadhan dan hari raya, Guru saya selalu mengikuti ketetapan dari pemerintah. Kalau pemerintah menetapkan hari raya hari rabu maka Beliau juga berhari raya pada hari rabu. Dari TENTANG KAMI, 2008/09/29 at 2:09 PM |
2008/09/29 |
|
Trimakasih bang andi sudah mampir di sufimuda, Dari TENTANG KAMI, 2008/09/29 at 2:12 PM |
2008/09/29 |
|
Bagus sekali, blog ini.. Selalu di tunggu tulisan2 yang mencerahkan selanjutnya. Mas Said ali…. Dari TENTANG KAMI, 2008/10/03 at 10:44 PM |
2008/10/03 |
|
mau nanya, apakah sufimuda ini adalah bang moga? saya pernah dibimbing beliau tahun 1993 di sumbawa besar, NTB. saat ini saya tetap bernaung dibawah yayasan Prof. Dr. Kadirun Yahya dibawah pimpinan YM Abu H. Abdul Khaliq Fadjuani,SH. Sufi Muda: Dari TENTANG KAMI, 2008/10/04 at 10:11 AM |
2008/10/04 |
|
Apakah anda bang Bami? Sufi Muda : Dari TENTANG KAMI, 2008/10/04 at 10:44 AM |
2008/10/04 |
|
Ilahi Anta Maqsudi Waridhaka Mathlubi
*Al-Faqir Dari TENTANG KAMI, 2008/10/06 at 12:58 PM |
2008/10/06 |
|
terimakasih ma teman2 sufi muda atas penjelasannya!! untuk masalah silsilah tharekat Naqsyabandiyah saya minta tolong kepada teman2 sufi muda dan abang2 yang mengetahui untuk mengirimkan ke alamat E-Mail saya : pupurdingin_spt@yahoo.co.id teman2 dan abang2 yang bisa membantu saya, saya ucapakan terimakasih!!! Dari TENTANG KAMI, 2008/10/06 at 1:04 PM |
2008/10/06 |
|
Assalamu’alaikum Wr. Wb Blog ini Sedikit pun tidak ada yang bertentangan dengan saya pribadi Lahir dan Batin. Segala Puji Bagi Allah …. Dari TENTANG KAMI, 2008/10/07 at 1:48 PM |
2008/10/07 |
|
Senang sekali punya teman di alam maya yang bisa dijadikan teman sehati…… let change the world to be more better….. Dari TENTANG KAMI, 2008/10/10 at 1:19 PM |
2008/10/10 |
|
Mampir lagi ah di ruangan yang penuh dengan “AC” ceeees adem sekali.. Dari TENTANG KAMI, 2008/10/11 at 4:59 PM |
2008/10/11 |
|
AC nya 24 jam mas Dari TENTANG KAMI, 2008/10/12 at 8:12 AM |
2008/10/12 |
|
Boleh nanya nggak! Sufi muda tinggal di kota mana? sekedar bertanya Dari TENTANG KAMI, 2008/10/12 at 11:24 AM |
2008/10/12 |
|
Resah gelisah jiwaku, Dari TENTANG KAMI, 2008/10/12 at 4:09 PM |
2008/10/12 |
|
ass………abang2 sufi muda!! sebentar lg hari guru…… Dari TENTANG KAMI, 2008/10/17 at 2:02 PM |
2008/10/17 |
|
ass…ketemu lagi??? apa kabar kawan2 sufi muda………… Dari TENTANG KAMI, 2008/10/20 at 11:21 AM |
2008/10/20 |
|
Sangat menarik wahai sufimuda. Saya memang sejak masih muda dulu sangat merindukan makrifatullah. Hukum2 Allah sangat jelas dan selalu diberlakukan pada siapapun. Oleh sebab itu disamping menyelami spiritual mungkin sebaiknya juga jaga makan. Silahkan kunjungi blog saya untuk mendapatkan healthy nutrition. http://nutri999.com/ Dari TENTANG KAMI, 2008/10/20 at 3:03 PM |
2008/10/20 |
|
Assalamu’alaykum wa rahmatullahi wa barakatuh. Sebelumnya saya bertanya pada antum, tasawuf kan afiliasinya adalah Ahlussunnah wal Jama’ah… Sungguh tiada hal yang lebih bermanfaat selain belajar agama dengan tuntunan yang jelas dari Rasulullah Shalallau ‘alaihi wa sallam, daripada mengerjakan amalan-amalan yang tiada tuntunannya dari Beliau Shalallahu ‘alaihi wa sallam. Salam kenal dan Barakallahu fiykum… Dari TENTANG KAMI, 2008/10/29 at 10:08 AM |
2008/10/29 |
|
Assalamualaikum wr wb Dari TENTANG KAMI, 2008/10/29 at 12:45 PM |
2008/10/29 |
|
sufimuda, minta ijin dulu yah,,, Wah,, uhuik, Dari TENTANG KAMI, 2008/10/29 at 2:24 PM |
2008/10/29 |
|
Saya jadi teringat kisah Lukman Hakim (bukan si Lukman dalam film naga bonar h4). Begitulah gambaran orang2 yang hidup di dunia ini, semua yang kita kerjakan pasti ada salahnya. Lalu apakah kita harus berhenti dan mengikuti logika berfikir semua orang? Ujub itu urusan hati, tidak bisa diukur secara fisik… Saya orang yang telah bermakrifat, dan saya mengajak orang2 yang belum bermakrifat untuk mengikuti jejak saya, cuma itu saja tujuan saya membuat blog ini. Nah, sekarang pernahkan anda semua kenal dengan SUFI MUDA? SUFIMUDA, siapa ya? Kalau semua pertanyaan di atas anda jawab TIDAK, maka terlalu dini menyimpulkan bahwa saya ujub… Bagi orang awam, pernyataan BMG (Badan Metereologi dan Geofisika) bahwa besok akan hujan merupakan pernyataan yang sombong dan angkuh, seolah-olah mendahului Tuhan. Saya kebetulan berada di posisi BMG dan mungkin anda berada disisi yang lain. Bagi orang awam jumpa Tuhan itu mustahil, tapi bagi kaum sufi (saya termasuk di dalamnya) itu hal yang biasa2 aja bahkan itu baru tahap permulaan saja… Jadi, terimakasih atas kritiknya. Terkadang buku2 yang menceritakan tentang sufi bukan menambah dekat kita dengan sufi tapi bertambah jauh dengan SUFI…. salam Dari TENTANG KAMI, 2008/10/30 at 8:24 AM |
2008/10/30 |
|
Assalamu’alaikum.w.w. Buat kawan-kawan yang membaca blog ini. Bertarekat itu tidak sama dengan masuk tarekat. Yang pertama adalah sebuah sikap hidup yang istiqomah dalam menjalankan ajaran Allah. Sedangkan masuk tarekat berarti ikut bergabung dalam ordo tarekat tertentu. Siapapun yang secara istiqomah sholat, puasa, zakat, dan haji, serta melakukan ibadah sunnah lainnya, termasuk memberikan pelayanan kepada semua makhluk Allah adalah orang-orang pengamal tarekat. Karena tarekat itu adalah sebuah jalan, jalan kecil untuk berjumpa dengan Allah. Seseorang bisa saja mengenal Allah melalui sholat, atau melalui puasa, zakat, ataupun juga dalam pelayanannya terhadap makhluk Allah di alam semesta. Sufi Muda: Tidak ada jaminan seseorang yang ikut dalam ordo tarekat tertentu akan sampai makrifat kepada Allah. Bahkan seringkali saya memperhatikan ada sikap kurang baik dikalangan para pengikut tarekat tertentu yang merasa bahwa ordo tarekatnya lebih baik dari ordo tarekat yang lain. Menganggap orang-orang yang jika tidak bisa menyebutkan silsilah gurunya dengan jelas sebagai penganut ordo-ordo sufi yang tidak jelas. Sufi Muda : Kita terlalu sibuk dengan urusan ibadah vertikal saja, padahal esensi dari tasauf itu adalah akhlak, baik kepada Allah maupun kepada seluruh makhluk-Nya. Kedua hal ini harus sejalan beriringan. Dari Ibadah itulah akan melahirkan akhlak. Menurut saya akhlak itu akan terbina apabila seseorang telah mengenal Tuhan dan hatinya diliputi Nur Ilahi. Dari itulah akan lahir sikap yang mulia Kita tidak perlu terlalu bangga dengan cara ikut serta dalam ordo sufi tertentu. Karena itu adalah salah satu thariq (jalan kecil) dari sekian banyak thariqot yang ada diberikan Allah untuk menjumpainya. Malah orang akan lebih mudah mengenal Allah dengan menjadi saksi akan keberadaan-Nya di alam semesta dengan cara melayani hamba-hamba Allah dan seluruh makhluk-Nya yang ada. Ya, bagusnya memilih salah satu Tharqi yang kecil itu agar lebih terarah Bukankah Nabi Muhammad Saw sebagai pencapai maqom spiritual tertinggi (yang dilambangkan dengan peristiwa isra’ dan mi’raj) segera turun ke bumi untuk menjadi pelayan bagi seluruh alam semesta (rahmatan lil ‘alamin). Mari kita mencontoh Nabi, mentauhidkan Tuhan kemudian melayani makhluk Tuhan agar bisa mengenal Tuhan Saudaraku, Allah tidak terhijab. Tapi kitalah yang sudah menghijab diri ini untuk mengenal-Nya. Bagaimana mungkin yang maha Wujud dan yang Mewujudkan apapun di alam semesta ini terhijab. Benarlah firman Allah Swt, “bukan mata mu yang buta, tapi mata hatimu lah yang tidak melihat”. Saudaraku, sekali lagi, semua kita ini sedang bertarekat, hanya saja ada yang menyelusup terus kepada hakikat sehingga menjadi makrifat tapi ada juga yang hanya terpaku di dalam tarekat tanpa pernah menghayati hakikat dan akhirnya tak pernah bisa sampai makrifat. Pesan guru saya, beramallah yang istiqomah dengan mengharap ridho dan bukan mengharap makrifat. Mudah-mudahan amal kita yang tidak ada apa-apanya ini berbekas hingga ke akhirat saat kita berjumpa dengan Allah. Alfatihah ….. Mari kita hidup tidak berspekulasi, mari kita jumpa Allah di dunia agar di akhirat juga jumpa, kalau di dunia tidak jumpa maka…. salam Dari TENTANG KAMI, 2008/10/30 at 10:34 AM |
2008/10/30 |
|
@yasir, Betul sekali, demikian pula dengan definisi yang yasir tulis diatas. Hanya saja yang perlu ditambahkan dalam definisi bertarekat adalah adanya Guru Mursyid yang membimbing. Coba deh dipelajari lagi. Siapapun yang secara istiqomah sholat, puasa, zakat, dan haji, serta melakukan ibadah sunnah lainnya, termasuk memberikan pelayanan kepada semua makhluk Allah adalah orang-orang pengamal tarekat. Karena tarekat itu adalah sebuah jalan, jalan kecil untuk berjumpa dengan Allah. Seseorang bisa saja mengenal Allah melalui sholat, atau melalui puasa, zakat, ataupun juga dalam pelayanannya terhadap makhluk Allah di alam semesta. Tidak ada jaminan seseorang yang ikut dalam ordo tarekat tertentu akan sampai makrifat kepada Allah. Bahkan seringkali saya memperhatikan ada sikap kurang baik dikalangan para pengikut tarekat tertentu yang merasa bahwa ordo tarekatnya lebih baik dari ordo tarekat yang lain. Menganggap orang-orang yang jika tidak bisa menyebutkan silsilah gurunya dengan jelas sebagai penganut ordo-ordo sufi yang tidak jelas. Kita terlalu sibuk dengan urusan ibadah vertikal saja, padahal esensi dari tasauf itu adalah akhlak, baik kepada Allah maupun kepada seluruh makhluk-Nya. Kedua hal ini harus sejalan beriringan Kita tidak perlu terlalu bangga dengan cara ikut serta dalam ordo sufi tertentu. Karena itu adalah salah satu thariq (jalan kecil) dari sekian banyak thariqot yang ada diberikan Allah untuk menjumpainya. Malah orang akan lebih mudah mengenal Allah dengan menjadi saksi akan keberadaan-Nya di alam semesta dengan cara melayani hamba-hamba Allah dan seluruh makhluk-Nya yang ada. Bukankah Nabi Muhammad Saw sebagai pencapai maqom spiritual tertinggi (yang dilambangkan dengan peristiwa isra’ dan mi’raj) segera turun ke bumi untuk menjadi pelayan bagi seluruh alam semesta (rahmatan lil ‘alamin). Saudaraku, Allah tidak terhijab. Tapi kitalah yang sudah menghijab diri ini untuk mengenal-Nya. Bagaimana mungkin yang maha Wujud dan yang Mewujudkan apapun di alam semesta ini terhijab. Benarlah firman Allah Swt, “bukan mata mu yang buta, tapi mata hatimu lah yang tidak melihat”. Saudaraku, sekali lagi, semua kita ini sedang bertarekat, hanya saja ada yang menyelusup terus kepada hakikat sehingga menjadi makrifat tapi ada juga yang hanya terpaku di dalam tarekat tanpa pernah menghayati hakikat dan akhirnya tak pernah bisa sampai makrifat. Gurunya yasir sangat arif. Itu lah yang kita tuju ” Ridho Allah”. Mudah2an dengan ridhoNya kita dapat menjumpaiNya di dunia dan akhirat. Amiiiiiin. Dari TENTANG KAMI, 2008/10/30 at 11:35 AM |
2008/10/30 |
|
Assalamu’alaikum.w.w. Ha…ha…ha… Akhirnya kena juga! Saudaraku, membicarakan alam rahasia ini tidak boleh terlalu obral. Sebab tidak semua rahasia Allah itu diberikan kepada seluruh hamba-Nya. Sehingga rasanya kurang etis jika orang-orang yang sudah diberitahukan sedikit dari rahasia itu menceritakannya kepada orang lain. Sebab, dapat menimbulkan salah tafsir bagi orang-orang yang tidak berkecimpung di “dunia” ini. Soal mursyid atau guru, aku sangat setuju padamu. Orang-orang yang belajar tarekat itu ibarat pencari mutiara di dalam lautan. Dia harus menyelam agar dapat menemukannya. Tapi, hal itu sulit jika dilakukannya sendiri. Dia butuh guru, yakni orang yang sudah faham betul seluk beluk menyelam. Saya yakin bahwa kamu pasti tahu kalau posisi guru adalah penunjuk jalan untuk menemukan mutiara itu. Begitupun meski sudah diberitahukan petunjuknya, tidak ada jaminan si penyelam menemukan mutiara. Seseorang menemukan mutiara atau makrifatullah itu juga sangat tergantung dari rahmat Allah Swt. Bahkan guru kita Syeikh ibn Athaillah al-Sakandary mengatakan bahwa amalan banyak atau sedikit bukanlah ukuran seseorang untuk mengenal Allah. Boleh jadi orang yang tampak sedikit amalnya malah mendapatkan pencerahan dari Allah. Jadi, guru menjadi amat penting sebagai penunjuk jalan untuk mencapai maqom yang dituju. Tetapi ketika sudah masuk dalam wilayah tertentu Allah lah yang akan langsung membimbing hamba-Nya. Bukankah Allah telah memasukkan ke dalam hati manusia nur ilahiah-Nya. Dan dengan nur itulah kemudian manusia dapat mengetahui sesuatu yang berada di balik yang tampak. Satu-satunya pintu untuk mengenal Allah adalah mati. Mati seperti apa? Kamu pasti lebih tahu. Itulah makna hadis nabi, “matilah kamu sebelum kamu Mati”. Orang yang belajar bertarekat sesungguhnya sedang belajar “mati” sebagai pintu untuk mengenal Allah. Ah… kamu pasti lebih tahu itu. Kawan kita sufi muda pernah berujar, banyak orang yang mengetahui tasauf hanya pada tataran teori padahal tasauf adalah termasuk pada ilmu-ilmu terapan. Saya setuju sejauh itu. Tetapi teori itu perlu sebagai bekal menyusuri padang sahara dunia sufistik. Bagaimanapun itu mesti dipadupadankan. Imam al-Ghazali itu begitu piawai menceritakan seluk-beluk dunia spiritual, itu semua juga dibangun dari pengalaman beliau mendalami teori-teorinya. Pada akhirnya, teori itu membuat kita semakin mengerti perjalanan yang akan dilalui. Ilmu ini memang ilmu rasa. Jangan tanyakan seluk beluknya dengan akal kita yang terbatas ini. Bisakah akal mendefinisikan apa dan bagaimana rasanya buah durian? Hanya rasa yang bisa melukiskannya. Itupun sulit dilukiskan dengan kata-kata, karena akan terjadi distorsi dari “kenyataan” yang sesungguhnya. Ah…sufi muda dan ajak-ajak lebih tahu semua itu. Sedangkan saya cuma pernah dengar dan baca-baca saja. Soal merasakan….rahasia dong ah… Dari TENTANG KAMI, 2008/10/30 at 1:09 PM |
2008/10/30 |
|
Teori tentang Tasawuf amat diperlukan, itu ibarat kompas dalam melangkah agar perjalanan kita dikemudian hari tidak mudah tersesat. Praktek spiritual tanpa diiringi teori2 dikawatirkan akan menciptakan manusia2 kaya spiritual namun akan menjadi kaku. Yang saya kritik adalah orang yang belajar tasawuf tanpa praktek. Alangkah indahnya jika setelah kita membaca buku yang menulis tentang manisnya Apel, setelah itu kita membeli apel dan memakannya sehingga akan terasa manisnya. Banyak sekali orang yang belajar tasawuf dari buku, kemudian merasa sudah bertasawuf padahal tasawuf itu merupakan proses pelatihan spiritual yang sangat kompleks dan membutuhkan waktu. Disini saya berusaha untuk menyatukan tasawuf dalam tataran amalan (kadang kala tidak tahu tentang teorinya) dengan tasawuf dalam tataran teoritis. Sekarang ada satu ungkapan : Tasawuf Yes Terekat No. Ungkapan ini timbul karena bagi sebagian orang tidak ingin terikat dalam suatu ordo atau kelompok sehingga ingin bebas namun bisa bertasawuf. Karena Tasawuf adalah ilmu rasa, maka mau tidak mau harus melakukan prakteknya, yaitu menekuni salah satu Terekat dibawah bimbingan Mursyid… Kaji rasa kan tidak bisa diceritakan, jadi siapa saja yang sudah merasakan mari kita perbanyak tersenyum dan mengurangi berdebat Dari TENTANG KAMI, 2008/10/30 at 2:08 PM |
2008/10/30 |
|
Wa’alaikum salam Wr. Wb. @yasir, Loh? baru tahu toh? Sejak awal mengklik blog ini ya memang karena saya seorang sufi juga seperti sufimuda, 10, rindudamai, abah selatan, sufi wanita, dan ikhwan-ikhwan lain yang postingannya seabrek2 di blog ini. Meskipun mungkin Guru kita berbeda, setidaknya kita sama2 mencari pencerahan disini. Menambah teman dan saudara, bukan pertikaian. Mengenai memberitahukan alam rahasia itu buat saya sih fair2 aja dalam blog sufi ini, selama sufimuda tidak keberatan. Sebab memang blog seperti ini sangat diperlukan bagi orang2 yang mencari seperti saya. Sebagai ajang sharing ilmu lah. Saya menceritakan sebatas kabar gembira dan keindahan setelah menemukan, agar banyak kawan2 pembaca yang juga mau mencari hingga bisa menemukan Tuhannya. Kalau ada yang bingung, toh sufimuda sudah bersedia dihubungi melalui alamat email nya. (saya juga sudah beberapa kali diskusi melalui email dengan sufimuda sebagai sesama penikmat sufi). Semoga kita bisa selalu saling mencerahkan satu sama lain dalam menggapai ridho Allah SWT. Amiiin Dari TENTANG KAMI, 2008/10/30 at 2:24 PM |
2008/10/30 |
|
Ass.w.w. Begini ya, kawan-kawan. Sekali lagi tolong bedakan mana bertarekat dan mana yang ikut ordo tarekat. Orang yang tidak ikut ordo tarekat tidak mesti disimpulkan juga kalau ia tidak punya guru. Jadi kalau kita mau makan apel, ya tinggal beli terus makan. Tidak mesti bergabung dulu dengan kelompok penikmat apel baru bisa makan apel. Bisa kan dibedakan? Sufi Muda : Jadi saya lebih setuju bila ungkapannya adalah bertarekat yes ikut ordo tarekat bisa yes bisa no. Tetapi bertarekat yes berguru juga yes. Nah…bisa dipahami enggak? Sufi Muda: Saudaraku, masuk tarekat tidak mesti membuat kita jadi apriori dan menganggap remeh orang-orang yang tidak terlibat dalam ordo tarekat tertentu. Kalau anda main-main ke kediri mungkin anda akan mengenal seorang tokoh yang arif billah bernama KH. Hamim Jazuli atau biasa dipanggil Gus Miek, beliau sudah almarhum. Beliau tidak pernah mengikrarkan ikut dalam ordo tarekat tertentu, tetapi belajar kepada berbagai wali-wali yang dikenal di Jawa Timur. Coba deh cari di google tokoh ini agar anda semua lebih mengenal ada orang arif billah yang tidak berafiliasi pada ordo tarekat manapun. Sufi Muda : Alhamdulillah saya mengenal tokoh ini dari buku, internet, juga ujaran-ujaran guru saya yang sempat belajar kepada Gus Miek. Guru saya adalah orang yang mengamalkan zikir-zikir tarekat tapi tidak ikut dengan satu ordo tarekat dan mendapat ijazah dari guru sebelumnya tanpa bait jadi jama’ah ahlu thariqot. Bagi saya beliau adalah orang yang begitu mengagumkan. Tiap kali beliau berujar, maka kata-katanya demikian kuat menghunjam di dalam dada hingga sering membuat saya menangis. Sufi Muda : Dia juga tidak pernah terlalu obral rahasia-rahasia langit. Saya yakin sikap ini muncul dari pemahamannnya yang mendalam terhadap dunia rahasia ini. Dan sikap ini sesuai pula dengan ujaran Imam al-Ghazali bahwa dengan banyaknya diam orang akan sampai pada makrifatullah. Saya yakin semakin kita tahu mungkin kita akan lebih banyak diam. Kalau sekarang kita terlalu banyak berbicara mungkin itu pertanda kita belum tahu apa-apa. Sufi Muda: Orang yang benar-benar makrifatullah tidak akan pernah menganggap remeh orang lain yang tidak sama dengannya. Tidak menganggap orang yang tidak berafiliasi dalam ordo tarekat dengan orang yang tidak bisa merasakan manis ataupun asemnya apel. Jangan tersinggung ya? Kalau masih tersinggung berarti belum makrifatullah… cuma ngingatin nih… Sufi Muda: Tapi jujur saya katakan bahwa saya senang berdiskusi dengan anda, kenapa? Semoga Allah mengampuni semua kesalahan kita. alfatihah… Amien, dan semoga DIA akan memberikan petunjuk kepada kita semua Dari TENTANG KAMI, 2008/10/30 at 4:43 PM |
2008/10/30 |
|
Assalamu’alaikum.w.w. Sufi muda.. Sayang sekali anda salah menilai saya. Dari cara sufi muda mengomentari tulisan saya, tampak kalau sufi muda masih belum memahami siapa saya. Pertama, saya memang bukan murid Gus Miek secara langsung karena tidak adanya pengakuan beliau terhadap saya. Saya adalah murid dari salah seorang muridnya Gus Miek. Seperti halnya anda, barangkali, bukanlah murid langsung dari Syeikh Bahauddin al-Naqsyabandiy melainkan murid dari murid dari murid dari dst….entah sampai silsilah yang ke berapa guru anda saat ini. Jika saya buat perbandingan bahwa kita semua umat Islam bukanlah murid Rasulullah Saw secara langsung, tetapi siapa yang berani mengatakan bahwa orang-orang yang telah bersyahadat kepada beliau dan mengamalkan sunnahnya tidak termasuk dalam kelompok beliau atau tegasnya bukan ordonya Muhammad Saw, kalau boleh disebut begitu. Kedua, anda salah lagi ketika saya anda sebut sebagai orang yang menolak bertarekat dengan cara masuk ordo tarekat. Dari mana sufi muda tahu kalau saya bukan salah satu pengikut ordo tarekat? Toh saya tidak pernah mengakui ataupun menyangkalnya. Saya hanya membela siapa saja para salik yang berjalan menuju Allah meski tidak masuk dalam ordo tarekat tertentu. Dan mereka itu ada, riil. Sufi muda sendiri kan sependapat kalau masuk ordo tarekat belum menjamin seseorang akan sampai pada makrifat. Lalu kenapa pula kita mesti meragukan orang-orang yang tidak ikut dalam ordo tarekat tidak akan sampai pada maqom itu? Bukankah makrifat seseorang lebih ditentukan dari rahmat Allah dan bukan semata-mata upaya zikirnya? Ketiga, Gus Miek juga tidak pernah menceritakan rahasia ghaib kepada saya karena saya bukan muridnya. Guru saya pun tidak menceritakan itu kepada saya, karena hal itu bukan perkara penting yang patut kita bangga-banggakan kepada orang lain. Biarkan saja tiap orang mengalaminya sendiri jika memang sudah maqomnya. Karena boleh jadi tiap pengalaman spiritual seseorang dengan yang lain tidak pernah sama. Keempat, saya mengenal logika berfikir sufi muda dan kebanyakan orang-orang seperti anda yang merasa sudah makrifat. Satu hal yang perlu kita waspadai, mengaku makrifat tidak sama dengan benar-benar makrifat. Dan siapapun yang telah makrifat tak akan pernah mengaku kepada orang lain kalau dirinya sudah sampai di maqom itu. Waspadalah karena setan juga dapat menggelincirkan para salik dari tujuannya semula yakni Ridho Allah. Dari TENTANG KAMI, 2008/10/30 at 11:26 PM |
2008/10/30 |
|
@yasir Pertama, saya rasa pemicunya adalah karena yasir mengemukakan ordo tarekat (entah dari mana isilah ini datangnya) dan bertarekat. Pada dasarnya orang yang bertarekat sudah pasti mengikuti suatu tarekat tertentu. Dan syarat dalam bertarekat adalah adanya Guru Mursyid yang membimbing si murid lahir bathin untuk menuju kehadirat Allah SWT. Kalau tidak mengikuti suatu tarekat tapi memiliki Guru Mursyid, baru bisa dibilang juga bertarekat. Tapi tanpa adanya Guru Mursyid, seseorang belumlah dikatakan bertarekat. Meskipun tetap saja dia termasuk dalam bagian umat islam juga (umat Nabi Muhammad SAW juga). Yasir mengakui berguru pada muridnya gus mik, kalau memang menurut yasir dia adalah mursyid yasir, berarti yasir juga sudah bertarekat meskipun aktualnya tidak ada nama tarekat yang melekat pada guru nya yasir. Gitu kan maksudnya? atau beda lagi? Kedua, Saudaraku, sejauh yang saya baca, justru saudarakulah yang salah menarik kesimpulan dari sufimuda. Saya tidak melihat ada perkataan sufimuda yang meragukan orang-orang yang tidak ikut dalam ordo tarekat tidak akan sampai pada maqom. Atau saya yang kurang jeli membacanya? Tarekat itu adalah jalan mengamalkan isi agama dengan bimbingan Guru Mursyid yang dapat menghantarkan kita ketujuan yaitu ma’rifatullah. Tentunya semata2 semua dengan izin dan ridha-Nya. Penentuan seseorang bertarekat atau tidak bukan pada nama tarekatnya, tapi pada Guru yang membimbingnya. Benarkah Guru itu seorang mursyid yang bisa membawa kita ke hadapan Allah? atau sebatas guru yang menunjukkan jalan untuk menghadap Allah? Ketiga, “bila mendapatkan kenikmatan, beritakakanlah” saya rasa tidak merupakan kesombongan. Buat saya, memberitakan keindahan jika bertemu Allah adalah upaya saya agar lebih banyak lagi kawan2 yang terpancing untuk mendapatkan kenikmatan yang sama. Tidak ada yang salah dari i’tikad ini. Bukankah bagus untuk saling menasihat dalam kebenaran seperti yang kita lakukan sekarang? Keempat, Terimakasih telah selalu mengingatkan akan tujuan awal dan akhir kita: Ridho Allah SWT. Dua yang juga bagus tuk di ingat: Awal beragama adalah mengenal Allah (makrifatullah). dan ’sampaikanlah walaupun hanya satu ayat’. Ya Allah, mohon ingatkan kami agar tidak saling berdebat tuk menggapai ridhoMu. Bimbinglah kami agar selalu terjaga dalam bingkai saling mengingatkan sesama saudara untuk membahas yang Kau titipkan pada kebodohan kami. Ampunilah kalimat tulisan kami yang menyakiti saudara kami. Amiin Dari TENTANG KAMI, 2008/10/31 at 12:59 PM |
2008/10/31 |
|
Saudaraku ajak-ajak, apa yang anda sampaikan sudah mewakili apa yang ingin saya sampaikan kepada saudaraku Yasir. Sekedar menambahkan : Pemikiran2 ini kemudian diadobsi oleh pemikir2 Islam (sekuler). Saya sering berdiskusi dengan beberapa orang Profesor IAIN tamatan Barat (Amerika, Kanada dan Eropa) tentang tasawuf dan mereka mempunyai pandangan seperti itu juga bahwa antara tasawuf dengan Tarekat itu berbeda. Memang di IAIN Fakultas Ushuluddin ada matakuliah “Tarikat dan Suluk”, akan tetapi semuanya sebatas teori dan yang paling parah mahasiswa yang telah mengambil mata kuliah tersebut merasa sudah bertarikat dan sudah melakukan suluk! Orang2 seperti ini lah yang kemudian sering mengatakan : BERTARIKAT TANPA MASUK ORDE TARIKAT karena sudah merasa menjalani Tarikat. Orang2 seperti ini sangat ahli dalam membicarakan Tasawuf, sejarah wali, Maqam dan berbagai Istilah dalam Tasawuf termasuk juga tentang zikir2 dalam Tarikat. Tapi sayang semua pengetahuan itu hanyalah bersifat kajian-kajian. Berbicara tentang Makrifat tanpa bisa jumpa dengan Allah. Berbicara tentang Mahabbad tanpa pernah kenal dengan yang dicinta. Berbicara tentang BAQABILLAH tanpa pernah berjumpa dengan pemilik BAQABILLAH. Seperti yang saudaraku ajak-ajak mengatakan bahwa mengungkapkan pengalaman untuk memberikan semangat kepada orang lain agar bisa juga merasakan apa yang kita rasakan merupakan perkerjaan mulia. Tapi kalau memandangnya dalam Kacamata Hitam akan mengambil kesimpulan bahwa orang2 seperti ini tergolong orang sombong. Saudaraku, makrifat itu bukan segala-galanya, itu baru awal. Memang ada orang bertarikat itu tidak sampai kepada Makrifat, cuma kita tanyakan dulu, tarekat mana yang dia jalani? Kalau bertarikat saja belum tentu sampai kepada Makrifat lalu bagaimana dengan yang tidak bertarikat? Guru saya selalu melarang saya untuk berdebat karena debat itu akan menimbulkan ego masing2 yang tanpa sadar akan disusupi oleh syetan. Semoga berkat Syafaat Beliau hati kita akan dijaga oleh Tuhan agar niat kita tetap lurus : Dari TENTANG KAMI, 2008/10/31 at 4:06 PM |
2008/10/31 |
|
kesimpulannya Dari TENTANG KAMI, 2008/11/03 at 11:09 AM |
2008/11/03 |
|
Ass.w.w. Saudaraku, sufi muda. Saya agak sedih ketika masih ada di antara kita yang menilai orang dari latar belakang agama ataupun kedudukannya ketika mendiskusikan ilmu ataupun kebenaran. Kenapa masih banyak orang yang memandang Orientalis dengan pandangan yang kurang adil. Kita sadar sejarah orientalis memang dibangun dari semangat imperialisme. Tetapi kita pun tidak dapat memungkiri ada kebenaran-kebenaran ilmiah, disamping kekeliruan (sebagaimana kita juga pernah keliru), yang tidak dapat kita kesampingkan begitu saja. Sufi Muda : Kalau saya mengatakan bertarekat tanpa tarekat, itu bukanlah kesimpulan yang saya peroleh dari orientalis. Coba anda baca buku “Mencari Nama Allah yang Keseratus” juga tulisannya dalam buku (kalau saya tidak salah) “meraih hidup bermakna”, karya KH. Muhammad Zuhri, anda akan menemukan bahwa ungkapan bertarekat itu tidak identik dengan masuk tarekat. Sufi Muda : Nah, kalau bicara soal guru, ini adalah sesuatu yang mutlak. Jangankan belajar ilmu hakikat seperti ini, sedang ilmu fiqih, matematika, atau apapun kita butuh seorang guru, apakah itu anda menyebutnya mengantarkan anda ke tujuan atau yang menunjukkannnya. Sufi Muda : Kalau kemudian kita menyimpulkan bahwa orang yang bertarekat harus punya guru, saya setuju. Terlepas apakah gurunya seorang pengikut tarekat naqsyabandi, tijaniy, khalwati, mevlevi atau apa pun nama bukanlah hal terpenting. Sufi Muda : Saudaraku, penyakit-penyakit rohani itu tidak seperti penyakit jasmani. Kalau penyakit jasmani kita dapat melihat perubahan metabolisme tubuh kita, tetapi penyakit-penyakit ruhani sering membuat pengidapnya tidak menyadari kalau dirinya sedang sakit. Menceritakan prestasi-prestasi bisa bermakna tahadduts bin ni’mah bisa pula ujub (na’udzubillah min dzalik). Oleh karena itu lebih baik menghindari diri dari kerusakan ketimbang mengambil sedikit maslahat. Inilah makna Kaidah Ushul “dar’ul mafasid muqaddam ‘ala jalbil mashalih”. Saya yakin kawan-kawan adalah orang-orang mukhlis yang insya Allah jauh dari penyakit hati itu sendiri. Kalau guru kita membuka rahasia itu di hadapan murid-muridnya adalah wajar, tetapi hemat saya mereka tidak pernah membuka rahasia-rahasia itu untuk kalangan luas. Inilah makna dari ungkapan adalah kezhaliman ketika menyampaikan sesuatu bagi orang yang tidak layak menerimanya. Seperti halnya seorang guru matematika menyampaikan teori kalkulus bagi anak usia dua tahun. Sufi Muda : Soal berjumpa dengan Allah, wallahu a’lam, karena itu merupakan pengalaman pribadi. Kita hanya waspada jika kita mengatakan telah bertemu dengan Allah padahal Allah baru menampakkan kembang-kembang di taman, dan kita menyimpulkan kalau kita sudah wushul. Sufi Muda : Perbedaan adalah rahmat sejauh itu mendatangkan kebaikan buat kita, sebaliknya menjadi laknat manakala yang kita bela adalah kepentingan diri sendiri (na’udzubillah..!). Kita boleh saja berbeda mengambil jalan masing-masing, yang penting jangan ada perasaan kalau jalan yang kita pilih adalah jalan yang paling benar sehingga jalan yang dipilih oleh orang lain salah. Sebagai orang yang memiliki kepedulian dengan dunia tasawuf, saya agak sedih juga menyaksikan beberapa teman dari kalangan kelompok tarekat menghina dan merendahkan kelompok bahkan guru dari tarekat lain. Termasuk juga mungkin menghina guru sufi muda. Saya hanya bisa berguman di hati, ah…kenapa kita yang tidak tahu apa-apa ini merasa sudah tahu segalanya…. Sufi Muda : Sudahlah… Kebenaran itu adalah Milik Tuhanku. Aku hanya berusaha untuk mendekati kebenaran itu di dunia ini. Selamat berjuang… Sufi Muda : Di Akhir komentar ini saya mohon maaf kalau komentar2 saya terasa menyakitkan hati. Komentar dari Mas Yasir menjadi bahan referensi bagi saya dan akan membuat saya berhati-hati dalam melangkah di masa yang akan datang. Salam Dari TENTANG KAMI, 2008/11/03 at 4:29 PM |
2008/11/03 |
|
anakku…kau tahu Kebenaran itu adalah milik Tuhan Sang Maha Kebenaran……kenapa masih mencari Kebenaran dari manusia yang disebut guru itu? anakku sadarkah kau sudah menduakan Nya. astaghfirullah….nauzubillah min zhalik Dari TENTANG KAMI, 2008/11/03 at 5:38 PM |
2008/11/03 |
|
Sudahkan brainwashed berjumpa Tuhan? Saya di antarkan kehadirat Tuhan Sang Maha Kebenaran oleh Guru Mursyid atas syafaat Rasulullah SAW, menghormati Guru Mursyid bukan bararti menduakan Tuhan. Kenapa mesti berprasangka bahwa saya menduakan Tuhan ? Bukankah uacapan seperti itu hanya keluar dari hati yang tidak bertauhid? Salam Dari TENTANG KAMI, 2008/11/03 at 6:05 PM |
2008/11/03 |
|
wes…kalo diskusi nya mau emosi emosian….tidak enak. sampaikan salam saya buat guru mursyid anda. Salam Tuhan Alam Semesta. Dari TENTANG KAMI, 2008/11/03 at 9:18 PM |
2008/11/03 |
|
Baru tahu kalau ada emosi yang sampai ke ubun2… Akhirnya sikap bijak brainwashed yang ingin menasehati orang mencapai titik kesabarannya…. Brainwashed… Dari TENTANG KAMI, 2008/11/03 at 9:58 PM |
2008/11/03 |
|
saya juga baru tau….. Mudah2 kang sufi muda di berikan ketabahan dan kesabaran Di dalam menyampaikan kebenaran2 ilmu Allah Ta’ala sebaik–baik manusia ialah mereka yang bisa bermanfa’at kepada manusia yang lainnya menjalin silaturrahmi kepada sesama, saling berkasih sayang, dan tolong menolong Begitulah seharusnya kita bersikap sebagai wujud rasa syukur atas hidup yang telah dianugerahkan Allah kepada kita. salam lagi yah…. Dari TENTANG KAMI, 2008/11/03 at 10:12 PM |
2008/11/03 |
|
iya mas sufi muda….kalau begitu saya minta maaf. omong2,saya undang mas ketempat saya untuk berdiskusi kapan saja…bukankah ruang dan waktu bukan menjadi masalah lagi? Salam Tuhan Alam Semesta. Dari TENTANG KAMI, 2008/11/04 at 9:13 AM |
2008/11/04 |
|
brainwashed ini masih muda atau sudah uzur toh? kadang2 pake “anakku..” seperti mbah saya, diatas manggil mas sufimuda. apa kadang2 uzur kadang2 bocah? hehehehe ,, becanda dikit lah.. Nasehat menasehati dalam kebenaran dan kesabaran kan dianjurkan juga. Tapi kalau sampai menuduh atau menjustifikasi dari satu sisi bisa membahayakan juga. Istilah jurnalistiknya ‘cover both side’ gitu. kalo mau diskusi, saya ikutan boleh gak? barusan saya ke tempat brainwashed kok dicuekin? apa karena saya ga diundang? huehueueheueueheue…. Dari TENTANG KAMI, 2008/11/04 at 9:34 AM |
2008/11/04 |
|
kalau masih membicarakan umur…berarti masih terikat waktu. jadi kita ini sebenarnya hidup sama sama saling tuduh menuduh…saling nasihat menasehati…. kan sampeyan tahu siapa pemilik Kebenaran itu… kalau sampeyan tiap hari masih minta ditunjukkin jalan yang lurus…berarti sampeyan itu belum dijalan yang lurus/masih ragu2 dengan jalan anda. sampeyan kalo mau dateng…punten dulu.. Salam Tuhan Alam Semesta Dari TENTANG KAMI, 2008/11/04 at 1:11 PM |
2008/11/04 |
|
Ass. Wr. Wb. Salam kenal semuanya Diskusinya asyik juga ya dan mengarah pada perdebatan lagi. Ilmu saudara-saudara sekalian tentang tasawuf telah melambung tinggi. Wass. Wr. Wb. Dari TENTANG KAMI, 2008/11/04 at 1:21 PM |
2008/11/04 |
|
sing sareh mas sufi ya, pentingnya mursyid belum disadari semua orang, tugas kita ya mendoakan semua saudara seiman kita semoga semua diampuni Allah salam damai selalu Dari TENTANG KAMI, 2008/11/04 at 2:49 PM |
2008/11/04 |
|
@ brainwashed Dari koment anda: waaaah,, saya setuju sama sufimuda: Untuk minta ditunjuki jalan yang lurus, memang sudah seharusnya sebagai manusia biasa yang tak lepas dari salah dan dosa untuk minta tolong supaya nggak disesatkan. Lagian itu juga do’a dari Al Quran kan? Apa ga usah baca al Fatihah lagi? lah, gimana ga ngelirik kalo ‘rumah’nya diiklanin? Kan pengen tau juga rumah yang diiklanin itu bagus atau ancur. Kalo ancur, buat apa dilirik lagi. @asep, Dari TENTANG KAMI, 2008/11/04 at 3:04 PM |
2008/11/04 |
|
nah anakku…kau paham itu… dan memecah belah tauhid adalah menyekutukan Tuhan(musyrik) itu sendiri…bacalah ar-ruum 31-32 anakku ..aku tidak mengiklankan diriku…aku cuma memberitahumu saja….dan kau tidak usah “melirik rumahku” karena aku tidak berumah…aku dimana mana….jadi kau tidak usah mencariku…aku akan mendatangimu ketika kau sudah siap. bacalah alfatiha selalu anakku….supaya kau tidak tersesat…supaya pandanganmu selalu lurus…sehingga kemanapun kamu menghadapkan wajahmu, di sanalah wajah Tuhan mu Salam Tuhan Alam Semesta Dari TENTANG KAMI, 2008/11/04 at 3:58 PM |
2008/11/04 |
|
huahuauahauhaahua,,, Waaah,, sufimuda hebat juga, sudah tau dari awal rupanya kalo gak akan ada diskusi. hehehehe…. bengkyo,, bengkyo,, bengkyo,, Dari TENTANG KAMI, 2008/11/05 at 5:33 AM |
2008/11/05 |
|
Asep & brainwashed: Capek deee Dari TENTANG KAMI, 2008/11/05 at 6:02 AM |
2008/11/05 |
|
ehem,, nambah dikit mbah. saya ikut sedih mbah ga punya rumah,, dah lama jadi gelandangan mbah? saya kirain yang kemarin itu rumah mbah,, pantes kok bisa ada rumah rumah seperti itu. Rupanya dah ga ditempatin toh? Dari TENTANG KAMI, 2008/11/05 at 6:05 AM |
2008/11/05 |
|
Brainwashed… Satu sisi anda menyatakan bahwa ucapan sufi muda, “Ya Allah tunjukilah jalan yang lurus” merupakan do’a orang ragu2, sementara anda menganjurkan orang membaca al-fatihan, bukankah inti alfatihan itu, “Ya Allah Tunjukilah kami jalan yang lurus dan benar….”. Dari beberapa komentar anda yang saya baca menunjukkan bahwa anda masih mencari jati diri, kemudian berusaha mengutak-atik pemikiran orang lain. Mencari kebenaran itu penting bung, tapi merasa benar itu merupakan penyakit yang harus segera disembuhkan Salam Damai Selalu Dari TENTANG KAMI, 2008/11/05 at 8:00 AM |
2008/11/05 |
|
@Rindu Damai Salam Tuhan Alam Semesta. Dari TENTANG KAMI, 2008/11/05 at 11:37 AM |
2008/11/05 |
|
Ass.w.w. Mr. Brainwashed, dalam tasawuf itu ada dua golongan sufi, satu sufi sadar dan satu sufi mabuk. Anda faham enggak dengan istilah itu? Kalau tak faham saya tidak akan meneruskan tulisan ini. Tolong ada jawab dulu baru kita berdiskusi. Karena ini erat kaitannya dengan tulisan-tulisan anda di atas. Dari TENTANG KAMI, 2008/11/06 at 10:15 AM |
2008/11/06 |
|
@lama’at Salam Tuhan Alam Semesta Dari TENTANG KAMI, 2008/11/06 at 10:44 AM |
2008/11/06 |
|
Salam, Ooo… ternyata masih berusaha memahami ya? Eh, jelasin dulu yang dua! Atau jangan-jangan gak faham? Dari TENTANG KAMI, 2008/11/06 at 11:11 AM |
2008/11/06 |
|
@lama’at mending langsung poitnya saja…siapa yang sadar siapa yang mabuk? terserah anda mau bilang saya paham…atau tidak paham…silahkan bermain dengan pikiran anda.silahkan berkutat dengan akal anda. salam Dari TENTANG KAMI, 2008/11/06 at 11:40 AM |
2008/11/06 |
|
he..he.. sudahlah…berhentilah jadi orang yang sok pintar kalau begitu.. (maaf ya) Kalau begitu cara anda menanggapinya maka anda telah melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan tujuan saudara sufi muda membuat blog ini. Gimana sufi muda, cocok? eh.. gak pake salam tuhan semesta alam lagi brain? Dari TENTANG KAMI, 2008/11/06 at 11:48 AM |
2008/11/06 |
|
@lama’at kamu sudah tahu tugas mu?lakukanlah tugasmu…begitupun aku… apabila anda anggap saya sok pintar…itu hanya anggapan anda… hidup itu punya tujuan…sufi muda punya tujuan hidup…saya juga punya tujuan hidup…..lakukan tujuan hidup anda…. tidak perlu salam Tuhan dengan anda. salam Dari TENTANG KAMI, 2008/11/06 at 1:17 PM |
2008/11/06 |
|
@brainwashed ha…ha…ha.. Kacian deh lu brain….! Enggak ada penjelasan yang lebih cerdas lagi….! oh iya ya, kok lupa… orang selama ini komentarnya juga kagak ada cerdas-cerdasnya kok….hi..h.i Makanya mas, kalau gak ingin diperlakukan kurang ajar oleh orang lain maka jangan bersikap kurang ajar dong… CAW….! Dari TENTANG KAMI, 2008/11/06 at 1:34 PM |
2008/11/06 |
|
@lam’at. kamu cerdas lama’at semoga kau menjadi orang cerdas di golonganmu…sehingga hidup mu tidak sia sia. sehingga hidup menjadi laku…bukan ucapan saja. sampai berjumpa di kehidupan berikutnya. salam Dari TENTANG KAMI, 2008/11/06 at 1:38 PM |
2008/11/06 |
|
ASSALAMUALAIKUM……. Dari TENTANG KAMI, 2008/11/08 at 12:12 AM |
2008/11/08 |
|
Assalamualaikum wr.wb salam bahagia semoga kita semua mendapat pencerahan dari Nya, Sir ar asrar 3: PERMULAAN PENCIPTAAN Semoga Allah s.w.t memberikan kamu kejayaan di dalam amalan-amalan kamu yang disukai-Nya dan Semoga kamu memperolehi keredaan-Nya. Fikirkan, tekankan kepada pemikiran kamu dan fahamkan apa yang aku katakan. Allah Yang Maha Tinggi pada permulaannya menciptakan cahaya Muhammad daripada cahaya suci Keindahan-Nya. Dalam hadis Qudsi Dia berfirman: Ini dinyatakan juga oleh Nabi Muhammad s.a.w dengan sabdanya: “Mula-mula Allah ciptakan ruhku. Pada permulaannya diciptakan-Nya sebagai ruh suci”. Apa yang dimaksudkan sebagai ciptaan permulaan itu ialah ciptaan hakikat kepada Nabi Muhammad s.a.w, Kebenaran tentang Muhammad yang tersembunyi. Dia juga diberi nama yang indah-indah. Dia dinamakan nur, cahaya suci, kerana dia dipersucikan dari kegelapan yang tersembunyi di bawah sifat jalal Allah. Allah Yang Maha Tinggi berfirman: Dia dinamakan akal yang meliputi (akal universal) kerana dia telah melihat dan mengenali segala-galanya. Dia dinamakan qalam kerana dia menyebarkan hikmah dan ilmu dan dia mencurahkan ilmu ke dalam huruf-huruf. Roh Muhammad adalah zat atau hakikat kepada segala kejadian, permulaan dan kenyataan alam maya. Baginda s.a.w menyatakan hal ini dengan sabdanya, “Aku daripada Allah dan sekalian yang lain daripadaku”. Allah Yang Maha Tinggi menciptakan sekalian roh-roh daripada roh baginda s.a.w di dalam alam kejadian yang pertama, dalam bentuk yang paling baik. ‘Muhammad’ adalah nama kepada sekalian kemanusiaan di dalam alam arwah. Dia adalah sumber, asal usul dan kediaman bagi sesuatu dan segala-galanya. Empat ribu tahun selepas diciptakan cahaya Muhammad, Allah ciptakan arasy daripada cahaya mata Muhammad. Dia ciptakan makhluk yang lain daripada arasy. Kemudian Dia hantarkan roh-roh turun kepada peringkat penciptaan yang paling rendah, kepada alam kebendaan, alam jirim dan badan. Dia hantarkan cahaya itu daripada tempat ia diciptakan, dari alam lahut, iaitu alam kenyataan bagi Zat Allah, bagi keesaan, bagi wujud mutlak, kepada alam nama-nama Ilahi, kenyataan sifat-sifat Ilahi, alam bagi akal asbab kepunyaan roh yang meliputi (roh universal). Di sana Dia pakaikan roh-roh itu dengan pakaian cahaya. Roh-roh ini dinamakan ‘roh pemerintah’. Dengan berpakaian cahaya mereka turun kepada alam malaikat. Di sana mereka dinamakan ‘roh rohani’. Kemudian Dia arahkan mereka turun kepada alam kebendaan, alam jirim, air dan api, tanah dan angin dan mereka menjadi ‘roh manusia’. Kemudian daripada dunia ini Dia ciptakan tubuh yang berdaging, berdarah. Selepas peringkat-peringkat ini Allah memerintahkan roh-roh supaya memasuki badan-badan dan dengan kehendak-Nya mereka pun masuk. Mereka lupa kepada ikrar mereka. Mereka lupa kepada asal usul mereka, lupa juga kepada jalan untuk kembali kepada tempat asal mereka. Tetapi Allah Maha Penyayang, Maha Pengampun, sumber kepada segala keselamatan dan pertolongan bagi sekalian hamba-hamba-Nya. Dia mengasihani mereka lalu Dia hantarkan kitab-kitab suci dan rasul-rasul kepada mereka untuk mengingatkan mereka tentang asal usul mereka. Ramai rasul-rasul telah datang ke dunia ini, melaksanakan tugas mereka dan kemudian meninggalkan dunia ini. Tujuan semua itu adalah membawa kepada manusia perutusan, peringatan serta menyedarkan manusia dari kelalaian mereka. Tetapi mereka yang mengingati-Nya, yang kembali kepada-Nya, manusia yang ingin kembali kepada asal usul mereka, menjadi semakin berkurangan dan terus berkurangan ditelan zaman. Nabi-nabi terus diutuskan dan perutusan suci berterusan sehingga muncul roh Muhammad yang mulia, yang terakhir di kalangan nabi-nabi, yang menyelamatkan manusia daripada kehancuran dan kelalaian. Allah Yang Maha Tinggi mengutuskannya untuk membuka mata manusia iaitu membuka mata hati yang ketiduran. Tujuannya ialah mengejutkan manusia dari kelalaian dan ketidaksedaran dan untuk menyatukan mereka dengan keindahan yang abadi, dengan penyebab, dengan Zat Allah. Allah berfirman: Ia menyatakan jalan Nabi Muhammad s.a.w. Baginda s.a.w dalam menunjukkan tujuan kita telah bersabda, “Sahabat-sahabatku adalah umpama bintang di langit. Sesiapa daripada mereka yang kamu ikuti kamu akan temui jalan yang benar”. Pandangan yang jelas (basirah) datangnya daripada mata kepada roh. Mata ini terbuka di dalam jantung hati orang-orang yang hampir dengan Allah, yang menjadi sahabat Allah. Semua ilmu di dalam dunia ini tidak akan mendatangkan pandangan dalam (basirah). Seseorang itu memerlukan pengetahuan yang datangnya daripada alam ghaib yang tersembunyi pengetahuan yang mengalir daripada kesedaran Ilahi. Apa yang perlu seseorang lakukan ialah mencari orang yang mempunyai pandangan dalam (basirah) yang mata hatinya celik, dan cetusan serta perangsang daripada orang yang seperti ini adalah perlu. Guru yang demikian, yang dapat memupuk pengetahuan orang lain, mestilah seorang yang hampir dengan Allah dan berupaya menyaksikan alam mutlak. Wahai anak-anak Adam, saudara-saudara dan saudari-saudari! Bangunlah dan bertaubatlah kerana melalui taubat kamu akan memohon kepada Tuhan agar dikurniakan-Nya kepada kamu hikmah-Nya. Berusaha dan berjuanglah. Allah memerintahkan: Masuklah kepada jalan itu dan bergabunglah dengan kafilah kerohanian untuk kembali kepada Tuhan kamu. Pada satu masa nanti jalan tersebut tidak dapat dilalui lagi dan pengembara pada jalan tersebut tidak ada lagi. Kita tidak datang ke bumi ini untuk merosakkan dunia ini. Kita dihantar ke mari bukan untuk makan, minum dan berak. Roh penghulu kita menyaksikan kita. Baginda s.a.w berdukacita melihat keadaan kamu. Baginda s.a.w telah mengetahui apa yang akan berlaku kemudian hari apabila baginda s.a.w bersabda, “Dukacitaku adalah untuk umat yang aku kasihi yang akan datang kemudian”. Apa sahaja yang datang kepada kamu datang dalam keadaan salah satu bentuk, secara nyata atau tersembunyi; nyata dalam bentuk peraturan syarikat dan tersembunyi dalam bentuk hikmah kebijaksanaan atau makrifat. Allah Yang Maha Tinggi memerintahkan kita supaya mensejahterakan zahir kita dengan mematuhi peraturan syarikat dan meletakkan batin kita dalam keadaan yang baik dan teratur dengan memperolehi hikmah kebijaksanaan atau makrifat. Bila zahir dan batin kita menjadi satu dan hikmah kebijaksanaan atau makrifat dengan peraturan agama (syarikat) bersatu, seseorang itu sampai kepada makam yang sebenarnya (hakikat). “Dia alirkan dua laut, padahal kedua-duanya bertemu. Antara dua itu ada dinding yang kedua-duanya tidak mampu melewatinya”. (Surah Imraan, ayat 19 & 20). Kedua-duanya mesti menjadi satu. Kebenaran atau hakikat tidak akan diperolehi dengan hanya menggunakan pengetahuan melalui pancaindera dan deria-deria tentang alam kebendaan. Dengan cara tersebut tidak mungkin mencapai matlamat, sumber, iaitu Zat. Ibadat dan penyembahan memerlukan kedua-duanya iaitu peraturan syarikat dan makrifat. Allah berfirman tentang ibadat: Dalam lain perkataan, ‘mereka diciptakan supaya mengenali Daku’. Jika seseorang tidak mengenali-Nya bagaimana dia boleh memuji-Nya dengan sebenar-benarnya, meminta pertolongan-Nya dan berkhidmat kepada-Nya? Makrifat yang diperlukan bagi mengenali-Nya boleh dicapai dengan menyingkap tabir hitam yang menutupi cermin hati seseorang, menyucikannya sehingga bersih dan menggilapkannya sehingga bercahaya. Kemudian perbendaharaan keindahan yang tersembunyi akan memancar pada rahsia cermin hati. Allah Yang Maha Tinggi telah berfirman melalui rasul-Nya: Tujuan suci diciptakan manusia ialah supaya mereka mengenali Allah, memperolehi makrifat. Ada dua peringkat makrifat yang suci. Seseorang itu perlu mengenali sifat-sifat Allah dan dalil-dalil yang menjadi kenyataan atau penzahiran bagi sifat-sifat tersebut. Satu lagi ialah mengenali Zat Allah. Di dalam mengenali sifat-sifat Allah manusia secara zahirnya dapat menikmati kedua-duanya iaitu dunia dan akhirat. Makrifat yang memimpin kepada Zat Allah tidak diperolehi dengan diri zahir manusia. Ia terjadi di dalam jiwa atau roh suci manusia yang berada di dalam dirinya yang zahir ini. Orang yang mengenali Zat Allah menemui kuasa ini melalui roh kudus (suci) yang dikurniakan kepada mereka. Kedua-dua makrifat tersebut diperolehi dengan hikmah kebijaksanaan yang mempunyai dua aspek; hikmah kebijaksanaan kerohanian yang di dalam dan pengetahuan zahir tentang benda-benda nyata. Kedua-duanya diperlukan untuk mendapatkaan kebaikan. Nabi s.a.w bersabda, “Pengetahuan ada dua bahagian. Satu pada lidah yang menjadi dalil tentang kewujudan Allah, satu lagi di dalam hati manusia. Inilah yang diperlukan bagi melaksanakan harapan kita”. Pada peringkat permulaannya seseorang itu memerlukan pengetahuan syarikat. Ini memerlukan pendidikan yang mengenalkan dalil-dalil luar tentang Zat Allah yang menyata di dalam alam sifat-sifat dan nama-nama ini. Apabila bidang ini telah sempurna sampailah giliran pendidikan kerohanian tentang rahsia-rahsia, di mana seseorang itu masuk ke dalam bidang makrifat yang murni untuk mengetahui yang sebenarnya (hakikat). Pada peringkat yang pertama seseorang itu mestilah meninggalkan segala-galanya yang tidak dipersetujui oleh syariat malah, kesilapan di dalam melakukan perbuatan yang baik mestilah dihapuskan. Perbuatan yang baik mestilah dilakukan dengan cara yang betul, sebagaimana keperluan pada jalan sufi. Keadaan ini boleh dicapai dengan melatihkan diri dengan melakukan perkara-perkara yang tidak dipersetujui oleh ego diri sendiri dan melakukan amalan yang bertentangan dengan kehendak hawa nafsu. Berhati-hatilah di dalam beramal agar amalan itu dilakukan bukan untuk dipertontonkan atau diperdengarkan kepada orang lain. Semuanya mestilah dilakukan semata-mata kerana Allah, demi mencari keredaan-Nya. Allah berfirman: Apa yang dihuraikan sebagai daerah makrifat itu adalah tahap penghabisan bagi daerah kejadian yang pertama. Ia adalah permulaan dan merupakan rumah yang setiap orang kembali ke sana. Di samalah roh suci dijadikan. Apa yang dimaksudkan dengan roh suci adalah roh insan. Ia dijadikan dalam bentuk yang paling baik. Kebenaran atau hakikat tersebut telah ditanam di tengah-tengah hati sebagai amanah Allah, diamanahkan kepada manusia agar disimpan dengan selamat. Ia bangkit dan menyata melalui taubat yang sungguh-sungguh dan usaha sebenar mempelajari agama. Keindahannya akan memancar ke permukaan apabila seseorang itu mengingati Allah terus menerus, mengulangi kalimah “La ilaha illah Llah”. Pada mulanya kalimah ini diucapkan dengan lidah. Bila hati sudah hidup ia diucapkan di dalam, dengan hati. Sufi menggambarkan keadaan kerohanian yang demikian dengan menganggapnya sebagai bayi, iaitu bayi yang lahir di dalam hati, dibela dan dibesarkan di sana. Hati memainkan peranan seperti ibu, melahirkannya, menyusun, memberi makan dan memeliharanya. Jika anak-anak diajarkan kepakaran keduniaan untuk kebaikannya, bayi hati pula diajarkan makrifat rohani. Sebagaimana kanak-kanak bersih daripada dosa, bayi hati adalah tulen, bebas daripada kelalaian, ego dan ragu-ragu. Kesucian bayi biasanya menyata dalam bentuk zahir yang cantik. Dalam mimpi, kesucian dan ketulenan bayi hati muncul dalam rupa malaikat. Manusia berharap mendapat ganjaran syurga sebagai balasan kepada perbuatan baik tetapi hadiah-hadiah yang didatangi dari syurga didatangkan ke mari melalui tangan-tangan bayi hati. Mereka adalah anak-anak kepada hati, menurut yang diilhamkan kepada sufi, dipanggil anak-anak kerana keelokan dan ketulenan mereka. Keindahan dan ketulenan mereka menyata dalam kewujudan zahir, dalam darah daging, dalam bentuk manusia. Oleh kerana keelokan dan kelembutan sifatnya ia dinamakan anak-anak hati, tetapi dia adalah manusia sejati yang mampu mengubah bentuk kejadian atau ciptaan kerana dia berhubung erat dengan Pencipta sendiri. Dia adalah wakil sebenar kemanusiaan. Di dalam kesedarannya tidak ada sesuatu malah dia tidak melihat dirinya sebagai sesuatu. Tiada hijab, tiada halangan di antara kewujudannya dengan Zat Allah. Nabi Muhammad s.a.w menggambarkan suasana demikian sebagaimana sabda baginda s.a.w, “Ada masa aku dengan Allah di mana tiada malaikat yang hampir dan tidak juga nabi yang diutus”. Maksud ‘nabi’ di sini ialah kewujudan lahiriah yang sementara bagi Rasulullah s.a.w sendiri. Malaikat yang paling hampir dengan Allah ialah cahaya suci Muhammad s.a.w, kejadian pertama. Dalam suasana kerohanian itu baginda s.a.w sangat hampir dengan Allah sehingga wujud zahirnya dan rohnya tidak berkesempatan menghijabkannya dengan Allah. Baginda s.a.w menggambarkan lagi suasana demikian, “Ada syurga Allah yang tidak ada mahligai dan taman-taman atau sungai madu dan susu, syurga yang di dalamnya seseorang hanya menyaksikan Wajah Allah Yang Maha Suci”. Allah s.w.t berfirman: Pada suasana atau makam tersebut jika seseorang makhluk termasuklah malaikat mendekatinya kewujudan badannya akan terbakar menjadi abu. Allah s.w.t berfirman melalui rasul-Nya: Jibrail yang menemani Nabi Muhamamd s.a.w pada malam mikraj, apabila sampai di Sidratul Muntaha, telah mengatakan jika dia melangkah satu langkah sahaja lagi dia akan terbakar menjadi abu. Bagian 2 sirr ar asrar Wassalam yang Tergila2 Allah & RosulNya, tergila2 Dinullah Hinakelana yang telah berdamai dengan dirinya sendir Dari TENTANG KAMI, 2008/11/08 at 7:32 AM |
2008/11/08 |
|
Hanya mengingatkan saja mohon maaf jika menyinggung saudaraku semua….. Dari TENTANG KAMI, 2008/11/08 at 11:00 AM |
2008/11/08 |
|
asalamualaikum…………………. ada beberapa pertanyaan yang saya baca, sanggat detail sekali mengenai tharekatat dan kalo saya lihat ada yang tidak tau dan ada yang sudah tapi sengaja bertanya (ngetes aja) alhamdulilah, bang sufi muda bisa menjawab pertanyaan itu dengan lugas dan sangat baik sekali. buat abang sufi muda : SEMANGAT……………. jalan terus pantang mundur untuk berdakwah, sesuai anjuran dan perintah Bapanda… Salam dari anak-anak surau Banjarmasin – Banjarbaru Sufi Muda : Dari TENTANG KAMI, 2008/11/08 at 12:59 PM |
2008/11/08 |
|
@ brainwashed ada tu lagu nya buat kamu Dari TENTANG KAMI, 2008/11/09 at 12:11 AM |
2008/11/09 |
|
Assalamualaikum… Salam kenal kak sufi muda semoga dipanjangkan umurnya agar bisa membawa banyak keberkahan untuk kami para pencari tuhan…., pencari jati diri Aku adalah seorang yang slalu lalai,lupa takabur, riya, ujub gimana caranya agar slalu tawadhu, qona’ah, ikhlas dalam beribadah….. Salam Hangat buat sobat2 ku, rame amat komentar2nya, seru niih Dari TENTANG KAMI, 2008/11/10 at 7:09 AM |
2008/11/10 |
|
kang sufimuda.. klo boleh blog nya aku link ke blog ku ya…. nuhun…. Sufi Muda : Dari TENTANG KAMI, 2008/11/10 at 1:45 PM |
2008/11/10 |
|
Telah di ziarahi oleh : 86,321 Penziarah Rupanya blog ini udah menggegerkan dunia maya, banyak pula yang kena sikut, ada pula yang cemburu karena blognya tidak setenar ini, Dari TENTANG KAMI, 2008/11/10 at 2:56 PM |
2008/11/10 |
|
setujuuu!!! Dari TENTANG KAMI, 2008/11/10 at 3:50 PM |
2008/11/10 |
|
masih baru kang… baru belajar untuk mengungkapkan emosi dan pikiran.. http://diegozorro.wordpress.com terima kasih jika berkenan mampir… untuk teman2 yang lain juga.. salam Dari TENTANG KAMI, 2008/11/11 at 6:25 AM |
2008/11/11 |
|
whew!!…. cape juga ngebaca komen-2 yg dibales komen… Dari TENTANG KAMI, 2008/11/11 at 5:50 PM |
2008/11/11 |
|
Kulonuwon… Antum adalah bagaikan mutiara hitam diantara pasir2 pantai yang merasa dirinya adlah mutiara putih…, mutiaara hitam mahal banget kali yaa.. Dari TENTANG KAMI, 2008/11/12 at 5:28 AM |
2008/11/12 |
|
Assalamualaikum.. Salam kenal deh dari gue buat sufimuda, boleh ga artikel2nya gue copy, buat dibagi2 kesohib2 gue, artikel lo bikin gue merinding disko…. Dari TENTANG KAMI, 2008/11/12 at 6:19 AM |
|
|
21 Comments
abang ajah
abang nih tharekat apa ya…, berapa lama ya…. proses penyembuhan rohani lewat ubudiyah. bgmn kalau orang yang ubudiyah itu meninggalkan persoalan ,contohnya hutang, dan anaknya.
abang ajah
bang, saya mau tanya bgmn apa manfaat
Ziarah pd guru mursyid dan mursyid pendahulunya…
abang ajah
slm knl. saya ikhwan TN jg. kok ikhwan lain klo sdg tawadjuh/wirid(DZIKIR). selalu bertemu dan merasakan kekhadiradnya dan beserta mursyid. sdgkan sya blm mersakan sm skali….
mohon jwbnya
abang ajah
sory klo salah posting, pake telkomnet inst. lmbt jlnnya
sufimuda
Abah ajah…
Semua ada proses nya, nanti pasti akan merasakan nikmatnya zikir.
Orang yang ingin ber ubudiyah hendaknya bukan orang yang lari dari utanga atau lari dari kriminal karena akan mengurangi nilai ubudiahnya
Mazadjie
Bang Sufi mohon maaf boleh nambahin ya ..
untuk Abah Ajah…
menurut pendapat saya, persoalan hidup tidak boleh dihindari apalagi ditinggalkan,… semua harus dihadepin,… karena semua persoalan hidup hakekatnya adalah ujian dalam kadarnya masing masing, (“.. Aku menciptakan manusia dalam kesulitan”) tidak perduli org kaya, miskin, alim, bejat dll)
Yang penting adalah bagaimana kita dalam mensikapi persoalan itu, mau ridlo apa tidak ?
Akan tetapi Allah sudah pesan supaya manusia menghadapi dengan sabar dan mengembalikan persoalan secara ikhlas kepadaNYA agar mendapatkan ridlonNYA (irji’i 3x ila robbiki rodliatan mardliaatan …)
BAgaimana manusia bisa sabar dan ikhlas ? disinilah fungsi mengingat Allah sebanyak banyaknya dalam keadaan berbaring, duduk dan berjalan, (sholat/dzikir abadi)
Ahli Dzikir (guru ruhani/mursyid kamil mutakamil) itu bagaikan cahaya berjalan diantara umat manusia, yang menerangi JAGAD hati manusia yang sengaja atau tidak sengaja sedang berdekatan dengan beliau.
disinilah manfaat yang bisa kita dapat ketika sowan kepada poro alim ulama yang notabene telah memapaki jalan sebagai ahli dzikir,. ketika hati kita sedang kalut karena dalam kegelapan (batin) maka sangat disarankan untuk mendekatkan diri kita kepada sumber cahaya tadi agar terkena sinar cahayanya.
Cahaya ahli dzikir lebih dekat dengan sumber cahaya (Nur Ala Nur) yaitu Allah SWT, maka tidak mengherankan kalo beliau mudah sekali mendapat petunjuk dari Allah dan doanya lebih mustajabah, bukankan itu bisa jadi wasilah bagi kita dalam memperoleh bimbingan hidup ?
malahan seringkali tanpa kita mengutarakan persoalan hidup kita, Fa Insya Allah karena kepekaaan hati beliau yang senantiasa diliputi cahaya tadi, masalah kita sudah terbaca dan beliau tanpa diminta sudah mendoakan bagi kita di dalam hatinya.
jangan heran bila hanya sowan saja, seringkali masalah masalah kita selesai dengan sendirinya, subhaanallah…!
Begitu mungkin maksud dari jawaban bang Sufimuda,
Mohon maaf Bang Sufimuda bukan maksud saya untuk lancang
terimakasih
wassalam wrwb
SufiMuda
Penjelasannya mantab 🙂
Saya ucapkan terimakasih telah membantu
abang ajah
trima kasih sebelumnya.
bang SM. Prtanyaan sya yg no.2 blum djawab
trims
abang ajah
lanjutan…
saya sngt membutuhkan sekali nasehat, petunjuk, untuk mengisi rohaniah sya. orang tua sya pun ubudiyah disurau entah berapalama…( SAKIT), smntara hnya ortu saya yg slalu bimbing sya.
ilmu agama sya kurang. smntra sayapun selalu lalai dlm dzikir. setiap hari selalu disibukkan dgn kerja.
sya selalu lalai, lalai, &lalai…….
sya sangat butuh petunjuk…, Syafa’at
mohon bantuannya
duekil
Assalamualikum
Salam kenal. Saudara ku terimakasih sudah menyuarakan kebenaran melalui blog ini.
Siapa dan dimana saya bisa menemui mursyid anda ?
syukron
Wassalam
Deding Sudarso
Kapan ada suluk dijakarta?
sumeleh
Assalamu’alaikum …. Sufi Muda….
Menarik… tulisan anda sangat impressive … dan menggugah semangat ….
.
SOPANSPD
Komentar itu jangan asal, kalau asal jangan komentar, …..yang bijak adalah banyak beramal. Amalkan saja apa yang diajarkan Ayah Guru nanti akan mendapatkan jawaban dan akan ditunjuki kebenaran secara langsung. Semoga kita cerdik. OK. Bagi yang belum kenal Ayah Guru datang saja ke Surau Ayah Guru yang paling dekat dengan rumah Anda, tanyakan di situ, (atau buka di situs Surau Kita). Kalau Allah menujuki jalan pasti tidak ada manusia yang tersesat. Tapi kita harus berusaha (berjuang) mencari jalan itu. Enak Kan…….., Mantep Kan……., dari pada naik pesawat………., lebih baik digendong Ayah Guru.
Ruslianto
Ass. Bg. Sufi Muda,….”Sholat Khusyuk salah kaprah” yang mengomentari Abu Sangkan ,…Kok engga ada ya ?
Trim’s
SufiMuda
mungkin pembaca banyak yang membela abu sangkan 🙂
hcg bellevue
Ahaa, its pleasant conversation on the topic of this paragraph
here at this weblog, I have read all that, so now me also
commenting here.
alwi
hehehehehe ketika saya membaca seluruh artikel yg ad sy melihat seperti apa ya….wah pada lum paham semua …….. belajar lagi ya biar cepat tau jalan mana yg akan di tempuh kelak oke mas bro
Ruslianto
Apakah Sdr.Alwi bisa menjadi gurunya ? belajar dimana ? (ini) sperti (itu, juga) punya kail yg pendek hendak menduga dalamnya samudera, hehehehehe, oke mas bro.
alwi
saya cuma ingat kan aj karena kita sendiri yg akan di minta pertanggungjawaban di hari akhir kelak bagi yg percaya ,,,,, dan kebenaran itu sesungguhnya ad pada diri masing 2. jadi kalau anda belajar di jejaringsosial namanya bukan belajar tapi minta di ajarin terus ….. berartyi kamu tak tau diri dan tidak percaya diri juga tak tau diri mau di kasi makan terus tanpa pernah berpikir cara dan dari mana asal makanan itu.cobalah gali bakat yg ad pada diri masing 2 .salam.
Pengobatan Tradisional Kanker Payudara
Terimakasih agan atas informasinya 🙂
Ahmad Sapii
http://www.sufimuda.net sangat membantu sekali dalam hal memberikan informasi khususnya ttg Tauhid kepada Allah SWT…. mohon ijin shaare dan copy.. Tks