Nasehat Ibnu Hajar Untuk Para Penentang Ulama Sufi
Lewat tulisan ini kami menyampaikan selamat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan kepada sahabat semua, semoga Rahmat dan karunia Allah SWT senantiasa tercurahkan kepada kita semua di bulan penuh berkah ini. Tulisan ini saya tulis untuk mengingatkan kita semua secara umum agar berhati-hati dalam memberikan penilaian kepada apapun, apalagi tanpa di dasari oleh ilmu. Saya menyaksikan sendiri bagaimana akibat yang di dapat oleh orang-orang yang suka mencaci maki Aulia Allah, ada yang mati mendadak, buta total, lumpuh tanpa sebab, ada juga yang diberi kehinaan oleh Allah di mata manusia.
Mencaci maki apapun alasannya bukanlah ajaran Islam dan bukanlah akhlak yang di inginkan oleh Rasulullah apalagi mencaci orang yang selalu ikhlas berbuat di jalan Allah. Lalu kenapa orang-orang yang menentang tasawuf mengalami berbagai macam azab dari Allah? Ini sesuai dengan firman Allah, “Barangsiapa memusuhi kekasih-Ku, maka sungguh Aku menyatakan perang dengannya..”. Bagaimana mungkin manusia bisa mendapat rahmat, kalau Allah sudah menyatakan perang kepadanya?
Ulama-ulama besar dari dulu sudah mengingatkan ummat agar tidak menentang tasawuf agar terhindar dari murka Allah. Nasehat dar Al-Allamah al-Hafidz Ibnu Hajar al-Haitami berikut kiranya menjadi nasehat bermanfaat untuk kita semua di bulan penuh berkah ini :
“Berhati-hatilah kamu dari menentang para ulama shufi. Dan sebaiknya bagi manusia sebisa mungkin untuk tidak menentang para ulama shufi, semoga Allah member manfaat kepada kita dengan ma’rifat-ma’rifat mereka dan melimpahkan apa yang Allah limpahkan kepada orang-orang khususnya dengan perantara kecintaan kami pada mereka, menetapkan kita pada jalan pengikut mereka dan mencurahkan kita curahan-curahan ilmu ma’rifat mereka. Hendaknya manusia menyerahkan apa yang mereka lihat dari keadaan para ulama shufi dengan kemungkinan-kemungkinan baik yang dapat mengeluarkan mereka dari melakukan perbuatan haram.
Kami sungguh telah menyaksikan orang yang sangat menentang ulama shufi, mereka para penentang itu mendapatkan ujian dari Allah dengan pencabutan derajatnya, dan Allah menghilangkan curahan kelembutan-Nya dan rahasia-rahasia kehadiran-Nya. Kemudian Allah menimpakanpara penentang itu dengan kehinaan dan kerendahan dan mengembalikan mereka pada derajat terendah. Allah telah menguji mereka dengan semua penyakit dan cobaan . Maka kami berlindung kepada-Mu ya Allah dari hantaman-hantaman yang kami tidak sanggup menahannya dan dari tuduhan-tuduhan yang membinasakan. Dan kami memohon agar Engkau menetapi kami jalan mereka yang kuat, dan Engkau anugerahkan kami apa yang telah Engkau anugerahkan pada mereka sehingga kami menjadi orang yang mengenal Allah dan imam yang mujtahid, sesungguhnya Engkau maha Mampu atas segala sesuatu dan maha layak untuk mengabulkan permohonan “. (Al-Fatawa Al-Haditsiyyah : 113, karya Imam Ibnu Hajar al-Haitami)
sMoga Beranfaat..
19 Comments
cvnadagroup2017
like
budisufi
hatur nuhun.salam dari tasik jawabarat
dodi
that’s right
Surabaya muda
Biasanya yg menentang para shufi adalah kepentingan dunia seperti kekuasaan
alfiandi Rajo Piliang
alfiandi rajo Piliang
asslmkm warahmatulahu..salam buat sahabat sufi muda kenal kan saya dr Perguruan Islam Tasawuf Al-baqqi sukabumi (Mayoritas kami dari Minangkabau).boleh tau saya alamat sufi muda ni dimana atau sekalian no tlp ny
tks.wassalam
AN
🙂
riko
salam kenal untuak Uda Alfiandi.. lai ndak malawan puasu di sukabumi da?hehe
Arman Galu
Seseorang yg beragama dengan hanya mengandalkan akalnya dan sdh puas apa yg pernah dipelajarinya lewat buku dan penglihatannya serta mendengar cerita ulama yg wasillahnya tdk jelas itulah yg menentang ajaran ulama sufi.Betapa tak berdayanya seorang hamba yang dinyatakan” perang” oleh Allah Sungguh malanglah nasib bagi penentang para ulama sufi,mudah2an para penentang dibukakan pintu hidayah oleh Allah SWT agar mau mengakui kehebatan ulama sufi,dan mau belajar tasawuf (Tareqatullah) sehingga Islam lebih kuat.tks wassalam,Illahi anta maksudi waridhaka matlubi.
Abdullah
Ibnu Taimiyah, ibnu Qayyim, Abul al Fida, Adz Dzahabi, Muhammad bin Abdul Wahab, syekh Utsaimin, Syekh al Fauzan dan banyak lagi ….
Sebaik baik perkataan adalah Kitabullah, sebaik baik petunjuk ialah As Sunnah Rasul Allah dan seburuk buruk perkara yang di ada-adakan (dlm agama) dan setiap yang di ada-adakan yaitu bid’ah dan setiap bid’ah itu SESAT … (berhati-hatilah)
Abdullah
Jiwa yg tenang
Bukankah menghina dan mengejek apalagi membid.ahkan orang lain, jauh dari hadist dan Al’quran ? Urusan diterima tidaknya ibadah manusia hak prerogatif Allah, tapi manusia lupa saat merasa lebih pintar dan suci kadang kuasanya melebihi tuhan. Padahal itu akan timbul kemungkaran yg mengabaikan Al’quran dan hadist, selalu istigfar.
wahabi tolol
Pendeta yang anda sebutkan itu siapa ? Apa mereka bersanad ilmu sampai ke Rasulullah ? Banyak belajar anda mengneay fiqh jumpai para ulama. mengenai hadits di atas yg anda sebutkan sydah tahu apa maknanya dan pendapat para ulama Mazhab bagaimana ? Perndeta2 yang anda sebutkan itu bukan ulama Hadits, Fiqhpun tidak dan tak bersanad,masak itu yang anda ikuti ?Apa anda tahu arti Bidah ? dan Bidah itu menurut ulama Mazhab yang bersanda apa saja ? Terus kalau anda mengatakan semua yang diadakan bidah dan bidah itu sesat.. Apa BERANI ENTE MEMBIDAH SESATKAN SAYIDINA ABU BAKAR yang mengumpulkan Mushaf Al-Qur’andan dikumpul menjadi satu yang tidak ada Rasulullah lakukan, terus apa ente berani membidahkan Sayidina UMAR YANG MEL;AKUKAN TAWARIH BERJAMAAH SATU BULAN PENUH DI BULAN RAMADHAN yang ridak ada dilakukan Rasululloh SAW,Sayidiba Utsman yang menambah titik dalam Mushaf al-qur’an agar bisa dibaca sehingga dikenla dengan Mushaf Utsmani yang sekarang Al-quran kita baca yang tak ada Rasululloh SAW suruh dan lakukab anda bilang SESAT ? Ilmu Hadits pun juga demikian, tidak ada Rasulullah mengumpulkan Hdits dalam Kitab. Apa berani ente membilang Imam Bukhari,Imam Muslim,dan Imam Hadits lainnya sesat… Dasar antum hanya bertaklid buta sama pendeta yang antum sebutkan. Mereka tidak mempunyai guru, hanya belajar melalui Kitab. Sudah jelas pendeta atau guru2 antum itu seudah melakukan Bid’ah terbesar dan Syirik Akbar karena membuat ajaran sendiri, tak berguru dan sok berfatwa. Bertobatlah ente..
malikiamrulloh
wah…begitu mulianya para ahli sufi itu
Pingback:
Anton
setuju, sudah pernah menyaksikan juga 🙂
siti alladunni
Kebodohanku menyebabkan kesombonganku.
siti alladunni
Saya malah”pecinta” yang bid’ah-bid’ah,,,
Bikin rumah yang luasnya melebihi luas rumah Rasululloh SAW adalah bid’ah,,
He he he…
billie
saya pergi shalat berjama’ah ke masjid pake peci, tasbih, sarung, trus naik motor bid’ah g yuaaa…? nama saya billie bid’ah jg g.. jaman nabi ada g ya yg namanya billie..?
billie
saya klo mau pergi ke masjid naik motor bid’ah ga…? shalat pake peci Bid’ah..? pake baju koko bid’ah..? pake sarung bid’ah..?? trus wiridan make tasbih bid’ah..? kebetulan masjid di kampung saya lantai keramik, dinding nya tembok semen, tingkat dua, di atas masjid ada kubahnya, azhan pake mickrophone.. itu bid’ah jg ga..?
billie
nama saya billie bid’ah, wajah saya bid’ah, pergi ke masjid naik motor bid’ah, pake peci baju koko sarung bid’ah, kebetulan masjid d kampung saya lantai marmer, dinding tembok semen, tingkat dua, atapnya ada kubah, azhan pake mickrohone, masuk waktu shalat pake bedhug.. itu bid’ah juga..?