Sufi Muda

Menemukan Tuhan Dalam Keseharian

TIGA PULUH TAHUN UNTUK PENERANGAN BATIN

Seorang  muda  datang  kepada  seorang  Guru  dan  bertanya,
“Kira-kira saya membutuhkan berapa  waktu  untuk  memperoleh
penerangan batin?”
 
Kata Guru itu, “Sepuluh tahun.”
 
Orang  muda  itu  terkejut.  “Begitu  lama?”  tanyanya tidak
percaya.
 
Kata Guru itu, “Tidak, saya keliru. Engkau  membutuhkan  dua
puluh tahun.”
 
Orang muda itu bertanya, “Mengapa Guru lipatkan dua?”
 
Guru  itu  berkata,  “Coba  pikirkan,  dalam hal ini mungkin
engkau membutuhkan tiga puluh tahun.”
 
Beberapa orang tidak pernah belajar  sesuatu  karena  mereka
menggenggam  segala  sesuatu  terlalu  cepat.  Kebijaksanaan
bukanlah suatu titik sampai akan tetapi suatu cara berjalan.
Kalau  engkau  berjalan  terlalu  cepat,  engkau  tidak akan
melihat pemandangan yang indah.
 
Dengan tepat mengerti ke mana engkau menuju  mungkin  adalah
cara  yang  paling  tepat  untuk tersesat. Tidak semua orang
bergelandangan tersesat.

sumber : http://media.isnet.org/sufi/Mello/Katak/TerangBatin.html

Single Post Navigation

55 thoughts on “TIGA PULUH TAHUN UNTUK PENERANGAN BATIN

Comment navigation

  1. bijihujan on said:

    Penggelandang tak selalu tersesat… Hampir mirip dengan quote dari penulis J.R.R Tolkien ^^
    Barangkali selalu ada korelasi antara sufi dengan kebaikan nyata di muka bumi, seperti yang kita tahu, beberapa karya penulis Barat masa lalu juga memuat inti-inti pencarian. Maaf jika agak melenceng dari pokok artikel, tetapi yang saya tangkap dari setiap ajaran kebaikan adalah bukan untuk menjadi paling benar. Dalam beberapa langkah pencarian, saya kadang dikejutkan dengan korelasi inti-inti kebaikan yang sama antara satu ajaran dengan yang lainnya. Dan, untuk apa hal itu diperdebatkan. Esensi kebaikan tak akan ada gunanya dengan memandang perbedaan-perbedaan sebagai musuh alami. Memegang teguh keyakinan bukan berarti menganggap sebagai yang paling agung, memegang teguh adalah hal lain.

    Jika masih lama waktu untuk tercerahkan, bukankah itu adalah langkah yang perlu dinikmati. Mencari bukan soal menemukan. Hakikat mencari jauh lebih luas ketimbang menemukan, sepertinya.

    Saya mungkin beruntung tersesat di blog anda, bung sufimuda… Terima kasih untuk tulisan-tulisan yang menggugah 🙂

Comment navigation

Tinggalkan Balasan

%d blogger menyukai ini: