Cerita Sufi

TIGA PULUH TAHUN UNTUK PENERANGAN BATIN

Seorang  muda  datang  kepada  seorang  Guru  dan  bertanya,
“Kira-kira saya membutuhkan berapa  waktu  untuk  memperoleh
penerangan batin?”
 
Kata Guru itu, “Sepuluh tahun.”
 
Orang  muda  itu  terkejut.  “Begitu  lama?”  tanyanya tidak
percaya.
 
Kata Guru itu, “Tidak, saya keliru. Engkau  membutuhkan  dua
puluh tahun.”
 
Orang muda itu bertanya, “Mengapa Guru lipatkan dua?”
 
Guru  itu  berkata,  “Coba  pikirkan,  dalam hal ini mungkin
engkau membutuhkan tiga puluh tahun.”
 
Beberapa orang tidak pernah belajar  sesuatu  karena  mereka
menggenggam  segala  sesuatu  terlalu  cepat.  Kebijaksanaan
bukanlah suatu titik sampai akan tetapi suatu cara berjalan.
Kalau  engkau  berjalan  terlalu  cepat,  engkau  tidak akan
melihat pemandangan yang indah.
 
Dengan tepat mengerti ke mana engkau menuju  mungkin  adalah
cara  yang  paling  tepat  untuk tersesat. Tidak semua orang
bergelandangan tersesat.

sumber : http://media.isnet.org/sufi/Mello/Katak/TerangBatin.html

55 Comments

  • mukhtar alfaqir

    Benar bang sm…..! Berbahagialah bagi org2 yg menikmati waktunya utk bermusyahadah kpd Allah .bisa menikmati waktunya bersama2 org2 yg kita kasihi.waktu tdk bisa diulang.trims buat bang sm….

  • mukhtar alfaqir

    S@lam Bangsufimuda…..Berapa umur kita sekarang….?
    10 tahun utk Bermujahadah+10 tahun utk bermusyahadah=10 tahun utk Bermukasyafah…..dan kini jadi Sutradara Agung membikin cerita sekehendak hati kita….Aku merindukanmu….Ajari Aku ttg kefanaan….beri aku waktu sedetik utk memelukmu….Aku takakan pernah berpaling dari cahayamu….Akan aku sirami dgn butir2 Airmataku…..Kita ini bodoh menganggap Matahari terbit dan terbenam…..Padahal matahari tidak pernah terbit dan terbenam…..From “Fakir pengembara KSA”

    • petani jengkol

      lam kenal bang Faqir .Yth.
      ungkapan nuranimu selalu menyejukkan kalbu,
      hingga membuatku tenggelam dalam dan lebih dalam,
      ingin rasanya ku tenggelamkan – AKU- diri ini,kedlm hakekat-NYA. dlam cinta-NYA. di setiap tarikan nafasku,

      Betapa Dlo,ifnya AKU
      Betapa Bodohnya AKU
      Betapa Faqirnya AKU
      Di Hadapan-NYA

      sejenak kulihat kehidupan malam yg hening
      di iringi naungan anjing yg menggelora
      sa,at itu juga kubersimpuh malu pada-NYA.
      karna kutemukan kehidupan Anjing lebih mulia dariku.

      anjing tak pernah merasa kenyang dgn makanannya.
      namun jiwaku dlm mengenal-NYA
      kadang ada letihnya, ada jenuhnya, ada jg malasnya.

      lam kenal From ; Santri Gendeng KSA juga.

  • Pencinta Al-Haq

    Assalamu’alakum wahai saudara-saudaraku, Janganlah diri-diri kalian ini terbuai oleh khayalan yang sia-sia. Jika kalian benar-benar cinta kepada Alloh maka bacalah firman Alloh SWT berikut : Qul ingkuntum tuhibbunalloh fattabi’unii yuhbibkumulloh wayagh firlakum junubakum walloohu ghofurur rohiim ( katakanlah (wahai Muhammad SAW) jika kalian benar-benar cinta kepada Alloh maka ikutilah aku niscaya Alloh akan mencintai kalian dan akan mengampuni dosa-dosa kalian dan Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang) (S. Ali Imron : 31). Bagaimana kalian cinta kepada Alloh jika kalian beragama hanya dengan perasaan. Agama kita yang mulia ini tegak diatas Al-Qur’an dan As-sunnah yang shohih bukan hanya mengikuti perasaan dan perintah syaikh-syaikh tarekat yang kebanyakan menyelisihi keduanya. Kembalilah kepada ajaran agama kalian yang haq jika kalian menginginkan keselamatan.

    • bing

      “wayagh firlakum junubakum”, jiakakakaaa, saya kira om cuman tau artinya, tapi nulis dan ngebacanya juga masih amburadul, tajwitnya juga bermasalah..hati2 kalau mau berdalil dng Al Qur`an..bisa di ketawain orang …!!!!!!

  • Pencinta Al-Haq

    jadi orang-orang sufi ga pake dalil ya kalau beragama ? itu huruf ghoin bukan gain. mana sisi ilmiyah kalian ? saya cukup banyak membaca artikel-artikel disini, tidak satupun yang tegak diatas dalil justru kebanyakan puisi-puisi khayalan ? kaya orang-orang linglung gitu. saya yang awam ini saja agak risih apalagi yang selain saya. Dulu saya pernah terjerumus kedalam dunia tasawuf ini dan cukup banyak kitab-kitab referensi yang saya baca tapi bukannya dapat ketenangan malah semakin jauh dan menjadi nggak karuan. Perasaan, hati dan firasat, bahkan mengetahui hal-hal yang ghoib dengan firasat itulah yang akrab dengan dunia tasawuf. Tapi alhamdulillah itu bukan jalan saya dan saya sadar sudah terlalu jauh meninggalkan tuntunan agama yang haq. Meskipun agak terlambat tapi selama Alloh SWT masih memberi nafas pada saya maka saya bertaubat dari kesalahan tersebut. Satu hal yang bisa saya katakan sama saudara-saudara semua meskipun ini agak pahit tapi wajib saya sampaikan sebab Nabi kita Muhammad SAW bersabda : waqul haqqun walau kaana murron (dan ucapkanlah yang benar walaupun pahit adanya) adalah ujung dari ajaran tasawuf yakni kekafiran. Mengapa ? sebab jika seseorang sufi sudah sampai maqom fana maka dia akan merasa menyatu dengan Alloh (wihdatul wujud atau manunggaling kawula gusti), dia akan menyangka dengan prasangkaan yang bathil yaitu tidak ada lagi batas antara hamba dengan kholiq, siapa hamba siapa kholiq. Akibatnya tidak berlaku lagi baginya syari’at menurut prasangkanya. Maka gugurlah semua kewajiban agama. Jika dia sudah punya keyakinan seperti itu hancurlah aqidahnya . Kekafiran tingkat pertama bahwa dia menyangka tidak ada batas lagi antara hamba dengan kholiq, siapa hamba siapa kholiq, siapa yang menyembah siapa yang disembah. garis ini dianggab hilang olehnya padahal telah nyata firman Alloh dalam S. Al-fatihah : 5 : Iyya kana’ buduu wa iyya kanas ta’in (hanya kepadaMulah kami menyembah dan hanya kepadaMulah kami mohon pertolongan. kekafiran tingkat yang kedua, dia menyangka telah gugurlah semua syari’at seperti sholat dll maka dia telah mendustakan firman Alloh tentang perintah-perintah wajib dari syari’at2 islam tersebut , maka Alloh SWT berfirman : walladzina kafaruu wakadz dzabu bi aayaatina ulaaika ashabunnar hum fiiha khoolidun ( adapun orang-orang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka kekal mereka didalamnya (S. Albaqoroh : 39). Ini peringatan dari saya, hanya orang-orang yang berakal sajalah yang mau mengambil pelajaran ini. Mudah2an saya dan saudara-saudara semua diberi petunjuk oleh Alloh.

    • bing

      @Pencinta Al-Haq,
      saya kira antum salah nulis makanya tak copy yang ini “wayagh firlakum junubakum” biar antum tau kesalahan antum, tapi ternyata yang sebenarnya antum itu ndak tau tapi berlagak tau alias gumede, blo`on tor kemlinti.
      paling tulisan arabnya kaya cakar ayam, ngebacanya juga gratilan, orang seperti antum inilah termasuk TANDA TANDA KIAMAT, bodoh dalah hal agama tapi ngomong nya selangit dalam urusan agama.
      nggilani men.com

    • SantriGendeng

      maka Alloh SWT berfirman : walladzina kafaruu wakadz dzabu bi aayaatina ulaaika ashabunnar hum fiiha khoolidun ( adapun orang-orang kafir dan mendustakan ayat-ayat kami mereka itu adalah penghuni-penghuni neraka kekal mereka didalamnya (S. Albaqoroh : 39). Ini peringatan dari saya, hanya orang-orang yang berakal sajalah yang mau mengambil pelajaran ini. Mudah2an saya dan saudara-saudara semua diberi petunjuk oleh Alloh.

      jwb;yg kafir itu siapa ???
      yg mendustakan ayat 2, ALLAh itu siapa ???
      buknkh, denyut nafas ,adlh bukti kekuasa,an-NYA.
      apa yg terjadi di setiap kehidupan ini adlh ats kekuasa,an-NYA, bukankah ALLAh itu lebih dekat dari urat leher kita.
      naaah ,, kl begitu siapa yg mendustakan,
      ayoo,, jgn ada maling teriak maling,

  • Pencinta Al-haq

    Saya kira pernyataan dan pengalaman saya sdh jelas bg kalian. Memang benar org yg lebih tau sesuatu adalah org yg mengenal sesuatu tsb. Saya mengerti ttg tasawuf ini krn pernah terjerumus pdnya. Dan isinya ya sprti itu. Ujung dari pencarian kalian adalah kekafiran. Ucapan ini Alloh saksinya. Sy sdh baca surat dari penggemar sufi muda ini yg menceritakan tentang bapaknya dan guru bapaknya yg meninggalkan sholat sampai matinya. Na’udzubillah semoga kaum muslimin terhindar dari bencana dan fitnah tasauf ini dan semoga Alloh tdk memperbnyk jumlah penyebar ajaran sesat ini. Amin

    • bing

      @Pencinta Al-Haq
      salah satu ciri2 orang yang masuk neraka tanpa di hisap adalah orang kaya kamu ini, GOBLOK bin BLO`ON , di kasih tau ndak mau tau dan tidak mau mengoreksi kesalahannya,
      ayat Al Qur`an di buat maen2, untuk berdalil lagi..

  • Pencinta Al-haq

    Begitulah org2 yg sombong. Katanya tasawuf itu ajaran hati yg langsung dtg dari Alloh tp ternyata akhlaknya sebaliknya. Ketahuilah Syaithonlah yg mendekati kalian ketika kalian merasa fana sehingga merasa Alloh menampakkan diriNya. Na’udzubillah. Alloh tdk akan menampakan diriNya kpada kalian apalagi menyatu dg kalian. Itu tipuan syaithon yg terkutuk yg mengajak kepada kekafiran. Bertaubatlah sebelum terlambat wahai hamba Alloh.

    • bing

      @Pencinta Al-haq,
      ya..syaitonnya kamu..jadi saya tak menjauhi kamu aja, karena takut saya keblinger, kalau kamu termasuk orang yang bener, di ingatkan mesti mau, nyatanya ndak mau apalagi mengkoreksi, itu artinya kamu membohongi dirimu sendiri, trus gimana kamu menjadi contoh orang lain sedangka apa yang kamu ucapkan berbeda dengan yang ada dalam hati mu ????
      kamu bilang termasuk ilmiah..?????
      saya mau tanya JUNUBAKUM itu MASDAR NYA APA TRUS MENGIKUTI WAZAN APA DAN ARTINYA APA ??????

  • Pencinta Al-haq

    Saya tau pertanyaan anda utk mengalihkan perhatian krn anda kehabisan hujjah. Bantahlah mengapa saya berani kafirkan org2 sufi yg sdh merasa dirinya telah menyatu dg Alloh. Jika si qodirun yahya mengaku sampai seperti itu maka ulaaika ashaabun naar hum fiiha khoolidun. Cepat bertaubat mumpung masih hidup.

    • bing

      Demi Allah yang telah menjadikan langit seisinya, dan mengutus Nabi MUhamad S.A.W, sesungguhnya kamu adalah penghuni Neraka jahannam… tidak perlu berdalil dengan Al Qur`an atau hadits karena sesunguhnya kamu adalah tidak tau Al Qur`an dan hadits.
      dan tidak perlu berpanjang lebar karena orang seperti kamu tidak berguna dan tidak ada gunanya sama sekali, sama sekali….!!!!!!!

    • bing

      sebenarnya ini adalah jawaban untuk menutupi kebodohan mu, jadi ndak ada gunanya sama sekali ngomong sama kamu…..

  • Pecinta Al-haq

    Subhanaloh perkataan yg sama sekali tidak didasari ilmu dan akhlak. Saya lht anda ngerti b. Arob dibanding saya yg bodoh ini dan anda jg tau ttg syari’at islam tp kenapa anda terjerumus ke dalam tasawuf? Anda lupa dg ilmu syari’at anda sehingga anda tdk bisa berhujjah dgnya. Ini akibat berpalingnya anda dari tuntunan agama yg haq. Tasawuf ini sama sekali bukan dari islam tapi dhlolalun ba’id. Keluar dari islam. Banyak orang jadi gila krn tasawuf yg tidak diridhoi oleh Alloh ini. Anda memfonis saya penghuni neraka tanpa dalil syar’i, apakah itu tanda org yg sdh fana sprti si al-halaj aw ibnu arobi sehingga merasa dia bebas mengatur syari’at, ini halal ini harom kamu masuk syurga dan kamu masuk neraka ? Tapi mudah2an anda msh simpatisannya saja. Buktinya akhlaknya masih kacau tp percayalah wallohi bhw tasawuf bkn jalan mengajak kpd keselamatan tapi ke pintu jahannam. Bc surat al-an’am: 153 dan s. An-nisa:115. Kita senasib wahai hamba alloh dan jauhi jalan sesat ini dan serukan org2 yg senasib dg kita untuk bertaubat semuanya terutama si sufi muda ini. Dia telah bnyk menyesatkan kaum muslimin. Illalladziina taabu wa ashlahu wa bayyanu faulaaika atubu ‘alaihim wa anat tawwabur rohiim (s.al-baqoroh:160). Semoga menjadi bhn renungan.

  • FAQIR PENGEMBARA KSA

    S@lam utk pecinta alhag…..Mungkin anda masih muda utk bertasyawuf,sehingga belum mengenal jalan2 sufi…..jalan yang penuh kasih sayang..sehingga tidak sempat lagi memikirkan kebencian…sebab kebencian tdk bisa padam dibalas dg kebencian tapi akan padam dibalas dg cinta….bukankah blog ini membahas 30 tahun utk penerangan batin…begitu lamanya dalam pencarian menuju jalan Allah….sehingga dia bertemu dg dia…dia bermusyahadah bahkan bermukasyafah….ma’af kalau mas bing lagi marah padamu mungkin mas bing melihat syaiton bersemayam dlm tubuhmu….dia lalai karena godaanmu…penghinaanmu terhadap orang2 Sufi…Belajarlah tentang cinta….Jika orang yang kau cintai dihina…kau akan membelanya…”apa dalil2 yang disampaikan Bang SufiMuda kurang jelas…. Jangan mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui….”Aku tidak akan menyembah apa yang tidak aku ketahui”ini sekedar pembelaanku terhadap orang2 sufi…aku meneteskan airmata…atas penghinaanmu….Semoga Allah mema’afkanmu………..Salam kasih sayang buatmu From”Fakir Pengembara KSA”

    • AwanLintangKelana

      semoga allah membukakan semua pintu2 kasih dan sayang nya kpd kita hingga tak ada lg hujjah menghujjah antara kita semua…amin amin amin ya robbal alamin..

      samal kasih dan syg buat abng pengembara

      • Devon

        If according to your opniion “my blog is very confusing”, why do you immediately follow your sentence with “you’re trying to SELL other artists’ work”? Apparently in your narrow mind you do already presume to know what my blog is about. You need to work on your thought logic a little bit before lashing an attack on someone else out of your own ignorance. Things I have here are my personal collections of inspiration – i.e. things which inspire ME, in case you are incapable of understanding the difference between ‘inspiration’ and ‘selling.’ You have the liberty of not coming to this URL and certainly not looking at this blog, as it clearly is not meant for you (according to your own claim of being vastly erudite, you already know ALL the artists mentioned, and will be mentioned, in this blog). Moreover, you clearly feel ashamed of your comment here as you made yourself ‘anonymous’ without even leaving a name or ways to contact you.

  • BABILORENG

    Ass. Wr. Wb.

    Kenapa begitu ?………………
    Apakah ajaran Islam seperti yang sekarang terjadi diblog ini ?
    atau manusianya ????
    Apakah benar pemeluk Islam seperti diblog ini bisa masuk surga ????????
    Apa nama surganya ???
    Apakah setiap orang orang yang dekat dengan Tuhan lantas pasti dimasukkan surgaNya ???
    Padahal saya pernah dikasih tau seseorang kalau pahala didunia ini tak cukup untuk syarat masuk surga!

    MENGINGKARI SESUATU KEBAIKAN

    Pada suatu ketika di zaman Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, telah berlaku satu bencana alam iaitu gerhana matahari, dan lalu Nabi telah melakukan sembahyang gerhana bersama para sahabatnya. Setelah selesai bersembahyang kelihatan matahari kembali bersinar dan bercahaya.

    Selepas sembahyang, para sahabat r.a. bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam:

    “Ya Rasulullah… Kami melihat ketika engkau bersembahyang, engkau seolah-olah berenjak sedikit ke belakang. Apakah yang menyebabkan terjadi begitu?”

    Lalu Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab:

    “Sesungguhnya aku telah melihat neraka. Aku tidak pernah melihat permandangan yang begitu dahsyat seumpama itu. Aku melihat kebanyakkan penghuninya adalah di kalangan kaum wanita.”

    Para sahabat bertanya lagi:

    “Ya Rasulullah… Apakah yang menyebabkan mereka dicampakkan ke dalam neraka itu?”

    Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menjawab:

    “Disebabkan kekufuran mereka…!!”

    Mereka bertanya lagi:

    “Adakah mereka kufur kepada Allah (syirik kepadaNya)?”

    Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda:

    “Tidak. Bahkan mereka kufur (enggan mengaku) dengan ahli keluarga mereka yakni mereka tidak berterima kasih dengan kebaikan suami-suami mereka. Mereka juga kufur dengan ihsan dan jasa suami-suami mereka, dan jikalau kamu semua mengasihi mereka (isteri) sepanjang masa, kemudian mereka telah terlihat sedikit kecacatan dari diri kamu, nescaya mereka akan berkata kepada kamu: “Sesungguhnya aku tidak pernah melihat engkau melakukan kebaikan walaupun sekali (sedikit)…”

    -Riwayat Imam Bukhari dan Muslim-

  • Pencinta Al-Haq

    Untuk Babil Oreng coba anda baca surat Al-Bayyinah ayat 7 – 8 : Innalladziina aamanu wa amilush shoolihati ulaaikahum khoirul barriyah. Jaza uhum ‘inda robbihim jannaatu ‘adnin tajri mintah tihal anhaar khoolidiina fiiha aabada… (sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholeh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan bagi mereka disisi robb mereka adalah surga aden kekal mereka didalamnya selama-lamanya…). Inilah syarat untuk masuk surga. Agama ini tidak sulit tapi mudah tapi orang-orang sufi ini menjadikan susah dan mereka merupakan orang -orang yang ghuluw (berlebih-lebihan) dengan membuat aturan-aturan dzikir sekian kali yang tidak pernah dicontohkan oleh Nabi SAW. Jika Anda ingin selamat dunia dan akhirat maka berpeganglah anda dengan dua peninggalan Nabi SAW untuk umat islam yakni Al-qur’an dan As-sunnah sebagaimana sabda nabi : Inni taroktu fiikum main tamasaktum bihaa lantudhlillu ba’diy kitabulloh wa sunnatii(sesungguhnya telah aku tinggalkan untuk kalian yang apabila kalian berpegang teguh dengannya , kalian tidak akan sesat sepeninggalku yaitu kitabulloh (al-qur’an ) dan sunnahku (hadits-hadits yang shohih) (HR. Malik dan Al-hakim dari abu huroiroh ra). dan dengan pemahaman para salafush sholeh (sahabat , tabi’in dan at-ba’ut tabi’in dengan bimbingan para ulama ahlussunnah yang mengikuti manhaj mereka dengan baik) sebagaimana Alloh SWT berfirman dan S. At-Taubah : 100 : wassabiqunal awwaluuna minal muhajiriina wal anshor walladziinat tabi’uhum bi ihsaan radhiyalloohu ‘anhu wa rodhu ‘an. wa a’adda lahum jannaatin tajri mintahtihal anhaaru khoolidiina fiiha abada dzalikal fauzul ‘adzim. (dan orang-orang yang terdahlu dan yang pertama-tama (masuk islam) dari kalangan muhajirin dan anshor dan orang-orang yang mengikuti jejak dan langkah mereka dengan baik. Alloh ridho kepada mereka dan merekapun ridho kepadNya. Alloh telah sediakan bagi mereka surga yang mengalir sunggai-sungai dibawahnya kekal mereka didalamnya selama-lamanya yang demikian itu merupakan kemenangan yang besar). inilah jalannya orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya. Dan masih banyak lagi ayat2 yang menjelaskan hal ini seperti S. An-Nisa : 115. agama ini jelas tidak kabur tidak susah dan telah sempurna. Bagi kita yang penting adalah mengikuti jalan yang telah digariskan oleh Alloh dan rosulNya. Maaf saya menggurui anda. Mudah2an Alloh memberi petunjuk kepada Anda, saya, orang-orang sufi ini dan segenap kaum muslimin. amin

  • Pencinta Al-Haq

    Untuk Faqir Pengembara KSA, saya lihat anda lebih sabar dibanding si bing itu. Saya tidak menghina kalian atau mengatakan sesuatu tentang tasawuf ini kecuali dengan dalil karena saya tidak berani lancang atau mengkafirkan orang lain kecuali dengan dalil. Kalau si bing, sohib anda itu marah saya anggab wajar tapi dia telah membalasnya dengan menulis bahwa saya penguhi neraka jahannam atau masuk neraka tanpa hisab tanpa dasar ilmu hanya karena saya tidak mau menjawab pertanyaannya tentang bahasa arob yang saya awwam dengan bahasa tersebut. Keterangan saya sudah jelas dari komentar-komentar saya sebelumnya. Yang ini yang kalian tidak akan bisa membantahnya karena kalian tidak akan bisa membantah firman Alloh tersebut. Kalian mencari Alloh sampai mampu melihat bentuknya atau rupanya karena seperti perkataan Anda : ”Aku tidak akan menyembah apa yang tidak aku ketahui”. Inilah hakikat ajaran sufi yang saya geluti dulu dan inilah tujuan akhir dari pencarian mereka, menyatu dengan Alloh sehingga tidak ada batas lagi antara hamba dengan Penciptanya yang HAQ UNTUK DISEMBAH sehingga akhirnya gugurlah semua beban syari’at. Ini ajaran yang berbahaya dan tidak ada lagi hukum bagi orang yang berkeyakinan seperti ini kecuali kafir, keluar dari islam. Ini inti pernyataan saya semoga anda bisa memahaminya dan saya masih bisa berharap Alloh bisa memberi petunjuknya kepada anda dan semua teman-teman anda ini dan terutama si sufi muda ini, penutan anda dan orang-orang sufi. Hanya kepada Alloh tempat mengadu segala permasalahan dan hanya kepadaNyalah semua perkara ini kembali dan kelak Dia akan menghisab apa-apa yang telah kita kerjakan. Amin

    • SantriGendeng

      Yth.saudara -saudaraku tercinta.
      teruntuk yg mengaku Pecinta alhaq yg saya hormati.

      mari kita semua sama -sama bersifat legowo, rendah hati, jgnlah dunia yg udah tua , dan sangat panas ini ,kita tambah panas lg dgn mencari pembenaran ,golek menange dewe.

      marilah kita utk saling menyadari [intropeksi diri] siapa sebenarnya diri ini ,DI HADAPANNYA.

      kurng bijak jikalau sedikit 2 ,kita berlindung pada dalil 2, tp tdk di implementasikan dlm kehidupan sehari 2,
      juga sedikit 2, mengeluarkan ayat 2 QUR,AN, tp tidak mau tau sebabnya ayat itu di turunkan [ASBABUNNUZULNYA]

      karna ayat 2 QUR,AN itu sendiri di turunkan ,berdasarkan keada,an masyarakat di masa itu.
      yg intinya IHTIYAD dlm menjalani hidup itu sangat perlu.

      karena ; kalau sekedar mentranslete ayat QUR,AN / HADIST, saya rasa itu mudah,
      tp bgai mana kita memahami , mentakwil ayat demi ayat itu yg susah, karena setelah kita faham tentunya kita harus implementasikan dlm kehidapan bermasyarakat yg sangat banyak dan luas ragamnya.
      itu yg perlu kita renungkan.
      kurang lebihnya mohon ma.af yg sebesar 2nya .
      rahayu.

  • Pecinta Al-haq

    Buat santri gendeng, justru sangat tdk bijak kalau kita beragama atau beramal tanpa ada dasarnya. Kita ini org islam. Anda pasti setuju bahwa Agama kita ini tegak diatas al-qur’an dan as-sunnah bukan diatas perasaan atau akal semata apalagi terawangan2 yg mengada-ada atau membagi2 tingkatan agama menjadi 4 : syari’at, tarikat, hakikat, makrifat. Apalagi meyakini bhw yg sdh makrifat tdk butuh lagi syari’at atau dìa telah ketemu Alloh, melihatnya bahkan bercakap2 dgNya atau yg paling parah menyatu dgNya. Inikah takwil kalian tehadap al-qur’an dan as-sunnah ? Itu aqidah yg rusak dan sdh saya nyatakan berkali2 bhw keyakinan ini kufur keluar dari islam. Jika kalian tdk menerima pernyataan saya ini saya tidak memaksa dan Alloh adalah saksinya diantara perselisihan ini. Saya sudah membantah kalian dan kalian bisa lihat bgm pernyataan saya. Saya hanya bisa berharap mdh2an Alloh memberi petunjuk kpd kalian dari jalan kesesatan selama ini. Demikian.

    • SantriGendeng

      terimakasih mas pecinta Al-haq ats ulasannya.
      ingat mas, islam terpecah menjd 73 gol. semua mengaku yg paling benar , lalu siapakah yg benar ???
      tentu saja ini bukan dalam wilayah kita utk menilai kebenaran itu sendiri.
      meskipun rosul sendiri menjawab ; yaitu yg mengikut / mencontohku dan para sahabatku [rosul]
      sedangkan kita tidk hidup pada masa rosul,
      jika merujuk ke sahabat , sahabatpun punya karakter sendiri 2 , dlm mendekatkan diri pd ALLAH SWT.
      dan adalagi YAITU ;ULAMA ADALAH PEWARISPARA NABI,

      JIKA KITA MERUJUK KE ULAMA, lalu ulama yg mna,
      ingat mas;
      ulamapun menurut sudut pandang saya yg bodoh ini ada 3.

      1. ulama ummah.[ seiya sekata dgn penguasa.]
      2.ulama suuq [[pasaran ]
      3. ulama robbi.

      ini yg paling sulit utk kita bedakan.

      dan jika kita berhujjah [mengeluarkan dalil] mampukah kita menta,wil setiap kalimah dan ayatNYA
      karena dlm memahami ayat QUR,AN harus bersih dri kepentingan apapun, demi apapun/ siapapun. penuh ihtiyad.
      jika semua umat islam berijtihad utk menta,wil ayat 2 QUR,AN, tentu gak karuan jadinya. maka alangkah baiknya kita merujuk ke ULAMAURROBBI.

      mengenai tasawuf ,memang tidak ada hadisnya, namun ajaran yg didalam tasawuf SEPERTI ; ZUHUD , WIRA,I ,DZIKIR .di contohkan oleh beliau ROSUL DAN SAHABATNYA.
      jd penama,an tasawuf itu hanya label [wadah].
      mohon ma,af jika ada kesalahan.
      rahayu.

  • Pencinta Al-Haq

    Baiklah Santri gendeng, maaf nama samaran anda saya sebut langsung. Nampaknya anda kebingungan untuk menemukan jalan yang haq dan siapa yang pantas untuk diikuti maka akhirnya anda memilih jalan tasawuf ini untuk mendapat kebenaran tersebut. Menurut saya, kita tidak perlu membahas tentang pembagian ulama tapi yang perlu bagi kita untuk diketahui adalah jalan kebenaran itu sendiri. Anda bisa lihat surat At-taubah : 100 : ” wassabiqunal awwaluuna minal muhajiriina wal anshor walladziinat tabi’uhum bi ihsaan radhiyalloohu ‘anhu wa rodhu ‘an. wa a’adda lahum jannaatin tajri mintahtihal anhaaru khoolidiina fiiha abada dzalikal fauzul ‘adzim. (dan orang-orang yang terdahlu dan yang pertama-tama (masuk islam) dari kalangan muhajirin dan anshor (para shohabat ra ) dan orang-orang yang mengikuti jejak dan langkah mereka dengan baik. Alloh ridho kepada mereka dan merekapun ridho kepadNya. Alloh telah sediakan bagi mereka surga yang mengalir sunggai-sungai dibawahnya kekal mereka didalamnya selama-lamanya yang demikian itu merupakan kemenangan yang besar). Disini dasar untuk kita berpijak kepada jalan yang haq yakni mengikuti jalannya para shohabat nabi dari muhajirin dan anshor jika ingin selamat dunia dan akhirat. Sehingga mereka yang mengikuti jalan para shohabat ra tersebut difirmankan oleh Alloh : ” walladziinat tabi’uhum bi ihsaan (dan orang-orang yang mengikuti mereka ( para shohabat nabi tsb) dengan baik “. Mereka (para shohabat ra) disebut sebagai Salafush sholeh (pendahalu kita yang sholeh). Mengapa kita mengikuti mereka karana mereka mengikuti jalannya Rosul SAW. Mereka memang telah tiada oleh karena itu kita ikuti jalannya para ulama robbani yang mengikuti jalannya para salafus sholeh tersebut. Baik dari dibidang aqidah, fiqih, akhlak, mu’amalah dsb. Para ulama yang demikian dan orang-orang yang mengikuti mereka itulah yang disebut ahlussunnah wal jama’ah yang sebenarnya. Ciri mereka ini adalah menyandarkan diri dalam beragama dan beramal dengan dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah dengan pemahaman para salafush sholeh tersebut dalam rangka mengamalkan S. At-Taubah : 100 diatas dan S. An-Nisa : 115 : ” Wa may yusyaqiqir rosuula mimba’di ma tabayyana lahul huda wayattabi’ ghoiro sabilil mu’miniin nuwallihi ma tawalla wanushlihi jahannam wa saa at mashiro ( dan barang siapa yang menyelisihi jalannya rosul setelah jelas baginya petunjuk dan tidak mengikuti jalannya orang-orang mukmin (para sahabat dan orang-orang yang mengikuti dengan baik) maka kami palingkan dia kemana dia berpaling dan kelak akan kami masukkan dia kedalam jahannam dan itulah sejelek-jelek tempat kembali) ” serta hadits nabi tentang perpecahan umat (HR. At-Tirmizdi dari Muawwiyah bin Abi Sofyan ra) dalam sabdanya : Ma ana ‘alaihi yauma wa ash haabii ( apa-apa yang aku dan para sahabatku berada diatasnya pada hari ini). Coba lihat jalan kebenaran itu sangat jelas. Kemudaian kembali kepada ajaran anda, Tasawuf, lihat dari sisi aqidahnya yang wihdatul wujud itu. Apakah nabi mengajarkan yang demikian ? mana dasar pijakannya ? Itu kesalahan yang sangat fatal dan mengerikan dan sangat bertentangan dengan S. Al-fatihah ayat 5. Jika makrifat tidak butuh dengan syari’at seperti sholat, dll maka sangat bertentangan banyak surah dalam al-qur’an terutama S. Al-Bayyinah : 5. Coba anda renungkan uraian saya ini dan mohon maaf saya menggurui anda. Hujjah itu hanya datang dari sisi Alloh dan RosulNya. Alloh berfirman : Al Haqqu mir robbika fala takunanna minal mumtariin ( kebenaran itu datang dari sisi robbmu maka janganlah engkau termasuk golongan orang-orang yang ragu) (S. Al-Baqoroh : 147). Demikian.

  • FAQIR PENGEMBARA KSA

    S@lam utk Pencinta alhag……trims atas pengkafiranmu terhadapku….semoga anda benar….Pernakah anda bertemu dg orang gila berpakaian dekil alias kotor….dia selalu berdiri berhari2 yg selalu dihina oleh orang2 disekelilingnya….dia takut duduk sebab belum diperbolehkan utk duduk…semakin hari,semakin sinting alias edan….dia tdk berharga sama sekali dimata manusia…..akhirnya dia dibawa kerumah sakit jiwa…setiap dia bertemu dg orang selalu tersenyum tapi sedikit yg membalas senyumnya…..dia tdk pernah berduka.atas semua itu….akhirnya saudaranya menanyakan pada dokter ahli yang merrawatnya….apa kata dokter…? seandainya aku bisa menyembuhkannya aku tidak akan melakukannya, biarlah dia bahagia dgn kegilaannya…Tahukah Alhag….? siapakah dia…Dia itu adalah Aku…..Disini kesalahanku adlah mengomentarimu…..Sehingga aku lalai atas kegilaanku….Semoga Dalil2 YG anda hujjahkan Padaku juga pada sahabat2ku berlaku untukmu…. Peganglah ucapanmu.Salam dari sigila “FAKIR PENGEMBARA KSA”

  • Pencinta Al-Haq

    Inna lillaahi wa inna ilaihi roji’un, semoga Alloh menyadarkan anda dari perbuatan anda itu. Saya tidak heran dengan sikap anda itu karena saya dulu banyak membaca buku-buku tasawuf dan kisah orang-orang sufi yang aneh dan tidak masuk akal dan cenderung menyiksa diri sampai melampaui batas. Tanyalah pada diri anda dengan jujur, apakah itu yang diajarkan orang yang membawa agama ini yakni Nabi Muhammad SAW ? Apakah itu perintah Alloh kepada nabiNya yang mulia SAW ? siapa contoh anda dalam hal ini ? sudahkah anda baca firman Alloh dalam S. Al-Ahzab ayat 21: ” Laqod kaana lakum fi rosulillahi uswatun haasanah limang kaana yarjulloha wal yaumil aakhir wa dzakarallohu katsiroo ( sungguh-sungguh telah ada bagi kalian teladan yang baik pada diri rosululloh bagi orang yang mengharapkan (rohmat) Alloh dan (kedatangan) hari akhir dan dia banyak menyebut nama Alloh)”. Saya percaya anda orang yang banyak berdzikir dan mengingat Alloh dan sangat mengharapkan rohmatNya dan keselamatan pada hari Akhir tapi apa jalan yang anda tempuh ? dari keterangan anda itu sampai menjadi atau sengaja “menjadi orang gila”, apakah anda menempuh jalan yang Alloh perintahkan dan yang dicontohkan oleh Rosul SAW sebagai teladan kita ? Subhanalloh. Sekali lagi saya tidak berani mengkafirkan orang jika tidak dengan dalil dari Al-qur’an dan As-Sunnah karena kedua inilah pegangan umat islam. Apa yang Alloh dan RosulNya tetapkan itulah yang saya pegang dan itu terpaksa saya utarakan walaupun pahit bagi saya dan anda serta sahabat-sahabat anda. Anda bisa menyimak komentar2 saya sebelumnya. Saya tidak perlu mengulangnya lagi karena bagi anda dan saya sudah jelas dan terang. Saya akan pertanggungjawabkan tulisan saya ini dihadapan Robb kita, Alloh Azza wa jalla di yaumil akhir. Semoga Alloh memberi petunjuk kepada Anda dan teman-teman anda dan termasuk si sufi muda ini dari jalan yang kalian tempuh selama ini yang saya sangat yakini tersesat jauh dari jalan yang lurus. Amin

    • Abdullah Albanteni

      Assalamualaikum mohon maaf ana anggota baru. Alangkah damainya dunia ini jika ahli fikih, ahli hikmah,ahli hadits. mengedepankan persatuan umat, meskipun akan ada perbedaan janganlah menganggapnya ada… bukankah itu lebih mendukung tujan utama ULAMA sang pewaris NABI yaitu menegakan LAAILAAHA ILALLAHUMUHAMMADUUROSULULLAH.

  • FAQIR PENGEMBARA KSA

    Pecinta alhag semoga Allah menambah akal sehatmu dan menambah kegilaanku.”Anda belum mengenalnya,jika kau tidak melihaatnya anggap saja seakan-akan Allah melihatmu.anda belum punya keyakinan”apa itu…Nurul yaqin,ainul yaqin,dan haqqul yaqin”aku berlindung dari sifat2 keakuanmu…..salam terakhir buatmu…dari Aku Yang hina ini”Faqir Pengembara KSA”

  • Pecinta Al-haq

    Baiklah saudara fakir pengembara KSA, sudah cukup banyak kita berdebat lewat tulisan ini. Satu hal yg anda hrs ingat bhw islam yang dibawa oleh nabi kita muhammad SAW adalah agama yg mulia bukan agama yg hina. Salah satu sebab Alloh memuliakan hambanya adalah dengan iman dan ilmu yakni ilmu agama sebagaimana firmanNya dalam s. Al-mujadillah ayat 11 : “yarfa’illaahulladziina aamanu mingkum wal ladziina uutul ‘ilma darojat (Alloh mengangkat derajat orang-orang yg beriman dan orang-orang yg berilmu diantara kalian)”. Ilmu yg dimaksud disini adalah ilmu agama islam dan sumbernya tdk lain adalah al-qur’an dan as-sunnah dg pemahaman para salafush sholeh. Nah apakah org2 yg Alloh angkat derajatnya tsb dari kalangan nabi dan para ulama merupakan org2 yg hina atau menjadi “orang-orang gila” seperti yg anda perbuat itu? Apakah Alloh dan RosulNya memerintahkan jadilah kalian gila maka akan diangkat derajat kalian? Tdk ada ayat Alloh yg memerintahkan seperti ini. Ini hanya perbuatan yg diada-adakan org2 sufi seperti anda. Sama sekali ini bukan bagian dari islam dan islam berlepas diri dari perbuatan ini. Jalan kemulyaan dan keselamatan adalah mengikuti apa yg Alloh dan rosulNya perintahkan. Alloh berfirman dlm s. Al-a’rof ayat 3 : “ittabi’uu ma ungjila ilaikum mirrobbikum walaa tattabi’uu minduunihii qolilam ma tadzakkarun (ikutilah apa2 yg telah diturunkan kepada kalian dari robb kalian (al-qur’an) dan jangan kalian mengikuti dari selainNya sbg penolong. Sedikit sekali dari kalian yg mengingatnya)”. Kalau kita mengaku islam ikutilah apa yg Alloh turunkan kecuali kalau keluar dari islam. Nah, wahai fakir pengembara renungkanlah dalam2 mudah2an tulisan saya ini bermanfaat bagi anda. Tentu anda masih mengaku islam dan mencintai agama anda ini seperti saya. Mari kita kembali kepada agama kita pada jalan yg haq agar kita tdk menjadi hamba yg sia-sia. Selamat merenung.

  • bing

    Assalamualaikum
    orang ber hujjah itu harus tau dalil yang di gunakan itu sesuai dengan yang akan di hujjahkan atau tidak, minimal tau sebab2 di turunkannya ayat tersebut atau di keluarkannya hadits tersebut, tidak asal comot separo2 atau yang penting di rasa sesuai dengan apa yang di ucapkan,
    kalau soal mengambil hukum (halal, haram, SESAT DAN MENYESATKA) ushul fiqih dan fiqih muqorronah di sana kita bisa lihat dengan gamblang
    yang aku ndak habis fikir, jangan kan ushul fiqih,om yang katanya pecinta haq apa yang di ucapkan itu sangat sangat tidak sesuai dengan apa yang di terjemahkan, sedangkan itu Al Qur`an kok di buat main2.
    contoh “wayagh firlakum junubakum” ini kalau di terjemahkan MAKA KAMU AKAN DI AMPUNI JUNUB KAMU, masih banyak lagi dan kalu aku ungkapkan orang yang merasa dirinya Muslim akan sangat marah sekali..
    juga om yang katanya pecinta haq menyinggung masalah dasar ilmu, dalam dunia pendidikan kalau seseorang mau mengambil kesimpulan mereka minimal harus menyebarkan selebaran 1500, yang berbentuk tanya jawab kepada siapapun saja yang bisa di tanya masalah yang akan di simpulkan, itu dunia pendidikan, trus dengan cuma pengalaman sendiri di tambah email dari temennya dia bisa mengambil kesimpulan SESAT, dalam hal urusan Agama lagi .. astaghfirullahal `adzim

  • Pencinta Al-Haq

    Maaf saudara bing saya memang salah tulis. itu bukan huruf jai tapi dzal. Saya lihat anda tahu tentang agama ini tapi telah anda lupakan dengan terjun kedunia anda sekarang ini. Saya sengaja tidak menjawab pertanyaan anda karena melenceng dari permasalahan utama. Tapi, baiklah sudah terlalu banyak saya tulis komentar saya disini dan kayaknya kalian tetap bersikukuh dengan dunia kalian. Saya lihat sudah tidak ada yang perlu diperdebatkan lagi karena kalian telah sangat yakin dengan ajaran agama sufi kalian. Kesimpulannya : Kita akan mempertanggung jawabkan semua ini dihadapan Alloh Rabbul izzah. Saya tetap yakin dengan kesesatan kalian dan Alloh saksinya dengan pernyataan ini. Sekian

  • bing

    tidak ada huruf JAI dalam huruf hijaiyyah adamya huuruf JIM… bukankah ini menunjuk kan bahwa kamu memang betul2 tidak tau ???????????

  • Badui Dalam

    Assalamu ‘alaikum wr.wb
    Saudaraku umat muslim BERBAHAGIALAH JIKA ADA ORANG YG MENGKAFIRKAN ANDA ….karena orang yg mengkafirkan anda sesungguhnya dia telah kafir.
    Apabila fitnah dajjal telah tiba…..sesungguhnya apa yg dikatakan oleh dajjal itu surga adalah neraka…..dan yg dikatakan oleh dajjal neraka sesungguhnya adalah surganya Allah swt. Zaman sekarang banyak orang dg. mudah mengkafirkan orang tanpa tahu makna tentang kafir itu sendiri……….mereka tidak bosan-2nya maling teriak maling…..nama boleh bergonta-ganti : pecinta al haq,pecinta sunah,pecinta kebenaran…….tapi hakikatnya mereka adalah yg itu-itu juga yaitu para pencemooh,pencela,pemfitnah,penuduh dg. lisan jahilnya mereka menghujat tasawuf,kaum sufi dengan memperkosa al Qur’an dan Hadits….tapi mereka belum memahami Ulumul Qur’an,Ulumul Hadits,Nahwu,Shorof,Badi’,Ushul Fiqh, Qowaidul Fiqh……tiba-2 sudah berani mengkafirkan orang saleh ! apakah mereka tidak menghujat Rasul / Para sahabat dan tabiin ?

    Sekarang banyak orang munafik mengaku beriman….lisan orang munafik ? Na’udzubillah…..adalah wujud terhijabnya rahasia hati dari Allah Azza wa-Jalla…..lalu menebarkan fitnah kepada orang-2 beriman dengan mengatakan bahwa apa yg dilakukan oleh orang beriman adalah khayalan dan sia-sia ….lalu mencatut ayat-2 Qur’an untuk mencari pembenaran bukan kebenaran.
    Banyak orang yg mengklaim telah kembali kepada al Qur’an dan Sunah……faktanya mereka hanya kembali pada kulit-2nya al Qur’an dan Hadits saja,….lalu menjadi kaum tekstual,formalis dan verbalis…..mereka hanya menafsirkan menurut hawa napsu belaka dan menjadi berhala baru dalam hatinya yg dijadikan sesembahan selain Allah swt.

    Ada sebuah syirik yg sanyat dikwatirkan oleh Rasulullah saw…..namun kebanyakan manusia tdk menyadari karena tlah tertutupi oleh kesombongannya bahwa ia telah melakukan kesyirikan……yaitu syirik kecil….syirik khofy….syirik tersembunyi…..yg tersembunyi didalam hati yaitu jika kita masih merasa paling benar,merasa paling bisa beribadah,merasa berhak masuk surga, merasa bangga dg amal-2 kita…sebenarnya yg layak bagi kita adalah serba kurang yg melekat pada kita…..sifat kurang yg lazim dan niscaya, sedangkan hasrat untuk meraih kesempurnaan diri tdk akan bisa diraih kecuali berkat rahmat dan fadhakNya. Sebagaimana firman Allah “Kalau bukan karena fadhal dan rahmatNya niscaya kalian mengikuti syetan kecuali hanya sedikit (yg tdk mengikuti)” an-Nisa 23

    Si pembohong besarpun diawal kemunculannya akan meneriakkan kebenaran…..sebelum akhirnya menebarkan fitnahnya kepada kaum muslimin.
    Sekali lagi kepada saudara muslim semua jangan bersedih atau berduka jika ada yg mengkafirkan anda…..inilah ujian….mari kita tingkatkan amal ibadah kepada Allah swt….perbanyak istiqfar dan dzikir kepada Allah…..jangan kita gunakan lisan kita untuk berbicara yg sia-2, seperti lisannya orang munafik dan fasik. Kita berlindung kepada Allah dari fitnah dunia,fitnah dajjal dan fitnah kubur…..Biarkan anjing menggonggong kafilah tetap berlalu…..lakum dinukum waliyadiin.

    Wassalam

  • FAQIR PENGEMBARA KSA

    S@lam utk Bang sufimuda dan Sahabat2ku para sufi….Kayaknya belum cukup waktu 30 th utk penerangan batinku…Aku harus belajar dari kalian2 yang muda2 dalam hal ini…Aku ini orangnya mudah menangis…Jika baca artikel2 bang sm dan komentar2 yg seirama dg jantungku, baru tersenyum….terus terang aku ini lagi patah hati…ditinggal oleh Cinta…cinta ini membuat aku merana,tersiksa…..ajari aku…ajari aku…..tampaknya aku tak sanggup lagi utk hidup…dunia ini tak berarti bagiku….aku ingin dia kembali….kini aku lupa dg segalanya jika mengingatnya…kini aku kehausan…ada minuman segar yg diberikan badui dalam….Bing dan santri gendeng,kalian memiliki cinta…tubuhmu bersedih…ruh2mu memnyenangkan dan cahaya2mu menyinari batinku.Salam buat kalian semuanya…From ” Fakir Pengembara KSA “

  • bing

    bang KSA , sebenarnya aku jauh jauh sekali dengan abang, banyak dosa yang serasa gunung menghimpitku, aku ini adalah orang yang sangat hina, hina sekali sehingga aku malu pada Nya, dan hanya RIDLONYA yang ku cari, siang dan malam tak akan bosan .. dan tak akan bosan.. melalui bimbingan beliau yang selalu ada dalam hidupku….

  • SantriGendeng

    Bang Faqir, Yth.
    benar yg di katakan kang bing,,

    sayapun manusia BUTA, TULI , dan BISU. serta LUMPUH di hadapan-NYA.
    semoga kita makin Gendeng pada-NYA.

  • Badui Dalam

    Salam balik untuk Mas Faqir…….cinta yg masih diliputi oleh dunia memang membuat kita sakit hati,buta dan merana………Kita kasihan sama saudara Pencinta al Haq…..dia mengaku belajar tasawuf tapi hanya dengan membaca buku-2 tasawuf ……makanya dia merasa terjerumus ….dan itu memang betul …..karena belajar tasawuf tanpa guru tanpa mursid ….gurunya adalah syetan.

  • wujud khayal

    Sekedar berbagi, untuk direnungkan
    Sudah menjadi sejarah, bahwa ahli fiqh memusuhi dan mengecam kaum sufi. Oleh karena itu, Syaikh Abdul Qadir Jaelani pernah berkata : Tak akan sampai pada jalan kami sebelum sanggup dituduh sesat oleh 1000 ulama sidiq.
    Jadi ……….

  • serakah

    Ass.Wr.Wb.
    Buat saudara-2 KU semua: Jangan kalian berhujat dengan sesama SAUDARA se IMAN & se ISLAM dengan QUR’AN dan HADIST jika yang dituju Pembenaran Sendiri didalam LISAN keTIDAKTAHUan,
    Jika ucapan KAFIR,BIDAH,dll dengan balasan DOSA & NERAKA JAHANAM akibatnya atas ucapan LISAN keTIDAKTAHUan atau keyakinan saudara-2KU dalam dunia TASAWUF yang memang bila terzahirkan berdampak FITNAH itu biarlah SAYA SERAKAH-212 yang menanggung demi Persatuan UMAT dengan RIDHO SANG RAHMAN dan Sang RAHIM.
    Apalah artinya Bagi SERAKAH-212 PAHALA SURGA jika itu membuat SANG PENETAP dengan KETETAPAN yang SEMPURNA, tidak membelai DIRIKU dengan CINTANYA.Sang RAHMAT tidak merangkulKU dengan SAYANGNYA.
    Apalah mengaku ILMU segudang tentang Tafsir QUR’AN & pemahaman HADIST jika itu membuat SERAKAH-212 menjadikan seorang mahluq yang malahan ” memakai baju Kebesaran-NYA”.
    Jika Boleh SERAKAH menyampaikan pesan, alangkah MULIANYA bila kita lebih ARIF berucap dengan LISAN/TULISAN, bila kita masih “HIJAU” dimana TAHU berAGAMA baru se”Umur Jagung”, QUR’AN & HADIST hanya dibaca dengan sesuka NAFSU saja agar NIAT untuk berPERANG-LIDAH dengan “musuh yang ironinya saudara sendiri” yang dimata pribadi tidak sejalan, lebih ARIF lagilah hendaknya wahai saudaraKU, biarkan masing-2 dengan keyakinannya, sebab hanya SANG SEMPURNA yang mengeTAHUi akan KEBENARAN SEJATI.
    Wass.Wr.Wb.
    SERAKAH-212

  • mong

    Assalamu’alaikum wr. wb.
    Wallohu ‘alam…jika berkehendak coba “Pecinta Al Haq” dan yang akan mengikuti tasawuf baca atau buka kembali buku
    Hakikat Tasawuf karya Syeh abdul Qodir Isya terbitan qisti press.
    Mudah mudahan bisa meluruskan pemahaman kita tentang tasawuf yang sesungguhnya.
    Wassalam

  • Herry

    salam unt pencinta al Haq : anda benar dan kawan yg lain jg benar…namun yg terpenting bukan tulisan atau nama yg terpenting isi dr yg dibicararakan…
    1. misalnya sdh kah anda kenal dg Allah, Dia chasanah tersembunyi yg ingin dikenal…dia dekat dan nyata adanya..hadis mengatakan Siapa mengenal dirinya maka dia akan kenal tuhannya siapa kenal tuhannya akan bodohlah ia.

    2.sholat itu unt mengingatku ( Thaha 20:14/2:152/29:45) bs anda ingat Allah ?jujurlah pd diri sendiri..sudahkah khusu sholat anda..?
    3.Celaka orang shalat yg lalai dalam sholatnya…yg tidak memberi makan orang faqir…..siapa orang faqir ini ..?

    Kalau anda ingin belajar ttg ini..anda hrs punya guru Mursyid..yg bs membuktikan hal ini..

    3.siapa mencariKu/Allah waktunya akan tiba..
    teruslah belajar..sebelum matahari terbenam…..
    salam damai…

  • Ruslianto

    Banyak orang menyalahi tharekat-Banyak pula orang pengikut tharekat. Tharekat (Jalan) menuju Allah, di dalam Al Qur’an Allah (diantaranya) berfirman :
    Liman sya’a minkum ay yastaqim
    Wama tasya’unna illa ay yasya allahu robbul-a’lamiinn.
    Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali
    apabila di kehendaki Allah, Tuhan seluruh alam.
    (QS: Suraah at Takwir – 28,29)
    Bagi “orang” yang tak suka “tak perlu” menghujat begitu keji tentang keimanan seseorang. bahkan melakukan fitnah.
    Anda (Pencinta Al-Haq) menyebut Guru Mursyid dengan kata-kata yang keji dan fitnah-aneh bagi saya dari mana anda mendapatkan sumber “yang keji itu”. Seingat Saya yang telah (maaf) lama dan pernah bertemu langsung dan selalu mendengar fatwa Beliau-dan tidak pernah mendengarkan dalam fatwa-nya seperti apa yang anda kata-kan itu (29 mei 2010).
    Anda (Pencinta Al-Haq) sebagai seorang muslim telah melakukan hal yang tak pantas dan keji serta menyebarkan kebencian kepada muslim lainnya (Pengikut tharekat) -semoga Anda mendapat petunjuk dari Allah SWT,
    Al Qur’an : Al Kahfi-28 : Dan bersabarlah bersama orang-orang yang menyeru Tuhannya diwaktu pagi dan senja mengharapkan keridhaanNya.Dan janganlah engkau palingkan pandangan engkau dari mereka karena mengharap perhiasan (kemewahan) hidup dunia. Dan jangan kamu turuti orang-orang yang hatinya telah lalai (kosong) dari dzikir kepada Allah dan mereka mengikuti hawa nafsunya dan tingkah lakunya sudah melanggar batas.
    Khusus buat “Pencinta Al Haq” semoga Anda mendapat petunjuk :
    Fas’alu ahlaz dzikri in kuntum la ta’ lamun
    Lantaran itu tanyalah kepada ahli dzikir jika kamu tidak tahu.
    (QS:Suraah An-Nahl-43)

    Mohon maaf Saya pada yang sangat dimuliakan oleh orang banyak dan maaf saya juga pada Sufi Muda dan Pengikut tharekat,

  • Ora Maido

    Nyuwun sepuro kulo namung melu rembuk sekedik mawon Sakjane ora enek enteke yen panggah engkel engkelan cukup agamamu agamamu agamaku agamaku keyakinanmu keyakinanmu keyakinanku keyakinanku ngono ae.
    Sing tak ngerteni ilmu tasawuf kuwi yo panggah sholat wong panutane ae Kanjeng Nabi Muhammad Rosululloh SAW sing tingkatane paling duwur diantarane menungso liyane ragane yo melu sujud sholat mosok tumraping menungso biasa sing kelase adoh banget arep ora sholat ragane jelas kliru kuwi yen maca buku tasawuf lek iso ojo diwaca tok tapi terus dikonsultasekne karo Guru sing Mursid dadi maleh paham. Yen sing dimaksud sholat neng tasawuf utowo sufi kuwi sing sholat ojo cuman ragane tok dingklak dingkluk tapi yo sak ati jiwa ragamu meluo sujud. Sing bener kuwi Gusti Ngawulaning Rohsul, Rohsul ngawulaning kawulo, siro balio ono ngersane ingsun ojo krono ganjaran tapi krono tumindako sing Bener. Iki engko yen enek sing ora ngerti ªķΰ mesti diarani kafir tapi ora opo2 selama sing ngarani ªķΰ kafir wujude isih menungso biasa. Yo wis ngono ae sepurane sing akeh yen ono klirune sing durung paham di delok disik fatehah syahadate wis temu opo durung, wasalam

  • rhino,

    SYAIR TANPO WATON (by GUSDUR)

    Ngawiti ingsun nglarasa syi’iran
    Kelawan muji maring pengeran
    Kang paring rohmat lan kenikmatan
    Rino wengine tanpo petungan

    Duh bolo konco priyo wanito
    Ojo mung ngaji syare’at bloko
    Gur pinter ndongeng nulis lan moco
    Tembe mburine bakal sangsoro

    Akeh kang apal Qur’an haditse
    Seneng ngafirke marang liyane
    Kafire dewe dak digatekke
    Yen isih kotor ati akale

    dst…

  • anbu

    sekedar berbagi….

    ILMU  PENGETAHUAN

    Al Imam An Nafri berkata :
    “Ilmu itu sendiri merupakan tirai penutup atas apa yang sudah menjadikan pengetahuannya; yang seyogyanya tidak demikian halnya.

    Seorang yang banyak berilmu (“Ulama) terdinding oleh kesadarannya sendiri, sama halnya dengan si dungu terdinding oleh kelengahannya. Sungguh pun begitu ilmu itu mencerai-beraikan  akal si alim, disebabkan karena ilmu itu terpetak-petak dalam beberapa bidang dan arah tujuan pemikiran”.

    Ilmu itu sendiri memiliki jalan-jalan dan saluran-saluran, lalu sampai kepada cabang-cabang. Tiap-tiap cabang mempunyai jalan keluar sendiri-sendiri, sampai di sini tidak dapat dielakkan lagi akan terjadinya perselisihan, dan dari perselisihan menjurus ke arah kesesatan.

    Akal, setelah mengetahui kesemuanya itu, lalu mengadakan penyaringan di antara pelbagai macam kemungkinan-kemungkinan, maka terperosoklah ia ke dalam aneka ragam kesimpang-siuran.”.

    Dan Allah dalam seruan-Nya menyampaikan :
    “Seorang yang berilmu masih dalam ikatan serba dua “Menyaksikan dan disaksikan”, begitu pula halnya seorang pengenal (Arifin) … yang tidak… dan yang lain halnya… adalah seorang Waqif di Hadirat Ku (orang yang berdiri tegak di tempat penghentian pencapaian), ia adalah tunggal… karena dia telah sirna (fana) meniadakan ke serba-duaan lagi, menyadari dan kembali pada pribadinya sendiri dalam kesederhanaan dan kesatuannya (ringan lunglai terlepas dari daya tarik apappun dan senyawa-menyatu)”.

    “Maka seharusnya puncak dari ilmu, akal dan pikiran itu mengembalikan pada kedudukan asalnya dari segi bagian-bagian dan kenyataan-kenyataan kepada Yg “SATU” ialah Allah Maha Penciptanya. Dari sini bertolak ke arah pengenalan (Makrifah) baru dapat disebut orang arif. Tetapi pandang pengenalan seorang sufi jauh dari kesemuanya ini, lebih tinggi menjulang &tidak menilai ilmu, karena pengenalannya kepada Allah semata-mata, makrifat yg tunggal, mengenal ke Esaan-Nya, dalam sifat-sifat-Nya, Asma-Nya, Af-al-Nya, Taqdis-Nya dan keMaha Sucian-Nya”.

    Selanjutnya Allah berseru :
    Hai hamba yang berilmu! “Bilamana ilmumu dapat melepaskan engkau dari ilmu mu, maka engkau akan tiba pada perjalanan pengenalan (Makrifat), tetapi kalau engkau menyatu dengan ilmu mu, maka ilmu itu akan menjadi penghijab bagimu; Dudukkan ilmu itu pada tempat yang seyogyanya menjadi penghantar ke arah makrifat dan bukan engkau yang menyatu dengan ilmu mu”.

    “Setelah engkau tiba di ambang pintu makrifat, dan memasukinya, maka engkau akan terheran-heran dan menginsafi kebodohanmu di hadapan Zat Illahiat dan inti mula pertamanya.

    (Kunhiha) serta apa sebenarnya DIA (Manhiat) terungkaplah di sini lunglainya pencapaian, itulah pencapaian dan kedunguan adalah puncak makrifat, maka terhujamlah dalam sanubarimu akan arti sebenarnya dari “ Tiada satupun yang menyamai-Nya”.

    Seorang sufi mewejang : “Kebodohan, kedunguan adalah tirai penutup yang asli dan tak mungkin tersingkap tentang Zat Ilahiat, kecuali pada Hari Kebangkitan (Kiamat) kala seorang hamba dikehendaki-Nya untuk memandang dengan pandangan mata.

    Adapun sebelum itu maka tiadalah mungkin melihat Allah dengan terang-terangan, dan apa yang dialami seorang abid ialah menyaksikan Allah pada sesuatu yang di dalamnya terdapat bekas dari tangan pembuatnya, ayat-ayat-Nya, hikmah-Nya, tadbir-Nya (yang diuraikan-Nya). Dan itu merupakan penglihatan akal serta matahati/melihat Nur-Nya.
    Adapun Zat, akan tetap tinggal terselubung oleh selimut gaib yang mutlak.

    Dan di kala seorang abid mencapai puncak makrifat, maka ia menyadari akan kebodohannya di hadapan Zat itu; Dan menyadari pula akan kelemahan semua usaha-usaha dan cara-cara yang selama ini diandalkan; ia akan memulai perjalanannya kepada Allah dengan menempuh penyaksian. Maka akan keluarlah ia dari alam nyata selain Allah. Keluar dari ilmunya, amalnya, makrifatnya, sifatnya, namanya dan juga keluar huruf dan ibarat, dan apa saja yang diibaratkan oleh huruf dan oleh ucapan ibarat.

    Dengan pelepasan, penanggalan segalanya itu tadi adalah pintu untuk mencapai “Penglihatan” serta jalan masuk menuju “Hadirat-Nya” dan penghentian jalan terakhir dari “penyaksian” maka ia masuk didorong oleh kekuatan cahaya yang menetap (tidak membiarkan dan tidak meninggalkan).

    Yang demikian adalah, apa yang diuraikan dalam gambaran seorang sufi “Penglihatan hati (Ru’yah Qolbiah) terhadap Zat yang tertutup terselubung dan terhijab dengan Nur demi Nur-Nya; dan itu merupakan permulaan disertai kenyataan yang dikawani oleh poros tempat persembunyian segala sesuatu dan (dikawani) pula oleh keadaan dari kelenyapan yang sepenuh-penuhnya… tiada sesuatu… selain Nur itu.

    Ketahuilah bahwa Nur itu bukanlah Zat, tetapi hanyalah suatu ayat (tanda bukti) dari sekian banyaknya tanda-tanda bukti, dan juga sebagai hijab dari sekian banyaknya hijab-hijab dan juga isim dari berbagai Asma-Nya (nama-nama-Nya) dan Asma adalah hijab atas yang bernama dan yang dinamai.

    Dan ini bukanlah penyaksian pandangan mata. Dalam hal ini penyaksian pandangan mata tidak mungkin sama sekali selagi di dunia ini, dan tidaklah bagi insan yang memiliki bentuk jasad insani. Hal ini sebagaimana yang diungkapkan dari apa yang terjadi, dan apa yang dialami Nabi Musa As. Yang tidak memiliki daya kemampuan memandang, hingga jatuh pingsan; dan bukit yang dijadikan contoh tidak pula memiliki kemampuan tersebut hingga hancur lumat berbutir-butir,

    Di dalam Al Qur’an surat Al A’raf 7:143 :
    “Dan tatkala Musa datang di tempat yang telah ditentukan, dan Tuhannya berkata-kata dengannya, lalu berkatalah Musa :”Wahai Tuhanku! Perlihatkanlah diri-Mu padaku supaya aku dapat memandang-Mu”. Ia pun berfirman : “Tidak sekali-kali engkau dapat melihatk-Ku, tetapi pandanglah ke bukit itu; jika ia dapat tetap di tempatnya, maka engkau akan melihat pada-Ku”, Maka tatkala Allah “memperlihatkan diri” kepada bukit tadi, bukit itupun hancur luluh menjadi lumat dan jatuhlah Musa dalam keadaan tak sadar diri. Maka tatkala sadar, berkatalah Musa “Maha Suci Engkau! Aku taubat kepada-Mu, dan aku adalah orang pertama yang beriman kepada Mu”.

    Perhatikan! Musa tidak jatuh pingsan karena melihat Zat Ilahy, tetapi ia baru melihat tajallinya Zat atas sesuatu yang lain, yakni bukit itu, baru tajalli-Ny saja, dapatkah engkau membayangkan betapa mungkin terjadi jika sekiranya Musa melihat Zat-Nya.

    Dalam ilmu penegtahuan insani terdapat segi tantangan, karenanya setiap sesuatu tujuan pemikiran diiringi oleh pemikiran akal yang menguraikan kebalikannya. Demikian juga kejahilan insani, yang di dalam kejahilannya terdapat tantangan (dari kebalikannya). Tidak demikian halnya dengan ilmu pengetahuan Rabbani (Ilahy) yang Ladunni (Ilmu yang didapat langsung dari Alloh), maka ilmu yang demikian, begitu juga kebodohan yang berupa “pengetahuan ketidaktahuan”, maka ia adalah suatu kejahilan yang asli, yang tiada tantangan kebalikannya, karena kejahilan terhadap Zat Ilahiat adalah merupakan sampainya kepada hakikat yang terakhir, yang berkesudahan (nihaiyah), justru Allah itu Yang Maha Suci (Majhul al-Hawiyah) yang tak dapat diketahui karena tiada siapapun yang menyerupai-Nya (Dan itulah sifat Zatiyah).

    Allah berseru kepada hamba-Nya :
    “Keluarlah engkau dari ilmumu yang kebalikannya adalah kejahilan, keluarlah engkau dari makrifat yang kebalikannya adalah pengingkaran… niscaya engkau akan jinak terhadap apa yang engkau ketahui, Ilmu itu berseteru dengan kejahilan, dan kejahilan itu adalah huruf… kejahilan itu menjadi seteru ilmu dalam kejahilannya terdapat huruf”.

    Keluarlah engkau dari huruf, niscaya engkau mengetahui ilmu yang tiada seterunya, yaitu Ilmu Rabbani (jika engkau sudah sampai ke taraf ilmu ini), maka engkau akan menjahili suatu kejahilan yang tiada lagi berseteru dengan kejahilan yang berupa pengetahuan. (Al Jahlul Irfani)”.

    “Jika engkau telah mengetahui suatu ilmu yang tiada seteru, dan jika engkau menjahili kejahilan yang tiada bersetru pula, maka engkau bukan lagi tergolong dari penduduk bumi dan langit”.

    “Jika engkau sudah bukan lagi menjadi penduduk bumi, maka Aku tidak akan membebani engkau pekerjaan ahli bumi; Juga kalau engkau tidak lagi menjadi peduduk langit, maka Akupun tidak lagi membebani engkau menjadi pekerja ahli langit”.

    Pekerjaan-pekerjaan ahi bumi adalah keserakahan dan kerakusan, kelengahan dan menghambakan diri pada hawa nafsu dan kepada semua yang nampak di permukaan bumi ini, yang saling kejar mengejar memperebutkan aneka perhiasan. Sedangkan pekerjaan ahli langit adalah Zikir dan ta’dziem (membesarkan Nama Tuhan) dan itulah penghambaan ahli langit terhadap Tuhan, dan itulah yang menjadikan mereka jinak dengan ketenangan kepada Allah.

    Dan penghambaan itu merupakan hijab yang terdekat, yang mana Aku dari balik-Nya berhijab pula dengan sifat keperkasaan; dan kelengahan itu pun suatu hijab yang jauh, yang mana Aku dari baliknya berhijab dengan semua dan apa-apa yang telah Ku ciptakan dari segala sesuatu saling pengaruh-mempengaruhi.

Tinggalkan Balasan ke Pencinta Al-HaqBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca