Tasauf

KEMATIAN!!!

Oleh : Abu Hafidzh Al-Faruq

 

Kematian, seberapapun keras usaha manusia untuk menghaluskan kata tersebut seperti “berpulang ke rahmatuLLAH”,”telah ditinggal pergi”,”meninggal dunia”,”menghadap Sang Pencipta”,… tetap saja tidak mampu mengurangi rasa yang sesungguhnya dari sebuah kematian. Nyawa atau ruh adalah peluru yang sesungguhnya setelah ditembakkan meninggalkan selongsongnya. Selebihnya adalah jasad, wadah yang digunakan oleh ruh untuk berbuat di dunia. Kematian adalah pintu masuk kealam barzah dari alam dunia, demikian kata ustadz yang suka berpakaian serba putih itu dalam khutbahnya di TV.

Kematian begitu menakutkan banyak orang (termasuk penulis sendiri), baik bagi yang menghadapi kematian maupun yang ditinggal mati. Pertanyaannya adalah apa sebenarnya yang membuat kematian itu begitu menakutkan? Mari kita simak! Kalaulah anda lihat orang orang yang ditinggal mati bersedih lalu berkata ‘tiada lagi tempat kami mengadu’ atau “dulu aku selalu ada yang menemani, kini tinggal aku sendiri’, atau “bagaimana dengan sekolahku, siapa yang akan membiayai?’ dan kalimat kalimat yang sejenis maka ketahuilah bahwa sifat egois telah menguasai orang orang yang ditinggal mati tersebut, dan memang seperti inilah kebanyakan yang kita jumpai. Orang orang yang gembira terhadap kematian orang lain karena berharap akan jatuhnya klaim asuransi juga digolongkan dalam kelompok ini.

Apa sebenarnya yang membuat orang yang menghadapi kematian begitu menakutkan? Bagaimana reaksi perasaan anda ketika anda divonis mati oleh hakim atau dokter? Mungkin anda pernah  melihat bagaimana terdakwa kriminal bersikap terhadap putusan ini? Atau seorang pasien kanker ganas yang takkan terobati dan tinggal menunggu waktu maut menjemput? Kenapa takut? Mereka gelisah, apa sebabnya? Makan tak sedap, tidur tak nyenyak, hidup tak bergairah, sampai sampai seorang terpidana mati yang baru baru ini dieksekusi menulis ‘bukan kematian yang aku takutkan tapi menunggu keputusan yang sangat menyiksa’, sesungguhnya dia juga takut mati karena yang dia tunggu adalah keputusan hukuman mati atau tidak.Bisa jadi bagi mereka kehidupan di dunia sekarang adalah segala-galanya, walaupun pengetahuan setelah kematian ada kehidupan lain sudah dijejal ke otak mereka, sikap ketakutan akan kematian telah memperlihatkan secara jelas siapa sebenarnya dirinya. Seperti pepatah barat mengatakan “everyone wish to heaven, but no one willing to die (semua orang ingin masuk surga, tapi tidak ada seorangpun yang mau mati)”, ironis memang…

Atau bagi yang merasa setelah kematian ada kehidupan, merasa amal perbuatannya masih belum cukup alias masih banyak dosa dan sedikit pahala. Apakah anda pernah menjadi saksi jiwa jiwa yang sedang sekarat, mulut menganga mata melotot, nafas terhenti satu satu seperti tercekik? Sebagian memang terlihat mengerikan dan anda takut karena teringat hal hal yang menyeramkan saat tubuh merenggang nyawa, dan anda semakin takut mereka-reka siksa kubur oleh Nunkar dan Nankir yang super dahsyat menunggu anda, sampai kiamat untuk menerima azab sesungguhnya yang abadi! Wow!!!

Pertanyaan selanjutnya adalah kenapa kita semua tidak beralih kepada kematian yang menyenangkan, menyenangkan bagi yang menghadapi kematian dan menyenangkan bagi yang ditinggalkan. Lho kok bisa..?! Logikanya sederhana, bukankah sebaiknya anda sesegera mungkin mati jika anda mengetahui pada detik ini seluruh dosa dosa anda diampuni dan anda dijamin masuk surga, sebelum anda melakukan dosa berikutnya? Apakah ada orang orang yang memiliki riwayat mati menyenangkan? Para sahabat di zaman Nabi yang berjihad untuk ALLAH tidak hanya senang mati, tapi mereka memang mencari mati! Tapi tentu saja mereka tidak bunuh diri dengan membiarkan tubuh mereka ditombak dipanah dibacok begitu saja oleh musuh ALLAH. …dan kita juga mengetahui bahwa TUHAN menjanjikan surga buat mereka.

Menyenangkan bagi orang yang menghadapi kematian karena dia tahu bakalan masuk surga dan menyenangkan bagi orang orang yang ditinggal mati karena tahu orang yang mereka cintai masuk surga. Bagi mereka yang akan menjalani proses sakratul maut juga tak perlu resah karena mati seperti orang yang berangkat tidur, rebah dikasur lalu dengan sekali tarikan nafas panjang langsung terlelap, bedanya cuma terlelap untuk selama lamanya.

Saya mengajak anda bukan sebagai orang yang sudah berpengalaman, saya mengajak anda karena hal tersebut masih sangat mungkin dicapai. Contoh orang berjihad dengan Nabi adalah klasik dan jihad bukan satu satunya jalan untuk mencapai Khusnul Khatimah apalagi jihad yang sekarang banyak disangsikan. Mari kita menatap zaman di mana kita hidup sekarang.

Saudara sekalian, orang sakit, terbunuh, tenggelam, kecelakaan lalu lintas,… adalah alasan alasan agar TUHAN mencabut nyawa terdengar logis bagi manusia. TUHAN bisa saja mencabut nyawa anda seketika ketika anda sedang berdiri, duduk, berbaring apalagi sedang mengendarai mobil di lintasan Formula One! Bahkan bagi orang sakitpun yang  berusaha keras berobat untuk sembuh, kalau anda tahu ilmunya maka ‘tidak semua orang yang sakit harus sembuh!’

Maaf kawan, bukan saya tak hendak berbagi ilmu, mengutip kalimat Robert T. Kiyosaki dalam bukunya Guide To Investing dalam pendidikan dasar CashFlow-nya, saya ingin mengatakan bahwa “Ilmu ini tidak bisa dipelajari dengan membaca”.

Lalu bagaimana agar mati bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan? GURU saya mengatakan “Matikanlah dirimu sebelum engkau mati!”. Oh apakah ini proses latihan? Maksudnya? GURUnya GURU saya (NENEK GURU) dalam sebuah kesempatan saya dengar rekaman fatwaNYA mengatakan “Kalau engkau tidak bisa berenang, kemanapun engkau pergi kau tak kan bisa berenang! Kalau kau tak kenal Tuhan di dunia, maka diakhiratpun kau tak kenal Tuhan!” Pelajarannya adalah ‘Kau tak akan masuk surga jika tak kenal yang punya surga!’ masalahnya TUHAN diakhirat nanti adalah TUHAN di dunia sekarang. Kesimpulannya, wajar saja kau takut mati dan atau ditinggal mati sebab kau tak kenal Tuhan! NENEK GURU juga mengkritik para ustadz ustadz yang mengatakan ‘shalatlah yang khusuk insya allah masuk surga’, masalahnya adalah ustadz ustadz itu tidak mampu mengajarkan bagaimana yang dimaksud dengan shalat yang khusuk. “Ajaran kok spekulatif dengan insya allah masuk surga, kalau tidak, apa mau kembali ke dunia?” demikian kata NENEK GURU saya. Bagi saudara saudara yang sangat yakin akan masuk surga karena amal ibadah saudara, ketahuilah jika masuk surgapun anda bukan karena banyaknya amal ibadah anda! Umatku tidak masuk surga karena ibadahnya, melainkan karena Ridha ALLAH SWT, demikian hadisnya bung! Jadi sebaiknya anda tidak usah menghitung-hitung pahala! Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana TUHAN meridhai anda jikalau anda berdua belum saling mengenal?

Anda akan merindui kematian bila anda mengenal TUHAN anda yang menjamin seluruh dosa anda diampuni dan memastikan anda masuk surga! Saya tambahkan GURU saya juga berucap “Orang orang berTUHAN yang mati sesungguhnya tidaklah mati, mereka tetap hidup…”

 

Dilangit Tuan berkata, Dibumi Tuan bersabda

Dilangit Tuan bertahta, Dibumi Tuan menjelma

 

  

Catatan : Bila anda berminat bergabung mempelajari ilmunya, silahkan email sufimuda@gmail.com. Semuanya gratis.

Notes     : For you there abroad the country, if you would like to join us to learn the science, please email sufimuda@gmail.com. Please send  in English or Indonesia. Everything is free.

 

  

93 Comments

  • Ibnu Turob.

    @haryantos
    seng sabar yo cak… ora usah sengak2an..
    nek aku malah seneng ono wong seng modele koyo corious, soale bikin aku jadi lebih semangat utk terus belajar, he he..
    @curious
    teruslah bertanya walaupun (menurut saya) anda sudah tahu jawaban dari pertanyaan anda sendiri.. he he..

  • Ibnu Turob.

    Salam Ta’dzim buat Kang mas Sufi Muda,
    sebelumnya saya minta maaf, karena kelancangan saya yang sudah ikut nimbrung di Blog Kang mas ini tanpa permisi terlebih dahulu.

    Kang mas Sufi Muda,
    gimana caranya saya bisa dapat ilmunya?

    soale wingi aku wes email, tapi nyuwun sewu.. sampe saiki durung ono balesan…

  • Musafir Gendeng

    Mati sak jroning urip,supoyo biso urip sak jroning pati.
    kenapa kita harus mematikan kehendak kita….?
    Supaya kita menjadi Insan Kamil, menjadi manusia sempurna baik lahir maupun batin, sehingga mampu menduduki maqom Kholifah Bumi, maka manusia harus terlebih dahulu pernah mengalami kematian agar mengalami kelahiran kedua. Kelahiran pertama merupakan kelahiran jasmani sedangkan kelahiran kedua adalah kelahiran ruhani. Yakni terbukanya matahati untuk menerima pancaran ‘nur makrifatullah’ sehingga manusia bisa terlepas dari kejumudan hatinya sendiri. Kelahiran kedua tersebut dalam arti, hakekat manusia yang disebut nismatul ‘adamiyah yang dibungkus dengan jismul mahsusah atau jasad kasar telah mendapatkan rahasia hidayah Alloh yang dipancarkan dari tempat perbendaharaannya. Itulah “Nur di atas Nur” yang disebut “nismatul ‘ubudiyah”. Dengan kelahiran kedua ini, maka ilmu dan iman manusia telah mampu menyinari perilakunya sendiri.
    ini baru tahap I, selanjutnya…………………..
    jalan terus…………………

  • curious

    mas haryantos.
    Apakah anda seorang dukun atau paranormal?
    Bagaimana anda menjudge saya memiliki niat yang tidak baik? Walhasil, ramalan anda anda gagal.
    Coba tunjukkan dimana sengaknya pertanyaan saya selama ini?
    Saya bertanya karena saya ingin mendapatkan jawaban. Kalau jawaban yang saya terima belum pas di akal dan hati saya, saya akan bertanya terus sampai mendapat kejelasan. Apakah bertanya seperti ini dilarang?
    Picik sekali pola fikir anda. Makanya mas, jangan ruhani tok yang di pelihara, jasmani juga dirawat biar SEHAT.

    Pak Ibnu Turob,
    Terima Kasih atas pembelaan anda. Kalau saya sudah tau jawaban pertanyaan saya sendiri, saya akan jadi guru dan tidak bertanya disini. Mohon kesediaan untuk berbagi ilmu.

  • Ibnu Turob

    @curious
    ma’af kalau ramalan saya juga salah he he…
    bukannya manusia itu tempatnya salah dan lupa, apalagi orang bodoh seperti saya ini, pasti bnyak salahnya..
    saya senang anda mau berbagi ilmu walaupun dengan orang sebodoh saya ini. tapi nek tak pikir2 mas curious ini lebih suka berbagi pertanyaan dari pada berbagi limu.
    kapan mas bagi2 ilmunya?
    kulo tenggo nggeh….

  • curious

    Wah,, saya sedang dalam mencari pencerahan mas. Bukannya air itu mengalir dari yang tinggi ke tempat yang jauuuuuhhh lebih rendah?

  • Ibnu Turob

    @curious
    sama dong kalo gitu,
    emang bener sih air itu mengalir dari yang tinggi ketempat yang rendah, tapi kalau yang tinggi ga ada airnya, apanya yang mau ngalir….??
    tapi ada juga lho mas air yang ke atas, tuh air mancur yang di taman2. he he..

  • sabdalangit

    Pemahaman saya kematian adalah konsep atau rumus yg berlaku hanya untuk jasad saja. Dan saya sangat percaya Tuhan telah menentuan kematian (usia) pada orang per orang melalui kodratNya.
    Kehidupan dunia adalah palsu, sekedar mampir ngombe, namun sangat menentukan kehidupan yg sejati kelak setelah ajal tiba. Ajal adalah kelahiran, yakni lahirnya roh ke dimensi alam yg lebih tinggi tatarannya daripada dimensi planet bumi. Saat hidup di planet bumi manusia bebas memilih, jalan mana yg akan ditempuh, masing2 memiliki konsekuensi sendiri-sendiri. Konsekuensi akan dirasakan saat manusia masih menghuni planet bumi maupun setelah “lahir” ke dimensi kekal.

    Pembaca yg budiman, sy selalu berkontemplasi atas suatu misteri atau teka-teki (enigma) kematian sbg berikut ;

    Mengapa Tuhan biasanya mematikan seseorang dengan cara membuat penyebab kematian terlebih dahulu ? Mengapa Tuhan tidak menentukan kematian pada seseorang (terutama yg muda usia) dalam kondisi sehat dan segar bugar. Mengapa dgn penyebab berupa misalnya cacad fisik, penyakit, atau kecelakaan. Walaupun banyak juga yg mati dalam kondisi segar bugar, namun usianya sudah sangat tua.

    Mungkinkah manusia mati karena kecerobohannya sendiri, misalnya makan terlalu enak dan berlemak, lalu overweight, hingga terjadi serangan jantung koroner lantas mati. Ataukah Tuhan telah mentakdirkan seseorang tsb matinya karena disebabkan kelebhan lemak ?

    Mohon pencerahannya
    bila ada kata-kata yg kurang berkenan mohon maaf yg sebesar-besarnya.

    dari yg masih belajar

  • kangBoed

    Sungguh sombongnya sang diri
    Dengan gagah dan dada terbusung
    Dia merasa…. ya selalu merasa….
    Dia berkata ini semua….
    Kekuasaanku
    Kehendakku
    Ilmuku
    Hidupku
    Penglihatanku
    Pendengaranku
    Perkataanku
    Kepandaianku
    Hartaku
    Pangkatku
    Jabatanku
    Kekuatanku
    Semua adalah aku, punyaku, milikku
    he he he he he ………………..
    Sampai suatu saat sang diri tertegun
    Lemah, lunglai tak berdaya
    Satu satu kepunyaannya diambil
    Satu satu miliknya dirampas
    Yang tinggal hanyalah aku yang menderita
    Tak kuasa melawan Takdir Yang Kuasa
    Kebebasankupun akhirnya terengut menjalani hukuman
    Menangis pun sudah tiada guna
    Badan akhirnya merintih tersiksa
    Hati menjerit merana terpukul dalam sekali
    Usai sudah
    Terlambat sudah
    Ternyata baru kusadari
    Sang diri ini hina papa
    Sang diri ini miskin tak punya apa apa
    Sang diri ini lemah tak berdaya upaya
    Terlambat kusadari
    Ternyata tiada satupun ………………………………
    Kekuasaanku yang ada hanyalah KekuasaanMU
    Kehendakku yang ada hanyalah KehendakMU
    Ilmuku yang ada hanyalah IlmuMU
    Hidupku yang ada hanyalah HidupMU
    Penglihatanku yang ada hanyalah PenglihatanMU
    Pendengaranku yang ada hanyalah PendengaranMU
    Perkataanku yang ada hanyalah PerkataanMU
    Kepandaianku yang ada hanyalah KepandaianMU
    Hartaku yang ada hanyalah HartaMU
    Pangkatku yang ada hanyalah PangkatMU
    Jabatanku yang ada hanyalah JabatanMU
    Isteriku yang ada hanyalah IsteriMU
    Anak anakku yang ada hanyalah Anak anakMU
    Kekuatanku yang ada hanyalah KekuatanMU
    Semua adalah KAMU, punyaMU, milikMU
    Semua hanya titipan yang harus kujaga
    Semua hanya pinjaman yang harus kukembalikan
    Dalam derita tak berakhir
    Dalam sisa waktu ku yang tinggal sedikit
    Akhirnya kuhampiri Dia dalam jerit ketulusan
    Tanpa malu kumeraung disudut ruangan
    Badan sudah keropos menanti ajal kan datang
    Kucoba lantunkan doa permohonan ampun
    Dalam kesadaran akan diri yang datang tiba tiba
    Tiba tiba serasa hatiku bergetar semakin keras
    Seakan terjawab sudah doaku manusia lalai
    Ya…… Allah
    Ya…… Allah
    Ya…… Allah
    Hatiku menjerit keras Engkau Maha dari sekian Maha
    Kau ampuni sang diri yang begitu kotor
    Tak sanggup kuberkata tak sanggup kubersuara
    Malu hatiku tak kuperdulikan lagi
    Maafkan Aku Ya.. Allah hanya sisa sisa kebusukan yang kuserahkan
    Maafkan Aku Ya.. Allah setelah jadi sampah baru kumenghampiriMU
    Maafkan Aku Ya.. Allah tinggal diri tua lemah tak berdaya yang bisa kupersembahkan
    Engkaaaauu baaaaik,…….
    suuuungguh baaaik,…
    saaaaaangat baik,…
    teramat baik….
    Ya… Allah…

    Salam Sayang Selalu

  • R@ka

    Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    Berbicara maslah mati,apakah sesorang yang mencapai tingkatan wali Allah,kematian atau ajal masih menjadi rahasia,mohon penjelasannya,maaf,krna sy pernah ditanya demikian,jadi saya jawab kalau rahasia Allah dapat diberitahu kepada hamba yang dikendakiNYA.

    trims,sebelumnya
    wassalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

  • OM-JES

    Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

    saudara2 ku sekalian untuk apa berdebat tapi tidak ada pembuktian ,buat apa cuma sekedar teori2..filsafat2 dll ..untuk musafir,curius,raka,sufi muda dll … kami senang kalian berteori sangat baik dan semua mengarah sekarang saya minta siapa orang2 yg mampu membuktikan 4 hal dibawah ini….karena kami bisa membuktikan,kalau ada orang diluar yg mampu membuktikan kami siap memberikan konsekuensi uang 350jt sebagai tanda takzim kepada orang yg berilmu dan siap belajar kepada orang tersebut….ini semata2 membuktikan bahwasanya kami tidak main2 dalam menempuh jalan Islam dan semua itu harus jelas dan bisa dibuktikan,dan bagaimana pula konsekuensinya kalau ternyata orang yg mengku bisa membuktikan ternyata tidak bisa …apa konsekuensinya …mempertahankan akidah jangan cuma debat teori hayo kita buktikan,liat 4 hal di bawah ini…ada yg mampu tidak..kalau belum berarti dia itu baru seorang pembicara bukan seorang ahli…kita selama ini cuma liat casing dari ulama2 sekarang apakah sorban2,jubah2,itu bisa membuktikan kebenaran Al-quran,ini masalah akidah mari kita buktikan demi kebenaran.

    1. Sihirotul maut (8 pintu jalan kematian)
    2.Musyahadah haqiqatul nafsi (liqo-un nafsi) (melihat wujud nafsi dengan mata kepala)
    3.Musyahadah Nurun ‘alan Nurin (Liqo Allah) (Qs 24:35)
    4.Musyahadah Haqiqatun Muhammadiyyah SAWW (Berjumpa dengan Rasullullah SAWW/liqo Rosul)

    *saudara2 ku dimana pun pejalan2 tarekat kalau seorang mursid belum mampu menunjukkan 4 hal ini berarti mursid tersebut tidak akan pernah bisa menamatkan pelajaran murid2nya,karena kasarnya mursid tersebut pun belum sampai pada penyaksian yg sesungguhnya,karena banyak mursid yg hanya mampu mengenalkan kepada gerak dari nur tersebut,tetap pada dasarnya mursid yg pertama kali mengenalkan nur kepada kita tidak boleh kita ditinggalkan begitu saja itu adab karena tetap beliau yg telah mengenalkan kpd nur sehingga kita mampu berjalan ketempat yg lebih jauh,…agar sampai kepada mursid yg lebih paripurna ,sekarang kami bisa membuktikan akan semua itu mengapa kita harus menutup mata karena pemahaman kita yg hanya dominan teori dari pada pembuktian coba kita koreksi diri …jago teori tidak jaminan orang itu mengerti…betul apa betul.

    wasalam,om-jes email gigiloedan@gmail.com

  • guswib

    Assalamu alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    sekedar nimbrung,
    menurut teman-teman ngaji saya, SHALAT adalah pelajaran kematian, karena dalam shalat kita menghadap ALLAH kan? kira-kira benar gak?
    wass

  • Mukhtar Alfaqir

    Kematian adalah sesuatu yang tak pernah bisa dipahami.kata2 itu kita yang mengawali dan kita yang mengakhiri.’aku adalah engkau dan engkau adalah Aku.tatkala kita bermusyahadah/berkontemplasi maka Dia Aku melihat kita berdua.kematian tdk bisa difahami tapi kita bisa memahami.begitu juga semua sohib2 disini memahaminya.Semoga kita semua dibukakan Allah Rahasia yg tidak pernah kita fahami.Benar nggak Bang Sufimuda..?

  • masih atheis

    sebelum kematian ingin ku temukan satu jawaban yang selalu aku cari, APAKAH TUHAN ADA? DIMANA TUHAN? APAKAH TUHAN ITU BUKAN KHAYALAN MANUSIA SAJA?

    • liliana

      saya tidak menyalahkan anda atas pertanyaan anda….justru itu adl pertanyaan yg LUAR BIASA dr org dgn KEJUJURANNYA dan KESADARANNYA dan BERANI MENGUNGKAPKANNYA.. pertanyaan anda jauh lebih BAIK dr yg meyakini TUHAN itu ADA tp hanya dari menebak mengira ngira yg belom tau pastinya cuman dr katanya tp dgn angkuhnya berkata sok tau bahwa TUHAN itu ADA tanpa menyaksikan tentang ADANYA….sprti kebanyakan org lain mengakui TAHU TP TAK PERNAH BERTEMU.. pahami kata2 saya maka anda akan tau dgn pasti jawaban yg anda cari….!!! lanjutkan pencarian anda pahami makna KALIMAT SYAHADAT beda org beda makna….. jawabannya bukan dr org lain tp dr diri anda sendiri…..”tidak ada satupun manusia yg bisa memberitahu anda…..”

  • gw

    @masih atheis

    jangan membohongi diri sendiri, mas…
    jangan membodohi diri sendiri, mas…
    jangan membohongi diri sendiri, mas…
    jangan membodohi diri sendiri, mas…
    jangan membohongi diri sendiri, mas…
    jangan membodohi diri sendiri, mas…
    jangan membohongi diri sendiri, mas…
    malu donk…

  • ABHusin

    ….. KEMATIAN …..

    Telah berkata Al-Marhom Ayahanda Syeikh Siti Jenar
    Al-Hussin fasal pada menyatakan bab Kematian :

    “Orang lain takut akan itu Kematian. Tetapi bagi-ku
    aku rindu akan Kematian. Kerana dalam Kematian
    itulah ke”HIDUP”an dan istirehat yang paling abadi…..”

    ….. Wallahualam …..

    (Tareqat Tidak Bernama SI-SEPULUH – Jakarta)

  • OM-JES

    kang masih atheis saya menghargai kejujuran anda bertanya…….mau jawabannya ini alamat kami …yayasan babussalam komp pondok cipta blok e85 bintara bekasi ,ab husin saya mau bertanya apakah kanjeng syekh siti jenar bersilsilah dalam keilmuannya apa tidak.?

  • Santri Gundhul

    …@ OM-JES,

    Melihat gaya bahasa dan NAFAS mu yang TERSENGAL-SENGAL dalam menanggapi berbagai komentar.
    Menandakan bahwa Saudara masih dalam taraf MENGAJI atau WIRID dengan MENGHITUNG-HITUNG buah TASBIH dan belum sampai pada taraf MENG~KAJI atau DZIKIR….

    Saudara boleh saja PAMER tentang Guru MURSYID dengan berbagai KEHEBATAN dalam PER~AMALANNYA. Namun yang musti harus saudara pahami adalah SUDAHKAH DZIKIR itu telah MBALUNGSUMSUM dan menjadi PEARSEPSI sang Jiwa??? yang teraplikasi dalam Kehidupan dan Penghidupan di alam semesta ini dalam WUJUD KARYA NYATA yang bisa dirasakan oleh sesama makhluk dengan sikap WELAS~ASIHMU…???.

    Kiranya saudara JES perlu lagi MERENUNGI akan MAKNA SULUK…dengan tanpa mengkonsumsi DAGING. Sudakah hal ini diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan tidak lagi memakan DAGING…???. Tahukah saudara JES kenapa di dalam SULUK tidak boleh makan DAGING…???
    RENUNGILAH hal itu…!!!

    ……PESAN buat Saudara JES juga SUFI MUDA……

    Anda harus pandai-pandai MENJAGA nama baik Guru MURSYID mu dengan TIDAK MENGUMBAR berbagai disiplin Ilmunya dalam bentuk WEB/BLOG yang dikonsumsi oleh umum yang belum tentu SEPAHAM dengan saudara. Sebab saudara TIDAK akan BISA memberikan KLARIFIKASI atau TABAYUN terhadap berbagai pertanyaan seputar PER~AMALAN Guru MURSYID tersebut. Sebab yang bisa MEMAHAMI Per~Amalan itu adalah si Guru MURSYID itu sendiri.

    Tak cukup saudara hanya dengan MEMPOSTING akan berbagai FATWA-FATWA beliau seolah mengindikasikan bahwa Saudra adalah murid yang TAKIK dan PURNA

    Saudara harus MENAIKKAN DERAJAD SPIRITUAL yang sama dengan sang Guru MURSYID jika saudara ingin MEMAHAMINYA dengan melakukan perjalanan ( Mujahadah ) yang sangat panjang lagi melelahkan.

    KERIBUTAN dalam dunia THAREQAT adalah terletak pada TALI WUSUL SILSILAH keguruan…yang berdampak pada adanya SALING MENGKLAIM KEBENARAN akan SILSILAHNYA yang dianutnya. Disinilah kebanyakan para muird-murid ( SALIK ) pengamal Thareqat tak sadar kadang dengan GEMAGAHNYA, PETENTANG~PETENTENG seolah merupakan sosok manusia PILIHAN yang sudah pasti MEMEGANG KUNCI SURGA.. dan SELAMAT…Fiddun yaa wal Akhirah.

    Banyak AJARAN~AJARAN para Guru MURSYID menjadi bahan CEMOOHAN lantaran kelakuan dan sikap si murid/SALIK yang PANDIR…yang masih suka berebut TULANG tanpa DAGING….berebut KULIT tanpa ISI…..

    SILAU AKAN KULIT LUARNYA hingga TAK MAMPU LAGI MELIHAT ISINYA.

    Salam

  • adi pagar

    Biar tidak serem menghadapi mati,,,BALIKIN AJA,,,sekarang Mati menuju HIDUP ABADI. maknai sendiri…ko’ repot. ADAM itu dibuang dari SURGA ke DUNIA (ARTINYA pasangan SURGA.. ya..NERAKA…) maka nya Balik aja lagi keSURGA. ngapain di neraka kayak…pikiran anda…(ini Hal RASA)..wassalam…

  • OM-JES

    alaikum salam santri gundul

    thaks komennya mas gundul,mas gundul gini aja lah kita buktikan semua omongan mas gundul bener apa ngga yg mas gundul koment…..

    silahkan datang ke alamat kami dicatat baik2 ya :

    Yayasan Babussalam,Komplek Pondok Cipta blok e85 bintara pondok kopi bekasi

    tolong tidak usah membahas mengenai suluk,daging,dll atau berpesan2…KALAU MAS GUNDUL TIDAK BISA MEMBUKTIKAN 4 HAL DIBAWAH INI MENDINGAN MAS GUNDUL MINGGIRRR…JANGAN MENGHALANGI JALAN SAYA ,saya sudah mendapat izin untuk mempublikasikan poin2 dari salah satu silabus kami dan saya pantang membuka rahasia dari keilmuan itu ,…asal mas gundul tau TERLALU DINI mas gundul mau menilai saya secara ADAB BERGURUAN DAN BERILMU.

    TOLONG BUKTIKAN 4 HAL INI KALAU GA BISA MENDINGAN MINGGIR…kalau MAS GUNDUL BISA BUKTIKAN 4 HAL INI MAJLIS KAMI AKAN KAMI TUTUP….TAPI KALAU KAMI YG BISA MEMBUKTIKAN KE MAS GUNDUL…..BAGAIMANA….SIAP KONSEKWENSINYA..

    1. Shirotul maut (8 pintu jalan kematian)
    2.Musyahadah haqiqatul nafsi (liqo-un nafsi) (melihat wujud nafsi dengan mata kepala)
    3.Musyahadah Nurun ‘alan Nurin (Liqo Allah) (Qs 24:35)
    4.Musyahadah Haqiqatun Muhammadiyyah SAWW (Berjumpa dengan Rasullullah SAWW/liqo Rosul)

    oiya mas kalau sudah sampai disana PASTI KITA KETEMU.

    wasalam

    • liliana

      Sabar kang…sabar… jgn keburu nafsu… cuma mengingatkan… bukan menggurui… mungkin anda jauh lebih tahu tentang sejatinya ilmu drpd saya… yg saya TAHU cuma dlm taraf SABAR makanya saya cuma bilang kpd anda “yg sabar ya kang…”

  • mukhtar alfaqir

    salam…buat om…jes…aku ingin sekali menjawab pertanyaanmu…tapi …berat rasanya…biar ku…jawab…di alam …di…mensi…lain…biar tidak…membuat…sohib2..semakin……..semoga kelak aku akan menemuimu..trims ….

  • SUFI BARU

    @ om -jes

    Di dalam blog ini kita hendaknya tetap menghargai adab untuk tidak membuka “kaji “yang teramat tinggi ini ..karena ini bukan untuk di konsumsi oleh orang awam ,dimana nantinya akan menimbulkan fitnah dan di jadikan senjata untuk menjelekan ilmu tasauf ini..

    saya mengerti kondisi anda setelah dikomentari oleh santri gundul…yang memang sok mengetahui segala sesuatu sampai “kaji” segala macam…nggak usah di ladenin lah mas…karena “tong kosong itu nyaring bunyinya”

    wallahu alam
    illahi anta maksudi wa ridhoka mathlubi

  • Musafir Malam

    jamane wong podo tambah edan. kebiasaan ngaku ngaku ,padahal…….
    mengaku dirinya berbuat padahal…….
    ngaku dirintya yg benar padahal………….
    ini baru satu bendera.
    bagaimana kalo beratus2 bendera berkumpul…
    padahal hanya satu sang HAQ
    biarlah burung berkicau karena rasa laparnya….
    padahal indah didengar…

    maaf beribu maaf…
    sudah banyak yg ngaku sufi…
    tapi……………….
    semoga sadar akan diri…
    kembali kesadaran akan DIRINYA…
    sudah merasa bertemu denganNYA
    sedah menyaksikan keagunganNYA
    tapi sifat yang di miliki masih jauh…………………
    itulah diriku yang hina dan tak tau adat ini…
    maaf maaf……………………..

    salam cinta
    teruntuk semua yang ada di bumi7nlangit7
    @kang Boed / Kang Gundul
    masuk FB ya di tunggu sama
    Kisabdo,Abah PJ,Umi Mujahidah,Abah Lutfi Dll…..

  • OM-JES

    thaks ,mukhtar alfaqir,SUFI BARU,yg jelas rahasia ini hanya mursid yg berhak yg boleh membuka rahasianya,saya cuma menegaskan ada yg bisa apa tidak kalau tidak ya belajar …..untuk saya diminta penjelasan materi itu never…kalau ada yg mau bertanya …. tanyalah pada ahlinya… alamat kami jelas diatas silahakan yg mau berkunjung pintu terbuka selebar2nya… AKIDAH harus di TEGAKKAN DENGAN BUKTI2 YG NYATA.

    wslm

  • ABHusin

    ….KEMATIAN….

    @ OM-JES – Apakah keilmuan SSJ itu berselilsih…???

    Nggak tahu bang….. Kalo kail panjang sejengkal, jangan sekali-kali berani menduga lautan dalam, koq karam mati kelemasan dilautan yang amat dalam. Ayahanda SSJ Al-Hussin adalah seorang Sufi Agung dijamannya, yg telah karam tetapi bisa “HIDUP” dalam lautan samudra yg amat dalam, bang…..

    Ilmu SSJ kalo mahu dibandingkan dengan kita, diibaratkan kita ini hanya baru sebutir pasir diGurun Sahara aja. Janganlah kita memandai-mandai dan berani menghukum SSJ itu sesat. Cinta Ilahi SSJ nggak ada bandingan, telus, ikhlas dan tulen. Pasrahnya penuh, nggak minta haraf balasan, hinggkan SSJ itu melebur dalam keharibaan Tuhannya, bang….

    Peninggalan warisan keilmuannya banyak yg telah dipalsukan, oleh pihak yang musuhnya, hinggakan Doktrin Wahdatulwujud nya dihukumkan sesat oleh Dewan Wali Kerajaan Raden Fatah, di Demak. Hukum Mati keatasnya sangat trajis. Oleh kerana SSJ itu udah lama “MATI” dan dia rindu akan itu “KEMATIAN”, maka dia tidak pernah gentar pada itu hukuman “MATI”……..

    Kalo anda udah beranai rasanya mahu mencoba, carilah dahulu itu “KEMATIAN”. Dari kerana dalam “KEMATIAN” itulah sebenarnya itu “KEHIDUPAN”. Sebelom itu carilah dahulu itu “KUNCI HIDUP”, barulah kamu merasa dan kenal apa dia yang sebenar-benarnya yang dikatakan itu “HIDUP”, yang tak pernah mati-mati….. Itulah Dianya “KUNCI WASIAT” pakaian Para Wali Agung sejak jaman berjaman,,,,,

    Apakah maksodnya dan apakah fahamnya ..?? Gue sendiri pon nggak tahu, kerana gue hanyalah rakyat kecil yang masih beringus dalam ilmu keruhanian. Gue pun masih mencari dan berjalan mencari jawapan…..

    …..Wallahualam…..

    (Doktrin Si-Sepuluh – Jakarta)

  • kangBoed

    hmm…….
    Hiduuuup daan Matiiii….
    Mana yang sebenarnya hidup ?
    Mana yang sebenarnya mati ?
    weleh weleeeeeh….
    bolak balik yaaaa….
    Hidup dalam Mati
    ataukah
    Mati dalam Hidup
    sama sama…
    bolak balik aja….
    hmm…
    Mari kita pergunakan Hidup….
    Untuk Merasakan Hidup itu sendiri…..
    yayaya…..
    Hidup yang Hidup….
    dalam…
    Mati sebelum Mati…
    hmm….
    bolak balik lagi…
    dasar OON sur OON
    ——
    Salam Sayaaaaaang

  • andy

    woi om jes nebeng ngiklan melulu neh ga modal banget d dimana2 ada! babussalam bekasi memang tiada duanya gw salut banget (jgn geer dl maksud gw nipunya!hehehehe) buat sodara2 mending jangan ada yg dateng d soalnya disana brainwashnya mantab bgt deh daripada uang anda melayang mendingan cari tarekat yg pasti2 aja! saya jamin bagi sodara2 yg datang pasti keluar uang yg infak lah, sedekah pokoknya macem2 lah & uangnya dimakan pembina beserta antek2nya! saya garansi 100% klo ga percaya coba d

    • liliana

      manteeep kang…. saya org awam baru diberi modal titipan sabar dan welas asih… lom diberi modal ilmu setinggi kalian semua makanya saya lebih enjoy menikmati membaca komentar kalian yg malah debat kayak anak SD yg kayak dah tau setingkat profesor…hehehee itu kesimpulan yg saya baca dr semua komentar kalian… dan lumayanlah ada byk ilmu yg saya serap dr kalian semua… terutama keilmuan yg bang sufi post dr dulu… makasih semuanya… saya pny prinsip dlm melihat air dlm gelas yg saya lihat isinya bukan kosongnya… salam rahayu asah asih asuh… love u bang sufi muda… semoga sehat selalu dan tak bosan berbagi ilmu dgn ikhlas tanpa pamrih….

  • asep

    Ass. Wr. Wb.

    Kalau ingat kematian jadi ingat kata Rasulullah saw : “Barang siapa mati, akan tetapi tidak mengenal imam pada zamannya. Maka ia mati dalam keadaan jahiliyah” (HR Bukhari-Muslim)

    Wassalam

  • padimuda

    wa alaikum salam asep.
    Gimana kabarnya? udah lama ga mampir2 di blog bang SM.
    Sehat2 aja kan?

    Komentar asep makin membuat saya senang berkenalan dengan asep. Berbahagialah kita yang sudah menemukan imam kita di zaman ini. Mudah2an bertambah banyak saudara2 kita yang mengenal imamnya sebelum kematian menjemput.

    Salam

  • gotengs

    ass.wr.wb
    to bang andy..mohon diperjelas lagi infonya…,soalnya bertuhan juga perlu duit..betulkan abanghku Sufi Muda..?,cuman ada manfaatnya nggak buat hidup kita ,,keluarga kita dan orang lain,berpengaruh nggak dalam hidup kerohanian kita dalam menuju ke ATAS…
    kalau nggak…wahh saya mesti lebih bersyukur lagi nih,telah ketemu pembina rohani atau GURU yang diberi malah memberi berlebih lebih,sampai keluarga dan orang lain berlomba lomba memberi..
    makasih ya saudaraku..bikin saya lebih merenungi arti pemberianNYA padaku.
    wassalam..

  • asep

    @padimuda

    Alhamdulillah…baik-baik saja. Saya selalu mengikuti blog ini, banyak hikmah yang dapat diambil dlm tulisan bang SM sebagai bahan pembelajaran dan penambah wawasan beragama kita.

    Betul, semoga umat Islam khususnya dan manusia umumnya dapat mengenal dan menemukan imam pada zamannya seperti yang Rasulullah saw sabdakan dalam haditsnya, karena Islam adalah agama yang Rahmatan Lil’alamin.

    Wassalam

  • andy

    @bang gotengs
    berdasarkan pengalaman bahwa yayasan om jes tersebut mengklaim didalam jamaahnya bahwa infaq, sodaqoh dan amal2 lain yang berhubungan dengan materi bila tidak diberikan kepada orang yg berilmu atau orang yang telah di talqin diyayasan tersebut tidak akan diterima oleh Allah swt, saat itu saya masih bisa memahami mungkin uang2 yg telah diamalkan oleh jamaah mungkin akan diberikan kepada lingkungan yayasan tsb yg tidak mampu atau dalam kategori patut menerima! tapi pada akhirnya saya mengetahui bahwa infaq, sodaqoh dll tsb digunakan oleh mursyid dan pengurusnya untuk kepentingan pribadi yg notabene mampu, karena yayasan tersebut mempunyai usaha membuat azimah dan ilmu kanuragan sehingga mereka memperoleh penghidupan dari usaha tersebut dengan sangat berlimpah (dapat dibuktikan dengan kendaraan yg dipakai dan ada beberapa rumah mereka yg besar dan termasuk mewah) !
    jadi apakah pantas dana (infaq, sodaqoh, dll) yang telah dikumpulkan tersebut dipakai oleh mursyid dan pegawainya untuk kepentingan pribadi padahal mereka digolongkan orang yang sangat mampu? dan bila beramal diluar yayasan tersebut tidak akan diterima oleh Allah swt?
    bagaimana pendapat anda bang gotengs?

  • OM-JES

    ehh…ehhh…baru ditinggal bentar udah bekoar sana sini nih tukang fitnah…udah ngaca blum hey andy (nama palsu aja),…. sayang nyali lu ga seberani lu bekoar disini..itu saja udah keliatan mana yg ga bener…..apa lagi ketemu….saat ini terserah pandangan2 umum buah hasil olah tukang fitnah….

Tinggalkan Balasan ke Ibnu TurobBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca