Tasauf

KEMATIAN!!!

Oleh : Abu Hafidzh Al-Faruq

 

Kematian, seberapapun keras usaha manusia untuk menghaluskan kata tersebut seperti “berpulang ke rahmatuLLAH”,”telah ditinggal pergi”,”meninggal dunia”,”menghadap Sang Pencipta”,… tetap saja tidak mampu mengurangi rasa yang sesungguhnya dari sebuah kematian. Nyawa atau ruh adalah peluru yang sesungguhnya setelah ditembakkan meninggalkan selongsongnya. Selebihnya adalah jasad, wadah yang digunakan oleh ruh untuk berbuat di dunia. Kematian adalah pintu masuk kealam barzah dari alam dunia, demikian kata ustadz yang suka berpakaian serba putih itu dalam khutbahnya di TV.

Kematian begitu menakutkan banyak orang (termasuk penulis sendiri), baik bagi yang menghadapi kematian maupun yang ditinggal mati. Pertanyaannya adalah apa sebenarnya yang membuat kematian itu begitu menakutkan? Mari kita simak! Kalaulah anda lihat orang orang yang ditinggal mati bersedih lalu berkata ‘tiada lagi tempat kami mengadu’ atau “dulu aku selalu ada yang menemani, kini tinggal aku sendiri’, atau “bagaimana dengan sekolahku, siapa yang akan membiayai?’ dan kalimat kalimat yang sejenis maka ketahuilah bahwa sifat egois telah menguasai orang orang yang ditinggal mati tersebut, dan memang seperti inilah kebanyakan yang kita jumpai. Orang orang yang gembira terhadap kematian orang lain karena berharap akan jatuhnya klaim asuransi juga digolongkan dalam kelompok ini.

Apa sebenarnya yang membuat orang yang menghadapi kematian begitu menakutkan? Bagaimana reaksi perasaan anda ketika anda divonis mati oleh hakim atau dokter? Mungkin anda pernah  melihat bagaimana terdakwa kriminal bersikap terhadap putusan ini? Atau seorang pasien kanker ganas yang takkan terobati dan tinggal menunggu waktu maut menjemput? Kenapa takut? Mereka gelisah, apa sebabnya? Makan tak sedap, tidur tak nyenyak, hidup tak bergairah, sampai sampai seorang terpidana mati yang baru baru ini dieksekusi menulis ‘bukan kematian yang aku takutkan tapi menunggu keputusan yang sangat menyiksa’, sesungguhnya dia juga takut mati karena yang dia tunggu adalah keputusan hukuman mati atau tidak.Bisa jadi bagi mereka kehidupan di dunia sekarang adalah segala-galanya, walaupun pengetahuan setelah kematian ada kehidupan lain sudah dijejal ke otak mereka, sikap ketakutan akan kematian telah memperlihatkan secara jelas siapa sebenarnya dirinya. Seperti pepatah barat mengatakan “everyone wish to heaven, but no one willing to die (semua orang ingin masuk surga, tapi tidak ada seorangpun yang mau mati)”, ironis memang…

Atau bagi yang merasa setelah kematian ada kehidupan, merasa amal perbuatannya masih belum cukup alias masih banyak dosa dan sedikit pahala. Apakah anda pernah menjadi saksi jiwa jiwa yang sedang sekarat, mulut menganga mata melotot, nafas terhenti satu satu seperti tercekik? Sebagian memang terlihat mengerikan dan anda takut karena teringat hal hal yang menyeramkan saat tubuh merenggang nyawa, dan anda semakin takut mereka-reka siksa kubur oleh Nunkar dan Nankir yang super dahsyat menunggu anda, sampai kiamat untuk menerima azab sesungguhnya yang abadi! Wow!!!

Pertanyaan selanjutnya adalah kenapa kita semua tidak beralih kepada kematian yang menyenangkan, menyenangkan bagi yang menghadapi kematian dan menyenangkan bagi yang ditinggalkan. Lho kok bisa..?! Logikanya sederhana, bukankah sebaiknya anda sesegera mungkin mati jika anda mengetahui pada detik ini seluruh dosa dosa anda diampuni dan anda dijamin masuk surga, sebelum anda melakukan dosa berikutnya? Apakah ada orang orang yang memiliki riwayat mati menyenangkan? Para sahabat di zaman Nabi yang berjihad untuk ALLAH tidak hanya senang mati, tapi mereka memang mencari mati! Tapi tentu saja mereka tidak bunuh diri dengan membiarkan tubuh mereka ditombak dipanah dibacok begitu saja oleh musuh ALLAH. …dan kita juga mengetahui bahwa TUHAN menjanjikan surga buat mereka.

Menyenangkan bagi orang yang menghadapi kematian karena dia tahu bakalan masuk surga dan menyenangkan bagi orang orang yang ditinggal mati karena tahu orang yang mereka cintai masuk surga. Bagi mereka yang akan menjalani proses sakratul maut juga tak perlu resah karena mati seperti orang yang berangkat tidur, rebah dikasur lalu dengan sekali tarikan nafas panjang langsung terlelap, bedanya cuma terlelap untuk selama lamanya.

Saya mengajak anda bukan sebagai orang yang sudah berpengalaman, saya mengajak anda karena hal tersebut masih sangat mungkin dicapai. Contoh orang berjihad dengan Nabi adalah klasik dan jihad bukan satu satunya jalan untuk mencapai Khusnul Khatimah apalagi jihad yang sekarang banyak disangsikan. Mari kita menatap zaman di mana kita hidup sekarang.

Saudara sekalian, orang sakit, terbunuh, tenggelam, kecelakaan lalu lintas,… adalah alasan alasan agar TUHAN mencabut nyawa terdengar logis bagi manusia. TUHAN bisa saja mencabut nyawa anda seketika ketika anda sedang berdiri, duduk, berbaring apalagi sedang mengendarai mobil di lintasan Formula One! Bahkan bagi orang sakitpun yang  berusaha keras berobat untuk sembuh, kalau anda tahu ilmunya maka ‘tidak semua orang yang sakit harus sembuh!’

Maaf kawan, bukan saya tak hendak berbagi ilmu, mengutip kalimat Robert T. Kiyosaki dalam bukunya Guide To Investing dalam pendidikan dasar CashFlow-nya, saya ingin mengatakan bahwa “Ilmu ini tidak bisa dipelajari dengan membaca”.

Lalu bagaimana agar mati bisa menjadi sesuatu yang menyenangkan? GURU saya mengatakan “Matikanlah dirimu sebelum engkau mati!”. Oh apakah ini proses latihan? Maksudnya? GURUnya GURU saya (NENEK GURU) dalam sebuah kesempatan saya dengar rekaman fatwaNYA mengatakan “Kalau engkau tidak bisa berenang, kemanapun engkau pergi kau tak kan bisa berenang! Kalau kau tak kenal Tuhan di dunia, maka diakhiratpun kau tak kenal Tuhan!” Pelajarannya adalah ‘Kau tak akan masuk surga jika tak kenal yang punya surga!’ masalahnya TUHAN diakhirat nanti adalah TUHAN di dunia sekarang. Kesimpulannya, wajar saja kau takut mati dan atau ditinggal mati sebab kau tak kenal Tuhan! NENEK GURU juga mengkritik para ustadz ustadz yang mengatakan ‘shalatlah yang khusuk insya allah masuk surga’, masalahnya adalah ustadz ustadz itu tidak mampu mengajarkan bagaimana yang dimaksud dengan shalat yang khusuk. “Ajaran kok spekulatif dengan insya allah masuk surga, kalau tidak, apa mau kembali ke dunia?” demikian kata NENEK GURU saya. Bagi saudara saudara yang sangat yakin akan masuk surga karena amal ibadah saudara, ketahuilah jika masuk surgapun anda bukan karena banyaknya amal ibadah anda! Umatku tidak masuk surga karena ibadahnya, melainkan karena Ridha ALLAH SWT, demikian hadisnya bung! Jadi sebaiknya anda tidak usah menghitung-hitung pahala! Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana TUHAN meridhai anda jikalau anda berdua belum saling mengenal?

Anda akan merindui kematian bila anda mengenal TUHAN anda yang menjamin seluruh dosa anda diampuni dan memastikan anda masuk surga! Saya tambahkan GURU saya juga berucap “Orang orang berTUHAN yang mati sesungguhnya tidaklah mati, mereka tetap hidup…”

 

Dilangit Tuan berkata, Dibumi Tuan bersabda

Dilangit Tuan bertahta, Dibumi Tuan menjelma

 

  

Catatan : Bila anda berminat bergabung mempelajari ilmunya, silahkan email sufimuda@gmail.com. Semuanya gratis.

Notes     : For you there abroad the country, if you would like to join us to learn the science, please email sufimuda@gmail.com. Please send  in English or Indonesia. Everything is free.

 

  

93 Comments

  • OM-JES

    @ ABHusin …iya harus jelas bersilsilah dan harus dipertanggung jawabkan,oiya untuk sufi thks tempatnya dan waktunya dan buat saudara2 yg lain juga thks komnt2nya,ane mau cao…n ga bakal comn2 lagi,waktunya untuk lebih mengasah diri.wslm

  • gotengs

    Ass.wr.wb.
    buat abang andy…sudah cukup dan terima kasih atas semua infonya,kalau soal duit ato materi memang sangat rawan sekali.kalu diteruskan akan melenceng dari isi artikel abang Sufi Muda “KEMATIAN”.mungkin niat beliau2diyayasan itu baik,tapi dalam pelaksannannya wallahualam…
    memang dalam pencarian jalan yang lurussss perlu pengorbanan harta,waktu,bahkan nyawa sekalipun.tidak bang andy,saya atau abang2ku yang lain juga pernah mengalami seperti itu.Namun dalam instrospeksi diri bang andy belum menemukan keselarasan atau pencerahan dalam hidup bang andy ,kenapa harus bertahan disitu..?kalupun nanti atas hidayahNYA abang andy ketemu yang lurussss,pasti…!ALLAH akan mengganti semua itu,berlebihlebih……wahwah jadi nglantur nih..bang.
    enjoy aja bang andy,gak usah kenceng2,tuh abang Sufi Muda dah buka emailnya,kalau minat gabung silahkan…tapi kalau sudah ya selesai cerita…
    damai selalu dari jawa timur.
    Ass.wr.wb

  • andy

    wa ‘alaikum salam bang gotengs
    sesuai permintaan anda yg meminta info yg jelas maka saya jelaskan, saya tidak kenceng2 ko’ bang saya hanya menjabarkan pengalaman (itu blom lengkap loh) malahan OM JES tuh yg tegang!hehehe (piss man)
    justru karena pengalaman itu saya tidak bertahan dan sharing kepada teman2 supaya tidak seperti saya TERTIPU, ya tapi klo tidak percaya yah itu kan hak masing2! doakan saya bang goteng dan rekan2 sekalian agar saya menemukan tarekat yg benar dan tepat!
    terima kasih

    @om jes: waduh ente orang tarekat dah tau rahasia2 pintu kematian dll ko’ ngomongnya kurang beradab gt padahal seharusnya kan tidak seperti itu, klo sy mah orang biasa tidak seperti om jes & syahbudin ahli zikir! salam ya buat syahbudin smg tambah sukses!…..nipunya….!

  • suluk 1

    @om jess dll
    ilmu-ilmu Allah knapa pula dipakai pamer2an apalagi mau di adu2 segala, emang kalo om jes lebih tau dan kalo adu jadi pemenangnya lalu mau apa? toh akhirnya mati juga toh, mempertanggung jawabkan perbuatan kita masing2.
    maaf om jes ya bukan mencela apalagi ngajari tapi saling ingatkan, kita inikan sama2 masih hidup yang akan mati to? dan kita sama2 juga berharap akan keridhaan Allah to?

  • padimuda

    asep,,
    mulia sekali persaudaraan dalam agama Nya, bukan? Mari kita bersama2 menggalang kebersamaan dengan izin dan kasih sayang NYA.

    andy,,
    terima kasih atas sharing pengalamannya…

    justru karena pengalaman itu saya tidak bertahan dan sharing kepada teman2 supaya tidak seperti saya TERTIPU, ya tapi klo tidak percaya yah itu kan hak masing2!

    Saya suka sekali dengan kalimat terakhir andy. Percaya atau tidaknya adalah hak masing-masing.

    Terusterang saya juga tidak tahu sedikitpun mengenai yayasan yang dibawa OM-JES, tapi dimanapun saya rasa sudah sewajarnya kita berkorban untuk meraih tujuan, seperti yang dikisahkan sejak Habil-Qabil di masa Adam a.s dulu. Saya tidak berani menjudge OM-JES, apakah uang tersebut digunakan pegurus atau disalurkan ke yang berhak, itu adalah urusan mereka dengan Tuhan.

    Apakah tidak ada kemungkinan uang yang mereka gunakan untuk mereka pribadi bersumber bukan dari sedekah/infak/ bayaran murid2nya? Siapa tahu berasal dari usaha mereka masing2.
    Bagaimanapun, jika memang kita niatkan bersedekah /infaq di jalan Allah, adalah tugas si penerima sedekah untuk menggunakannya. Alangkah bagusnya kalau kita sering belajar ikhlas dengan tidak mempedulikan kemana perginya sedekah/infaq kita.

    Saya juga berharap agar keinginan andy segera terwujud, yaitu menemukan tarekat yg benar dan tepat!

    Mohon ma’af kalau ada salah kata dan maksud penyampaian. Bukan ingin menyalahkan , tapi saling mengingatkan …

    Salam.

  • padimuda

    ma’af ada yang kurang,
    Alangkah bagusnya kalau kita sering belajar ikhlas dengan tidak mempedulikan kemana perginya sedekah/infaq kita.

    Tapi tentu saja sebelumnya kita juga perlu tahu kemana kita sedekah /infak kan harta kita. Kalau memang ke orang yang bersedia mengantarkan kita kepada Allah, atau orang yang do’a nya laku, ya begitulah sewajarnya bersedekah.
    Berbeda dengan sedekah berdasarkan rasa iba/kasihan atas penderitaan orang lain.

    Mudah2an dimengerti maksud saya diatas.. 🙂

  • andy

    terima kasih saudaraku abang padimuda atas petuah & wejangannya, doakan saya agar lebih dan semakin ikhlas menjalani kehidupan ini

  • padimuda

    amiin,,, kita saling mendoakan yah.
    Saya sendiri belum bisa ikhlas, masih belajar ikhlas.
    Mari kita saling mengingatkan untuk terus konsisten belajar dan berusaha menggapai ridha Allah SWT. Hanya dengan bertujuan kepada Allah saja, ikhlas itu bisa di jejaki.

  • cucu

    kalau tidak salah, keseluruhan surah al ikhlas adalah keikhlasan sebuah pengakuan ttg esanya Allah, Allah satu-satunya tempat bergantung/memohon pertolongan yang tidak beranak atau diperanakkan dan tiada satupun yang menyamai-Nya.
    Bila saat kita membaca surah tersebut belum dikaruniai keikhlasan oleh Allah SWT maka surah yang kita baca belum al-ikhlas yang sesungguhnya, jadi yang kita mohon ke Allah adalah ridha-Nya agar dikaruniai keikhlasan dalam membaca surah tersebut, yang mungkin mjd sebab adanya pernyataan jk 3x membaca surah al-ikhlas (beserta ikhlas dariNya) sama dengan mengkhatam al-Qur’an 1x

  • hadir MURSYID

    Bismillah,
    Assalamualaikum Wr Wb.
    Sebelumnya kami sampaikan salam hormat kami buat Abang SM yang sudah 9 tahun menulis dan membuat wadah diskusi bagi semua pencari Tuhan.
    Disini kami sedikit membagi informasi terkait dengan kematian. Dimana sesuai janji Allah bahwa para Nabi, para Waliyullah, Suhada, dan orang2 Soleh bahwasanya mereka tidak lah MATI, mereka hidup pada sisi Allah SWT. Tentunya hal tersebut kita sebagai muslim harus iman dan percaya. Namun Allah terkadang menunjukkan kepada manusia yg masih hidup bahwa jasad mereka tetap utuh tak lekang oleh waktu, dan Allah mengharamkan cacing tanah memakan jasad orang2 yang beserta dengan Nama Allah SWT. Artinya didalam darah dan daging seluruh jasadnya berisikan Kalimah Allah yang Haq.
    Dan Alahmdulillah, Subhanallah pada tanggal 23 sept 2017 kemarin kami melaksanakan pemindahan makam ibunda kandung kami dari Bandung ke purwakarta dikarenakan kondisi makam yg lama hanya berjarak 1 meter dari bibir sungai. Dan alhamdulillah semua berjalan aman dan lancar dan kondisi kain kafan dan jasad beliau masih utuh, walau sudah 4 tahun lebih di makamkan pada juli 2013 silam.
    Dan ini membuat kami lebih yakin dengan Kalimah Allah yang begitu dahsyat dan sesuai dengan rukun dan syaratnya di dalam Tarekatullah yang muktabaroh dibawah bimbingan Waliyammursyidah. Sekalipun ibunda kami ibadah nya masih sangat sederhana, dan juga bukan seorang hafizah, dan juga belum lagi masuk tarekat, tapi ternyata, Syafaat dari seorang Waliyammursyidah yang selalu senantiasa beserta Allah SWT dan Rosulullah SAW, mengalir kepada murid2 Nya, dan juga mengalir kepada orang2 yang dicintai oleh murid2 nya, insyaAllah.

    • SufiMuda

      Subhanallah.
      Banyak kesaksian tentang jasad orang tarekat yang sudah meninggal tetap utuh walau bertahun tahun. Jasad orang yang selalu beserta Allah tidak berani bumi melapukkannya.

Tinggalkan Balasan ke Ibnu TurobBatalkan balasan

Eksplorasi konten lain dari Sufi Muda

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca